SAP Penggunaan Masker-PKRS Mahasiswa Profesi Keperawatan UNAIR Kelompok 8
SAP Penggunaan Masker-PKRS Mahasiswa Profesi Keperawatan UNAIR Kelompok 8
PENGGUNAAN MASKER
DI RUANG CENDANA RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Disusun oleh:
Kelompok 8
Dinda Salmahella, S. Kep 131913143033
Nensi Nur Asipah, S. Kep 131913143044
Windi Khoiriyah, S. Kep 131913143058
Alex Susanto, S. Kep 131913143077
Alifia Aurora R, S. Kep 131913143087
Ayu Okta M. J, S. Kep 131913143091
Keterangan :
= peserta =fasilitator
= moderator =observer,
= penyaji
= media
G. Pengorganisasian
CI Klinik : Arie Kusuma Hayati, S.Kep. Ns
CI Akademik : Dr. Ninuk Dian Kurniawati, S.Kep., Ns., MANP
Moderator : Dinda Salmahella, S. Kep
Penyaji : Alifia Aurora R, S. Kep
Fasilitator : Nensi Nur Asipah, S. Kep
Windi Khoiriyah, S. Kep
Alex Susanto, S. Kep
Observer : Ayu Okta M.J, S.Kep.
H. Uraian Tugas
1. Moderator
a. Menyampaikan salam pembuka.
b. Memperkenalkan anggota kelompok.
c. Menyampaikan kontrak waktu.
d. Menyampaikan tujuan dari penyuluhan.
e. Menyampaikan mekanisme penyuluhan.
f. Membuka sesi tanya jawab.
g. Mengevaluasi pemahaman peserta dengan bertanya kembali.
h. Memberikan reward pada peserta yang bisa menjawab pertanyaan penyaji.
i. Menyimpulkan materi penyuluhan.
2. Penyaji
a. Menggali pengetahuan dan pengalaman dari peserta tentang materi
penyuluhan.
b. Menyampaikan materi penyuluhan.
c. Melakukan umpan balik terhadap materi yang telah disampaikan.
3. Fasilitator
a. Mengundang atau mengajak peserta untuk mengikuti penyuluhan.
b. Memotivasi peserta untuk fokus pada penyampaian penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan.
d. Membantu penyaji dalam menjawab pertanyaan.
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya penyuluhan.
b. Mengevaluasi tugas dari masing-masing peran.
I. Media
LCD,PPT, Proyektor
J. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
(5 menit) 3. Kontrak waktu memperhatikan
4. Menjelaskan 3. Menyetujui
tujuan penyuluhan 4. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan topik yang akan memperhatikan
diberikan 5. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan pengertian TB Paru 1. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan pencegahan TB Paru memperhatikan
( 15 menit ) 3. Menjelaskan penggunaan masker 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Mendengarkan dan
memperhatikan
3 Penutup 1. Mengevaluasi kemampuan 1. Menjawab pertanyaan
peserta tentang penggunaan 2. Mendengarkan
5 menit masker dengan tanya jawab 3. Mendengarkan dan
2. Kesimpulan dari penyuluhan menjawab salam
kesehatan
3. Salam penutup
K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan SAP dan materi.
b. Kesiapan media : mading
c. Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Cendana RSUD Dr.
Soetomo Surabaya.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang peserta.
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian TB Paru
2. Menjelaskan pencegahan penularan TB Paru
3. Menjelaskan manfaat pemakaian masker
Lampiran
TB Paru
1. Pengertian TB Paru
Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan
Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh
organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernapasan
dan saluran pencernaan (GI) dan luka terbakar pada kulit. Tetapi paling
banyak melalui inhlasi droplet yang berasal dari orang yang terinfeksi
bakteri tersebut
2. Penyebab TB Paru
Tuberculosis disebabkan karena Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
bersifat aerobik tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif
terhadap panas dan sinar ultraviolet serta memiliki ukuran 0,3 x 2 sampai 4
mm (lebih kecil dari sel darah merah). Selain itu, bakteri ini dapat menjadi
organisme patogen ataupun saprofit.
3. Tanda gejala TB Paru
Gejala akibat TB paru adalah batuk produktif yang berkepanjangan (lebih
dari 3 minggu), nyeri dada, dan hemoptisis. Gejala sistemik termasuk
demam tingkat rendah, menggigil, keringat malam, kelemahan, hilangnya
nafsu makan (anoreksia), dan penurunan berat badan. Batuk yang terjadi
mungkin bisa dari nonproduktif, tetapi berkembang ke arah pembentukan
sputum makropurulen dengan hemoptasis.
Gejala klinis yang timbul pada pasien tuberculosis berdasarkan adanya
keluhan penderita adalah :
1. Batuk lebih dari 3 minggu
2. Dahak (sputum)
3. Batuk darah
4. Sesak napas
5. Nyeri dada
6. Wheezing
7. Demam dan menggigil
8. Penurunan berat badan
9. Rasa lelah dan lemah
10. Berkeringat banyak terutama malam hari
4. Cara penularan kuman TB Paru
Bakteri tuberculosis ini mati pada pemanasan 100°C selama 5 – 10 menit
atau pada pemanasan 60°C selama 30 menit, dan dengan 70 – 95 % selama
15- 30 detik. Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di udara terutama di tempat
yang lembab dan gelap (bisa berbulan-bulan), dapaat hidup bertahun-tahun
di dalam lemari es, hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dorman.
Dari sifat dorman ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan
tuberculosis aktif lagi, namun tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara.
Data pada tahun 1993 melaporkan bahwa untuk mendapatkan 90 % udara
bersih dari kontaminasi bakteri memerlukan 40 kali partukaran udara.
Di dalam jaringan kuman hidup sebagai parasit intraseluler yakni di dalam
sitoplasma makrofag yang semula memfagositasi malah kemudian
disenanginya karena banyak mengandung lipid. Sifat lain kuman ini adalah
aerob. Sifat ini menunjukan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang
tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan oksigen pada bagian
apical paru – paru lebih tinggi dari bagian lain, sehingga bagian apical ini
merupakan tempat predileksi penyakit tuberculosis.
Penularan TB dari orang ke orang lain melalui transmisi udara. Individu
terinfeksi, melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa, atau bernyanyi,
melepaskan droplet besar (lebih besar dari 10μ) dan kecil (1 - 5μ). Droplet
yang besar menetap, sementara droplet yang kecil tertahan di udara dan
terhirup oleh individu yang rentan.
Kemungkina seseorang terinfeksi TB dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti konsentrasi percik renik di udara dan jumlah kuman yang terhirup,
ventilasi udara, serta lamanya pajanan. Makin dekat dengan sumber infeksi
dan makin lama waktu pajanan (dalam hari atau minggu) akan
meningkatkan risiko seseorang terinfeksi.
5. Pencegahan penularan
a. Ventilasi ruangan.
Kuman TBC menyebar lebih mudah dalam ruang tertutup kecil di mana
udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang, membuka
jendela dan menggunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan
luar. Selain itu, juga Mengusahakan sinar matahari dan udara segar
masuk secukupnya ke dalam tempat tidur.
b. Tutup mulut menggunakan masker.
Gunakan masker untuk menutup mulut kapan saja ketika di diagnosis
TB merupakan langkah pencegahan TBC secara efektif. Jangan lupa
untuk membuangnya secara tepat.
c. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan
(air sabun)
d. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.
e. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein serta gizi yang
cukup.
f. Menyelesaikan seluruh terapi obat sangat baik untuk melawan infeksi
sehingga lebih cepat sembuh. Ini adalah langkah yang paling penting
yang dapat diambil untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari
TB.
g. Menutupi mulut saat batuk dan apabila batuk lebih dari 3 minggu,
merasa sakit di dada dan kesukaran bernafas segera dibawa
kepuskesmas atau ke rumah sakit.
h. Mengurangi aktivitas kerja dan menenangkan pikiran.
i. Tidak melakukan kontak udara dengan penderita.
j. Memberikan penyuluhan tentang penyakit TB yang antara lain meliputi
tanda & gejala, bahaya dan akibat yang ditimbulkannya.
k. Isolasi untuk penderita dengan TB aktif.
l. Pemeriksaan kepada orang-orang yang terinfeksi TB atau anggota
keluarga dari penderita TB.
m. Membersihkan lingkungan dari tempat kotor dan lembab.
n. Menjaga standart hidup yang baik seperti memiliki gaya hidup yang
sehat.
o. Imunisasi pada orang-orang kontak dekat dengan penderita TB seperti
(keluarga, perawat, dokter, petugas kesehatan lain) dan lainnya yang
terindikasi. Imunisasi dengan
p. Meningkatkan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
Penggunaan Masker
A. Masker Bedah
Masker bedah mampu mencegah kita menyebarkan atau terpapar droplet yang
banyak mengandung kuman. Orang yang perlu menggunakan masker jenis ini,
antara lain:
1. Setiap orang yang berisiko tinggi terpapar debu jalanan, termasuk juga saat
berkendara dengan transportasi umum.
2. Orang yang sedang mengalami sakit infeksi saluran nafas(flu, pneumonia,
bronkitis, TBC, dan lainnya).
3. Orang yang merawat pasien infeksi saluran nafas.
4. Pembesuk dan petugas bagi pasien yang dirawat dengan penyakit saluran nafas
yang menular melalui udara dan percikan ludah (flu, TBC Paru).
5. Pekerja yang menangani persiapan makanan.
1. Pastikan bahwa ukuran masker pas dengan wajah, tidak kebesaran atau
kekecilan.
2. Selalu cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, sebelum
menyentuh masker dan memasangnya.
3. Cari sisi luar masker. Jika masker memiliki dua warna berbeda (umumnya hijau
dan putih), sisi luar masker adalah yang berwarna hijau. Maka, sisi putih yang
menempel langsung dengan kulit sementara lapisan hijau menghadap ke luar.
4. Tentukan sisi atas masker, biasanya ditandai dengan adanya garis kawat
hidung.
5. Untuk masker yang menggunakan tali: posisikan kawat hidung di atas hidung
dengan jari, lalu ikat kedua sisi tali di bagian atas pada kepala mendekati ubun-
ubun.
6. Setelah masker sudah bisa menggantung, tarik masker ke bawah untuk bisa
menutup mulut hingga dagu. Ikat tali bagian bawahnya di tengkuk atau
belakang leher.
7. Untuk masker karet: hanya perlu mengaitkan tali karet di belakang telinga. Jika
karet terlalu kendor, karet disimpul agar posisi masker lebih rapat.
8. Setelah masker menempel aman di wajah, cubit bagian kawatnya untuk
mengikuti lekuk hidung agar masker lebih tertutup rapat.
9. Panjangkan lipatan-lipatan masker kebawah untuk menutup semua bagian yang
harus ditutup yakni hidung, mulut, hingga dagu.
10. Setelah masker terpasang dengan benar, hindari menyentuh masker apalagi
sebelum mencuci tangan.
11. Masker yang sudah digunakan hanya boleh digunakan sekali pakai. Bahkan
beberapa sumber menyatakan bahwa masker ini hanya efektif digunakan
selama 3-4 jam pemakaian atau maksimal 1 hari.
B. Masker N95
Definisi
Masker N95 atau respirator N95 merupakan sebuah alat pelindung pernafasan
yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai kesesuaian wajah, terutama pada
bagian hidung dan mulut yang sangat efisien dalam penyaringan partikel di udara yang
akan masuk ke saluran pernapasan. Kemampuan masker N95 dalam menyaring
partikel asap dimulai dari ukuran 0,1-0,3 mikron melebihi 95% bahkan bisa mencapai
99,5% jika partikel mencapai o,75 mikron atau lebih besar. Penggunaan masker N95
tidak ditujukan bagi paparan jangka pendek, dan bagi penggunaan di dalam ruangan.
Bentuk masker N95 tidak fleksibel seperti masker biasa. Bentuknya adalah agak
bulat atau setengah bulat dan berwarna putih yang terbuat dari bahan yang relatif kaku
sehingga tidak mudah rusak. Tampilan masker N95 yang solid menyebabkan tidak ada
celah yang dapat dimasuki udara luar ketik masker digunakan.
1. Masker N95 dapat melindungi hinggga 95-100% partikel udara yang
menyebabkan penyakit
Masker N95 digunakan sebagai salah satu bagian dari strategi pengendalian
infekis. Jika digunakan dengan benar, masker ini dapar memblok partikel udara
hingga 0,3 mikron yang mengandung kuman (virus dan bakteri) dan menjaga
mulut dan hidung. Masker N95 juga dapat membantu mengurangi paparan air
liur dari sekresi pernapasan orang lain.
2. Masker N95 hanya dapat digunakan 1 kali pemakaian
3. Tidak diperuntukkan untuk anak-anak
Masker N95 tidak dirancang untuk anak-anak atau orang-orang yang memiliki
banyak bulu di wajah.
4. Tidak direkomendasikan untuk penggunaan sehari-hari
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tidak merekomendasikan
penggunaan masker untuk sehari-hari. Masker ini umumnya digunakan untuk
orang yang mengalami gangguan pernapasan.
5. Umumnya, digunakan dala industri
Umumnya, respirator N95 digunakan untuk melindungi pekerja bangunan
karena efektivitasnya telah diuji oleh Personal Protective Laboratorium
Teknologi Nasional (NPPT;) di bawah Pusat Pengendalian dan Pencegahan
(CDC) Penyakit.
Manfaat
1. Cuci tangan dengan sabur dan air nengalir atau handrub sebelum menggunakan
masker
2. Pilih masker N95 yang cocok dan sesuai di wajah (pilih ukuran)
3. Pegang masker dengan telapak tangan dan letakkan pada muka sampai
menutupi hidup, mulut dan dagu.
4. Tarik dan posisikan karet pengikat atas ke belakang kepala nelewati telinga,
dan posisikan karet pengikat bawah ke belakang leher.
5. Tekan kawat hidung, tekuk sesuai lekuk hidung dan urut mengikuti konrue
hidung dan wajah.
6. Pastikan tidak ada celah udara yang masuk, cek dengan cara menarik dan
menghembuskan nafas. Jika terasa ada aliran udara dari sisi masker berarti
masker masih memiliki celah yang memungkinkan udara luar masuk. Perbaiki
dengan menggeser posisi masker sampai celah tertutup dengan rapat
seluruhnya.
DAFTAR PUSTAKA