Struktur Novel
1. Pengenalan Situasi Cerita (Exsposition, Orientasi).
Ramario Radhitya. Anak kedua dari pemilik perusahaan Media Group, sebuah
perusahaan tekstil yang terkenal di Asia. Selain itu, keluarga dari ayah pemuda
yang biasa dipanggil Adhit ini merupakan pendonor tetap Altamevia. Tentu
membuat kedudukan Adhit disini berpengaruh besar. (Halaman iv - 6)
[Sorry I Love You, Fanny Salma]
2. Pengungkapan Peristiwa
“Wooiii udahan! Geli sumpah geli... hahahah,” ronta Nael yang masih terus
menepis gelitikan Alyssa.
“Bodo! Biar lo kapok!”
Adhit dan Alvin menatap geli dari kaca spion. Alyssa berbeda, Alyssa punya
sentuhan magis untuk membuat orang-orang di sekitarnya tertawa. Entah apa
tingkahnya itu, dia seperti ‘penyejuk’ dalam kisah persahabatan para pemuda
yang di gandrungi banyak wanita ini. (Halaman 31)
[Sorry I Love You, Fanny Salma]
3. Menuju Konflik
“Alvin dan Adhit suka sama lo, mereka sayang sama lo... lebih dari sekedar
sahabat. Lo paham?” Lanjut Nael dengan tatapan tak terbaca.
Lidah Nael benar-benar kelu mendengar pengakuan Alyssa. Gadis itu ternyata
diam-diam sudah jatuh cinta sebelum perasaan Alvin dan Adhit tumbuh seiring
waktu. Hanya saja, semua terungkap disaat yang tidak tepat. (Halaman 136)
Part. 1
“Eh Dhit. Gue mau nanya sama lo tapi lo jangan marah ya,” ujar Alvin.
“ Ya udah nanya aja kali. Kayak sama siapa aja, biasanya juga nyablak,” acuh
Adhit yang membuat Alvin menoyor kepala pemuda itu. Untungnya bukan di
bagian yang diperban.
“Ampun, Vin! Nanya apaan emang?” Alvin terkekeh lalu kembali fokus.
“Lo masih cinta kan sama Alyssa? Lo nggak mau nembak dia? ” tanya Alvin
yang membuat Adhit terdiam. Pemuda itu bingung harus merespon apa tapi
kemudian tertawa.
“Lo mau gue dipecat jadi sahabatnya? Hahahaha.”
“Kalo seandainya dia lagi nungguin elo nembak gimnaa?”tanya Alvin yang
lagi-lagi membuat Adhit bungkam.
“ Lo berhasil Dhit. Bukan hanya dia yang berhasil bikin lo jatuh cinta, lo juga
berhasil bikin dai cinta sama e ̶ ̶ ”
“Jangan ngaco!” potong Adhit.
Namun yang ia dengar bukanlah sebuah tawa dari Alvin. Pemuda itu justru
menggeleng dengan tegas, meyakinkan Adhit bahwa apa yang ia katakan buak
sekedar celotehan.
“Lakukan Dhit. Gue bakal mundur teratur, demi kebahagiaan kalian.”
“Vin ̶ ”
“Gue serius. Ini emang sakit, tapi percaya sama gue. Selama cinta atas nama
sahabat itu masih ada, semuanya akan baik-baik aja.” (Halaman 191)
[Sorry I Love You, Fanny Salma]
Part. 2
Gadis itu menoleh ke belakang. Di lihatnya seekor burung hampir jatuh dari
sarangnya, kemudian ada burung lain yang membantunya kembali ke sarang. Ia
terpukau, tak mengerti bagaimana ini bisa terjadi.lalu, Alyssa menatap Adhit yang
sudah berdiri disampingnya dengan tatapan bertanya.
“The boy bird loves the girl bird, that’s why the boy bird helped. If i’m the boy
bird, i’ll help too. But, i’m Adhit. I just wanna tell you that i do love you so much
and i’ll always for you.”
....................................................................................................................
“ Gue tahu kita sahabatan. Tapi, nggak ada salahnya kan kalau kita punya dua
peran sekaligus? Sebagai sahabat dan ?”
4. Latar
Malam ini Alyssa dan yang lain sudah berada di taman kecil yang sengaja
dibuat oleh Mama Nael. Mereka saling bergurau sepertibiasa, venus
sendiri sudah tidur. Meski tebalnya jaket yang mereka pakai masih dapat
ditembus oleh dinginnya udara malam, namun kehangatan yang mereka
inginkan tercipta dengan sendirinya. (Halaman 95)
Tempat : Taman
Waktu : Malam
Suasana : Hangat
4. Gaya Bahasa
Novel Sorry I Love You menggunakan bahasa yang sesuai dengan anak remaja,
mudah dipahami karena kita sering mendengarnya di kehidupan sehari-hari. Namun
ada beberapa majas yang digunakan dalam novel ini. Salah satunya adalah,