Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN

PERTEMUAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA


BULAN JANUARI TAHUN 2018

DISUSUN OLEH : SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN, KESJA, DAN OR

TANGGAL : 25 JANUARI 2018

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya serta memberi petunjuk, sehingga kami dapat menyusun Laporan
Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Evaluasi Pogram Kesehatan Olahraga di Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2018. Laporan ini dibuat sebagai wujud
pertanggungjawaban tertulis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat kepada pemberi
wewenang dan mandat.
Laporan ini juga sebagai bukti bahwa telah terselenggaranya Pertemuan Evaluasi
Program Kesehatan Olahraga Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Tahun 2018 agar
pelayanan kesehatan lingkungan tercipta secara baik, efektif dan efisien. Mengingat
terbatasnya kemampuan, kami menyadari bahwa Laporan yang disusun ini masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu segala koreksi dan saran dalam rangka penyempurnaan sangat
kami harapkan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan hidayah Nya kepada
kita semua.Amin.

Mengetahui
Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan
Kerja, Olahraga

dr. Tonni Daniel S.


NIP. 19630718 199703 1 001
LAPORAN KEGIATAN
PERTEMUAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
BULAN JANUARI TAHUN 2018

A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-undang No 36 Tahun 2009 Bab VI bagian Sembilan pasal 80 dan 81
dinyatakan bahwa upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan
kebugaran jasmani masyarakat, peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani
masyarakat, sebagai upaya dasar dalam meningkatkan prestasi belajar, prestasi kerja dan
prestasi olahraga, upaya kesehatan olahraga melalui aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga.
Upaya kesehatan olahraga lebih mengutamakan pendekatan preventif dan promotif tanpa
mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif, yang penyelenggaraannya oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat.
Kesehatan Olahraga sangat berperan dalam pencapaian target MDGs. Dengan adanya
Upaya Kesehatan Olahraga dapat menciptakan pekerja sehat, bugar dan produktif, sehingga
dapat meningkatkan ekonomi keluarga selain itu juga dapat menciptakan pekerja wanita yang
sehat, bugar dan produktif sehingga akan berdampak terhadap peningkatan kualitas kesehatan
pekerja perempuan, bagi pekerja perempuan yang hamil dan mempunyai anak dapat
meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya yang berdampak terhadap menurunnya angka
kematian balita.
Agar perencanaan program kesehatan olahraga dapat diarahkan sesuai target maka
perlu diketahui gambaran kesehatan olahraga yang didapat dari Puskesmas setempat, yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yang objektif dalam rangka peningkatan
kinerja Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga. Oleh karena itu, pencatatan dan
pelaporan program kesehatan olahraga sangatlah penting.
Pencatatan dan pelaporan program kesehatan olahraga terdiri dari jumlah kelompok
atau klub olahraga yang dibina oleh puskesmas, kegiatan pembinaan, dan kegiatan pelayanan
olahraga di puskesmas. Kelompok atau klub olahraga yang dibina contohnya seperti
kelompok jumlah kelas ibu hamil, jumlah Unit Kesehatan Sekolah (UKS), kelompok jemaah
haji, dan kelompok olahraga atau senam yang dibina Puskesmas dalam menjalankan Baik,
Benar, Terukur, dan Teratur (BBTT). Kegiatan pembinaan olahraga yang dilakukan
puskesmas yaitu pendaatan kelompok atau klub olahraga, pemeriksaan kesehatan, dan
penyuluhan kesehatan olahraga. Sedangkan kegiatan pelayanannya meliputi konsultasi
kesehatan olahraga, pengukuran tingkat kebugaran jasmani (anak sekolah, calon jemaah haji,
dan karyawan atau karyawati atau orang dewasa), penanganan cedera akut karena olahraga,
dan pelayanan kesehatan pada event olahraga.
Dalam kegiatan pelayanan olahraga yaitu pengukuran tingkat kebugaran khususnya
calon jemaah haji harus dilakukan sebelum para calon jemaah haji berangkat ke tanah suci.
Pengukuran kebugaran haji seharusnya dilakukan minimal tiga kali sebelum berangkat guna
mengetahui gambaran status kebugaran para calon jemaah haji, agar terlihat apakah status
kebugarannya meningkat atau sebaliknya.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mengevaluasi program kesehatan olahraga tahun 2017 dan membahas program
kerja kesehatan kerja untuk tahun 2018.
2. Tujun Khusus
 Mengevaluasi program kesehatan kerja tahun 2017
 Membahas program kerja kesehatan kerja tahun 2018
 Menjelaskan pencatatan dan pelaporan kesehatan kerja di Puskesmas

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu
Tanggal : 25 Januari 2018
Pukul : 09.00 sd selesai
Tempat
Tempat yang digunakan untuk pertemuan ini yaitu ruang rapat Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung Barat Lantai 2.
2. SASARAN
Peserta yang menikuti pertemuan ini adalah seluruh pemegang program
kesehatan olahraga di seluruh Puskesmas Kabupaten Bandung Barat.
3. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam pertemuan ini adalah metode ceramah dan diskusi
terbuka.
4. PEMBIAYAAN
Biaya penyelenggaraan pertemuan evaluasi 2017 dan membahas program kerja
kesehatan olahraga tahun 2018 didapat dari biaya APBD tahun anggaran 2018.
D. PEMBAHASAN
Pertemuan evaluasi program kesehatan olahraga tahun 2017 diadakan di ruang rapat
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat pada tanggal 25 Januari 2018 jam sembilan
sampai dengan selesai. Pertemuan membahas tentang evaluasi kinerja pelaporan dan
pencatatan petugas pemegang kesehatan olahraga puskesmas se-Kabupaten Bandung Barat.
Tabel 1

Puskesmas Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Cikalong Wetan
Rende
Cipeundeuy √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Padalarang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cimareme √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ngamprah √ √ √
Jayamekar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cipatat
Cirata √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sumur Bandung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ciwaruga √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Rajamandala
Tagog Apu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batujajar √ √ √ √ √ √ √ √ √
Saguling √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cicangkang Girang √ √ √ √
Sindangkerta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cihampelas √ √ √ √ √
Pataruman √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Citalem
Cililin √ √ √
Gununghalu
Rongga √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cipongkor
Mukapayung
Lembang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jayagiri √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cisarua
Cikole
Cibodas √
Pasirlangu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Parongpong √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pada tabel nomor 1 terlihat bahwa pelaporan dan pencatatan laporan kesehatan
olahraga tahun anggaran 2017 masih banyak yang belum lengkap. Alasan dari pihak
puskesmas mengenai hal tersebut yaitu pemegang programnya baru diganti, pemegang
program banyak kegiatan sehingga tidak ada waktu untuk mengumpulkan laporan ke Dinas,
dan menurut pengakuan laporannya sudah masuk ke Dinas, tapi tidak sampai ke Seksi
Kesling, Kesja, OR Dinas.
Solusi dari masalah pemegang program yang baru, yaitu meminta pertanggung
jawaban pemegang program yang lama atau meminta bantuan dari kepala puskesmas untuk
membantu masalah ini atau bisa juga dengan membuat laporan yang berisi angka nihil atau
dikosongkan angkanya. Untuk solusi kedua, yaitu laporan yang sulit dikirim ke Dinas,
laporan dapat dikirim lewat sosial media whatsapp dan dapat juga dikirim lewat e-mail.
Solusi ketiga untuk laporan yang masuk tapi tidak sampai ke pemegang program Seksi
Kesling, Kesja, OR, lebih baik yang mengantarkan laporan harus langsung memberikan ke
pemegang program Dinasnya atau dititipkan tetapi tetap ada catatan ekspedisinya.
Selain pembahasan evaluasi pelaporan data kesehatan olahraga tahun 2017, dijelaskan
pula mengenai definisi operasional tiap item yang ada di dalam laporan bulanan kesehatan
olahraga untuk menyamakan persepsi tiap puskesmas.

FORMULIR LAPORAN BULANAN KESEHATAN OLAHRAGA (LBKO 1)


PROVINSI JAWA BARAT
Puskesmas :
Kecamatan :
Kab/Kota :
Bulan Pelaporan :

NO URAIAN L P JUMLAH KET

1 Kelompok/Klub OR yang dibina Kelompok Kumulatif


a. Jumlah Kelas Ibu Hamil
b. Jumlah Unit Kesehatan Sekolah

c. Kelompok Jemaah Haji


d. Kelompok Olah raga/ Senam lainnya yang dibina
oleh Puskesmas dalam menjalankan BBTT
2 A. KEGIATAN PEMBINAAN Kelompok Kumulatif
a. Pendataan Kelompok /klub OR
b. Pemeriksaan Kesehatan

c. Penyuluhan Kesehatan Olahraga

B. KEGIATAN PELAYANAN Orang Kasus Baru


a. Konsultasi Kesehatan olahraga

b. Pengukuran tingkat Kebigaran Jasmani

Anak Sekolah
Calon Jemaah Haji

Karyawan/Karyawati/Orang Dewasa

c. Penanganan Cedera Akut


d. Pelayanan Kesehatan pada Event OR
Gambar 1.
Didapatlah definisi operasional tiap poin yaitu :
No Item Uraian
Kelompok/Klub Olahraga yang dibina
1 Jumlah kelas ibu hamil  Diisi sesuai dengan jumlah kelas ibu hamil yang dibina
oleh pkm diwilayah kerja puskesmas.
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan olahraga.
2 Jumlah UKS  Diisi sesuai dengan jumlah UKS yang dibina oleh pkm
diwilayah kerja puskesmas.
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan kerja.
3 Kelompok jemaah haji  Diisi sesuai dengan jumlah kelompok jemaah haji yang
dibina oleh pkm diwilayah kerja pkm
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan kerja.
4 Kelompok OR/senam lainnya yang  Diisi sesuai dengan jumlah Kelompok OR/senam lainnya
dibina oleh pkm dalam menjalankan yang dibina oleh pkm dalam menjalankan latihan fisik
latihan fisik yang BBTT yang Baik, Benar, Terukur, dan Teratur diwilayah kerja
pkm
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan kerja.
Kegiatan Pembinaan
5 Pendataan Kelompok/Klub OR  Diisi sesuai dengan jumlah kelompok/klub OR yang sudah
di data di wilayah kerja pkm (jumlah ini merupakan jumlah
kumulatif)
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan kerja.
6 Pemeriksaan Kesehatan  Diisi sesuai dengan jumlah kelompok/klub OR yang telah
mendapatkan pemeriksaan kesehatan OR secara berkala
 (jumlah ini merupakan jumlah kumulatif)
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan kerja.
7 Penyuluhan kesehatan olahraga  Diisi sesuai dengan jumlah kelompok/klub OR yang telah
mendapatkan penyuluhan kesehatan OR secara berkala
 (jumlah ini merupakan jumlah kumulatif)
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan kerja.
Kegiatan Pelayanan
8 Konsultasi kesehatan OR  Diisi dengan jumlah orang yang telah melakukan
konsultasi kesehatan OR
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan kerja.
9 Pengukuran tingkat kebugaran  Diisi dengan jumlah orang yang telah melakukan
jasmani pengukuran tingkat kebugaran jasmani kesehatan OR (anak
sekolah, calon jemaah haji, karyawan/karyawati/orang
dewasa)
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan kerja.
10 Penanganan cedera akut  Diisi dengan jumlah orang yang mengalami cedera akut
saat melakukan kegiatan OR
 Kasus jarang terjadi.
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan kerja.
11 Pelayanan kesehatan pada event OR  Diisi dengan jumlah orang yang telah mendapatkan
pelayanan kesehatan pada event OR.
 Event Olahraga jarang dilakukan, jika dikosongkan tidak
masalah.
 Dapat dihitung oleh petugas kesehatan kerja.
Adapun selain pelaporan kesehatan olahraga, petugas pemegang kesehatan olahraga di
puskesmas memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengukuran kebugaran untuk calon
jemaah haji. Dari hasil hitungan Seksi Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat
terdaftar sebanyak 1.186 calon jemaah haji yang akan berangkat tahun 2018.
Kesulitan dalam pengukuran kebugaran jemaah haji di Puskesmas, disebabkan karena
tidak dianggarkannya dana Puskesmas untuk melakukan kegiatan tersebut. Oleh karena itu,
pengukuran kebugaran jemaah haji hanya akan dilakukan satu kali oleh pihak Dinas
Kesehatan yang dibantu oleh Puskesmas. Maka dari itu, setiap puskesmas diharapkan untuk
menghitung jumlah calon jemaah hajinya, agar dapat dibagi perwilayah bagian utara, selatan,
dan barat. Berdasarkan Tabel 2. diterangkan tentang pembagian wilayah di Kabupaten
Bandung Barat.
Tabel 2.
Utara Barat Selatan
 Cikalong Wetan  Cibodas  Batujajar
 Cimareme  Cikole  Cicangkang Girang
 Cipatat  Cisarua  Cihampelas
 Cipeundeuy  Ciwaruga  Cililin
 Cirata  Jayagiri  Cipongkor
 Jayamekar  Lembang  Citalem
 Ngamprah  Parongpong  Gununghalu
 Padalarang  Pasirlangu  Mukapayung
 Rajamandala  Pataruman
 Rende  Rongga
 Sumur Bandung  Saguling
 Tagog Apu  Sindangkerta
12 Puskesmas 8 Puskesmas 12 Puskesmas

Untuk tahun 2018 ini, program kesehatan olahraga yang dilakukan oleh Puskesmas
terdiri pembinaan terhadap kelompok/klub olahraga seperti kelompok ibu hamil, UKS,
jemaah haji, dan kelompok senam lainnya. Kegiatan yang dilakukan dalam pembinaan seperti
pendataan kelompok, pemeriksaan kesehatan, serta penyuluhan. Selain pembinaan dilakukan
juga kegiatan pelayanan seperti konsultasi olahraga, pengukuran kebugaran jemaah haji,
penanganan cedera akut karena olahraga, dan pelayanan kesehatan pada event olahraga.
Kegiatan yang lebih ditekankan untuk sekarang yaitu pengukuran kebugaran calon
jemaah haji karena dalam waktu dekat ini calon jemaah haji ini akan berangkat ke tanah suci.
Pengukuran kebugaran ini dilakukan untuk melihat gambaran kebugaran para calon jemaah
haji di Kabupaten Bandung Barat Tahun 2018, sehingga apabila ada calon jemaah haji yang
tingkat kebugarannya kurang harus diberi informasi untuk meningkatkan kebugarannya agar
lebih kuat di tanah suci nanti.
Ada rencana untuk kegiatan pengukuran kebugaran jemaah haji di Kabupaten
Bandung Barat, penyediaan snack akan dibebankan anggarannya atau dikolektifkan
pembayarannya kepada pihak Kelompok Bimbingan Ibdah Haji (KBIH).

E. PENUTUP
Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui aktivitas fisik dan atau olah
raga. Dalam rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat, program
kesehatan olahraga merupakan salah satu program dari pokok program perilaku hidup sehat
dan pemberdayaan masyarakat. Kesehatan olahraga telah ditetapkan sebagai salah satu
indikator keberhasilan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( P H B S ) . A k t i v i t a s
f i s i k d a n a t a u o l a h r a g a d a p a t m e m b e r i k a n d a m p a k p o s i t i f b i l a dilakukan
secara baik, benar, terukur dan teratur.
LAMPIRAN
LAPORAN KEGIATAN
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai