“Role Play Menyampaikan Berita Buruk Pada Pasien Yang Terkena Penyakit
Leukemia”
OLEH KELOMPOK 3
2017/2018
Topik : Penyampaian Berita Buruk Pada Pasien Leukemia
Peran :
Dokter : Egi Diah Syafitri
Perawat : Teguh Gama Zarkasyi
Pasien : Restu Wahyu Inayah
Ibu Pasien : Kartini Ulfianti
Ayah Pasien : Handani
Narator : Nur Fitri Aulia
Pada suatu hari di RS. A terdapat seorang pasien yang berprofesi sebagai mahasiswa
disalah satu Universitas Swasta di NTB bernama Nn. R berusia 19 th. Dokter
mendiagnosis ia menderita kanker darah atau leukemia kronis. Kemudian tenaga
kesehatan akan menyampaikan informasi mengenai penyakit tersebut dengan pasien dan
pihak keluarga.
Dokter : emm, ini leukositnya sangat tinggi ya, kalau begitu jadwalkan untuk
pemeriksaan BMP pada hari Kamis ya. Nanti saya akan
menginformasikan kepada pihak keluarga pasien.
Ibu Nn. R : iya benar mas, saya ibunya dan ini bapaknya
Perawat : bu atau bapak apakah bisa ke ruang perawat sekarang? Karena ada informasi
tentang Nn.R yang harus disampaikan.
Ibu dan bapak Nn. R lalu pergi ke nurse station untuk mendengarkan perkembangan
Nn.R
Perawat : ohh bapak dan ibu.. masuk pak bu.. informasinya Nn.R akan
disampaikan oleh dokter
Dokter : begini pak, bu. Saya ingin menyampaikan beberapa hal mengenai
penyakit anak ibu dan bapak. Dari hasil pemeriksaan lab yang sudah
dilakukan, menunjukkan hasil leukosit atau sel darah putih anak bapak
lebih dari normal, trombosit dan Hbnya rendah. Kami mencurigai anak
bapak menderita penyakit leukemia, namun untuk hasil pastinya kami
akan melakukan pemeriksaan BMP.
Bapak Nn. R : itu pemeriksaan apa ya dok? jika anak saya menderita penyakit tersebut
apa bisa sembuh dok ?
Dokter : BMP itu pemeriksaan dengan mengambil sample cairan pada tulang
belakang, nanti sebelum dilakukan tindakan tersebut akan di bius
terlebih dahulu. Mengenai penyakit leukemia kemungkinan untuk
sembuh ada. Kita lihat perkembangan anak tersebut dengan melakukan
terapi, yaitu kemoterapi dan transfusi darah.
Dokter : bagaimana pak, bu? Setuju atau tidak jika Nn.R dilakukan pemeriksaan
tersebut?
Ibu Nn. R : lakukan yang terbaik dok, yang penting anak saya bisa membaik
(Dokter menyerahkan inform consent kepada wali Nn. R, dan orang tua Nn. R menandatangani
surat pernyataan tersebut)
Keesokan harinya, dokter melakukan pemeriksaan BMP pada Nn. R, dikemudian hari
didapatkan hasil Nn. R positif menderita penyakit leukemia, lalu dokter mendelegasikan
pemberiian informasi atau berita buruk tentang pasien Nn. R kepada perawat untuk
memberitahu kepada pasien dan pihak keluarga, karena dokter memiliki urusan
mendadak yang tidak bisa ditinggalkan.
Perawat : jadi begini pak, buk, mbak, tujuan sya disini ingin memberitahukan hasil
pemeriksaan BMP mbak R yang dilakukan kemarin. Sebenarnya yang harus
menyampaikan informasi ini adalah dokter. Tetapi dokter mewakilkan kepada
saya karena beliau ada urusan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan buk
Ibu Nn. R : oiya tidak apa apa, lalu bagaimana hasil pemeriksaannya ?
Perawat : dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa Nn. R positif
menderita Leukimia
(seketika itu ibu dari Nn. R syok mendengar hasil bahwa anaknya menderita sakit leukemia)
Perawat : begini mbak R, di tubuh mbak R itu terdapat dua sel darah, ada sel darah merah
dan sel darah putih, nah leukimia itu kelebihan sel darah yang putih dan
kekurangan sel darah merah, karena terlalu banyak sel darah putih jadi nanti
dilakukan tindakan transfusi darah dan kemoterapi biar sel darahnya itu
seimbang
Perawat : Insyaallah bisa mbak, asalkan didukung mbak patuh dengan pengobatannya,
lalu yang penting mbak harus tetap semangat, karena faktor paling penting buat
kesembuhannya itu ya di diri mba sendiri
Perawat : jangan takut ya mbak, mbak pasti bisa. Kan banyak yang sayang sama mbak,
ada ayah, ibu, temen-temen mbak, suster, dokter, jadi banyak juga yang dukung
mbak biar sembuh, jadi mbak juga harus tetap semangat.
Nn. R : iya mas.. makasih yaa, aku pasti bisa sembuh (sambil tersenyum)
Perawat : baik pak bu saya permisi dulu, mbak R ini memiliki semangat yang tinggi, jadi
sebagai orang tua ibu dan bapak hanya butuh terus memberi semangat agar
mbak R bisa termotivasi untuk sembuh.