I. Tujuan
- Memisahkan senyawaan tanin dalam sampel teh
- Menetapakan kadar tanin dalam sampel teh
II. Prinsip
Ekstraksi tanin dalam sampel teh dapat dilakukan dengan teknik
maserasi (perendaman). Maserasi tersebut menggunakan pelarut air. Filtrat
yang diperoleh dititar dengan KMnO4 0,1 N untuk mengetahui kadar tanin
dalam teh.
III. Reaksi
Standardisasi KMnO4
5e + MnO4- (aq) + 8H+(aq) → Mn2+ (aq) + 4H2O (l)
2MnO4- (aq) + 5H2C2O4 (aq)+ 6H+ (aq)→ 2Mn2+ (aq) + 10CO2 (g) + 8H2O (l)
Metode Ekstraksi:
1. Ekraksi Dengan Pelarut
*Cara dingin Maserasi dan Perkolasi
*Cara panas Refluks, Soxhlet, Digesti, Infus, Dekok
2. Destilasi
*Destilasi air dan uap
3. Ekstraksi dengan cara lain
B. Tanin
Tanin adalah kelas utama dari metabolit sekunder yang tersebar
luas pada tanaman. Tanin merupakan polifenol yang larut dalam air
dengan berat molekul biasanya berkisar 1000-5000. Tanin mampu
menjadi pengompleks dan kemudian mempercepat pengendapan
protein serta dapat mengikat makromolekul lainnya. Tanin merupakan
campuran senyawa polifenol yang jika semakin banyak jumlah gugus
fenolik maka semakin besar ukuran molekul tanin. Pada mikroskop,
tanin biasanya tampak sebagai massa butiran bahan berwarna kuning,
merah, atau cokelat.
Tanin berikatan kuat dengan protein dan dapat mengendapkan
protein dari larutan. Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh,
dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Menurut
batasannya, tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer
yang tak larut dalam air. Dalam industri, tanin adalah senyawa yang
berasal dari tumbuhan, yang mampu mengubah kulit hewan yang
mentah menjadi kulit siap pakai karena kemampuannya menyambung
silang protein (Robinson, T., 1995)
C. Permanganometri
Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan
reaksi oleh Kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada
reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan
baku tertentu.
Alat:
Sampel Teh
Aquades
Kertas saring
Indikator indigo carmine
Kalium Permanganat 0,1 N
Natrium Klorida asam
Gelatin
Kaolin
( ) ( ) ̅ ( ) ( )
= x 100%
( )
A. Data Kuantitatif
Normalitas
Bobot zat baku Volume
Baku Primer KMnO4 hasil
primer (gram) KMnO4 (mL)
standardisasi
H2C2O4 0,6299 24,85 0,1006
Volume Volume
Volume
titran titran
sampel Titik akhir titrasi
KMnO4 A KMnO4 B
(mL)
(mL) (mL)
5 3,13 - Biru Hijau Kuning
5 - 2,33 Biru Hijau Kuning
B. Data Kualitatif
( )
( )
( )
( ) ( )
̅
( )
̅
Kadar Tannin
( ) ̅ ( ) ( ) ( )
Tannin (%) = x 100%
( )
( ) ( ) ( ) ( )
= x 100%
( )
= 3, 38 % b/b
IX. Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu teknik maserasi pada penetapan kadar
tannin dalam teh. Yang bertujuan untuk memisahkan tannin dalam sampel
teh secara teknik maserasi dan menetapkan kadar tannin secara
permanganometri menggunakan kalium permanganat (KMnO4).
Maserasi tannin dalam daun teh ini menggunakan pelarut air yang
mendidih karena untuk mempersingkat proses perendamannya. Dimana
kelarutan juga dipengaruhi oleh suhu yang berperan mempercepat kelarutan
tannin terhadap pelarut air sehingga digunakan air yang mendidih.
X. Kesimpulan
Didapatkan kesimpulan berdasarkan percobaan praktikum berjudul
Teknik Maserasi pada Penetapan Kadar Tannin Dalam Teh, diperoleh kadar
tannin dalam sempel sebesar 3,38 % (b/b).