Anda di halaman 1dari 6

Biomekanik GTSL

Biomekanika pada gigi tiruan lepas memiliki aspek :


1. Gaya gaya yang terjadi
2. Reaksi dari jaringan yang terlibat terhadap beban yang diberikan
3. Resistensi dan stabilisasi yang baik.

Beberapa prinsip sederhana yang menggambarkan biomekanika GTSL yaitu


lever (tuas), wedge (baji) , skrew (skrup) , wheel & axle (roda dan poros) , pulley
(katrol) dan inclined plane.

Bentuk yang palibg sederhana adalah lever. Lever adalah batang kaku yang
memiliki suatu titik tumpu (fulcrum) dibadannya. Lever tersebut dapat bergerak
(rotasi) disekitar titik tumpu.

Ada 3 tipe jenis tuas, yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 (gambar).
Terdapat 3 tipe pengungkit yaitu:
a. Pengungkit kelas I (first-class lever), terjadi pada kasus Kennedy
Kelas III
Gambar. Tipe pengungkit kelas I. R (resistence/ tahanan), E (effort/
tekanan), F (fulkrum)

b. Pengungkit kelas II (second-class lever), terjadi pada kasus Kennedy


Kelas I

Gambar. Tipe pengungkit kelas II. R (resistence/ tahanan), E (effort/


tekanan), F (fulkrum)

c. Pengungkit kelas III (third-class lever), tidak terjadi pada GTS

Gambar. Tipe pengungkit kelas III. R (resistence/ tahanan), E (effort/


tekanan), F (fulkrum)

Gaya-gaya yang Terjadi Saat Berfungsi

 Gaya Vertikal (oklusal)


Gaya ini merupakan gaya yang timbul pada waktu bolus
makanan berada di permukaan oklusal GTSL sebelum dan pada
waktu beroklusi. Pada kasus gigi tiruan yang kedua sisinya
dibatasi gigi asli (bounded saddle) gaya oklusinya akan
disangga oleh olusal cengkram namun pada kasus gigi tiruan
free end sebagian diterima oleh gigi penyangga dan sebagian
lagi oleh jaringan mukosa dibawah protesa.
 Gaya Horizontal (fulcrum line)
Pada saat berfungsi, terjadi juga gaya horizontal yang akan
berpengaruh terhadap kestabilan gigi tiruan. Berdasarkan
arahnya, gaya horizontal dapat dibedakan menjadi gaya antero-
posterior dan gaya kelateral. Gaya antero-posterior terjadi saat
gerakan rahang dimana gigi anterior pada posisi edge-to-edge
atau protrusif ke oklusi sentris dan sebaliknya. Sedangkan gaya
lateral terjadi pada saat rahang bawah bergerak dari posisi
kontak oklusi eksentrik ke posisi sentrik dan sebaliknya,
kemudian akan diteruskan ke gigi penjangkaran serta jaringan
pendukung oleh lengan cengkram.

Gambar. Gaya anteroposterior pada (A) protesa atas dan (B) protesa bawah

Gambar. Gaya lateral pada rahang atas (A) dan bawah (B)
Gambar. Gaya horizontal dan aktivitas otot di sekitar geligi tiruan

 Gaya Pemindah
Adalah gaya yang dapat menyebabkan gigi tiruan bergerak ke
oklusal (pada saat mulut terbuka). Keadaan ini terjadi karena
adanya makanan lengket yang melekat pada elemen gigi tiruan
pada saat mengunyah. Pergerakan otot pengunyahan, kekuatan
tidak terkontrol (batuk, bersin) dan gaya berat GTSL RA juga
termasuk ke dalam gaya pemindah.

 Gerak rotasi
Pada waktu berfungsi, terutama GTSL berujung bebas, akan
terjadi pergerakan rotasi. Ada tiga kemungkinan terjadinya
pergerakan rotasi, yaitu pada:

o garis fulkrum

o sumbu longitudinal

o imajiner yang tegak lurus pusat rahang. :


Gerak rotasi pada garis fulkrum terjadi di sekeliling
sumbu putar yang terbentuk oleh dua buah sandaran utama.
Garis ini disebut garis fulkrum (garis rotasi), yang merupakan
pusat rotasi gigi tiruan dalam arah vertikal. Pergerakan rotasi
pada sumbu longitudinal terjadi pada sumbu longitudinal yang
melalui pusat sandaran dan puncak ”alveolar ridge”. Pada saat
berfungsi, basis GTSL berujung bebas akan berputar di puncak
ridge. Pergerakan ini ditanggulangi oleh basis gigi tiruan dan
lengan cengkram yang terletak bilateral. Pergerakan sumbu
imajiner tegak lurus pusat rahang, terjadi karena adanya gaya
kunyah horizontal dan diagonal pada GTSL. Pergerakan ini
dapat dicegah dengan adanya lengan cengkram bilateral dan
kontak basis gigi tiruan, badan cengkram dengan permukaan
vertikal gigi asli.

Gambar. Pergerakan rotasi sekeliling garis fulkrum

Gambar. Pergerakan rotasi pada sumbu longitudinal


Gambar. Pergerakan rotasi pada pusat rahang

Anda mungkin juga menyukai