Anda di halaman 1dari 2

Citra: hai,nama saya citra apriani

Finka: dan saya finka amelia

Citra: kami dari kelas 11ips5 akan menjelaskan tentang salah satu kebudayaan tari sintren

Finka: Tari Sintren ini tersebar di beberapa tempat di Jawa tengah dan Jawa barat seperti di Cirebon,
Majalengka, Indramayu, Brebes, Pemalang, Pekalongan dan Banyumas, tari sintren biasanya dibawakan
oleh seorang wanita yang mengenakan kostum khusus dan berkacamata hitam

Citra :Tarian sintren merupakan sebuah seni tari tradisional dari cirebon yang mengandung unsur magis,
nama sintren merupakan gabungan dari dua kata yakni si dan tren yang artinya si putri.

Finka: tarian ini berawal dari percintaan Raden Sulandono dan Sulasih yang tidak mendapat restu dari
orang tua Raden Sulandono. Sehingga Raden Sulandono di perintahkan oleh ibunya untuk bertapa dan
diberikan selembar kain sebagai sarana kelak untuk bertemu dengan Sulasih setelah pertapaannya
selesai. Sedangkan Sulasih diperintahkan untuk menjadi penari di setiap acara bersih desa yang di
adakan sebagai syarat untuk bertemu Raden Sulandono.

Citra: untuk menjadi penari sintren ada syaratnya juga loh, sang penari tersebut harus dalam keadaan
suci dan bersih, sebelum melakukan pementasan maka sang penari harus melakukan puasa terlebih
dahulu dan menjaga agar tidak berbuat dosa, hal ini ditujukan agar roh tidak akan mengalami kesulitan
untuk masuk dalam tubuh penari.

Finka: Kesenian tari sintren pada mulanya dipentaskan pada waktu yang sunyi di saat malam bulan
purnama karena kesenian tari ini berhubungan dengan roh halus yang masuk ke dalam sang penari,
namun kini pementasan tari sintren tidak lagi dilakukan pada malam bulan purnama melainkan dapat
juga dipentaskan pada siang hari dan bertujuan untuk menghibur wisatawan serta memeriahkan acara
hajatan.

Citra: dalam tari sintren ada beberapa bagian penting yaitu,

Dupan, ritual berdoa bersama untuk mendapatkan keselamatan dan terhindar dari mara bahaya selama
pertunjukkan berlangsung.

Paripurna, bagian saat pawang menyiapkan seseorang untuk menjadi Sintren yang ditemani oleh empat
penari lainnya sebagai dayang.

Finka: Balangan, ketika penonton melemparkan sesuatu ke arah penari Sintren.

Temohan, dimana para penari dengan membawa nampan berjalan ke arah penonton untuk meminta
tanda terima kasih dengan uang seikhlasnya.
Citra: kondisi sintren saat ini, sudah jarang pementasanya sekalipun di daerah asalnya karena Maraknya
budaya pop di tengah masyarakat, seperti halnya organ tunggal, telah menggeser popularitas kesenian
daerah hingga mengakibatkannya di ambang keterpunahan.

apalagi generasi muda cirebon sibuk dengan sosial media atau gamenya

citra: cara agar kebudayaan kita tetap lestari bagaimana ya?

Finka:-terus mengapresiasi dan mengenalkannya kepada generasi penerus

-belajar mengembangkan kesenian tradisional,

-mengenalkan kesenian tradisional pada wisatawan asing,

- mempertahankan nilai kebudayaan

-membuat organisasi untuk perkarya/pecinta seni tradisional

- menonton/menyaksikan penggelaran kesenian tradisional

Anda mungkin juga menyukai