Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Konflik Antara Warga Beutong Ateuh Dengan PT Emm
Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Konflik Antara Warga Beutong Ateuh Dengan PT Emm
Oleh
(1) Konflik antara superordinat dengan subordinat di mungkin terjadi apabila ada tarikan
dari otoritas politik.
Jika kita tarik kasus dari PT EMM terjadi karena proses perizinan yang sepihak,
baik itu internal pusat maupun di daerah karena di PT EMM sendiri mengenai IUP
masih banyak terdapat pelanggaran, lalu proses pengurusan AMDAL hanya di Beutong
Banggalang saja, tidak untuk daerah Aceh Tengah
(2) Adapun tarikan tinggi dari otoritas politik tersebut dapat terjadi,melalui: keanggotaan
dalam kelas, kelompok status, dan hierarkipolitik. Selain itu, juga dapat terjadi melalui
diskontinu atau derajatketidaksetaraan dalam distribusi sumberdaya dengan hierarki
sosialyang tinggi. Juga dapat melalui mobilisasi sosial melalui hierarkisosial yang
didasarkan atas kekuasaan dan prestise, serta kekayaaan.
Jika dalam kasus PT EMM kita tahu di Beutong Banggalang yang memang
notaben nya terletak di kawasan ekosistem Leuser, disini juga terdapat situs sejarah
penting di Aceh yaitu : Situs makam Tgk. Bantaqiyah, Situs Cut Nyak Dhien dan situs
Kerajaan Beutong. Ketika PT ini dibangun, tentu akan banyak konflik yang timbul
terutama dari masyarakat setempat
(3) Konflik antara superordinat dengan subordinat dimungkinakn terjadi melalui
kepemimpinan yang karismatik yang dapat memobilisasi subordinat.
Karena proses perizinan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dari proses
perizinan laha hingga proses produksi yang memiliki banyak kendala, sehingga
masalah ini semakin membesar. Baik itu masalah dari masyarakat hingga ke
stakeholder terkait
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam Bab III ini penulis akan memaparkan beberapa sub – sub judul seperti Lokasi
Penelitian, Pendekatan Penelitian, Informan Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan
Data, Teknik Analisis Data dan Jadwal Penelitian.
3.1 Lokasi Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka kami mengambil lokasi
penelitian di Banda Aceh, provinsi Aceh.
3.2 Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan uraian pada latar belakang, penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah usaha guna
mendapatkan keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam suatu
penelitian.
Jenis metode penelitian adalah metode deskriptif analisis. Nazir mengatakan
“penelitian deskriptif hanya melibatkan satu variabel (univariat)”, di mana penelitian deskriptif
seperti ini tetap terbatas pada kemampuannya untuk menjelaskan realitas seperti apa adanya.
Metode deskriptif analisis adalah “suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran dengan tujuan untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki”.
3.3 Informan Penelitian
Dalam Penelitian ini, informan yang kami wawancarai adalah seorang akademisi dan
salah satu tokoh partai yang bersangkutan, sebagai narasumber penelitian. Selain itu tim
peneliti melakukan pengambilan data yang diambil dari sumber pustaka atau sumber lain
(referensireferensi, buku-buku teks, internet, hasil penelitian yang relevan dan sebagainya).
3.4 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini, ada 2 (dua) jenis sesuai dengan sumber
perolehannya, yaitu :
1) Data Primer,
adalah data yang dilampirkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama
(responden) di lokasi penelitian di dapat dari beberapa informan yaitu
- Ibu Lilis Suryani ( Flower Aceh )
- Devi (WALHI Aceh)
- Deni Afriyanto ( Aktivis Lingkungan )
2) Data Sekunder,
adalah data yang diambil dari sumber pustaka atau sumber lain (referensi - referensi,
buku-buku teks, internet, hasil penelitian yang relevan dan sebagainya).
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini mengumpulkan data, fakta dan keterangan para ahli melalui sebuah
penelitian dengan menggunakan alat pengumpulan sebagai berikut Penelitian ini
mengumpulkan data, fakta dan keterangan melalui sebuah penelitian dengan menggunakan alat
pengumpul data sebagai berikut :
3.5.1 Penelitian Lapangan
Pengumpulan data yang dilakukan dalam riset
a. Wawancara mendalam (Deep Interview).
b. Internet Research
3.5.2 Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Bahan-bahan penelitian yang bersumber dari perpustakaan, meliputi buku-buku ilmiah,
jurnal, karya tulis,dan sumber media berita yang berhubungan dengan masalah yang akan
dibahas.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu
penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisis data
dapat penulis lakukan melalui tahap berikut ini :
a. Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Sebelum penulis melanjutkan penelitian lebih mendalam, penulis membuat
random dan konsep penelitian agar penelitian berjalan dengan baik.
b. Pelaksanaan
Dalam hal pelaksanaan ini sebagai analisis data , penulis melakukan wawancara
dan diskusi terhadap narasumber yang berkaitan dengan kasus penelitian ini penelitian.
c. Evaluasi
Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang telah
dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan dan mengevalusasi kekurangan -
kekurangan data sebelumnya.
d. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan melaporkan hasilhasil
penelitian.
George Ritzer. Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda Jakarta: Rajawali Press. 2003
Media Online :
https://acehsatu.com/kenapa-rakyat-menolak-tambang-emas-pt-emm-berikut-penjelasannya/
https://acehsatu.com/ratusan-masyarakat-beutong-ateuh-banggalang-gelar-aksi-tolak-
tambang-pt-emm/
http://aceh.tribunnews.com/2018/09/21/pt-emm-beri-penjelasan-terkait-kasus-penolakan-
tambang-emas