Anda di halaman 1dari 2

Evolusi Leher Jerapah

Teori Lamarck,Weismann,dan Darwin tentang evolusi leher Jerapah

Kata evolusi awalnya diungkapkan oleh seorang ahli fi lsafat dari Inggris, akan tetapi belum
mengarah pada evolusi kehidupan. Dalam perkembangannya, evolusi digunakan oleh seorang
ahli naturalis untuk menjelaskan fenomena kehidupan yang mengalami perubahan dari waktu
ke waktu. Berikut uraian tentang konsep evolusi yang telah diungkapkan oleh para ahli.

1. J.B. Lamarck

Berbeda halnya dengan Spencer, Lamarck memunculkan istilah evolusi yang berkaitan
dengan bidang kajian biologi yakni evolusi makhluk hidup. J.B Lamarck mengungkapkan
bahwa, makhluk hidup merupakan tingkat-tingkat perkembangan kehidupan, sedang manusia
berada di puncak perkembangan tersebut. Yang artinya bahwa tidak akan muncul lagi
makhluk hidup yang lebih tinggi tingkat ke sempurnaannya di masa yang akan datang. Proses
perkembangan tersebut menurut Lamarck dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan tersebut
akan menyebabkan perubahan struktur tubuh (anatomi) dan diwariskan kepada keturunannya.
Sebagai akibat pengaruh kebiasaan tersebut, Lamarck menyimpulkan bahwa organ-organ
yang digunakan akan berkembang sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami
kemunduran (use and disuse). Lamarck memberikan contoh fenomena jerapah sebagai
pendukung teorinya. Menurut Lamarck, jerapah pada mulanya berleher pendek. Karena
sering digunakan untuk menggapai pucuk dedaunan yang semakin tinggi, maka leher jerapah
menjadi panjang. Mengapa jerapah harus menggapai pucuk dedaunan yang tinggi? Lamarck
menjelaskan bahwa pucuk di bagian bawah telah habis dimakan, sehingga untuk
mempertahankan hidup maka jerapah harus menjangkau pucuk dedaunan yang tinggi.

Dari contoh tersebut jelas bahwa faktor lingkungan yakni pucuk dedaunan yang makin tinggi
untuk dijangkau, telah meme ngaruhi jerapah untuk menjulurkan lehernya. Akhirnya terjadi
perubah an struktur anatomi leher jerapah menjadi semakin panjang dan sifat ini diwariskan
kepada keturunannya.

1. Charles Darwin (1809 – 1882)

Darwin mengatakan bahwa evolusi diakibatkan mekanisme seleksi alam dan adaptasi.
Menurutnya, adanya perkawinan akan memunculkan keragaman anggota populasi. Kemudian
seleksi alam akan bekerja terhadap keragaman tersebut. Varian yang tidak sesuai dengan
kondisi lingkungan akhirnya akan mengalami kepunahan. Sebaliknya, varian yang bisa
bertahan hidup akan terus hidup beradaptasi dan melestarikan generasinya. Mekanisme
seleksi alam dan adaptasi ini pada akhirnya akan memunculkan spesies-spesies baru.

Teori Darwin jika dimodelkan dengan jerapah seperti Lamarck akan menjadi seperti berikut
ini; Asalanya anggota populasi jerapah ada yang berleher panjang dan ada yang berleher
pendek. Kondisi lingkungan sabana (padang rumput luas dengan perdu dan pepohonan tinggi
beranting banyak) memaksa populasi ini untuk memakan dedaunan yang berada di ujung
ranting. Tempat yang tinggi membuat jerapah yang berleher panjang bertahan hidup dan
mewariskan sifat unggulnya pada keturunannya. Sedangkan jerapah berleher pendek punah
karena kalah bersaing dengan jerapah berleher panjang.
.

Perbandingan Teori Lamarck (Atas) dan Teori Darwin (Bawah) dalam Menjelaskan
Seleksi Alam dan Evolusi

Teori evolusi Weismann versus teori evolusi Darwin.

Weismann tidak menentang teori evolusi Darwin, namun justru menjelaskan teori Darwin.
Menurut Weismann, perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan
pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Hal ini
bermakna bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.

Weismann berpendapat bahwa sifat leher panjang dan leher pendek pada jerapah dikontrol
oleh gen. Gen untuk leher panjang bersifat dominan, sedangkan gen untuk leher pendek
bersifat resesif. Oleh karena itu, jerapah berleher panjang merupakan keturunan yang bersifat
homozigot dominan atau heterozigot. Sebaliknya, jerapah berleher pendek merupakan
keturunan yang bersifat homozigot resesif. Jerapah berleher pendek yeng homizigot resesif
tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga punah.

Teori evolusi Lamarck versus teori evolusi Weismann.

Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara
menggunakan organ tubuhnya, kemudian sifat atau fungsi organ tersebut diwariskan kepada
keturunannya. Berdasarkan teori ini, menurut Lamarck nenek moyang menjangan tidak
bertanduk. Namun, dikarenakan sering mengadu kepala maka tanduk tumbuh dikepala
menjangan.Teori Lamarck ditentang oleh Weismann. Weismann berpendapat bahwa
perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya.
Weismann membuktikan teorinya dengan menggunakan tikus. Weismann mengawinkan dua
ekor tikus yang masing-masing ekornya telah dipotong. Kemudian, anak-anak tikus yang
sudah dewasa tersebut dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya tetap
anak-anak tikus yang berekor. Weismann melakukan percobaan ini hingga 21 generasi tikus
dan hasilnya tetap sama.

Anda mungkin juga menyukai