Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Pengelasan dapat diartikan dengan proses penyambungan dua buah logam


sampai titik luluh dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah dan energi
panas sebagai pencair bahan yang di las.Pengelasan juga dapat diartikan sebagai
ikatan tetap dari benda yang dipanaskan.Pengelasan bukan hanya memanaskan
dua bagian benda sampai mencair dan membiarkan membeku kembali,tetapi
membuat logam yang utuh dengan cara memberikan bahan tambah atau elektroda
pada saat dipanaskan sehingga mempunyai kekuatan seperti yang
diinginkan.Kekuatan sambungan las dipengaruhi beberapa faktor antara
lain,prosedur pengelasan,bahan,elektroda dan jenis kampuh yang digunakan.

Dengan adanya proses pengelasan maka kita dapat dengan mudah


melakukan penyambungan dua logam dengan lebih efisien dan terjamin
kekuatannya.Dalam makalah ini membahas tentang pengelasan GTAW atau Gas
Tungsten Arc Welding yang dapat membantu para pembaca untuk mengetahui
tentang pengelasan GTAW. Walaupun penjelasan dalam makalah ini tidaklah
sangat lengkap,namun juga tidak sangat singkat sehingga secara keseluruhan
kandungan isinya masih dapat dipertanggung jawabkan.

Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi para
mahasiswa,tetapi juga bagi mereka yang ingin mengetahui dan belajar tentang
pengelasan GTAW.Kepada para pembaca yang bersedia memberikan saran dan
kritik konstruktif terhadap makalah ini penyusun sampaikan terimakasih.

Surabaya,3 November 2013

Penyusun

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3

1.1 Latar belakang.......................................................................................3

1.2 Rumusan masalah..................................................................................3

1.3 Tujuan penulisan...................................................................................4

1.4 Manfaat penulisan.................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................5

2.1 Definisi GTAW/TIG.............................................................................5

2.2 Proses pengelasan.................................................................................6

2.3 Peralatan yang digunakan pada proses las TIG....................................8

2.4 Elektroda Tungsten...............................................................................9

2.5 Keuntungan TIG...................................................................................9

2.6 Kelemahan TIG...................................................................................10

BAB III ISI.......................................................................................................11

3.1 Mesin las TIG.......................................................................................11

3.2 Elektroda las TIG.................................................................................14

3.3 Gas pelindung pada pengelasan TIG....................................................17

3.4 Brander las (torch)................................................................................19

3.5 Cara-cara pengelasan TIG.....................................................................20

3.6 Cacat las pada proses las TIG...............................................................24

BAB IV KESIMPULAN..............................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................27

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada akhir abad ke 19 teknik pengelasan sudah mulai berkembang dengan
pesat. Hal ini disebabkan karena ditemukannya cara penggunaan tenaga listrik
sebagai sumber panas dalam pengelasan. Sebelum perang dunia kedua proses
pengelasan masih menggunakan gas sebagai sumber panasnya dan pada saat
perang dunia kedua berlangsung telah banyak cara-cara pengelasan dengan
tenaga listrik sebagai sumber panas yang ditemukan, sehingga pada saat ini hapir
semua penyambungan logam untuk segala macam konstruksi dapat dilakukan
dengan menggunakan proses pengelasan.
Proses pengelasan logam dengan tenaga listrik pada saat ini mulai sering di
gunakan dalam penyambungan logam atau pembuatan konstruksi bangunan
misalkan jembatan, bangunan kapal, rel kereta api dll. Proses pengelasan dengan
tenaga listrik terdapat beberapa macam antara lain; SMAW, GTAW, SAW dll.
Sehingga mendorong kami untuk mempelajari sistem pengelasan tersebut. Dalam
makalah ini kami mendalami proses pengelasan GTAW (Gas Tungsten Arc
Welding). GTAW adalah sebuah Proses mancairkan dan menggabungkan logam
dengan memanaskan logam melalui busur yang dipasang antara elektroda
tungsten dan logam. atau Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga
disebut Tungsten Inert Gas (TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur
listrik (Arc Welding) yang menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan
tungsten atau wolfram sebagai elektrode-nya.(TIG) Tungsten Inert Gas, Tungsten
adalah bahan elektroda yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik, Inert Gas
adalah sejenis gas dari golongan gas mulia. Sehingga Tungsten Inert Gas dapat
diartikan sebagai pengelasan menggunakan elektroda yang dilindungi atau
diselubungi oleh gas mulia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Proses pengelasan GTAW/TIG?


2. Mengapa welder memilih pengelasan GTAW/TIG?
3. Bagaimana pengaruh elektroda las terhadap hasil pengelasan
GTAW/TIG?
4. Bagaimana prosedur pengelasan GTAW/TIG yang aman (yang
memenuhi standart Keselamatan dan Kesehatan Kerja)?

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 3


1.3 Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan Proses Pengelasn GTAW/TIG.
2. Mendeskripsikan alasan welder memilih menggunakan pengelasan
GTAW/TIG.
3. Mendeskripsikan pengaruh elektroda las terhadap hasil pengelasan
GTAW/TIG.
4. Mendeskripsikan prosedur pengelasan GTAW/TIG yang aman (yang
memenuhi standart Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

1.4 Manfaat Penulisan


1. Untuk Penulis. Memperdalam pengetahuan tentang proses pengelasan
GTAW/TIG dan menyelesaikan tugas mata kuliah Teknologi Pengelasan
dan Fibrikasi.
2. Untuk Pembaca. Diharapkan makalah ini dapat memberi informasi atau
pengetahuan tentang proses pengelasan GTAW/TIG.

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 4


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengelasan dapat diartikan dengan proses penyambungan dua buah logam


sampai titik luluh dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah dan energi
panas sebagai pencair bahan yang di las.Pengelasan juga dapat diartikan sebagai
ikatan tetap dari benda yang dipanaskan.Pengelasan bukan hanya memanaskan
dua bagian benda sampai mencair dan membiarkan membeku kembali,tetapi
membuat logam yang utuh dengan cara memberikan bahan tambah atau elektroda
pada saat dipanaskan sehingga mempunyai kekuatan seperti yang
diinginkan.Kekuatan sambungan las dipengaruhi beberapa faktor antara
lain,prosedur pengelasan,bahan,elektroda dan jenis kampuh yang digunakan.
Pengaruh parameter pengelasan terhadap hasil pengelasan logam
diantaranya,makin besar arus yang digunakan maka akan menaikkan impact
strength untuk material SS 304.Pengujian vareasi arus juga di uji terhadap
kekerasan dan pengujian tarik HAZ, mempunyai kekerasan paling tinggi untuk
arus semakin besar dan kekuatan tarik semakin naik pada arus yang lebih tinggi.

2.1 Definisi GTAW/TIG

Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga disebut Tungsten
Inert Gas (TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik (Arc Welding)
yang menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan tungsten atau wolfram
sebagai elektrode. Pengelasan ini dikerjakan secara manual maupun otomatis serta
tidak memerlukan fluks ataupun lapisan kawat las untuk melindungi sambungan.
Elektrode pada GTAW termasuk elektrode tidak terumpan (non consumable)
berfungsi sebagai tempat tumpuan terjadinya busur listrik. GTAW mampu
menghasilkan las yang berkualitas tinggi pada hampir semua jenis logam mampu
las. Biasanya ini digunakan pada stainless steel dan logam ringan lainnya seperti
alumunium, magnesium dan lain-lain.hasil pengelasan pada teknik ini cukup baik
tapi membutuhkan kemampuan yang tinggi. Metode pengelasan ini sebelumnya
dikenal dengan nama Tungsten Inert Gas (TIG). Gas Inert yang biasa digunakan
adalah wolfram untuk pelindung yang bagus sehingga atmosfir udara tidak masuk
ke daerah lasan. Namun sekarang digunakan Co2 (tidak inert) karena lebih murah
dan stabil.Elektroda tungsten bukan sebagai filler metal, sehingga perlu filler
metal dari luar untuk mengisi gap sambungan. Filler metal bersama logam induk
akan dicairkan oleh busur listrik yang terjadi antara elektroda dengan logam
induk. Las busur yang menggunakan elektroda wolfram (elektroda tak terumpan)
dikenal pula dengan sebutan las busur wolfram gas. Pada proses ini las dilindungi
oleh selubung gas mulia yang dialirkan melalui pemegang elektroda.
Tenaga yang di butuhkan pada pengelasan TIG adalah tenaga listrik baik
AC maupun DC. Tenaga listik hanya digunakan sebagai pemanas dan hanya
untuk membuat busur nyala pada elektroda, bagian bagian pemdukung lainnya
masih disuplai dari alat lain. peralatan yang sering digunakan sebagai pendukung
dari las TIG ini adalah tabung gas Argon maupun gas lain yang dapat melindungi

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 5


proses pengelasan dari pengaruh udara luar. Pengelasan ini pertama kali
ditemukan di USA (1940), berawal dari pengelasan paduan untuk bodi pesawat
terbang. Prinsipnya adalah : Panas dari busur terjadi diantara elektrode tungsten
dan logam induk akan meleburkan logam pengisi ke logam induk di mana
busurnya dilindungi oleh gas mulia (Ar atau He) Las listrik TIG (Tungsten Inert
Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan elektroda wolfram yang bukan
merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda
wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair
elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut
mencair pada saat terjadi busur listrik. Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel
keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari luar
pada saat pengelasan. Sebagian bahan tambah dipakai elektroda tampa selaput
yang digerakkan dan didekatkan ke busur yang terjadi antara elektroda wolfram
dengan bahan dasar. Sebagi gas pelindung dipakai gas inert seperti argon, helium
atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakainnya tergantung dari jenis
logam yang akan dilas. Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengan air yang
bersirkulasi.

2.2 Proses Pengelasan

Pengelasan ini bisa menggunakan arus bolak-balik ataupun arus searah,


dimana pemilihan tergantung pada jenis logam yang dilas. Arus searah polaritas
langsung digunakan untuk pengelasan baja, besi cor, paduan tembaga dan baja
tahan karat, sedangkan polaritas terbalik jarang digunakan. Untuk arus bolak-balik
banyak digunakan untuk pengelasan aluminium, magnesium, besi cor dan
beberapa jenis logam lainnya. Proses ini banyak dilakukan untuk pengelasan pelat
tipis karena biayanya akan mahal jika digunakan untuk pengelasan pelat tebal.
Proses pengelasan bisa dilakukan secara manual atau otomatis. Filler metal
ditambahkan ke dalam daerah las dengan cara mengumpankan sebatang kawat
polos. Teknik pengelasan ini mirip dengan proses las oxyfuel gas welding atau
OAW, tetapi pada GTAW busur dan kawah las dilindungi dari pengaruh udara
oleh selimut inert gas, biasanya argon, helium atau campuran keduanya. Inert gas
disemburkan dari torch dan daerah-daerah disekitar elektroda tungsten. Hasil
pengelasan dengan proses GTAW mempunyai permukaan halus, tanpa slag dan
kandungan hydrogen rendah. Jenis lain proses GTAW adalah pulsed GTAW,
yaitu dengan sumber listrik sehingga menghasilkan arus pengelasan pulsasi. Hal
ini menghasilkan penetrasi dan kontrol kawah las yang lebih baik, terutama untuk
mengelas root pass.
Pulsed GTAW bermanfaat untuk mengelas pipa pada posisi sulit seperti
pada stainless steel dan non ferrous material seperti paduan nikel. GTAW sudah
bisa dilakukan dengan cara otomatis. Proses secara otomatis ini butuh sumber
listrik dan program kendali, sistim pengumpan kawat dan mesin pemandu gerak.
Proses ini sudah diaplikasikan untuk membuat las sekat pada tube-to-
tubesheet dan las tumpul pada pipa-pipa heat exchanger. Butt weld pada pipa-pipa
tebal dan besar pada pembangkit tenaga listrik, merupakan keberhasilan lain dari
aplikasi GTAW otomatis. GTAW menggunakan pengumpanan kawat otomatis

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 6


disebut juga dengan cold wire TIG. Jenis lain dari proses GTAW otomatis disebut
hot wire TIG. Pada hot wire TIG, kawat las mendapat tahanan panas yang berasal
dari arus AC tegangan rendah untuk memperbesar kecepatan pengisian.

Gambar 2.1 proses pengelasa GTAW

Pada proses GTAW peleburan logam terjadi karena panas yang dihasilkan
oleh busur listrik antara elektroda dan logam induk.
Busur listrik dihasilkan dengan menggunakan elektroda wolfram atau
paduan wolfram pada rangkaian arus searah maupun bolak-balik dan arus bolak-
balik yang dilengkapi dengan pembangkit frekwensi tinggi. Untuk melindungi
pengaruh atmosfer pada daerah las yang dipanaskan, logam cair dan elektroda,
dipergunakan gas mulia sebagai pelindung yang dialirkan melalui nozel. Gas
mulia yag digunakan antara lain:
1. Gas argon
2. Gas helium
3. Campuran argon dan helium
4. Campuran argon dan hydrogen

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 7


2.3 Peralatan yang digunakan pada proses las TIG

1. Mesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit arus AC/DC yang
digunakan di dalam pengelasan las gas tungsten. Pemilihan arus AC
atau DC biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas.
2. Tabung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas lindung
seperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gas
tungsten.
3. Regulator gas lindung adalah adalah pengatur tekanan gas yang akan
digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada regulator ini
biasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di dalam tabung.
4. Flowmeter untuk gas dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas
lindung yang dipakai di dalam pengelasan gas tungsten.
5. Selang gas dan perlengkapan pengikatnya berfungsi sebagai
penghubung gas dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan
perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju
mesin las dan dari mesin las menuju pembakar las.
6. Kabel elektroda dan selang berfungsi menghantarkan arus dari mesin
las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menuju stang
las. Kabel masa berfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja.
7. Stang las (welding torch) berfungsi untuk menyatukan sistem las yang
berupa penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan
proses pengelasan
8. Elektroda tungste berfungsi sebagai pembangkit busur nyala selama
dilakukan pengelasan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagai bahan
tambah
9. Kawat las berfungsi sebagai bahan tambah. Tambahkan kawat las jika
bahan dasar yang dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekati cair.
10. Assesories pilihan dapat berupa sistem pendinginan air untuk pekerjaan
pengelasan berat, rheostat kaki, dan pengatur waktu busur.

2.1.3 Pembakar las TIG terdiri dari :


1) Penyedia arus
2) Pengembali air pendingi
3) Penyedia air pendingin
4) Penyedia gas argon
5) Lubang gas argon ke luar
6) Pencekam elektroda
7) Moncong keramik atau logam

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 8


8) Elektroda tungsten
9) Semburan gas pelindung.

2.4 Elektroda Tungsten


Elektroda tungsten adalah elektroda tidak terumpan(nonconsumable
electode) yang berfungsi sebagai pencipta busur nyala saja yang digunakan untuk
mencairkan kawat las yang ditambahkan dari luar dan benda yang akan
disambung menjadi satu kesatuan sambungan. Elektroda ini tidak berfungsi
sebagai logam pengisi sambungan sebagaimana yang biasa dipakai pada elektroda
batang las busur metal maupun elektroda gulungan pada las MIG.
Elektroda tungsten murni biasa digunakan untuk pengelasan AC pada
pengelasan aluminium maupun magnesium. Elektroda tungsten thorium
digunakan untuk pengelasan DC. Elektroda tungsten Zirconium digunakan untuk
AC- HF Argon dan AC Balanced Wave Argon. Elektroda tungsten disediakan
dalam berbagai ukuran diameter dan panjang. Untuk diameter dari mulai ukuran
0,254 mm sampai dengan 6,35 mm. Untuk panjang disediakan mulai dari 76,2
mm sampai dengan 609,6 mm.Pengasahan elektroda tungsten dilakukan
membujur dengan arah putaran gerinda. Pengasahan dengan arah ini akan
mempermudah aliran arus yang akan digunakan di dalam pengelasan, sebaliknya
jika penggerindaan dilakukan melintang dengan arah putaran batu gerinda akan
mengakibatkan terhambatnya jalannya arus yang digunakan untuk mengelas.

2.5 Keuntungan TIG

Keuntungan Proses GTAW menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada


bahan-bahan ferrous dan non ferrous. Dengan teknik pengelasan yang tepat,
semua pengotor yang berasal dari atmosfir dapat dihilangkan. Keuntungan utama
dari proses ini yaitu, bisa digunakan untuk membuat root pass bermutu tinggi dari
arah satu sisi pada berbagai jenis bahan. Oleh karena itu GTAW digunakan secara
luas pada pengelasan pipa, dengan batasan arus mulai dari 5 hingga 300 amp,
menghasilkan kemampuan lebih besar untuk mengatasi masalah pada posisi
sambungan yang berubah-ubah seperti celah akar. Sebagai contoh, pada pipa tipis
(dibawah 0,20 inci) dan logam-logam lembaran, arus bisa diatur cukup rendah
sehingga pengendalian penetrasi dan pencegahan terjadinya terbakar tembus
(burnt through) lebih mudah dari pada pengerjaan dengan proses menggunakan
elektroda terbungkus. Kecepatan gerak yang lebih rendah dibandingkan dengan
SMAW akan memudahkan pengamatan sehingga lebih mudah dalam
mengendalikan logam las selama pengisian dan penyatuan.
Aplikasi pada pekerjaan. GTAW mempunyai keunggulan pada pengelasan
pipa–pipa tipis dan tubing stainless steel diameter kecil, paduan nikel, paduan
tembaga dan aluminum. Pada pengelasan pipa dinding tebal, GTAW sering kali
dipakai pada root pass untuk pengelasan yang membutuhkan kualitas tinggi,
seperti pada pipa-pipa tekanan tinggi dan temperatur tinggi dan pipa-pipa belokan

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 9


pada dapur pemanas. GTAW juga digunakan pada root pass apabila
membutuhkan permukaan dalam yang licin, seperti pada pipa-pipa dalam acid
service. Karena ada perlindungan inert gas terhadap pengelasan dan mudah dalam
mengontrol proses las, membuat GTAW sering kali digunakan pada logam-logam
reaktif seperti titanium dan magnesium. Pada pipa-pipa tipis, 0,125 inci atau
kurang, bisa digunakan sambungan berbentuk persegi dan rapat. Root pass
dikerjakan tanpa menambahkan filler metal (disebut dengan autogenous weld).
Pada pipa-pipa tebal, bagian ujung sambungan mesti dibevel, diluruskan dan
diberi celah (disebut dengan bukaan akar), kemudian ditambahkan filler metal
selama pengelasan root pass. Sebagai pengganti filler metal, bisa juga disisipkan
consumable insert (ring penahan) ke dalam sambungan, yang nantinya bersatu
dengan root (sebagai filler metal tambahan).

2.6 Kelemahan TIG

Kelemahan utama proses las GTAW yaitu laju pengisian lebih rendah
dibandingkan dengan proses las lain umpamanya SMAW. Disamping itu, GTAW
butuh kontrol kelurusan sambungan yang lebih ketat, untuk menghasilkan
pengelasan bermutu tinggi pada pengelasan dari arah satu sisi. GTAW juga butuh
kebersihan sambungan yang lebih baik untuk menghilangkan minyak, grease,
karat, dan kotoran-kotoran lain agar terhindar dari porosity dan cacat-cacat las
lain. GTAW harus dilindungi secara berhati-hati dari kecepatan udara di atas 5
mph untuk mempertahankan perlindungan inert gas di atas kawah las. Pengelasan
dengan consumable insert membutuhkan kontrol kelurusan sambungan yang teliti.

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 10


BAB III

ISI
Las TIG atau las busur adalah suatu pengelasan dimana gas dihembuskan
kedaerah pengelasan untuk melindungi logam cair dari udara.Tujuan melindungi
daerah pengelasan,yaitu untuk mencegah oksidasi yang terjadi karena bereaksinya
logam cair dengan udara(oksigen).Oksida logam ini tidak diinginkan karena
mengotori hasil pengelasan,dan oksida ini mempuyai titik cair yang sangat tinggi.
Las TIG didasari dari bentuk las listrik,jenis pengelasan ini tepat sekali
untuk pengelasan aluminium,dan merupakan salah satu metoda pengelasan yang
sangat diperlukan.
Perlengkapan yang digunakan dalam proses pengelasan ini lebih lengkap,akan
tetapi lebih mahal dari pada yang digunakan pada las listrik biasa,hal ini
disebabkan,selain listrik diperlukan juga pendingin dan gas yang harus selalu
cukup dan terkontrol.Jadi las TIG ini merupakan perbaikan dari proses las listrik.
TIG merupakan singkatan dari Tungsten Inert Gas,yang dapat diartikan
sebagai pengelasan dengan elektroda yang dilindungi (diselubungi) gas
mulia.Inert gas adalah sejenis gas mulia,gas ini berfungsi untuk menyelubungi
logam cair(pada saat pengelasan) agar tidak ada kontak dengan udara luar.Busur
elektroda dan daerah pengelasan diselubungi gas yang konstan untuk
melindungi(menghilangkan) kemungkinan adanya pengotoran pada daerah
pengelasan oleh oksigen dan nitrogen yang ada dalam udara.
Elektroda wolfram(tungsten) ini bertitik cair 6840oF(3800oC) dan hampir
tidak bisa terbakar sama sekali pada saat pengelasan.Gas yang biasanya untuk
melindungi daerah pengelasan adalah gas Helium atau Argon,yang kedua-duanya
tidak akan bersenyawa(itulah sebabnya disebut gas mulia,inert gas).Gas argon
biasnya lebih sering digunakan,sebab penggunaannya sesuai untuk pengelasan
macam-macam logam murni maupun logam campuran.
3.1 Mesin las TIG

A.Mesin las arus DC

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 11


Pengelasan arus searah (DC) dengan mesin arus searah mempunyai dua
pilihan.yaitu pengkutuban lurus dan pengkutuban terbalik. Pada
pengkutuban(polaritas)lurus,kutub negatif dipasang pada batang elektroda dan
rangkaian seebaliknya disebut polaritas balik.Dalam polaritas lurus elektron
bergerak dari elektroda dan menumbuk logam induk benda kerja dengan
kecepatan tinggi,sehingga terjadi penetrasi yang dalam.Pada elektroda tidak
terjadi tumbukan elektron hingga secara relatif suhu elektroda tidak terlalu tinggi.
Sebaliknya dalam pengkutuban(polaritas) balik elektroda menjadi sangat
panas,sehingga arus listrik yang dialirkan menjadi rendah. Selain itu ujung
elektroda akan turut mencair dan merubah komposisi kimia logam yang
dihasilkan. Dengan polaritas balik penetrasi kedalam logam induk menjadi
dangkal dan lebar,karena itu pengelasan dengan kutub balik jarang digunakan
Untuk pengelasan TIG,karena buruknya kapasitas elektroda dalam menghantarkan
arus,titik api yang tidak stabil dan penembusan yang dangkal. Meskipun
demikian,arus muatan kutub balik memiliki daya untuk menghilangkan
oksida.Oksida biasanya timbul pada pengelasan alumunium atau magnesium.Sifat
menghilangkan oksida ini,dikarenakan ion-ion positip bergerak kearah benda
kerja.Hingga sebagai akibat tumbukan-tumbukan ion positif tersebut terjadi aksi
pembersih yang mengupas lapisan oksida yang mempunyai temperatur cair yang
tinggi.

stainless steel,tembaga nikel,baja karbon,baja paduan lunak dan ogam-


logam lain yang tidak memerlukan oxide pembersih lebih baik
disambungkan/dilas dengan arus DC pengkutuban lurus.Cara ini lebih bagus dan
mempunyai penetrasi yang lebih dalam dibandingkan kutub terbalik.

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 12


B.Mesin las arus AC

Mesin las arus AC Mesin las AC/DC

Arus bolak-balik(Alternating current),secara teoritis merupakan kombinasi


antara arus searah polaritas lurus dan arus searah polaritas terbalik.Perubahan
kombinasi ini terjadi secara 50 kali setiap detik.

Pada gambar terlihat pegelasan dengan arus AC yang menghasilkan


penembusan yang tidak dalam tapi juga tidak dangkal(diantara DC kutub terbalik
dan DC kutub lurus. Memang secara teoritis arus AC merupakan kombinasi dua
pengkutuban pada arus DC.Akan tetapi kenyataannya besar arus ini tidak
sama,karena adanya lapisan-lapisan oxida,kotoran-kotoran dan lain-lain,yang
merupakan penghalang arus.
Akibatnya terjadi ketidak seimbangan antara besar arus-arus yang
mengalir.Arus listrik mudah mengalir pada polaritas lurus,sedangkan pada
polaritas balik penghantar arus ini sukar(bila benda kerja megandung oksida,yang
merupakan penghantar listrik yang tidak baik). Akibatnya terjadi ketidak
seimbangan gelombang arus,dan bahkan bisa terjadi ketidak sempurnaan
tergantung dari jenis lapisan oksida maupun kotoran-kotoran pada permukaan
benda kerja.Untuk mengatasi ini,dipergunakan mesin arus bolak-balik frekuensi
tinggi(ACHF). Dengan frekuensi tinggi ion-ion gas membantu memudahkan
penghantaran arus listrik pada pengelsan AC.

C. Pemilihan arus pada pengelasan TIG

Pemilihan arus yang digunakan tergantung dari jenis logam dan


ketebalannya. Tabel dibawah ini digunakan untuk menentukan jenis arus yang
tepat.

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 13


Tabel 1

Pemilihan arus untuk TIG welding

Arus AC Aus DC
Frekuensi Polaritas Polaritas
Bahan tinggi langsung balik

Magnesium sampai #3mm 1 X 2


Magnesium sampai #5mm 1 X X
Magnesium casting 1 X 2
Aluminium sampai #2mm 1 X 2
Aluminium #2mm 1 X X
Aluminium casting 1 X X
Stainless steel 2 1 X
Bross alloys 2 1 X
Silicon copper X 1 X
Silver 2 1 X
Hastelloy alloys 2 X X
Silver clading 1 1 X
Hard facing 1 1 X
Cast iron 2 1 X
Low carbon steel #0,4-0,75mm 2 1 X
Low carbon steel #0,75-3mm X 1 X
High carbon steel #0,4-0,75mm 2 1 X
High carbon steel 0,75mm 2 1 X

Catatan:
1=Memuaskan X=Jangan dipergunakan
2=Baik
Bila akan mengelas dengan ACHF pada pilihan 2,naikkanlah 25% lebih
tinggi ampere dari DC polaritas langsung.

3.2 Elektroda las TIG

A.Jenis pengelasan

Las busur gas biasanya dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu: kelomok
elektroda terumpan dan kelompok elektroda tidak terumpan. Kelompok elektroda
tak terumpan menggunaka batang worlfram sebagai elektroda yang dapat
menghasilkan busu listrik tanpa turut mencair,sedangkan keompok elektroda
terumpan sebagai elektrodanya digunakan kawt las. Kelompok elektroda tak
terumpan masih dibagi lagi ke dalam dua jenis yaitu jenis dengan logam pengisi

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 14


dan jenis tanpa logam pengisi. Kelompok ini biasanya menggunakan gas mulia
sebagai pelindung sehingga secara keseluruhannya nama kelompok ini menjadi
las wolfram gas mulia atau dalam bahasa inggris:Tungsten inert gas welding yang
disingkat menjadi TIG welding atau las TIG.

B.Ukuran dan bahan elektroda

Pada umumnya untuk las TIG menggunakan tiga macam elektroda tungsten
yaitu tungsten murni,tungsten paduan thorium dan tungsten paduan zirconium.
Macam-macam dari elektroda tungsten ini telah tersedia dalam ukuran diameter
0,010”, 0,020”, 0,040” ,1/16” ,3/32” ,3/16” ,1/4”.Juga dikeluarkan oleh pabrik
dengan ukuran panjang yang berbeda yaitu dari 3” ,6” ,7” ,8” dan kadang-kadang
sampai ukuran 24”. Elektroda ini dibuat dengan permukaan yang bersih,senyawa
kimia yang bersih dan diameternyapun tepat.

Tungsten murni:
Tungsten murni biasanya digunakan pada pengelasan arus AC.Mempunyai
titik leleh 3400oC dan lebih cocok untuk mengelas aluminium,aluminium paduan
dimana ujung dari elektroda dibentuk radius.

Tungsten paduan thorium:

Elektroda ini umumnya digunakan pada mesin las DC,digunakan untuk


mengelas steinless steel,logm biasa,tembaga,titanium dll. Ujung elektroda dibuat
runcing dan mempunyai titik leleh 4000oC.

Tungsten paduan zirconium:

Elektroda jenis ini diutamakan untuk pengelasan dengan arus AC.Elektoda


ini mempunyai daya tahan tinggi terhadap persenyawaan dan sangat sesuai
apabila digunakan pada saat mengelas benda kerja yang permukaannya mengilat
seperti aluminium dan magnesium. Elektroda ini juga dapat digunakan untuk
pengelasan dengan arus DC. Titik leleh elektroda adalah 3800oC.
Pengaturan besarnya arus pengelasan,tergantung dari macam elektroda
yang dipakai dan tipe sambungan yang diinginkan.Selain tipe arus yang
digunakan(AC atau DC),juga tergantung mempengaruhi besarnya arus
pengelasan.Untuk pengelasan carbon steel atau satainless steel ujung elektroda
berbentuk lancip. Elektroda tungsten untuk mengelas aluminium bagian ujungnya
dibentuk radius.

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 15


Tabel 2

Besar arus untuk pengelasan denganelektroda wolfram(tungsten) murni

Diameter elektroda tungsten(inchi) Besar arus dipakai untuk arus AC (untuk


pengelasan base metal dengan frekwensi
tinggi) (Ampere)

0,020 0-7
0,040 10-40
1/16 30-70
3/32 70-100
1/8 100-150
5/32 150-225
3/10 200-300
¼ 275-400
Catatan:
1”=25,4mm
Tabel 3

Besar arus untuk pengelasan dengan elektroda tungsten+zirocium

Diameter elektroda Arus las yang dipakai AC dengan


Tungsten+zirconium. (inchi) frekwensi tinggi. (Ampere)
0,020 0-7
0,040 0-30
1/16 20-115
3/32 100-185
1/8 150-225
5/32 190-300
3/16 200-340
¼ 300-445

Tabel 4

Besar arus untuk pengelasan dengan elektroda tungsten+thorium

Diameter elektroda Arus las yang dipakai DCSP. (Ampere)


Tungsten+thorium (inchi)
0,020 0-25
0,040 12-100
1/16 20-190
3/32 35-325
1/8 50-475

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 16


5/32 60-600
3/16 -
¼ -

Perawatan dan persiapan elektroda tungsten

Ujung elektroda mempunyai beberapa macam bentuk seperti:

- Ujung elektroda yang tanpa dibentuk


- Ujung elektroda yang dimiringkan(dibevel)
- Ujung elektroda yang diruncingkan
- Ujung elektroda yang berbentuk radius(bola)

3.3 Gas pelindung pada pengelasan TIG

A.Jenis-jenis gas pelindung

Penggunaan gas pelindung pada las TIG adalah untuk melindungi daerah
pengelasan,elektroda dan ujung bahan tambah dari pengaruh udara luar.
Macam-macam gas yang dipakai untuk pelindung:

 Argon
 Helium
 Campuran argon helium
 Campuran argon dan hydrogen

Argon umumnya lebih banyak digunakan,karena:

1.Merupakan suatu gas yang umum,jadi lebih mudah


2.Argo lebih berat dari pada helium,sehingga memberikan perlindungan yang baik
pada arus yang lebih rendah
Argon merupakan suatu penghantar panas yang buruk,argonuntuk tujuan
komersil dihasilkan dengan jalan penguaan udara cair yang terkontrol.

Penggunaan gas-gas pelindung

Logam Tipe las Gas pelindung Keuntungan


Aluminium Manual Argon Lebih mudah
dan welding menyalakan busur,sifat
magnesium membersihkan,kwalitas
las dan gas yang
dipakai lebih sedikit

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 17


Argon+helium Kemungkinan
pengelasan dengan
kecepatan tinggi

Machine Argon+helium Kwalitas lebih


welding baik,pemakaian gas
lebih sedikit,bila
sibandingkan dengan
helium 100%
Helium (DC polaritas Penembusan lebih
lurus) dalam kecepatan las
bisa lebih tinggi dari
pada dengan argon
helium
Carbon steel Spot Argon Mudah menyalakan
weilding busur dan penggunaan
gas lebih sedikit dari
pada helium
Carbon steel Manual Argon Lebih mudah
welding pengontrolan kawah
las
Machine Helium Kecepatan las lebih
welding sepat dari pada dengan
gas argon
Stailess steel Manual Argon Dapat dikontrol
welding penembusan untuk plat
tipis
Argon+helium HEAT INPUT paling
tinggi dan kecepatan
las lebih tinggi untuk
pengelasan plat yang
lebih tebal
Machine Argon+hidrogen(35%) Mencegah under
cutting
Machne Helium HEAT INPUT paling
welding tinggi dan penembusan
paling dalam
Copper nickel Manual Argon Mudah mengontrol
dan Cu Ni welding kawah las penembusan
alloys dan head
Helium HEAt INPUT paling
tiggi untuk pengelasan
logam-logam tebal
Aluminium Manual dan Argon Penembusan tidak
mesin dalam pada logam
welding dasar

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 18


B.Tabung gas

Tabung gas argon mempunyai tabung oksigen,dengan konstruksi untuk


pengisian tekanan yang tiggi.

Tabung argon dibuat 4 ukuran,yaitu:

 78 cuft pada 2200 psi (2200 pada 1555 kg/cm2)


 150 cuft pada 220 psi (4250 pada 155 kg/cm2)
 275 cuft pada 2200 psi (7850 pada 155 kg/cm2)
 330 cuft pada 2640 psi (9300 pada 186 kg/cm2)
Semua tabung ini biasanya berwarna coklat,kevuali tabung 150 cuft (4250)
berwarna coklat dengan kerah/leher yang berwarna kuning.Jenis tabung yang lain
dapat berisi argon yang berentuk cairan,seperti juga oksigen atau nitrogen.

C.Regulator
Mengalirkan gas dari tabung harus memakai alat ukur yang dinamakan
regulator.Alat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan tabung menjadi suatu
kerja.Antara regulator untuk las oksi asitilin dilengkapi dengan pengukur tekanan
dengan skala pound/square inch(lbm/in2) dengan skala cuft/h(ft 3/jam).

3.4 Brander las (torch)


A.Fungsi brander las
Fungsi brander las adalah untuk mengalirkan listrik pada
elektroda,menghembuskan gas pelindung dan mengalirkan saluran air
pendingin.Brnder las adalah sutu peralatan yang penting pada las TIG,karena
harus ringan dan mudah memakainya.Perlengkapan ini juga diberi suatu penutup
atau cap dengan macam-macam ukuran,supaya dapat dengan mudah mengubah
atau menukar dan mengatur yang disesuaikan dengan panjag elektroda tungsten
yang dipergunakan untuk pengelasan.

B.Konstruksi brander las.


1.Saluran pensingin
Pada brander las bagian kepala terdapat alat-alat perlengkapan seperti
saluaran air pendingin,penjepit elektroda dan aliran kebel listrik las.Bila air
pendingin bekerja tidak tetap,maka brander akan terbakar disebabkan oleh panas
yang tinggi.Semua peralatan ini dibuat oleh pabrik sedemikian rupa untuk
keawetan peralatan kerja.
Mesin las ini juga dilengkapi dengan pengendali,yang bisa dibuka/dihidupkan
bersama-sama.Sistem ini sengaja dibuat oleh pabrik agar peralatan tersebut mudah
dioperasikan.

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 19


2.Saluran gas
Saluran gas dari selang regulator menuju ketangkai brander las dan
diteruskan ke brander las bagian kepala.Saluran gas ini terus ke daerah sekitar mur
penjepit,kemudian sekeliling nozzle.Dari nozzle gas disemburkan untuk
melindungi daerah pengelasan.Ukuran dari nozzle ini disesuaikan dengan ukuran
elektroda besar arus listrik yang sesuai dengan material yang akan dilas,juga besar
kecilnya tekanan gas.

3.Aliran listrik
Arus listrik mengalir melalui kabel ke pemegang kolet,dari kolet mengalir
ke elektroda,kemudian kebenda kerja dan kembali kesumber tenaga.Pada
engelasan pada arus DC,jika arus mengalir dari elektroda yang mempunyai kutub
negatif,ini disebut pengelasan dengan elektroda lurus.Jika elektroda mempunyai
kutub positif disebut pengelasan kutub polaritas balik.

4.Pengendali(kontrol)
Pada mesin las TIG,biasanya dilengkapi dengan panel-panel kontrol yang
berupa selenoid(katup selenoid)katup ini berguna untuk menjalankan dan
menutup aliran air pendingin maupun gas pelindung.

3.5 Cara-cara pengelasan TIG


A.Bentuk-bentuk sambungan
Bentuk sambungan pada pengelasan TIG,tergantung dari kekuatan
konstruksi yang diinginkan ataupun tebal yang akan dilas.
Jenis-jenis sambungan:
1.Sambungan tumpul
 Sambungan tumpul siku
 Sambungan V tunggal
 Sambungan V ganda
2.Sambungan tumpang
3.Sambungan sudut
4.Sambungan T
5.Sambungan sisi

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 20


B.Landasan untuk pengelasan atau plat penyangga belakang disebut
juga(backing bars)

Pada beberapa jenis pengelasan,diperlukan batang landasan yang


sesuai.Pada pengelasan logam tipis,batang landasan sangat membantu untuk
mencegah bagian bawah dari logam terkena pengotoran dari udara,selain itu
batang akan mencegah terbakarnya benda kerja.Untuk pengelasan logam yang
lebih tebal,landasan ini akan menyerap panas yang berlebihan.Jenisa logam untuk
batang landasan,tergantung dari jenis material yang dilas.Landasan dari bahan
tembaga,diperlukan jika mengelas baja tahan karat(stainless steel),sedangkan pad
apengelasan aluminium atau magnesium,diperlukan landasan dengan bahan baja
tahan karat.
Bila menyambung/mengelas sambungan tumpul(butt joint) dengan
menggunakan penyangga belakang akan membantu sekali dalam roses pengelasan
TIG.Hal ini dapat mengontrol penetrasi kampuh las dan memungkinkan dapat
menggunakan arus las yang lebih tinggi.Penyangga belakang ini dilengkapi celah
memanjang dengan dimensi (ukuran) yang sesuai aeperti:logam sisipan
mempunyai ukuran 1/3 dari tebal penyangga dan mempunyai bentuk radius atau
½ lingkaran(R=6,5mm).

C.Prosedur pengelasan
1.Langkah-langkah persiapan
a. Periksa semua sambungan,untuk memastikan bahwa semuanya terpasang
benar dan kuat
b. Periksa diameter elektroda dan ukuran nozzle gas yang akan digunakan
c. Atur jarak elektroda sebagai berikut:
- 1/8 inch sampai 3/36 inch dari ujung nozzle gas,jika mengelas
sambungan tumpul.
- 1/4 inch sampai 1/8 inch untuk sambungan lainnya.
d. Periksa sambungan elektroda,apakah sudah tercekam dengan kuat pada
kolletnya.
e. Atur dan siapkan mesin dengan kuat arus yang tepat
f. Jika menggunakan brander dengan pendingin air,maka buka saluran air
g. Buka saluran gas dan atur pada kecepatan aliran yang tepat.

2.Menyalakan busur

a.Mesin las arus bolak-balik(AC)

Untuk menyalakan busur pada mesin las AC,elektrodanya tidak perlu


disentuhkan pada benda kerja.Setelah mesin las dihidupkan,peganglah brander las
dengan posisi mendatar dengan jarak kurang lebih 2 inch di atas benda
kerja.Kemudian ayunkan brander hingga jarak 1/8 inch dari benda kerja.Dengan
ini tegangan listrikakan melompati jarak antara brander dengan kerja dan
menimbulkn busur listrik.Pada waktu penggeraka brander ke bawah,gerakan harus

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 21


dilakukan dengan cepat.Ini dilakukan supaya didapat jumlah gas yang cukup
untuk melindungi daerah pengelasan.

b.Mesin las arus searah(DC)


Cara menyalakan busur dengan mesin las DC,peganglah brander las dengan
posisi mendatar,kemudian sentuhkan elektroda pada benda kerja hingga timbul
busur listrik.Tarik elektroda berjarak kurang lebih 1/8 inch dari benda kerja.

3.Mematikan busur listrik


Untuk menghentikan busur listrik pada mesin AC maupun DC,cukup
dengan cara menarik mundur brander menjauhi benda kerja,gerakan ini harus
dilakuka dengan cepat untuk menghindarkan rusakya permukaan benda
kerja.Beberapa mesin las,dilengkapi dengan pedal untuk menurunkan tegangan
secara bertahap.
Dengan ini pengisian lubang yang timbul pada akhir pengelasan akan lebih
mudah,jika pengelasan dilakukan dengan menggunakanpendingin air,usahakan
agar nozzle gas tidak menyentuh benda kerja.Karena gas yang panas dapat
menyebabkan busur listrik dari elektroda tidak menuju ke benda kerja tapi ke
nozzle gas,hal ini akan menyebabkan nozzle rusak.Selain itu pastikan bahwa air
mengalir dengan kecepatan aliran yang tepat.

Cara-cara pengelasan
a.Pengelasan sambungan tumpul
Untuk mengelas sambungan tumpul caranya adalah sebagai berikut:

 Pegang brander dengan posisi 75o dengan benda kerja.


 Panaskan titik awal pengelasan,dengn cara menggerakkan brander dengan
gerakan membentuk lingkaran kecil,hingga terbentuk kawah
las(puddle).
 Setelah titik awal pengelasan mencair(terbentuk kawah las),gerakan
brander pelan-pelan sepanjang bagian yang akan disambung.Disini
brander bergerak lurus,jadi tidak perlu dengan gerakan melingkar
 Jika diperlukan bahan tambahan,peganglah batang tambahan dengan
posiisi 15o dari benda kerja.
 Setelah terbentuk kawah las,gerakan brander hingga busur listrik berada di
pinggir kawah las.
 Tambahkan bahan tambah(bahan pengisi),dengan cara menyentuhkan
ujung batang bahan tambah pada sisi kawah las.Tarik mundur batang
bahan tambah dan gerakkan busur listrik(brander) ke pinggir kawah las
yang baru.Lakukanlah gerakan di atas berulang-ulang sehingga seluruh
bagian tersambung.

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 22


b.Pengelasan sambungan tumpang dan sambungan T
Untuk pengelasan tanpa bahan,caranya adalah sebagai berikut:

 Bentuklah kawah las pada ujung benda kerja


 Dekatkan ujung elektroda hingga berjarak lebih kurang 1/16
inchi.Kemudian lakukan gerakan melingkar hingga bagian ujung tadi enar-
benar tersambungan.
 Gerakan pengelasan berikutnyadilakukan tanppa gerakan melingkar.
Pada pengelasan sambungan tumpang,kawah las akan berbentuk V,pusat dari V
disebut notch.Jarak antara notch,menunjukkan kecepatan gerakan brander pada
saat pengelasan.Jangan menggerakkan brander terlalu cepat,agar notch yang
didapat benar-benar mengisi bagian yang disambung.Untuk pengelasan dilakukan
dengan menggunakan bahan tambah,batang bahan tambah di bawah.
Untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik dan seragam,banyaknya bahan
tambah yang diberikan dan waktu pemberian bahan tambah tersebut harus tepat.

c.Pengelasan sambungan sudut


Pengelasan sambungan ini tudak memerlukan bahn tambah.Mulailah pengelasan
dengan membentuk kawah las di ujung benda kerja,kemudian gerakan brander
lurus sepanjang bagian yang akan disambung.Jika logam yang mencair cenderung
untuk lepas dari benda kerja,ini menunjukkan gerakan brander terlalu lambat.Jika
hasil pengelasan kasar dan tidak rata,ini menunjukkan gerakan brander terlalu
cepat.

d.Pengelasan tegak(vertikal)
Untuk pengalan tegak pada material tipis gerakn brander biasanya turun(dari atas
ke bawah),ini dilakukan agar didapat hasil pengelasan yang baik,tanpa membakar
seluruh benda kerja.Jika digunakan bahan tambah,batang bahan tambah
ditambahkan dari bawah.Pada pengelasn material yang tebal,gerakan
pengelasan(gerakan brander) dilakukan dari bawah keatas.

e.Pengelasan mendatar
Nyalakan busur listrik pada jarak kurang ½ inchi dari ujung bagian yang harus
dilas,kemudian brander digerakkan keujung benda kerjam.Masukkan btang bahan
pengisi pada bagian atas dari kawahlas yang terbentuk.Pada waktu bahan tambah
berada didalam kawah las,gerakkan brander pelan-pelan supaya bahan tambah
mencir dan mengisi sambungan dengan baik.

f.Pengelasan atas kepala(over head)


pada pengelasan ini,kuat arus pengelasan harus dikurangi antara 5 sampai 10%
dari kuat arus pada pengelasan normal.Sedangkan posisi brander maupun batang
tambah seperti pada pengelasan biasa.Pada pengelasan ini,sebaiknya rigi-rigi las
yang kecil.karena rigi-rigi las yang kecil tidak berpengaruh oleh gravitasi pada
waktu mencair.Cara memasukkan bahan tambah pada pengelasan ini,sama dengan

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 23


cara pada pengelasan lainnya.Gerakan brander sedilit maju mundur,akan
mempercepat pengisian bahan tambah pada sambungan.

3.6 Cacat las pada proses las TIG


1.Tungsten inclusions
Penyebabnya satu atau lebih dari yang diwah ini:

 Tungsten menyentuh cairan las


 Tungsten tersentuh bahan las
 Gas argon kurang murni
Mengatasi atau mencegahnya:
 Jarak ujung tungsten dengan permukaan secukupnya
 Hati-hati sewaktu memberi bahan tambah
 Pastikan gas benar-benar murni(welding grade)
2.Oxide inclusions
Disebabkan:
 Kawat las kotor
 Benda kerja kotor
 Sesudah las pertama untuk las berikutnya tidak disikat atau digerinda
Mengatasinya:
 Kawat las dibersihkan dengan thiner,bensin atau dilap
 Benda kerja dibersihkan dengan gerinda
 Sesudah las pertama(untuk multi gas) haarus digerinda atau disikat
3.Porosity/rembesan
Disebabkan:
 Gas tidak cukup(diameter nozzle kecil)
 Gas besar tapi ada hembusan angin
 Arus listrik terlalu besar
 Benda kerj kotor
 Kawat las berkarat
 Kecepatan las terlalu cepat sehingga ada gas yang terjepit
Mengtasinya:
 Gas dan diameter nozzle setepat mungkin
 Berikan screen agar tidak terhembus angin
 Arus listrik pengelasan kurangi
 Benda kerja dan kawat las dibersihkan terlebih dahulu
 Kecepatan las yang sedang
 Diameter dalam nozzle 6-6xdiameter tungsten
4.Wormhole porosity
Penyebab:
 Unsur belerang menyusup ada cairan las dan terjeit sehiingga menjadi
seperti lubang cacing
 Benda kerja kotor

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 24


Pencegahan
 Lakukan pengelasn awal
 Bersihkan benda kerja
5.Undercutting
Penyebab:
 Arus listrik terlalu besar
 Busur terlalu tinggi
 Laju pengelasn tinggi
 Bahan tambah tidak cukup
 Sudut torch kurang tepat
Pencegahan:
 Arus secukupnya
 Tinggi busur sedekat mungkin pada permukan benda kerja
 Kurangi laju pengelasan
 Penambahan kawat las setepat dan secukupnya
 Sudut torch setepat mugkin
6.Incomplete fusion(peleburan yang kurang baik)
Penyebab:
 Laju pengelasan terlalu cepat
 Ampere rendah
Pencegahan:
 Laju pengelasan setepat mungkin
 Ampere secukupnya
7.Overlaping
Penyebab:
 Keceatan las terlalu lambat
 Ampere terlalu rendah
 Pemberian bahan tamah terlalu berlebihan
 Sudut torch tidak tepat
Pencegahan:
 Laju pengelasan setepat mungkin
 Naikkan ampere
 Pemberian bahan tambah secukupnya
 Sudut torch setepat mungkin

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 25


BAB IV

KESIMPULAN

Las gas tungsten (las TIG) adalah proses pengelasan dimana busur nyala
listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda takterumpan) dengan benda
kerja logam. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas lindung (gas tidak aktif) agar
tidak berkontaminasi dengan udara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak
tergantung daribentuk sambungan dan ketebalan benda kerja yang akan dilas.Gas
Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga disebut Tungsten Inert Gas
(TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik (Arc Welding) yang
menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan tungsten atau wolfram sebagai
electrode. Pengelasan busur tungsten gas dapat digunakan hampir untuk semua
jenis logam dengan berbagai ketebalan, tetapi paling banyak digunakan untuk
pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Pengelasan ini dapat digunakan
secara manual atau dengan mesin secara automatis.
Bila digunakan logam pengisi, harus ditambahkan dari luar baik berupa
kawat atau batangan, yang akan dilebur oleh panas busur yang timbul antara
elektrode dan logam dasar. Tetapi bila digunakan untuk mengelas pelat tipis
kadang-kadang tidak diperlukan logam pengisi. Tungsten dipilih sebagai
elektrode karena memiliki titik lebur tinggi yaitu 3410OC. Sebagai gas pelindung
biasanya digunakan argon, helium, atau gabungan dari kedua unsur ini.

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 26


DAFTAR PUSTAKA

Terori las TIG Politeknik Manufaktur Bandung-ITB

cipretx.blogsport.com

http://www.mesinlas.com/artikel/5/las-tig-tungsten-inert-gas

http://taryza.wordpress.com

http://ainulhuda.blogspot.com

http://hermansandywi78.blogspot.com

GTAW(Gas Tungsten Arc Weiding) 27

Anda mungkin juga menyukai