Anda di halaman 1dari 8

1.

Struktur Novel
1. Pengenalan Situasi Cerita (Exsposition, Orientasi).

Ramario Radhitya. Anak kedua dari pemilik perusahaan Media Group, sebuah
perusahaan tekstil yang terkenal di Asia. Selain itu, keluarga dari ayah pemuda
yang biasa dipanggil Adhit ini merupakan pendonor tetap Altamevia. Tentu
membuat kedudukan Adhit disini berpengaruh besar. (Halaman iv - 6)
[Sorry I Love You, Fanny Salma]

2. Pengungkapan Peristiwa
“Wooiii udahan! Geli sumpah geli... hahahah,” ronta Nael yang masih terus
menepis gelitikan Alyssa.
“Bodo! Biar lo kapok!”
Adhit dan Alvin menatap geli dari kaca spion. Alyssa berbeda, Alyssa punya
sentuhan magis untuk membuat orang-orang di sekitarnya tertawa. Entah apa
tingkahnya itu, dia seperti ‘penyejuk’ dalam kisah persahabatan para pemuda
yang di gandrungi banyak wanita ini. (Halaman 31)
[Sorry I Love You, Fanny Salma]

3. Menuju Konflik

Lagi-lagi sesak itu memenuhi rongga dada Alvin. Ia mengalihkan pandangan


ketika tak sengaja melihat Adhit mengusap puncak kepala gadis itu sebelum
meninggalkannya. Yang Alvin tahu, Adhit memang menaruh hati pada Alyssa. Itu
terlihat jelas dari tatapan yang berbeda, tatapan hangat meski terlihat angkuh
yang ditujukan pada gadis itu. (Halaman 94).
[Sorry I Love You, Fanny Salma]

4. Puncak Konflik (turning point, Komplikasi)

“Alvin dan Adhit suka sama lo, mereka sayang sama lo... lebih dari sekedar
sahabat. Lo paham?” Lanjut Nael dengan tatapan tak terbaca.

“Al.. Alvin?”tanya Alyssa sambil memfrasekan ucapan Nael.


“ Iya. Sebelum gue tahu, gue bisa rasain perasaan Alvin,” balas Nael.
“Lo bisa rasain itu dari Alvin yang jelas-jelas itu buat gue. Lalu, kenapa lo gak
bisa ngerasain perasaan gue, El? Kenapa?” tanya Alyssa pelan. Gadis itu
menundukkan kepalanya.
“Alys ̶ ̶ ” Nael tidak dapat melanjutkan ucapannya.
“El.. gue.. gue suka sama lo, El. Jauh sebelum perjodohan ini ada. Gue suka
sama lo, lebih dari sahabat. Apa lo tau itu?”

Lidah Nael benar-benar kelu mendengar pengakuan Alyssa. Gadis itu ternyata
diam-diam sudah jatuh cinta sebelum perasaan Alvin dan Adhit tumbuh seiring
waktu. Hanya saja, semua terungkap disaat yang tidak tepat. (Halaman 136)

[Sorry I Love You, Fanny Salma]


5. Penyelesaian (Evaluasi, Resolusi)

Part. 1

“Eh Dhit. Gue mau nanya sama lo tapi lo jangan marah ya,” ujar Alvin.
“ Ya udah nanya aja kali. Kayak sama siapa aja, biasanya juga nyablak,” acuh
Adhit yang membuat Alvin menoyor kepala pemuda itu. Untungnya bukan di
bagian yang diperban.
“Ampun, Vin! Nanya apaan emang?” Alvin terkekeh lalu kembali fokus.
“Lo masih cinta kan sama Alyssa? Lo nggak mau nembak dia? ” tanya Alvin
yang membuat Adhit terdiam. Pemuda itu bingung harus merespon apa tapi
kemudian tertawa.
“Lo mau gue dipecat jadi sahabatnya? Hahahaha.”
“Kalo seandainya dia lagi nungguin elo nembak gimnaa?”tanya Alvin yang
lagi-lagi membuat Adhit bungkam.
“ Lo berhasil Dhit. Bukan hanya dia yang berhasil bikin lo jatuh cinta, lo juga
berhasil bikin dai cinta sama e ̶ ̶ ”
“Jangan ngaco!” potong Adhit.
Namun yang ia dengar bukanlah sebuah tawa dari Alvin. Pemuda itu justru
menggeleng dengan tegas, meyakinkan Adhit bahwa apa yang ia katakan buak
sekedar celotehan.
“Lakukan Dhit. Gue bakal mundur teratur, demi kebahagiaan kalian.”
“Vin ̶ ”
“Gue serius. Ini emang sakit, tapi percaya sama gue. Selama cinta atas nama
sahabat itu masih ada, semuanya akan baik-baik aja.” (Halaman 191)
[Sorry I Love You, Fanny Salma]
Part. 2

Gadis itu menoleh ke belakang. Di lihatnya seekor burung hampir jatuh dari
sarangnya, kemudian ada burung lain yang membantunya kembali ke sarang. Ia
terpukau, tak mengerti bagaimana ini bisa terjadi.lalu, Alyssa menatap Adhit yang
sudah berdiri disampingnya dengan tatapan bertanya.

“Kok bisa?” desis Alyssa

“The boy bird loves the girl bird, that’s why the boy bird helped. If i’m the boy
bird, i’ll help too. But, i’m Adhit. I just wanna tell you that i do love you so much
and i’ll always for you.”

....................................................................................................................

“Would you be my girl, Alyssa Adriana?” tanya Adhit dengan gugup.

“ Gue tahu kita sahabatan. Tapi, nggak ada salahnya kan kalau kita punya dua
peran sekaligus? Sebagai sahabat dan ?”

“Yes, I would, Ramario Radhitya.” (Halaman 194-195).

[Sorry I Love You, Fanny Salma]

2. Kaidah Kebahasaan Novel


1. Kata Ganti Posisi Pengarang
Pada Novel “Sorry I Love You” Pengarang berperan sebagai orang ketiga serba
tahu. Karena pengarang menceritakan segala hal tentang tokohnya termasuk
kebiasaan pribadi, bisikan hati, keadaan perasaan, pemikiran dan lain-lain.
 Kebiasaan pribadi
Pagi-pagi Alvin sudah berada di kelas. Ia sedang belajar, suatu hal yang sangat
jarang dilakukakan anak-anak lain termasuk siswa-siswi XA. Pemuda ini selalu
belajar demikian. (Halaman 16)
 Bisikan hati
“Ada yang nggak beres,” ujar Alvin dalam hati. (Halaman 77)
 Keadaan perasaan
Ada cinta yang bersemayam diam-diam, menelusup tanpa Adhit sadari. Entah
kapan ia mulai merasa sesuatu dalam dirinya menjadi aneh ketika bersama
Alyssa. Seakan-akan ratusan kunang-kunang memenuhi rongga dadanya.
(Halaman 110)

2. Kaidah Kebahasaan Novel


a. Menggunakan Kalimat bermakna lampau
“Ada yang harus kalian tahu. Dulu gue deket banget sama Adhit. Dia
punya sahabat, namanya Kinaya dan Gea. Mereka akrab kayak kalian. Adhit
lebih sayang sama Gea, Kinaya sendiri ngga suka itu, dia iri. Sampai suatu saat
Kinaya nyelakain Gea, sampai... Gea meninggal, ” Raffa menarik nafas
sebentar.(Halaman 156-157)

b. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis,


temporal)
 Selanjutnya Pak Chiko menjelaskan struktur hewan. (Halaman 3)
 Setelah menyebutkan pesanan mereka. Meja mereka tampak hening,
tak ada yang berusaha membuka percakapan. (Halaman 5)
c. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu tindakan (kata kerja
material)
 Adhit mengelus-elus keningnya akibat terhantam kemudi. (Halaman
13)
 Lagi-lagi Adhit meminjamkan barang mahal dan canggih. (Halaman 14)
 Alvin dan Nael sendiri mengambil gitar untuk mereka mainkan.
(Halaman 21)
 Ketiga-tiganya menghalangi jalan Alyssa dan yang lain. (Halaman 28)
 Meidy buru-buru melepaskan tangan Alvin. (Halaman 29)
 Pemuda itu lantas berjalan menaiki tangga. (Halaman 36)
d. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tubuh. (kata kerja mental)
 Perasaan enggan sekaligus penasaran menyapanya. (Halaman 65)
 Ia masih dapat merasakan bahunya yang basah, seakan itu sebuah
kamuflase terhadap perasaannya. (Halaman 85)
 Lagi-lagi sesak itu memenuhi rongga dada Alvin.(Halaman 94)
e. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seseorang tokoh oleh pengarang.
 Mereka memilih membicarakan hal-hal mengenai basket.
f. Menggunakan banyak dialog, hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“...”)
dan kata kerja yang menunjukkan tuturan lansung.
 “Selamat pagi Alvin!” sapa Alyssa yang kini sudah berada di depan
Alvin. (Halaman 16)

3.Unsur-unsur dalam Novel “Sorry I Love You”


1. Tema
Novel ini bertemakan cinta yang mucul diantara persahabatan Adhit, Nael,
Alvin, dan Alyssa.
2. Amanat
Lebih mengertilah perasaan sahabat, dan janganlah merusak persahabatan
hanya karena soal cinta dan ke egoisan yang ada di dalam diri kita. Karena
dalam persahabatan harus ada perasaan saling mengerti.
3. Penokohan
1) Adhit : dingin, menyebalkan, tampan, jago basket,
Teknik analitik, langsung.
Adhit memang selalu bersikap dingin meskipun gadis itu secantik Selena
Gomez atau bahkan Kristen Stewart. Padahal ia punya ‘good looking’
untuk mendapatkan wanita mana pun. (Halaman 1)
Penggambaran oleh tokoh lain.
Mereka punya style masing-masing, Alvin yang humoris, Nael yang ramah,
dan Adhit yang menyebalkan. (Halaman 8)
2) Nael : ramah, baik, tampan.
Penggambaran oleh tokoh lain.
Mereka punya style masing-masing, Alvin yang humoris, Nael yang ramah,
dan Adhit yang menyebalkan. (Halaman 8)
3) Alvin : humoris, baik, tampan.
Penggambaran oleh tokoh lain.
Mereka punya style masing-masing, Alvin yang humoris, Nael yang ramah,
dan Adhit yang menyebalkan.( Halaman 8)
4) Alyssa : polos, cantik, nyablak
Teknik analitik, langsung.
Alyssa nampak manggut-manggut. Poni pagarnya berjejer rapi menutupi
keningnya, kuncir kudayang berantakan melenggak-lenggok mengikuti
gerakankepalanya. Gadis yang sangat polos.( Halaman 8)
Penggambaran oleh tokoh lain.
“Lo nyablaknya kebangetan deh, Al. Sekali-sekali tuh mulut diistirahatin
kek,” samber Adhit. (halaman 41)
5) Meidy : jahat, kasar.
Penggambaran oleh tokoh lain.
“waktu itu gue nggak tau. Cuman gue tau Venus, dia nggak gampang
nangis dan akan nangis kalau emang itu pantes ditangisin. Gue labrak
Meidy, ternyata dia bilang kalo Venus ngga pantes jadi adik gue karena dia
buta. Sejak saat itu gueputusin gadis itu,” jawab Alvin yang membuat
Alyssa melotot. (Halaman 38)
Teknik analitik, langsung.
Meidy dan dayang-dayangnya tengah menyusun rencana. Gadis itu
semakin geram ketika melihat Alyssa selalu bersama Adhit cs, terlebih
Adhit cs sangat menyayangi Alyssa. Itu tidak boleh terjadi. Biar
bagaimanapun Meidy juga ingin melenyapkan Alyssa. (Halaman 77)

4. Latar
Malam ini Alyssa dan yang lain sudah berada di taman kecil yang sengaja
dibuat oleh Mama Nael. Mereka saling bergurau sepertibiasa, venus
sendiri sudah tidur. Meski tebalnya jaket yang mereka pakai masih dapat
ditembus oleh dinginnya udara malam, namun kehangatan yang mereka
inginkan tercipta dengan sendirinya. (Halaman 95)

Tempat : Taman
Waktu : Malam
Suasana : Hangat

Latar lainnya yang ada di Novel ini, antara lain :

Tempat : Sekolah SMA Altamevia


Sebuah mobil mewah terparkir di sekolah SMA Altamevia di kawasan
Jakarta Selatan. Halaman iv
Waktu : Pagi-pagi sekali
Pagi-pagi sekali Alvin sudah berada di kelas. Halaman 16
Suasana : menegangkan
Suasana mendadak jadi menegangkan. Ucapan singkat Papa Alyssa
membuat dua sahabat itu berkecamuk dengan pikiran masing-masing.
Mereka menatap orang tua mereka, berharap ucapan tadi hanya sebuah
lelucon. Halaman 105

4. Gaya Bahasa
Novel Sorry I Love You menggunakan bahasa yang sesuai dengan anak remaja,
mudah dipahami karena kita sering mendengarnya di kehidupan sehari-hari. Namun
ada beberapa majas yang digunakan dalam novel ini. Salah satunya adalah,

Pemuda itu kembali menjadi monster. Halaman 52

Kalimat di atas menggunakan majas hiperbola. Majas hiperbola adalah gaya


bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan.

Menganalsis Struktur dan Kaidah Novel

“Sorry I Love You”


Karya │Fanny Salma
Oleh : Viola Octavia

Kelas : XII IPA 2

Anda mungkin juga menyukai