Dokumen - Tips - Makalah Gtaw Siap Print
Dokumen - Tips - Makalah Gtaw Siap Print
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi para
mahasiswa,tetapi juga bagi mereka yang ingin mengetahui dan belajar tentang
pengelasan GTAW.Kepada para pembaca yang bersedia memberikan saran dan
kritik konstruktif terhadap makalah ini penyusun sampaikan terimakasih.
Penyusun
KATA PENGANTAR.......................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3
BAB IV KESIMPULAN..............................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................27
TINJAUAN PUSTAKA
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga disebut Tungsten
Inert Gas (TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik (Arc Welding)
yang menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan tungsten atau wolfram
sebagai elektrode. Pengelasan ini dikerjakan secara manual maupun otomatis serta
tidak memerlukan fluks ataupun lapisan kawat las untuk melindungi sambungan.
Elektrode pada GTAW termasuk elektrode tidak terumpan (non consumable)
berfungsi sebagai tempat tumpuan terjadinya busur listrik. GTAW mampu
menghasilkan las yang berkualitas tinggi pada hampir semua jenis logam mampu
las. Biasanya ini digunakan pada stainless steel dan logam ringan lainnya seperti
alumunium, magnesium dan lain-lain.hasil pengelasan pada teknik ini cukup baik
tapi membutuhkan kemampuan yang tinggi. Metode pengelasan ini sebelumnya
dikenal dengan nama Tungsten Inert Gas (TIG). Gas Inert yang biasa digunakan
adalah wolfram untuk pelindung yang bagus sehingga atmosfir udara tidak masuk
ke daerah lasan. Namun sekarang digunakan Co2 (tidak inert) karena lebih murah
dan stabil.Elektroda tungsten bukan sebagai filler metal, sehingga perlu filler
metal dari luar untuk mengisi gap sambungan. Filler metal bersama logam induk
akan dicairkan oleh busur listrik yang terjadi antara elektroda dengan logam
induk. Las busur yang menggunakan elektroda wolfram (elektroda tak terumpan)
dikenal pula dengan sebutan las busur wolfram gas. Pada proses ini las dilindungi
oleh selubung gas mulia yang dialirkan melalui pemegang elektroda.
Tenaga yang di butuhkan pada pengelasan TIG adalah tenaga listrik baik
AC maupun DC. Tenaga listik hanya digunakan sebagai pemanas dan hanya
untuk membuat busur nyala pada elektroda, bagian bagian pemdukung lainnya
masih disuplai dari alat lain. peralatan yang sering digunakan sebagai pendukung
dari las TIG ini adalah tabung gas Argon maupun gas lain yang dapat melindungi
Pada proses GTAW peleburan logam terjadi karena panas yang dihasilkan
oleh busur listrik antara elektroda dan logam induk.
Busur listrik dihasilkan dengan menggunakan elektroda wolfram atau
paduan wolfram pada rangkaian arus searah maupun bolak-balik dan arus bolak-
balik yang dilengkapi dengan pembangkit frekwensi tinggi. Untuk melindungi
pengaruh atmosfer pada daerah las yang dipanaskan, logam cair dan elektroda,
dipergunakan gas mulia sebagai pelindung yang dialirkan melalui nozel. Gas
mulia yag digunakan antara lain:
1. Gas argon
2. Gas helium
3. Campuran argon dan helium
4. Campuran argon dan hydrogen
1. Mesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit arus AC/DC yang
digunakan di dalam pengelasan las gas tungsten. Pemilihan arus AC
atau DC biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas.
2. Tabung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas lindung
seperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gas
tungsten.
3. Regulator gas lindung adalah adalah pengatur tekanan gas yang akan
digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada regulator ini
biasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di dalam tabung.
4. Flowmeter untuk gas dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas
lindung yang dipakai di dalam pengelasan gas tungsten.
5. Selang gas dan perlengkapan pengikatnya berfungsi sebagai
penghubung gas dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan
perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju
mesin las dan dari mesin las menuju pembakar las.
6. Kabel elektroda dan selang berfungsi menghantarkan arus dari mesin
las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menuju stang
las. Kabel masa berfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja.
7. Stang las (welding torch) berfungsi untuk menyatukan sistem las yang
berupa penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan
proses pengelasan
8. Elektroda tungste berfungsi sebagai pembangkit busur nyala selama
dilakukan pengelasan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagai bahan
tambah
9. Kawat las berfungsi sebagai bahan tambah. Tambahkan kawat las jika
bahan dasar yang dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekati cair.
10. Assesories pilihan dapat berupa sistem pendinginan air untuk pekerjaan
pengelasan berat, rheostat kaki, dan pengatur waktu busur.
Kelemahan utama proses las GTAW yaitu laju pengisian lebih rendah
dibandingkan dengan proses las lain umpamanya SMAW. Disamping itu, GTAW
butuh kontrol kelurusan sambungan yang lebih ketat, untuk menghasilkan
pengelasan bermutu tinggi pada pengelasan dari arah satu sisi. GTAW juga butuh
kebersihan sambungan yang lebih baik untuk menghilangkan minyak, grease,
karat, dan kotoran-kotoran lain agar terhindar dari porosity dan cacat-cacat las
lain. GTAW harus dilindungi secara berhati-hati dari kecepatan udara di atas 5
mph untuk mempertahankan perlindungan inert gas di atas kawah las. Pengelasan
dengan consumable insert membutuhkan kontrol kelurusan sambungan yang teliti.
ISI
Las TIG atau las busur adalah suatu pengelasan dimana gas dihembuskan
kedaerah pengelasan untuk melindungi logam cair dari udara.Tujuan melindungi
daerah pengelasan,yaitu untuk mencegah oksidasi yang terjadi karena bereaksinya
logam cair dengan udara(oksigen).Oksida logam ini tidak diinginkan karena
mengotori hasil pengelasan,dan oksida ini mempuyai titik cair yang sangat tinggi.
Las TIG didasari dari bentuk las listrik,jenis pengelasan ini tepat sekali
untuk pengelasan aluminium,dan merupakan salah satu metoda pengelasan yang
sangat diperlukan.
Perlengkapan yang digunakan dalam proses pengelasan ini lebih lengkap,akan
tetapi lebih mahal dari pada yang digunakan pada las listrik biasa,hal ini
disebabkan,selain listrik diperlukan juga pendingin dan gas yang harus selalu
cukup dan terkontrol.Jadi las TIG ini merupakan perbaikan dari proses las listrik.
TIG merupakan singkatan dari Tungsten Inert Gas,yang dapat diartikan
sebagai pengelasan dengan elektroda yang dilindungi (diselubungi) gas
mulia.Inert gas adalah sejenis gas mulia,gas ini berfungsi untuk menyelubungi
logam cair(pada saat pengelasan) agar tidak ada kontak dengan udara luar.Busur
elektroda dan daerah pengelasan diselubungi gas yang konstan untuk
melindungi(menghilangkan) kemungkinan adanya pengotoran pada daerah
pengelasan oleh oksigen dan nitrogen yang ada dalam udara.
Elektroda wolfram(tungsten) ini bertitik cair 6840oF(3800oC) dan hampir
tidak bisa terbakar sama sekali pada saat pengelasan.Gas yang biasanya untuk
melindungi daerah pengelasan adalah gas Helium atau Argon,yang kedua-duanya
tidak akan bersenyawa(itulah sebabnya disebut gas mulia,inert gas).Gas argon
biasnya lebih sering digunakan,sebab penggunaannya sesuai untuk pengelasan
macam-macam logam murni maupun logam campuran.
3.1 Mesin las TIG
Arus AC Aus DC
Frekuensi Polaritas Polaritas
Bahan tinggi langsung balik
Catatan:
1=Memuaskan X=Jangan dipergunakan
2=Baik
Bila akan mengelas dengan ACHF pada pilihan 2,naikkanlah 25% lebih
tinggi ampere dari DC polaritas langsung.
A.Jenis pengelasan
Las busur gas biasanya dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu: kelomok
elektroda terumpan dan kelompok elektroda tidak terumpan. Kelompok elektroda
tak terumpan menggunaka batang worlfram sebagai elektroda yang dapat
menghasilkan busu listrik tanpa turut mencair,sedangkan keompok elektroda
terumpan sebagai elektrodanya digunakan kawt las. Kelompok elektroda tak
terumpan masih dibagi lagi ke dalam dua jenis yaitu jenis dengan logam pengisi
Pada umumnya untuk las TIG menggunakan tiga macam elektroda tungsten
yaitu tungsten murni,tungsten paduan thorium dan tungsten paduan zirconium.
Macam-macam dari elektroda tungsten ini telah tersedia dalam ukuran diameter
0,010”, 0,020”, 0,040” ,1/16” ,3/32” ,3/16” ,1/4”.Juga dikeluarkan oleh pabrik
dengan ukuran panjang yang berbeda yaitu dari 3” ,6” ,7” ,8” dan kadang-kadang
sampai ukuran 24”. Elektroda ini dibuat dengan permukaan yang bersih,senyawa
kimia yang bersih dan diameternyapun tepat.
Tungsten murni:
Tungsten murni biasanya digunakan pada pengelasan arus AC.Mempunyai
titik leleh 3400oC dan lebih cocok untuk mengelas aluminium,aluminium paduan
dimana ujung dari elektroda dibentuk radius.
0,020 0-7
0,040 10-40
1/16 30-70
3/32 70-100
1/8 100-150
5/32 150-225
3/10 200-300
¼ 275-400
Catatan:
1”=25,4mm
Tabel 3
Tabel 4
Penggunaan gas pelindung pada las TIG adalah untuk melindungi daerah
pengelasan,elektroda dan ujung bahan tambah dari pengaruh udara luar.
Macam-macam gas yang dipakai untuk pelindung:
Argon
Helium
Campuran argon helium
Campuran argon dan hydrogen
C.Regulator
Mengalirkan gas dari tabung harus memakai alat ukur yang dinamakan
regulator.Alat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan tabung menjadi suatu
kerja.Antara regulator untuk las oksi asitilin dilengkapi dengan pengukur tekanan
dengan skala pound/square inch(lbm/in2) dengan skala cuft/h(ft 3/jam).
3.Aliran listrik
Arus listrik mengalir melalui kabel ke pemegang kolet,dari kolet mengalir
ke elektroda,kemudian kebenda kerja dan kembali kesumber tenaga.Pada
engelasan pada arus DC,jika arus mengalir dari elektroda yang mempunyai kutub
negatif,ini disebut pengelasan dengan elektroda lurus.Jika elektroda mempunyai
kutub positif disebut pengelasan kutub polaritas balik.
4.Pengendali(kontrol)
Pada mesin las TIG,biasanya dilengkapi dengan panel-panel kontrol yang
berupa selenoid(katup selenoid)katup ini berguna untuk menjalankan dan
menutup aliran air pendingin maupun gas pelindung.
C.Prosedur pengelasan
1.Langkah-langkah persiapan
a. Periksa semua sambungan,untuk memastikan bahwa semuanya terpasang
benar dan kuat
b. Periksa diameter elektroda dan ukuran nozzle gas yang akan digunakan
c. Atur jarak elektroda sebagai berikut:
- 1/8 inch sampai 3/36 inch dari ujung nozzle gas,jika mengelas
sambungan tumpul.
- 1/4 inch sampai 1/8 inch untuk sambungan lainnya.
d. Periksa sambungan elektroda,apakah sudah tercekam dengan kuat pada
kolletnya.
e. Atur dan siapkan mesin dengan kuat arus yang tepat
f. Jika menggunakan brander dengan pendingin air,maka buka saluran air
g. Buka saluran gas dan atur pada kecepatan aliran yang tepat.
2.Menyalakan busur
Cara-cara pengelasan
a.Pengelasan sambungan tumpul
Untuk mengelas sambungan tumpul caranya adalah sebagai berikut:
d.Pengelasan tegak(vertikal)
Untuk pengalan tegak pada material tipis gerakn brander biasanya turun(dari atas
ke bawah),ini dilakukan agar didapat hasil pengelasan yang baik,tanpa membakar
seluruh benda kerja.Jika digunakan bahan tambah,batang bahan tambah
ditambahkan dari bawah.Pada pengelasn material yang tebal,gerakan
pengelasan(gerakan brander) dilakukan dari bawah keatas.
e.Pengelasan mendatar
Nyalakan busur listrik pada jarak kurang ½ inchi dari ujung bagian yang harus
dilas,kemudian brander digerakkan keujung benda kerjam.Masukkan btang bahan
pengisi pada bagian atas dari kawahlas yang terbentuk.Pada waktu bahan tambah
berada didalam kawah las,gerakkan brander pelan-pelan supaya bahan tambah
mencir dan mengisi sambungan dengan baik.
KESIMPULAN
Las gas tungsten (las TIG) adalah proses pengelasan dimana busur nyala
listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda takterumpan) dengan benda
kerja logam. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas lindung (gas tidak aktif) agar
tidak berkontaminasi dengan udara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak
tergantung daribentuk sambungan dan ketebalan benda kerja yang akan dilas.Gas
Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga disebut Tungsten Inert Gas
(TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik (Arc Welding) yang
menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan tungsten atau wolfram sebagai
electrode. Pengelasan busur tungsten gas dapat digunakan hampir untuk semua
jenis logam dengan berbagai ketebalan, tetapi paling banyak digunakan untuk
pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Pengelasan ini dapat digunakan
secara manual atau dengan mesin secara automatis.
Bila digunakan logam pengisi, harus ditambahkan dari luar baik berupa
kawat atau batangan, yang akan dilebur oleh panas busur yang timbul antara
elektrode dan logam dasar. Tetapi bila digunakan untuk mengelas pelat tipis
kadang-kadang tidak diperlukan logam pengisi. Tungsten dipilih sebagai
elektrode karena memiliki titik lebur tinggi yaitu 3410OC. Sebagai gas pelindung
biasanya digunakan argon, helium, atau gabungan dari kedua unsur ini.
cipretx.blogsport.com
http://www.mesinlas.com/artikel/5/las-tig-tungsten-inert-gas
http://taryza.wordpress.com
http://ainulhuda.blogspot.com
http://hermansandywi78.blogspot.com