Anda di halaman 1dari 9

Lima Cerita Lucu Anak Anak yang Menghibur

dan Mendidik

Ada banyak sekali cerita yang bisa dibacakan untuk buah hati tercinta Anda. Baik itu
cerita rakyat, dongeng, legenda, bahkan cerita lucu. Dalam artikel berikut ini ada lima
cerita lucu anak-anak yang Bunda jadikan referensi.

Cerita atau dongeng merupakan salah satu hal yang disukai anak-anak. Membaca dan
mendengarkan cerita mempunyai dampak positif untuk putra maupun putri Anda. Tak
hanya akan melatih mengembangkan imajinasinya, tetapi ia juga bisa belajar melalui
pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Bunda penasaran apa saja lima rekomendasi cerita lucu anak-anak yang tak hanya
menghibur tapi juga mempunyai pesan moral ini? Baca selengkapnya di bawah ini, ya!

PILIHAN EDITOR

 20 Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur Pilihan untuk Buah Hati Tercinta
 Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara dan Legenda Terbaik yang Sarat Akan Nilai Moral
 10 Cerita Pendek untuk Anak yang Seru dan Mendidik
DAFTAR ISI

 Cerita Lucu Anak-Anak yang Seru


 Pilihan Cerita Lucu Anak-Anak Favorit

Cerita Lucu Anak-Anak yang Seru


Berikut ini adalah lima cerita lucu yang bisa Bunda ceritakan kepada si kecil. Yuk,
langsung saja dibaca!

1. Kisah Lucu Seekor Keledai dan Serigala


Dahulu kala, hiduplah seorang buruh cuci yang mempunyai seekor keledai. Pada siang
hari, si keledai membantu sang pemilik dan pada malam harinya ia dilepas untuk
menikmati udara malam. Keledai menggunakan kesempatan tersebut untuk pergi ke
ladang terdekat dan memakan sayuran segar di sana.

Dari serangkaian perjalanan malamnya tersebut, ia bertemu dengan seekor serigala.


Karena sering bertemu, keduanya pun menjadi teman. Hingga pada suatu hari, serigala
mengajak keledai untuk mengunjungi sebuah ladang yang penuh dengan mentimun
segar yang dan letaknya juga tidak jauh.

Sesampainya di ladang tersebut, mereka banyak sekali makan mentimun. Hal itu
membuat hati si keledai begitu senang.

“Serigala, aku sangat bahagia sekali hari ini. Lihatlah bulan purnama itu, ia sangat cantik,
kan? Ia membuatku ingin sekali bernyanyi.”

Serigala mengatakan padanya bahwa itu merupakan ide yang buruk mengingat mereka
tidak seharusnya berada di ladang tersebut. Lebih baik jangan membuat suara karena
akan membuat mereka ketahuan. Namun, keledai tidak mengindahkannya dan tetap
menyanyikan sebuah lagu.

Karena tak mau ketahuan, serigala pergi keluar dengan dalih akan berjaga jaga apabila
si petani datang. Tak lama kemudian, petani yang mendengar suara keledai pun
bergegas menuju ke tempat tersebut. Ia pergi kesana dengan membawa tongkat dan
batu. Lalu, keledai dipukul dan dilempari hingga lebam.
Keledai itu berjalan pincang keluar dari ladang tersebut. Saat ia mendekat, serigala pun
berkata “Keledai, kamu bernyanyi sangat bagus. Tak heran jika petani itu memberimu
hadiah.”

Bagaimana, Bun? Menarik tidak jika cerita lucu anak-anak yang satu ini diceritakan
kepada si kecil? Tak hanya menghibur, tapi Bunda juga bisa mengajarkan pesan hidup
yang bermakna, lho.

Cerita lucu untuk anak ini mengajari si kecil untuk tidak mudah mempercayai perkataan
orang lain. Apalagi jika diajak untuk melakukan perbuatan tidak terpuji, seperti mencuri.

Jangan sampai seperti keledai yang mau begitu saja diajak oleh serigala melakukan hal
yang buruk. Sepandai apapun orang menutupi perbuatan buruknya, nanti pasti akan
ketahuan juga.

2. Cerita Lucu Anak-Anak Tentang Seorang Laki-Laki dan Kucingnya

Di sebuah kota nan jauh disana, hiduplah sepasang suami istri yang mempunyai seekor
kucing. Meskipun begitu, sang suami ternyata sangat tidak menyukai kucing tersebut.

Berhari-hari ia memikirkan bagaimana caranya supaya ia dapat menyingkirkan kucing


itu. Hingga pada suatu hari, ia memutuskan untuk membuang kucingnya. Ia mengangkat
hewan itu begitu saja dan membuangnya beberapa blok dari rumah.
Dalam perjalanan pulang, lelaki itu bernafas lega karena akhirnya ia tidak akan bertemu
dengan kucing yang menyebalkan itu lagi. Tapi, betapa terkejutnya ia ketika sampai di
halaman rumahnya dan kucing itu ternyata telah kembali.

Dengan perasaan kesal, ia mengambil kucing itu lagi dan membuangnya ke tempat yang
lebih jauh dari sebelumnya. Pria tersebut tertawa mengejek pada kucing dan berpikir
kalau sekarang kucing jelek itu pasti tak akan bisa kembali. Sayang, ia kembali
mendapati kucing tersebut sudah ada di halamannya lagi, bahkan ia saja belum masuk
rumah.

Setiap hari pria itu berusaha untuk menyingkirkan si kucing dengan membuangnya lebih
jauh dari tempat terakhir. Namun, kucing tersebut tetap bisa kembali pulang. Kemudian
di suatu pagi, ia sudah tidak tahan dan benar benar ingin menyingkirkan kucing itu.

[terkait-cpt-tax-nonfeatured]

Dia mengendarai mobil, ia membawa serta kucing tersebut. Ia ingin membuang kucing
itu di tempat yang jauh sekali sehingga tidak bisa pulang. Ia pun berkeliling dan berputar
putar hingga ia rasa menemukan tempat yang pas lalu membuangnya.

Beberapa jam kemudian, pria itu menghubungi istrinya dan menanyakan apakah kucing
mereka sudah sampai di rumah. Sang istri yang merasa heran pun menjawab jika kucing
mereka memang ada di rumah.

Kemudian pria itu berkata “Tolong, tanyakan pada kucing itu arah pulang, karena aku
tidak tahu jalannya!” Ternyata kali ini bukan kucingnya yang tidak biasa kembali,
melainkan dirinya sendiri.

Nah, kalau cerita lucu pendek anak-anak yang kedua ini, menurut Bunda bagaimana?
Pasti lucu kan ceritanya? Kira-kira menurut Bunda nilai moral apa saja yang bisa
diajarkan kepada si kecil?

Ya, benar sekali. Bunda bisa mengajarkan kepada si kecil untuk tidak berbuat jahat
dengan merencanakan hal yang buruk kepada orang lain. Seperti pria dalam cerita
tersebut yang berniat jahat kepada kucing, akhirnya ia malah terkena batunya sendiri.

Satu lagi, cerita lucu anak-anak ini mengajarkan putra maupun putri Anda untuk
menyayangi hewan peliharannya. Jika sudah memilih untuk memelihara hewan, pastikan
untuk merawatnya dengan baik. Jangan seperti pria tersebut yang tega ingin
membuang kucing hanya karena tidak suka.
3. Kisah Lucu Gretel Si Koki Cerdik

Pada zaman dahulu, ada seorang koki bernama Gretel yang terkenal dengan
masakannya yang enak. Suatu hari, Tuannya pergi ke dapur dan memberinya empat
potong ekor ayam dan menyuruhnya memasak karena akan ada tamu. Kemudian, ia
mulai mengerjakan apa yang disuruh oleh Tuannya tersebut.

Gretel sangat suka sekali memasak, ia tahu masakannya juga enak karena banyak orang
menyukainya. Namun karena kali ini hidangan tersebut diperuntukkan bagi tamu, ia
ingin membuatnya sesempurna mungkin. Saat ayamnya sudah matang, ia pun
memotong sayap ayamnya untuk memastikan apa ayam tersebut sudah matang dan
rasanya enak.

Ketika mencicipinya, ia belum yakin apakah ayam panggang tersebut sudah siap
dihidangkan. Dia kembali mencicipinya lagi dan memotong dua sayap ayam yang lain.

Sayangnya, dia tidak bisa berhenti makan sehingga habislah delapan sayap ayam itu. Dia
meyakinkan diri sendiri kalau tidak akan ada yang menyadari jika sayap ayam tersebut
menghilang.

Mencoba meyakinkan dirinya lagi kalau ayam pangganggnya sudah layak, ia memotong
paha ayamnya. Tanpa terasa ia telah memakan semua paha ayamnya. Tak cukup sampai
di situ, tidak bisa berhenti makan karena ayamnya terlalu enak, ia pun akhirnya
menghabiskan semuanya.
Saat menyadari semua sudah habis, barulah ia bingung dan menyesal kenapa ia
memakan semua ayam itu. Tak lama kemudian, ia mendengar ketukan pintu dan
munculah orang asing yang ingin bertanya sesuatu. Lalu, terlintaslah ide di benak Gretel.

Tidak menghiraukan pertanyaan orang asing tersebut, ia malah berkata bahwa


majikannya adalah orang yang kejam dan suka memotong telinga orang asing. Gretel
kemudian menyuruh orang itu lari.

Gretel kemudian bergegas menemui Tuannya dan berkata bahwa ada orang asing yang
mencuri ayamnya. Marahlah sang Tuan dan mengejar orang itu. Tuan tersebut berteriak
“Berikan padaku satu”

Mendengar hal itu orang asing tersebut lari semakin cepat. Di benaknya ia berpikir
bahwa telinganya akan dipotong, padahal sebenarnya sang Tuan hanya ingin meminta
ayamnya kembali meskipun hanya satu.

Melalui cerita lucu anak yang sedikit panjang ini, Bunda bisa mengajarkan anak laki-
lakiatau perempuan Anda untuk belajar bertanggung jawab. Gretel bisa dijadikan salah
satu contoh orang yang kurang bertanggung jawab karena tidak melaksanakan
tugasnya dengan benar. Ia diberi tugas untuk memasak makanan bagi tamu, akan tetapi
malah menghabiskan hidangan tersebut.

Mungkin apa yang dilakukan Gretel memang cerdik, tapi tidak sepantasnya ditiru.
Bukannya mengakui kesalahan, ia malah menuduh orang lain yang tidak tahu apa-apa
dan mengkambinghitamkannya.

Baca juga: Film Kartun Terbaik untuk Anak yang Legendaris dan Populer
Sepanjang Masa

4. Cerita Lucu Anak-Anak Tentang Seekor Lalat yang Lupa Namanya


Dahulu kala, ada seekor lalat yang sangat rajin dan suka membantu orang lain. Pada
suatu hari akan diadakan sebuah festival, maka dengan senang hati ia membantu.
Dengan sepenuh hati ia untuk membantu dan melakukan pekerjaannya, saking fokusnya
ia tiba-tiba lupakan namanya.

Kemudian, ia bertanya kepada seorang wanita tua yang duduk di bawah pohon. “Nenek,
apa kau tahu siapa namaku?” tanyanya. Tapi, sang nenek tidak tahu dan menyuruhnya
untuk bertanya pada anak lelakinya.

Lalat itu pun terbang menghampiri anak lelaki nenek dan bertanya mengenai namanya.
Ia pun menjawab kalau tidak tahu dan menarankan lalat untuk bertanya pada kapak di
tangannya. Si lalat menurut dan bertanya pada kapak tersebut, tapi dia tidak
menemukan jawaban yang ia inginkan.

Hewan terbang itu pun bertanya kepada orang yang ia temui, tetapi selalu disuruh untuk
bertanya kepada yang lain. Begitu seterusnya hingga pada akhirnya ia bertemu dengan
seekor kuda dan bertanya kembali. “Kuda, apakah kau tahu namaku?” tanyanya pasrah.

Jawaban kuda pun tak memuaskan, ia malah menyuruh lalat untuk bertanya pada anak
yang masih didalam perutnya. “Bayi kecil, apakah kau tahu namaku?” tanyanya kali ini
dengan lelah.

Bayi kecil itu menjawab “la.. la.. la..” Belum sampai si bayi menyelesaikan kalimatnya
lalat itu pun berkata “Oh kau benar, namaku lalat. Terimakasih sudah mengingat
namaku bayi kecil,” Setelah mengetahui namanya, ia pun kembali ke rumah dengan
riang karena akhirnya ia berhasil mengingat namanya.

Menurut Bunda apakah cerita lucu untuk anak tentang lalat ini layak untuk diceritakan
kepada si kecil? Pastinya layak, kan? Cerita lucu untuk anak ini tak semoga menghibur si
kecil, ya.

Pesan moral yang didapatkan dari cerita lucu anak-anak ini adalah meskipun membantu
orang lain adalah perbuatan yang mulia, tapi jangan sampai lupa untuk bersosialisasi
dengan yang lainnya. Seperti lalat yang terlalu fokus untuk membantu orang, malah saat
ia menanyakan namanya tidak ada satu orang pun yang tahu.

5. Kisah Lucu Cicit si Tikus

Di sebuah hutan, hiduplah seekor tikus bernama Cicit. Cicit mempunyai ukuran tubuh
yang sangat kecil. Hal itu membuatnya merasa takut ketika bertemu hewan yang
mempunyai ukuran lebih besar daripada dirinya.

“Kenapa aku berukuran sangat kecil, tapi mereka semua lebih besar daripada aku. Apa
yang harus kulakukan?” batinnya.

Keesokan harinya, ia menemukan sebuah kain putih di samping rumahnya. Awalnya ia


tak tahu harus ia apakan benda tersebut. Kemudian, sebuah ide jahil terlintas di
benaknya.
Cicit masuk ke dalam rumah kemudian mengambil sebuah pena. Ia lalu sepasang mata
dan bibir pada kain berwarna putih tersebut. Dengan sedemikian rupa, Cicit
menggambarnya menyerupai hantu.

Ia beraksi di jalan dekat rumahnya, karena kebetulan jalan tersebut memang ramai
dilewati oleh hewan-hewan lain. Hewan pertama yang masuk perangkapnya adalah
seekor kelinci. Melihat ada bayangan hantu, kelinci itu pun lari tunggang langgang.

Kemudian, seekor rusa melewati jalan tersebut. Ketika rusa melihat hantu tersebut, ia
juga berlari menjauh sambil berteriak.

Tak hanya kelinci atau rusa, singa yang melintasi jalan tersebut juga ketakutan. Melihat
hal itu, tikus pun merasa puas. Ia merasa kini tak ada yang perlu ia takuti lagi.

Hingga pada suatu hari ada badai yang akan datang. Para hewan mau tak mau harus
melewati jalan tersebut supaya sampai di rumah lebih cepat.

Cicit pun kembali bersiap untuk menakuti mereka lagi. Namun nahas, kain yang
menutupinya terbawa angin dan rahasianya pun terbongkar.

Awalnya, para hewan tersebut marah mengetahui perbuatan Cicit. Namun, Cicit berjanji
untuk tak mengulanginya lagi dan mereka pun memaafkannya.

Anda mungkin juga menyukai