Essay
Essay
NIM : B12.2019.04118
Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4046439/imf-waswas-karena-ekonomi-
dunia-masih-suram
BERITA :
"Selama tahun ini berjalan, semakin sulit untuk menemukan titik-titik terang tersebut. Ada
potensi pemulihan, dan kami masih mencarinya di berbagai penjuru dunia, tetapi saya perlu
mengakui makin sulit untuk menemukannya," ujar Gopinath seperti dikutip CNBC.
Adanya tensi dagang yang terjadi disebut sebagai salah satu risiko yang
mengancam ekonomi. Pertumbuhan global pun tertahan dan dinilai fragile (rapuh).
Untuk diketahui, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas.
Pada Jumat, 23 Agustus 2019, Presiden Donald Trump menambah tarif ke produk China
dengan nilai total USD 550 miliar.
Sementara itu Morgan Stanley mengungkap risiko resesi masih tinggi dan meningkat karena
melambatnya ekonomi dunia yang menular dari sektor manufaktur. Kondisi bisa makin parah
jika perang dagang terus berlanjut.
"Kami memperkirakan jika ketegangan dagang makin meningkat, kita akan memasukai resesi
global (pertumbuhan global di bawah 2,5 persen) dalam tiga kuartal ke depan," ujar kepala
ekonom Morgan Stanley, Chetan Ahya.
ESSAY :
Ekonomi adalah salah satu hal yang terpenting dalam keberlangsungan suatu negara.
Karena ekonomi adalah penunjang segalanya yang ada di suatu negara. Di tahun 2019 ini
terdapat banyak sekali permasalahan tentang ekonomi,di dalam negeri maupun di luar negeri.
Banyaknya persaingan dagang yang terjadi pun menjadi salah satu hambatan untuk
mendapatkan jalan keluar dari permasalahan ekonomi yang dialami dunia. Mengapa ? Tentu
saja karena pertumbuhan global makin tertahan dan di nilai rapuh.
Perkembangan yang sudah terjadi saat ini dikhawatirkan akan dapat lebih
menghambat segala rencana pertumbuhan kedepannya. Agar tidak makin terhambat,ada
baiknya kita memusyawarahkan dengan semua anggota IMF agar semuanya dapat teratasi
dan dapat terus memajukan perekonomian dunia,bukan malah semakin menghambatnya.