Ketentuan Internal

BAB I
KETENTUAN TENTANG TUNJANGAN-TUNJANGAN /

BANTUAN PERUSAHAAN
1.1 TUNJANGAN HARI RAYA
Tunjangan Hari Raya diberikan sesuai Peraturan Perusahaan yang berlaku.
1.2 BANTUAN RAWAT INAP
1) Bantuan rawat inap adalah bantuan yang diberikan kepada

pengurus/pekerja dan keluarganya, apabila pekerja/pengurus dan
keluarganya dirawat di rumah sakit negeri atau swasta hingga
menginap. Termasuk dalam bantuan rawat inap adalah biaya kamar
perawatan, biaya operasi, biaya pembelian obat yang direkomendasikan
dokter, biaya pemeriksaan laboratorium, biaya konsultasi dokter dan
biaya-biaya perawatan lainnya yang menyertai.
2) Keluarga yang dimaksud adalah suami atau istri dan anak dengan
maksimal 3 (tiga) orang yang masih menjadi tanggungan
pengurus/pekerja dan terdaftar dalam data administrasi perusahaan.
3) Bantuan rawat inap maksimal dapat diberikan sesuai dengan tingkat

jabatan dalam satu tahun (termasuk) keluarga sebagai berikut :
JABATAN PLAFOND
(Rp)
Pengurus 15.000.000
Kepala Cabang/KKPO 12.000.000
Pejabat setingkat Kabid 10.500.000
Staff 9.000.000
Non Staff 7.500.000
4) Akhir tahun sisa plafond tidak dapat dibayarkan tunai (hangus)
Ketentuan Internal PT. BPR Nusamba Plered Edisi Pertama Tahun 2012 1
5) Apabila bantuan rawat inap telah terpakai semua sehingga tidak
mencukupi biaya perawatan tersebut maka kepada pekerja yang masih
dirawat, sisa biaya perawatan akan dibayar terlebih dahulu oleh
perusahaan dan menjadi tanggungan pekerja sebagai pinjaman darurat.
6) Ketentuan Pinjaman darurat sebagai berikut :
 Plafond : sisa biaya rawat inap.

 Jangka waktu : maksimum 24 bulan
 Bunga : 0 % pa
 Administrasi :0%
 Tujuan : Rawat Inap
7) Bila pinjaman darurat sudah diambil dan ada keluarga yang sakit serta
harus dirawat inap lagi, maka pinjaman darurat bisa diambil lagi.
1.3 BANTUAN BIAYA MELAHIRKAN
Bantuan melahirkan diberikan kepada pengurus, dan pekerja tetap dengan

ketentuan sebagai berikut :
1) Tindakan medis melahirkan meliputi melahirkan secara normal,

melahirkan secara caesar dan keguguran.
2) Bantuan biaya melahirkan diberikan maksimum 3 kali persalinan dari

istri sah.
3) Melahirkan normal Rp. 3.000.000,- setiap kali persalinan.
4) Melahirkan secara Caesar atas saran dokter dengan melampirkan

rekomendasi dari dokter Rp. 6.000.000,- setiap kali persalinan.
5) Bantuan Biaya Melahirkan baik normal maupun caesar diberikan

dengan sistem remburs.
6) Keguguran normal maupun yang disertai tindakan curet, besarnya

bantuan maksimum Rp. 3.000.000,-.
1.4 BANTUAN KACAMATA
1) Bantuan kacamata diberikan kepada pengurus dan pekerja tetap

dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Frame untuk 3 tahun sekali maksimum Rp. 400.000,-

b. Kaca /Lensa untuk 1 tahun sekali maksimum Rp. 200.000,-
c. Bantuan Kacamata diberikan dengan sistem reimburs .
2) Reimburs bantuan biaya kacamata dibuktikan dengan hasil

pemeriksaan mata dari dokter atau ahli optic.
1.5 BANTUAN PAKAIAN KERJA
Bantuan Pakaian kerja diberikan kepada keryawan tetap dari level

non staff, staff sampai dengan pejabat eksekutif sebanyak 3 (tiga) stell per
tahun dengan ketentuan 2 (dua) stell warna standard dan 1 (satu) stell
Batik.
1.6 TUNJANGAN CUTI
1) Tunjangan cuti diberikan, besarnya 1 ( satu ) kali upah.
2) Tunjangan cuti diberikan jika pekerja mengambil cuti ke I minimal

5 (lima) hari kerja sekaligus
3) Pengeluaran Tunjangan Cuti diatur dengan SK Direksi
4) Cuti Tahunan Pengurus
1. Direksi
a. Surat Permohonan cuti dilampiri Formulir Permohonan Cuti
setelah diisi rekomendasi dari Kepala Bidang SDM dan Umum
(KSU)/Sekretaris Perusahaan
b. Surat Permohonan cuti dan lampirannnya disampaikan kepada
Komisaris Utama untuk mendapat persetujuan dengan tembusan
Pemegang Saham dan Pengurus yang lain.
2. Dewan Komisaris:
a. Surat Permohonan cuti dilampiri Formulir Permohonan Cuti
setelah diisi rekomendasi dari Kepala Bidang SDM dan Umum
(KSU) /Sekretaris Perusahaan
b. Surat Permohonan cuti dan lampirannnya disampaikan kepada
Pemegang Saham untuk mendapat persetujuan dengan
tembusan Pengurus yang lain.
5) Hak cuti pekerja dihitung sejak yang bersangkutan diangkat menjadi

karyawan tetap. Hak cuti karyawan baru dihitung saat yang
bersangkutan sudah bekerja selama 1 (satu) tahun sejak diangkat
menjadi karyawan tetap.
6) Tunjangan cuti yang tidak diambil hingga akhir 1 tahun takwim

dianggap gugur dan tidak bisa diakumulasi pada tunjangan cuti pada
tahun berikutnya.
7) Cuti Haji
a) Cuti haji adalah cuti yang disebabkan karena pengurus/pekerja

menunaikan ibadah Haji.
b) Cuti haji harus diberitahukan kepada perusahaan 3 (tiga) bulan
sebelumnya dengan persyaratan menyerahkan copy surat undangan
manasik haji dari Departemen Agama.
c) Lamanya cuti haji diatur dalam Peraturan Perusaahaan
d) Perusahaan tidak memberikan uang saku karena cuti haji.
1.7 TUNJANGAN KEHADIRAN
a) Tunjangan Kehadiran adalah tunjangan yang diberikan kepada non staff

dan staff apabila efektif bekerja dan mengisi absensi sesuai hari dan jam
kerja yang yang telah ditentukan oleh perusahaan.
b) Besarnya tunjangan kehadiran sebesar Rp. 5.000 ,- (lima ribu rupiah)

per hari.
1.8 BANTUAN SEWA RUMAH
1) Bantuan sewa rumah diberikan kepada Pengurus, Kepala Kantor Pusat,

Kepala Cabang, dan pejabat setingkat Kepala Bidang untuk 1 (satu)
periode, maksimum 2 (dua) tahun dan harus disertai bukti perjanjian
sewa rumah.
2) Jika Pengurus, Kepala Cabang/Kantor Pusat dan Pejabat setingkat Kabid

sudah mempunyai rumah pribadi di wilayah kantor BPR dimana
mereka bekerja, maka tidak mendapatkan bantuan sewa rumah.
3) Pengurus, Kepala Cabang/Kantor Pusat dan Pejabat setingkat Kabid

yang kembali ke BPR asal setelah penugasan pada wilayah lain, dan
ditempatkan pada kantor pertama kali karyawan tersebut direkrut
tidak mendapatkan bantuan sewa rumah.
4) Kepala Cabang yang dipindahtugaskan ke Cabang Lain baik dalam

1 (satu) Perusahaan maupun ke Cabang Perusahaan lain berhak
mendapatkan bantuan sewa rumah
5) Kepala Kantor Pusat Operasional (KKPO) yang dipindahtugaskan

ke Kantor Pusat Perusahaan Lain dalam jabatan yang sama berhak
mendapatkan bantuan sewa rumah
6) Pejabat setingkat Kepala Bidang yang dipindahtugaskan ke Kantor

Pusat/Kantor Cabang/kantor Kas Perusahaan Lain dalam jabatan yang
sama berhak mendapatkan bantuan sewa rumah.
7) Pejabat setingkat Kepala Bidang yang dipindahtugaskan ke Kantor

Pusat/Kantor Cabang/kantor Kas dalam Perusahaan yang sama dalam
jabatan yang sama berhak mendapatkan bantuan sewa rumah apabila
jarak tempuh dari rumah pulang pergi minimal 100 Km.
8) Bantuan rumah dinas jika tidak diambil hangus dan tidak bisa
dikompensasikan dengan biaya apapun.
9) Dewan Komisaris yang mendapat bantuan sewa rumah dari BPR, biaya
sewa rumah termasuk pajaknya ditanggung oleh BPR yang
bersangkutan.
10) Besarnya bantuan sewa rumah yang dibayar perusahaan berdasarkan

nilai kontrak sebagai berikut :
No. Keterangan Rp/tahun
1. Pengurus 7.500.000,-
2. Kacab/KKPO 5.000.000,-
3. Pejabat Setingkat Kepala Bidang 4.000.000,-
11) Bantuan sewa rumah sebagaimana tercantum dalam tabel di atas sudah
termasuk pajak atas sewa
12) Perusahaan tidak memberikan bantuan biaya listrik dan air
1.9 TUNJANGAN HARI TUA/PENSIUN (DPLK)
DPLK diberikan sebesar 12 % dari upah dengan komposisi : 3 %

pekerja dan 9 % Perusahaan
1.10 PEMBERIAN BONUS.
Pemberian bonus kepada pengurus dan pekerja akan diputuskan pada

saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun yang
bersangkutan terhadap BPR yang memenuhi persyaratan penilaian
kinerja yang telah ditentukan, sebagaimana diuraikan dalam Bab XI
Ketentuan Tentang Penilaian Kinerja.
Sedangkan persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah :

Pemberian bonus disamping berdasarkan penilaian kinerja pada tahun
yang bersangkutan parameter lain yang digunakan dengan
menggunakan dasar indicator penilaian ROE, apabila ROE after Tax
setelah bonus (perbandingan antara laba setelah pajak setelah bonus
dengan total modal) kurang atau sama dengan 8% maka BPR yang
bersangkutan tidak berhak mendapatkan bonus, apabila ROE after tax
setelah bonus lebih dari 8% maka BPR yang bersangkutan
mendapatkan bonus secara proporsional berdasarkan indicator
penilaian.
Pemberian Bonus diberikan kepada pengurus dan pekerja dengan

ketentuan sebagai berikut:
1) Diputuskan pada saat RUPST

2) Pembagian bonus sebagai berikut :
Keterangan Pembagian Pembagian Pembagian
A. Pengurus 25%
Dewan Komisaris 30%
1.Komisaris Utama 75%
2.Komisaris 25%
Direksi 70%
1.Direktur Utama 60%
2.Direktur 40%
B. Pekerja 75%
1.11 BANTUAN BIAYA PINDAH
1) Biaya pindah adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

kepada pengurus/pekerja yang pindah tempat kerja karena
dibutuhkan perusahaan
2) Biaya pindah meliputi biaya akomodasi dan transportasi
3) Biaya akomodasi dan transportasi pindah menjadi beban BPR yang

ditinggalkan dengan sistem reimburs, disertai bukti-bukti
pengeluaran yang wajar
4) Pindah tugas atas dasar keinginan sendiri tidak berhak atas bantuan
biaya pindah.
BAB II
KETENTUAN TENTANG PINJAMAN UNTUK PENGURUS DAN
KARYAWAN
2.1 Fasilitas Pinjaman karyawan diberikan kepada karyawan tetap yang masa
kerjanya minimal 1 (satu) tahun sejak yang bersangkutan diangkat
menjadi karyawan tetap.
2.2 Fasilitas Pinjaman pengurus diberikan jika pengurus tersebut telah

memiliki masa kerja di BPR minimal 1 (satu) tahun baik sebagai karyawan
maupun pengurus.
2.3 Batasan baki debet pinjaman pekerja dalam 1 (satu) BPR maksimum 20 %
dari Total Modal (CAR).
2.4 Pelunasan Pinjaman dapat dilakukan sewaktu-waktu dan bunga dibayar

sampai dengan tanggal pelunasan.
2.5 Peminjaman kembali bisa dilakukan setelah melewati minimal 50% dari
jangka waktu pinjaman sebelumnya.
2.6 Semua permohonan pinjaman karyawan/pengurus ditujukan kepada

Direksi BPR setempat, U.p. Direktur Utama.
2.7 JIka Direktur Utama sebagai Debitur maka yang mewakili perusahaan
dalam penandatanganan di perjanjian kredit adalah Direktur.
2.8 Jika Direktur sebagai Debitur maka yang mewakili perusahaan dalam
penandatanganan di perjanjian kredit adalah Direktur Utama.
2.9 Jika Komisaris Utama sebagai debitur dan permohonan kreditnya diatas
BWMK Direksi, maka yang membuat surat persetujuan adalah Komisaris.
2.10 Jika Komisaris sebagai debitur dan permohonan kreditnya diatas BWMK
Direksi, maka yang membuat surat persetujuan adalah Komisaris Utama.
2.11 Jika Kepala Cabang/KKPO sebagai debitur maka yang mewakili

perusahaan dalam penandatanganan di Perjanjian Kredit adalah Direktur
Utama.
2.12 Jangka waktu maksimal pinjaman bagi pengurus adalah 5 (lima) tahun.
2.13 Jika belum sampai 5 (lima) tahun pengurus atau pekerja mengundurkan
diri sedang yang bersangkutan masih punya pinjaman, maka sebelum
mengundurkan diri semua sisa pinjaman dan kewajibannya tersebut
harus dilunasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.14 Jika belum sampai 5 (lima) tahun pengurus atau pekerja dipindah ke BPR
lain yang satu group, maka sisa pinjaman wajib dilunasi atau di take over
oleh BPR dimana Pengurus atau pekerja tersebut dipindah.
2.15 Semua rincian kewajiban yang akan di take over oleh BPR baru harus
dilaporkan dengan surat resmi oleh BPR asal.
2.16 Pinjaman yang di take over BPR, prosesnya seperti pencairan kredit baru
sehingga debitur dikenai biaya meterai dan asuransi.
2.17 Jika usia pinjaman pada BPR asal belum mencapai 50% dari jangka
waktu, maka plafon yang diberikan setinggi-tingginya sebesar sisa baki
debet.
2.18 Jika usia pinjaman pada BPR asal sudah melebihi 50% dari jangka waktu,
maka plafon yang diberikan setinggi-tingginya mengacu pada batas
maksimum limit plafon.
2.19 Hasil pencairan kredit dari BPR baru harus segera ditransfer ke BPR asal
sebagai bukti pelunasan kewajiban debitur pada BPR asal.
2.20 Besarnya angsuran maksimal per bulan sebesar 35% dari upah. Batas
maksimum Pinjaman Pengurus dan Pekerja :
GOLONGAN / JABATAN PLAFOND (Rp)

Non Staff 15.000.000,-
Staff 25.000.000,-
Pejabat setingkat Kepala Bidang 35.000.000,-
Kepala Cabang / Kep. Ktr Pst Ops 40.000.000,-
Direksi 50.000.000,-
Dewan Komisaris 50.000.000,-
2.21 Peruntukan Pinjaman hanya 2 jenis yaitu :
1) Pinjaman Perumahan adalah :
a. pinjaman yang diperuntukan untuk pembelian rumah/tanah

baik dari perorangan ataupun dari pengembang, termasuk dalam
kategori ini adalah uang muka KPR atau Pinjaman yang
diperuntukan untuk renovasi rumah pribadi Pengurus atau
Pekerja.
b. Pinjaman perumahan ditujukan bagi Pengurus dan Pekerja yang

belum punya rumah. Bagi Pengurus atau Pekerja yang sudah
memiliki rumah pribadi tidak diperkenankan mengajukan
pinjaman perumahan.
2) Pinjaman lainnya adalah pinjaman untuk pendidikan, Kesehatan

atau untuk konsumtif lainnya.
3) Yang dimaksud Pinjaman pendidikan adalah pinjaman yang

diperuntukan bagi pendidikan Pengurus/Pekerja dan anak
Pengurus/Pekerja untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang
yang lebih tinggi atau untuk biaya pindah sekolah
pengurus/pekerja/anak.
4) Yang dimaksud Pinjaman Konsumtif Lainnya adalah pinjaman

untuk pembelian kebutuhan rumah tangga atau Hajatan
Pernikahan/Khitanan bagi keluarga Pengurus dan Pekerja.
5) Yang dimaksud Pinjaman Kesehatan adalah pinjaman untuk

berobat/biaya rumah sakit bagi Pengurus dan Pekerja serta
istri/suami/anak Pengurus dan Pekerja
6) Ketentuan Pinjaman Karyawan:

 Jangka waktu maksimal : 5 tahun.
 Bunga Pinjaman : 6.5 % pa flat
 Provisi semua jenis pinjaman : 0 %
 Wajib diasuransikan (asuransi jiwa) sesuai jangka waktu kredit.
 Menandatangani Surat Kuasa Potong Gaji
 Menandatangani Surat Kuasa Pencairan DPLK
 Menandatangani Surat Penyerahan Kartu Kepesertaan DPLK
 Bagi yang sudah berkeluarga, suami – istri menandatangani PK
 Pengikatan Kredit dan Jaminan Kredit : di bawah tangan
7) Pinjaman karyawan dilarang untuk tujuan modal kerja maupun
investasi.
8) Pengajuan Pinjaman karyawan harus dilengkapi dengan rencana

pembiayaan/anggaran yang dituangkan dalam proposal dan
rekomendasi dari KSU atau Sekretaris Perusahaan.
2.22 Jaminan
1) Pinjaman Perumahan
 Jika pembelian tunai : tanah beserta rumah atau tanah kapling,

jaminannya adalah surat kepemilikan rumah/tanah yang dibeli.
 Pembayaran uang muka perumahan/kapling, cukup
melampirkan kwitansi jual beli.
 Renovasi rumah tidak perlu jaminan tambahan
2) Pinjaman lainnya :
 Pendidikan : tanpa jaminan ( untuk semua jenjang pendidikan )

 Beli kendaraan tunai : BPKB kendaraan yang dibeli
 Beli kendaraan tidak tunai dan konsumtif lainnya : tidak perlu
jaminan tetapi wajib melampirkan bukti pembelian.
3) Semua pinjaman pengurus dan karyawan wajib menjaminkan

kepesertaan DPLK.
4) Format permohonan pinjaman karyawan/pengurus sebagaimana

terlampir
5) Semua dokumen pinjaman karyawan beserta jaminannya

disimpan/dikeluarkan oleh KSU
BAB III
KETENTUAN TENTANG PERJALANAN DINAS
3.1 Perjalanan Dinas yang dapat uang saku
1) Uang saku diberikan jika menginap .
2) Yang dimaksud menginap adalah bermalam di tempat permanen baik di

hotel, losmen dan yang dipersamakan dengan itu atau di rumah family.
3) Menginap agar dilampiri bukti
4) Tidur dalam kendaraan selama perjalanan dinas pulang atau pergi tidak
termasuk menginap.
5) Besarnya uang saku jika menginap sebagi berikut :
GOLONGAN / Uang Saku / Transportasi

JABATAN Malam (Rp) Luar Kota
Pengurus 100.000,- Pesawat Kelas Ekonomi
KKPO/Kep. Cab 75.000,- KA Argo/Bis Super Eksekutif
Pejabat setingkat Kabid 60.000,- KA Argo/Bis SE
Staff 50.000,- KA Eksekutif/Bis SE
Non Staff 35.000,- KA Eksekutif/Bis SE
6) Dalam hal tertentu direksi diperkenankan melakukan perjalanan dinas

dengan mengajak maksimal 1 (satu) orang staff atau pejabat eksekutif
menggunakan transportasi pesawat kelas ekonomi.
7) Perjalanan Dinas Tugas Khusus
a. Yang dimaksud tugas khusus adalah tugas sebagai tim pokja atau
tugas khusus lainnya.
b. Besarnya uang saku tugas khusus : Rp. 150.000,- per efektif hari
kerja
c. Yang dimaksud efektif hari kerja adalah hari dimulainya

melaksanakan rapat/tugas lainnya sampai dengan hari berakhirnya
rapat/tugas lainnya
d. Perjalanan dinas sebelum melaksanakan rapat/tugas lainnya
dimulai ataupun setelah rapat/tugas lainnya berakhir tidak termasuk
kategori hari kerja.
e. Uang saku perjalanan dinas tugas khusus diberikan diluar uang saku
menginap
f. Uang saku perjalanan dinas tugas khusus bagi tim pokja/tim lainnya
dibayar oleh seluruh BPR dengan pembagian secara proporsional.
g. Tidak dikategorikan mendapat uang saku jika :
1) Direksi melakukan kunjungan kerja ke semua kantornya

walaupun menginap.
2) Dewan komisaris melakukan kunjungan kerja ke BPR yang
menjadi tugas pengawasannya walaupun menginap.
BAB IV
KETENTUAN TENTANG BATAS WEWENANG MEMUTUS
4.1 BATAS WEWENANG MEMUTUS KREDIT
1) Setiap pengajuan permohonan kredit harus dianalisa oleh Komite kredit

sesuai dengan pedoman perkreditan.
2) Proses persetujuan permohonan kredit tertera dalam buku pedoman

perkreditan dengan BWMK sebagai berikut:
a. Aset diatas Rp 40 Milyar
JABATAN BWMK (Rp)

Direktur s/d 20.000.000,-
Direktur Utama Diatas 20.000.000,- s/d 40.000.000,-
Komisaris Utama Diatas 40.000.000,- s/d 60.000.000,-
Dewan Komisaris Diatas 60.000.000,-
b. Aset diatas Rp 20 Milyar sampai dengan Rp 40 Milyar
JABATAN BWMK (Rp)

c. Aset sampai dengan Rp 20 Milyar
JABATAN BWMK (Rp)

d. Aset dibawah Rp 20 Milyar
JABATAN BWMK (Rp)

4.2 BATAS WEWENANG MEMUTUS BIAYA TIDAK RUTIN
Pemutusan pengeluaran biaya tidak rutin tetap mengacu kepada RKAT

yang telah disetujui, tetapi persetujuan pengeluarannnya melalui
pejabat-pejabat sebagai berikut:
JABATAN PERSETUJUAN (Rp)

4.3 BATAS WEWENANG PENGHAPUSAN INVENTARIS
1) Penghapusan inventaris bisa dilakukan jika minimalnya memenuhi

salah satu persyaratan sebagai berikut:
a. Barang hilang
b. Barang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi
c. Barang telah dijual
2) Penghapusan Inventaris dilakukan 1 (satu) kali dalam setahun
3) Batas wewenang Penghapusan Inventaris di atur sebagai berikut:
KETERANGAN PERSETUJUAN (Rp)

Direksi s/d 5.000.000
Komisaris Utama Diatas 5.000.000 s/d 25.000.000
Dewan Komisaris Diatas 25.000.000
4) Setiap penghapusan inventrais harus dibuatkan berita acara dan

diadministrasikan dengan baik
5) Direksi agar membuat SK tentang Penghapusan Inventaris.
4.4 BATAS WEWENANG PEMBELIAN DAN PENJUALAN INVENTARIS
1) PEMBELIAN INVENTARIS
Pembelian inventaris mengacu kepada RKAT yang telah disetujui,

tetapi untuk persetujuan pengeluarannya harus melalui pejabat-pejabat
sebagaimana tersebut dibawah ini:
JABATAN PERSETUJUAN (Rp)

2) PENJUALAN INVENTARIS
a. Nilai Penjualan inventaris berdasarkan nilai ekonomis/pasar wajar

b. Batas wewenang Penjualan Inventaris di atur sebagai berikut:

Direksi s/d 10.000.000,-
Komisaris Utama Diatas 10.000.000 s/d 20.00.000,-
3) PENJUALAN ASSET PERUSAHAAN YANG TIDAK TERDAFTAR
a. Yang dimaksud dengan Asset Perusahaan yang tidak terdaftar

adalah segala bahan bangunan yang melekat pada bangunan seperti
kusen pintu, jendela, pagar, counter, dan bahan bangunan lainnya.
b. Penjualan asset yang tidak terdaftar harus mendapat persetujuan

sesuai batas wewenangnya sebagai berikut:

Direksi s/d 10.000.000,-
Komisaris Utama Diatas 10.000.000 s/d 20.00.000,-
c. Setiap penjualan asset yang tidak terdaftar harus dibuatkan berita
acara dan diadministrasikan dengan baik
4.5 BATAS WEWENANG HAPUS BUKU DAN HAPUS TAGIH
1) Yang dimaksud dengan hapus buku dan hapus tagih adalah hapus buku
dan hapus tagih sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia
yang berlaku.
2) Disamping berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia yang berlaku,

pelaksanaan hapus buku juga agar mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan yang berlaku.
3) Sebelum dilakukan hapus buku dan hapus tagih BPR wajib membentuk
komite yang mengacu pada Pedoman Perkreditan yang berlaku.
4) Setiap hapus buku dan dan hapus tagih harus mendapat persetujuan
Dewan Komisaris
5) Hapus buku dan hapus tagih di atas Rp. 100.000.000,- wajib membuat surat
tembusan kepada Pemegang Saham.
6) Setiap Pelaksanaan hapus buku dan hapus tagih harus dibuatkan berita
acaranya dan diadministrasikan tersendiri
7) Persyaratan hapus tagih harus dibuatkan SK direksi sekurang-kurangnya

memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Kualifikasi kredit yang memenuhi syarat untuk dihapus tagih
b. Melakukan survey lapangan
c. Laporan hasil survey terakhir sebelum dilakukan hapus tagih
d. Harus ada komite hapus tagih
e. Diadministrasikan tersendiri
4.6 BATAS WEWENANG PEMBEBANAN KERUGIAN
1) Yang dimaksud dengan Pembebanan Kerugian adalah Pembebanan

kerugian atas penjualan agunan atau Asset Perusahaan lainnya
2) Setiap Pembebanan Kerugian harus mendapat persetujuan Dewan

Komisaris.
3) Pembebanan Kerugian di atas Rp. 25.000.000,- wajib membuat surat

tembusan kepada Pemegang Saham
4) Setiap Pelaksanaan Pembebanan Kerugian harus dibuatkan berita

acaranya dan diadministrasikan dengan baik
4.7 BATAS WEWENANG PEMBEBANAN BIAYA ATAS TAGIHAN

LAINNYA
1) Yang dimaksud dengan Pembebanan Biaya Atas Tagihan Lainnya

adalah Pembebanan Biaya yang seharusnya menjadi Kewajiban
Nasabah atau pihak ketiga atas biaya administrasi atau biaya lainnya
yang menurut penilaian bank tidak mungkin mampu dibayar/dilunasi,
menjadi beban bank.
2) Pembebanan Biaya harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris
3) Pembebanan Biaya di atas Rp. 25.000.000,- wajib membuat surat

tembusan kepada Pemegang Saham
4) Setiap Pelaksanaan Pembebanan Atas Tagihan Lainnya harus dibuatkan

berita acaranya dan diadministrasikan dengan baik
BAB V
KETENTUAN TENTANG PEKERJA BARU/PEKERJA TELADAN
DAN HARI ULANG TAHUN BPR
5.1 Dirayakan dengan agenda tasyakuran dan bakti sosial
5.2 Pemberian penghargaan kepada pengurus dan pekerja tetap berdasar masa
bakti pengabdian :
1) 5 tahun : Sertifikat
2) 10 tahun : Emas 5 gram + Sertifikat
5) 25 tahun : Emas 25 gram + Sertifikat.
5.3 Kadar emas ditentukan 22 Karat.
5.4 Penghargaan diberikan dalam bentuk perhiasan, pria : cincin, wanita :

kalung dan liontin .
5.5 Pemilihan pekerja teladan
1) Pemilihan Pekerja Teladan dilaksanakan di masing – masing BPR.

2) Calon Pekerja Teladan adalah dari golongan Staff dan Non Staff dengan
penghargaan 1 ( satu ) kali upah + piagam.
3) Pelaksanaan saat Ulang Tahun BPR
5.6 Pekerja Baru
1) Penerimaan Pekerja seluruhnya menjadi tanggungjawab Direksi. Syarat

– syarat recruitment dengan urutan pelaksanaan sebagai berikut :
 Administrasi
 Tes Tertulis
 Psikotes
 Wawancara
 Tes Kesehatan
2) Biaya recruitment pekerja baru ditanggung perusahaan
BAB VI
KETENTUAN TENTANG KENDARAAN DINAS
6.1 Warna kendaraan dinas hitam, accesoris standar pabrik.
6.2 Usia penggunaan kendaraan dinas minimal 5 tahun.
6.3 Jenis Kendaraan Dinas:
No JABATAN JENIS KENDARAAN
1 Komisaris Utama Toyota Inova Seri V

2 Direktur Utama Toyota Inova Seri G
3 Direktur Toyota Avanza seri G
4 KKPO/Kepala Cabang Toyota Avanza seri E
5 KKK bagi KK yang mempunyai Aset
minimal Rp 7,5 miliar dan Toyota Avanza seri E
Dana Masyarakat minimal Rp 5 miliar
BAB VII
KETENTUAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK TERAFILIASI
7.1 Tata cara melakukan transaksi usaha dengan pihak terafiliasi:
1) Yang dimaksud pihak terafiliasi adalah pihak yang punya hubungan

istimewa karena kepemilikan/kepengurusan dengan BPR Nusamba dan
Mitra Harmoni Group dan BPRS Mitra Harmoni.
2) Jenis transaksi yang ada:

a. Sewa Menyewa
b. Penempatan Dana
c. Jasa Asuransi
d. Lainnya
7.2 Tata cara transaksi
1) Sewa Menyewa Baru:
a. Sebelum melakukan transaksi, pihak BPR dan pihak terafiliasi

membuat kesepakatan bersama melalui Perjanjian Sewa Menyewa
b. BPR mengajukan permohonan persetujuan sewa kepada dewan

komisaris atau komisaris utama dilampiri minimal 2 data
pembanding yang up to date mengenai harga sewa barang sejenis di
daerah (dan sekitarnya) dari jasa rental dimana BPR tersebut
berada.
c. Setelah mendapat persetujuan dari dewan komisaris atau komisaris

utama, BPR mengajukan permohonan sewa barang sesuai
kebutuhannya dilampiri data pembanding kepada pihak terafiliasi
d. Permohonan sewa akan ditolak jika tidak memenuhi persyaratan

sebagaimana diatur dalam point b dan c.
2) Perpanjangan Sewa Menyewa :
a. Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum jatuh tempo, penyewa

harus mengajukan perpanjangan.
b. Sebelum melakukan perpanjangan, pihak BPR dan pihak

terafiliasi mereview isi Perjanjian Sewa Menyewa apakah ada
yang perlu dirubah. Jika ada yang berubah maka isi perjanjian
tersebut perlu di up date.
c. BPR mengajukan permohonan persetujuan perpanjangan sewa

kepada dewan komisaris atau komisaris utama dilampiri
minimal 2 data pembanding yang up to date mengenai harga
sewa barang sejenis di daerah (dan sekitarnya) dari jasa rental
dimana BPR tersebut berada.
d. Setelah mendapat persetujuan dari dewan komisaris atau

komisaris utama, BPR mengajukan permohonan perpanjangan
sewa dilampiri data pembanding yang up to date kepada pihak
terafiliasi
e. Perpanjangan sewa akan ditolak jika tidak memenuhi

persyaratan sebagaimana diatur dalam point c dan d.
3) Penempatan Dana:
a. BPR mengajukan permohonan penempatan dana ditujukan kepada

pihak terafiliasi dilampiri form aplikasi penempatan dana dan KYC.
b. Pihak terafiliasi mengirim aplikasi penempatan dana kepada BPR

dilampiri dengan isian KYC dan copy identitas pengurus.
c. Pihak terafiliasi mentransfer dana kepada BPR dan mengirim bukti

transfer kepada BPR.
d. BPR mengirim bilyet deposito/buku tabungan kepada pihak

terafiliasi.
4) Jasa Broker Asuransi:
a. Pihak broker Asuransi mengajukan penawaran kerjasama kepada

BPR secara tertulis dilampiri dokumen seperlunya.
b. BPR menjawab penawaran kerjasama secara tertulis.
c. BPR dan pihak broker Asuransi menandatangani MOU.
5) Tata Kelola Administrasi
a. BPR harus mengadministrasikan semua dokumen transaksi dengan

pihak terafiliasi dengan baik.
b. Dokumen harus dipisahkan antara yang masih berlaku dan yang

sudah tidak berlaku.
c. Dokumen tersebut disimpan dalam ordner/map tersendiri.
d. Penanggung jawab pengadministrasian transaksi pihak terafiliasi

adalah Kabid SDM & Umum (KSU).
BAB VIII
KETENTUAN TENTANG RAPAT BERKALA
Setiap BPR diwajibkan mengadakan rapat kerja dengan jadwal sebagai berikut:
No. JENIS RAPAT JADWAL PESERTA MATERI RAPAT
1 RAPAT Sesuai kebutuhan, Komut, 1. Evaluasi Kinerja**

BULANAN minimal setiap Direksi, 2. Rencana Kerja &
(RAPAT bulan KKPO, Kacab, Pengembangan 1
EVALUASI DAN Pejabat bulan ke depan
KOORDINASI setingkat 3. Temuan hasil Audit
ANTAR Kabid
KANTOR)
2 RAPAT Januari*, April, Dewan 1. Evaluasi Kinerja**
TRIWULANAN Juli, Oktober Komisaris, 2. Pengembangan
Direksi, Prospek bisnis ke
Kacab, KKPO depan
3 RAPAT Januari* dan Juli Pemegan 1. Evaluasi Kinerja

SEMESTERAN Saham , per Wilayah
Dewan 2. Evaluasi
Komisaris, Ketentuan-
Direksi Ketentuan
3. Pengembangan
Prospek Bisnis
4 RAPAT RKAT Januari Minggu Pemegang Persetujuan RKAT
III Saham,
Dewan
Komisaris,
Direksi
5 RAPAT UMUM April Pemegang 1. Evaluasi Kinerja

PEMEGANG Saham, Tahunan
SAHAM Dewan berdasarkan Audit
TAHUNAN Komisaris, Report
(RUPST) Direksi 2. Pertanggung
Jawaban Laporan
Keuangan Tahunan
*) Bertepatan dengan RKAT
**) Termasuk Evaluasi Kredit PUNDI
BAB IX
KETENTUAN TENTANG CORPORATE COLOUR
BAB X
KETENTUAN TENTANG PENGHARGAAN SMH AWARD
10.1 Penghargaan SMH Award diberikan kepada BPR yang berprestasi

dalam kinerja 1 tahun takwim
10.2 Penghargaan diberikan dalam 6 kategori sebagai berikut :

1) BPR dengan rasio NPL terbaik, ada 3 (tiga) penghargaan yakni
Terbaik I, II dan III
2) BPR dengan laba sebelum pajak tertinggi, ada 3 (tiga) penghargaan
yakni Tertinggi I, II dan III.
3) BPR dengan rasio ROE tertinggi, ada 3 (tiga) penghargaan yakni
Tertinggi I, II dan III.
4) BPR dengan penilaian kinerja terbaik, ada 3 (tiga) penghargaan
yakni Terbaik I, II dan III.
5) BPR dengan Dana Masyarakat terbesar, ada 3 (tiga) penghargaan
yakni Terbesar I, II dan III.
6) BPR dengan Manajemen terbaik, ada 3 (tiga) penghargaan yakni
Terbaik I, II dan III
10.3 BPR dengan rasio NPL terbaik, laba terbesar, ROE tertinggi dan dana
masyarakat terbesar dinilai berdasarkan posisi akhir Desember.
Catatan : NPL yang dinilai adalah NPL sebelum dilakukan Writte Off
10.4 Rasio ROE yang dihitung berdasarkan Total Modal CAR bukan dari
Modal Disetor pada posisi akhir Desember.
10.5 Dana masyarakat merupakan total dana yang terhimpun murni dari
masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito. Sedangkan dana
penempatan dari antar bank, pihak terkait atau afiliasi tidak termasuk
dalam dana masyarakat baik dalam bentuk tabungan maupun deposito.
10.6 BPR dengan penilaian kinerja terbaik dinilai berdasarkan hasil akhir
penilaian kinerja oleh Pemegang Saham Pengendali
10.7 BPR dengan penilaian manajemen terbaik dinilai berdasarkan nilai

tertinggi dari akumulasi hasil perolehan nilai kategori 1, 2, 3, 4 dan 5.
10.8 Terbaik /Tertinggi/Terbesar I : diberi nilai 3
10.9 Terbaik /Tertinggi/Terbesar II : diberi nilai 2
10.10 Terbaik /Tertinggi/terbesar III : diberi nilai 1
10.11 Nilai maksimum BPR dengan Manajemen terbaik adalah 15
10.12 Ilustrasi:
BPR A mempunyai penilaian sebagai berikut:
1) Terbaik I untuk kategori rasio NPL (nilai : 3)
2) Terbaik I untuk kategori Kinerja Terbaik (nilai : 3)
3) Tertinggi I untuk kategori ROE Tertinggi (nilai : 3)
4) Tertinggi III untuk kategori Laba Tertinggi (nilai : 1)
5) Terbesar I untuk kategori Dana Masyarakat Terbesar (nilai : 3)
Jumlah Nilai : 13
BPR B mempunyai penilaian sebagai berikut:

1) Terbaik II untuk kategori rasio NPL (nilai : 2)
2) Terbaik II untuk kategori Kinerja Terbaik (nilai : 2)
3) Tertinggi III untuk kategori ROE Tertinggi (nilai :1)
4) Tertinggi I untuk kategori Laba Teringgi (nilai : 3)
5) Terbesar II untuk kategori Dana Masyarakat Terbesar (nilai : 2)
Jumlah Nilai : 10
BPR C mempunyai penilaian sebagai berikut:

1) Terbaik III untuk kategori rasio NPL (nilai: 1)
2) Tertinggi II untuk kategori Laba Tertinggi (nilai : 2)
3) Tertinggi II untuk kategori ROE Tertinggi (nilai : 2)
4) Terbaik III untuk kategori Kinerja Terbaik (nilai: 1)
5) Terbesar III untuk kategori Dana Masyarakat Terbesar (nilai : 1)
Jumlah Nilai : 7
Hasil akhir penilaian Manajemen Terbaik : BPR A Terbaik I, BPR B

Terbaik II, dan BPR C terbaik III.
BAB XI
KETENTUAN TENTANG PENILAIAN KINERJA BPR
11.1 ASPEK-ASPEK YANG DINILAI :
1) Aspek Keuangan
2) Aspek Administrasi
3) Aspek Operasional
11.2 INDIKATOR PENILAIAN
No INDIKATOR BOBOT NILAI SKOR SKOR

MAX
A ASPEK KEUANGAN
*KUANTITATIF (Realisasi Anggaran)
1) Asset 5% 100 5 5
2) KYD 10% 100 10 10
3) Tabungan 10% 100 10 10
4) Deposito 10% 100 10 10
5) Laba/Rugi 10% 100 10 10
JUMLAH 45% 100 45 45
*KUALITATIF
1) NPL 15% 100 15 15
2) Efesiensi 15% 100 15 15
3) ROE 15% 100 15 15
JUMLAH 45% 100 45 45
SUB TOTAL 90% 100 90 90
B ASPEK ADMINISTRASI
1) Laporan Perhitungan 2% 100 2 2
Tahunan (Audit Report)
2) RUPS Tahunan (equit de 2% 100 2 2
Charge)
3) Laporan Periodik (bulanan) 2% 100 2 2
SUB TOTAL 6% 100 6 6
C ASPEK OPERASIONAL
1) Tingkat Kesehatan 4% 100 4 4
SUB TOTAL 4% 100 4 4
TOTAL SKOR 100% 100 100 100
11.3 PREDIKAT PENILAIAN
1) Istimewa apabila Total Skor >= 90

2) Baik apabila 75 < Total Skor < 90
3) Memenuhi Syarat apabila 60 < Total Skor < 75
4) Kurang apabila Total Skor < 60
11.4 PENILAIAN PENCAPAIAN ANGGARAN
1) Nilai 100 apabila pencapaian anggaran sama dengan atau di atas 100%
2) Nilai 70 - 99, apabila pencapaian anggaran berkisar 70 - 99%, setiap
membaiknya pencapaian anggaran 1 % dari 70% diberikan tambahan
nilai 1 dari 70, maksimum 99.
3) Nilai 0 apabila pencapaian anggaran dibawah 70%
4) Pembulatan pencapaian 0.00 – 0.50% dibulatkan ke bawah dan
pembulatan pencapaian > 0,50% dibulatkan ke atas.
5) Tabel penilaian pencapaian anggaran sebagai berikut:
PENCAPAIN NILAI PENCAPAIAN NILAI

>=100 100.00 84 84.00
99 99.00 83 83.00
98 98.00 82 82.00
97 97.00 81 81.00
96 96.00 80 80.00
95 95.00 79 79.00
94 94.00 78 78.00
93 93.00 77 77.00
92 92.00 76 76.00
91 91.00 75 75.00
90 90.00 74 74.00
89 89.00 73 73.00
88 88.00 72 72.00
87 87.00 71 71.00
86 86.00 70 70.00
85 85.00 <70 -
11.5 PENILAIAN NON PERFORMING LOAN (NPL)
1) NPL yang dinilai adalah posisi akhir Desember tahun yang

bersangkutan sebelum dilakukan writte off.
2) NPL 0% s/d 1 % nilai 100
3) Rasio > 5 diberikan nilai 0
4) Nilai 70 – 100 apabila NPL berkisar antara 0 - 5%, setiap kenaikan
0.5% dari 1 diberikan pengurangan nilai 3.75 dari 100
5) Pembulatan NPL 0.00 – 0.25% dibulatkan ke bawah dan pembulatan
> 0.25% di bulatkan ke atas.
6) Tabel penilaian NPL sebagai berikut:
NPL NILAI
0-1 100.00
1.5 96.25
2 92.50
2.5 88.75
3 85.00
3.5 81.25
4 77.50
4.5 73.75
5 70.00
11.6 PENILAIAN EFESIENSI (BO/PO)
1) Total Biaya dibagi total pendapatan dalam 12 bulan terakhir

2) Rasio >= 90 diberikan nilai 0, rasio <= 75 diberikan nilai 100
3) Nilai 0 – 100 apabila efesiensi berkisar antara 75 – 90, setiap
penurunan 0.5% dari 90 diberi tambahan nilai 3.33 dari 0 maksimum
100.
4) Pembulatan efesiensi 0.00 – 0.25% dibulatkan ke bawah dan
pembulatan > 0.25% dibulatkan ke atas.
5) Tabel penilaian Efesiensi sebagai berikut:
EFESIENSI NILAI EFESIENSI NILAI
75 100.00 83 46.72
75.5 96.67 83.5 43.39
76 93.34 84 40.06
76.5 90.01 84.5 36.73
77 86.68 85 33.40
77.5 83.35 85.5 30.07
78 80.02 86 26.74
78.5 76.69 86.5 23.41
79 73.36 87 20.08
79.5 70.03 87.5 16.75
80 66.70 88 13.42
80.5 63.37 88.5 10.09
81 60.04 89 6.76
81.5 56.71 89.5 3.43
82 53.38 90 0
82.5 50.05
11.7 PENILAIAN RETURN ON EQUITY (ROE)
1) Return on equity adalah perbandingan antara laba sebelum pajak

dibandingkan dengan total modal
2) NIlai 100 apabila ROE sama dengan atau di atas 30%
3) Nilai 50 – 100, apabila pencapaian ROE berkisar 8-30%, setiap
membaiknya rasio ROE 1% dari 8% diberi tambahan nilai 2.28 dari 50,
maksimum 100
4) Nilai 0 apabila rasio ROE di bawah 8%
5) Pembulatan, dibawah (<) 0.50% dibulatkan kebawah dan diatas atau
sama dengan (>=) 0.50% dibulatkan keatas.
6) Tabel penilaian ROE sebagai berikut:
ROE NILAI ROE NILAI
>=30 100.00 18 72.80
29 97.88 17 70.52
28 95.60 16 68,24
27 93.32 15 65.96
26 91.04 14 63.68
25 88.76 13 61.40
24 86.48 12 59.12
23 84.20 11 56.84
22 81.92 10 54.56
21 79.64 9 52.28
20 77.36 8 50.00
19 75.08
11.8 ASPEK ADMINISTRASI
Indikator yang dinilai meliputi unsure-unsur kegiatan administrasi

seperti:
1) Laporan Laba Rugi Tahunan (Audit Report)
2) RUPS
3) Laporan Periodik
3.1 Laporan Keuangan
3.2 Laporan 3 Positif dan 3 negatif
11.9 TABEL INDIKATOR ASPEK ADMINISTRASI
No KETERANGAN BULAN BOBOT
1 Laporan Audit Maret 2

(Audit Report) April 1.5
Mei 1
Lewat Mei 0
2 RUPS Maret 2
April 1.5
Mei 1
Juni 0.5
Lewat Juni 0
TANGGAL
3 Laporan Periodik
1) Laporan Keuangan 10 1
>10 – 15 0.5
Di atas 15 0
2) Laporan 3 Positif 10 1
3 Negatif >10 – 15 0.5
Di atas 15 0
11.10 TABEL INDIKATOR ASPEK OPERASIONAL
No URAIAN KETERANGAN NILAI
1 Tingkat Kesehatan Sehat 4

(TKS) Cukup Sehat 2.5
Kurang Sehat 1
Tidak Sehat 0
BAB XII
KETENTUAN LAIN-LAIN
12.1 Pemberian Pesangon untuk Pengurus akan diatur tersendiri, sedangkan

untuk pesangon Pekerja mengacu pada Peraturan Perusahaan yang
telah disahkan oleh Depnakertrans.
12.2 Kedudukan Kepala Bidang Internal Audit dan Stafnya dibawah Direksi,
namun demikian Internal Audit mempunyai hubungan koordinasi
kerja dengan Dewan Komisaris sehingga dalam struktur organisasi yang
baru ada garis koordinasi (putus-putus) dengan Dewan Komisaris.
Ketentuan Struktur organisasi yang baru agar dibuatkan SK Direksi.
12.3 Internal Audit

a. Penilaian Personal Aprraisal dilakukan oleh Direksi
b. Permohonan Persetujuan cuti ditujukan kepada Direksi dengan
tembusan Dewan Komisaris BPR
12.4 Setiap keputusan rapat yang menjadi Ketentuan Internal harus

ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi
12.5 Jika Surat Keputusan Direksi merupakan pengganti/penyempurna Surat

keputusan sebelumnya maka harus ditegaskan bahwa surat keputusan
sebelumnya tidak berlaku lagi.
12.6 Direksi harus membuat SK penunjukkan pengelola warkat-warkat

berharga bank seperti bilyet deposito & buku tabungan
12.7 Direksi harus membuat SK penunjukkan petugas analisis SID untuk

kantor pusat dan cabang.
12.8 3 Positif dan 3 Negatif

Setiap BPR wajib melaporkan 3 hal positif dan 3 hal negatif yang terjadi pada
perusahaannya paling lambat 5 hari kerja dihitung dari awal bulan kepada
Pemegang Saham, dengan tembusan kepada dewan Komisaris.
12.9 Setiap bulan Komisaris Utama wajib menyampaikan laporan atas hasil
pengawasan dan pembinaan BPR kepada pemegang saham.
12.10 Beban Kunjungan Dewan Komisaris ke BPR menjadi tanggungjawab
BPR yang dikunjungi (akomodasi dan transportasi )
12.11 Joint Account rekeninng ABA minimal 3 (tiga) orang, 2 (dua)

diantaranya sah.
12.12 BPR tidak diperkenankan tutup kantor pada saat jam istirahat,
pelayanan harus tetap jalan. Petugas front office diatur oleh SK Direksi.
12.13 Promosi dari non staff menjadi staff harus diatur oleh SK Direksi
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Masa kerja minimal 2 tahun
b. Memeliki kompetensi terhadap tugas yang dipromosikan
c. Jenjang pendidikan setara D III
d. Penilaian Personal Appraisal dalam dua tahun terakhir minimal
BAIK
12.14 Aktiva Tetap yang nilai bukunya habis harus diberi nilai sisa. Besarnya
nilai sisa tersebut ditentukan dalam SK Direksi.
12.15 Biaya Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris dimulai pada bulan
berjalan pada saat Aktiva Tetap dan Inventaris tersebut dibeli.
12.16 Ketentuan tentang inventaris kecil harus ditetapkan dengan SK

Direksi, besarnya nilai inventaris kecil maksimal Rp. 750.000,-
Lampiran : 1 (untuk karyawan)
PERMOHONAN PINJAMAN KARYAWAN
Kepada Yth: tgl, ………………

Direksi PT BPR ……………………
Di
Tempat
Perihal: Permohonan Fasilitas Pinjaman Karyawan
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Alamat :
Jabatan/Pangkat :
Masa Kerja :
Dengan ini mengajukan permohonan fasilitas pinjaman karyawan:

Plafond :
Jangka Waktu :
Tujuan pinjaman :
Jaminan :
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan:

1. Foto copy KTP (suami /istri)
2. Foto copy Kartu nikah/Cerai*
3. Foto copy kartu DPLK a/n. …………
4. Proposal Rencana Penggunaan pinjaman
5.
Demikian permohonan ini kami ajukan untuk mendapat persetujuan, atas

perhatian dan persetukuannya kami ucapkan terima kasih.
Pemohon, Persetujuan suami/Istri, Atasan Langsung
Ttd
ttd ttd
(nama) (nama) (nama)
Kepada Yth: Tgl,………………..

Direksi PT. BPR ……………………..
Di
Tempat
U.p. ____________
Perihal: Proposal Rencana Penggunaan Fasilitas Kredit Karyawan
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pengajuan fasilitas kredit karyawan, maka dengan ini saya
sampaikan rencana penggunaan kredit tersebut yaitu untuk:
1. ______
2. ______
3. ______
Dengan rincian sebagai berikut:
1. _____ = Rp.
2. _____ = Rp.
3. _____ = Rp.
= Rp.
Total
Demikian proposal ini saya sampaikan, atas segala perhatiannya saya ucapkan
banyak terima kasih.
Hormat saya,
ttd
Nama
Rekomendasi Kepala Bidang SDM & Umum:
Sesuai dengan SK Direksi ----------------------------- tertanggal -------------------- tentang

penetapan gaji terakhir Sdr.-------------------------- , yang bersangkutan memperoleh upah
tetap per bulan dengan komposisi sebagai berikut:
Upah Pokok : Rp.

Tunjangan Jabatan : Rp.
Tunjangan Pengobatan : Rp.
Tunjangan Makan : Rp.
: Rp.
Batas maksimal angsuran pinjaman per bulan : ____ x 35 % = Rp.
Hal lain tentang Sdr. _______ dengan ini kami menerangkan bahwa yang bersangkutan :
1. belum pernah mendapat fasilitas pinjaman karyawan/tsudah pernah mendapat
fasilitas pinjaman karyawan sebanyak ……..kali*
2. Hasil Personal Appraisal (PA) tahun 201….tergolong ……..
Menimbang dan memperhatikan bahwa permohonan kredit yang diajukan Sdr. _____
telah memenuhi syarat yang diatur perusahaan, maka kami memberikan rekomendasi
sbb:
Plafon : Rp.
Jangka waktu : Bulan
Suku bunga :
Pengikatan :
Angsuran/ bulan : Rp. _____ ( )
Lain-lain : Angsuran dibayar melalui potong gaji tiap tanggal 25
…………….., ______________
Kepala Bidang SDM & Umum
ttd
( nama )
SURAT KUASA POTONG GAJI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dengan ini memberi kuasa kepada kepala Bidang SDM & Umum PT. BPR
…………. untuk memotong gaji saya sebesar Rp. ,- ( ____ ) tiap tanggal ……..
guna membayar pinjaman saya di PT. BPR ………….., surat kuasa ini berakhir
dengan sendirinya apabila pinjaman saya telah dinyatakan lunas.
Demikian surat kuasa ini saya buat, agar yang berkepentingan menggunakan
dengan baik.
…………………….., ______
Yang memberi kuasa Yang menerima kuasa
Materai 6.000
Ttd ttd
(nama debitur) (nama Kabid SDM&U)
Lampiran : 5 (untuk karyawan dan pengurus)
SURAT KUASA
Nama :
Jabatan :
Alamat :
No. KTP :
Dengan ini memberikan kuasa kepada:
Nama :
Jabatan :
Alamat :
No. KTP :
Untuk mengambil manfaat/ dana pensiun dari PT. Asuransi Jiwa Manulife
Financial.
Demikian Surat Kuasa ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
……….., ______
Materai 6.000
Ttd ttd
(nama) (nama)
Lampiran : 6 (untuk karyawan & pengurus)
TANDA TERIMA DOKUMEN
Telah terima dari :

Alamat :
Dokumen/ barang sebagai berikut :
Banyaknya Jenis Dokumen/Barang Keterangan
Dokumen / barang tersebut merupakan jaminan kredit atas:

Nama : ____________
Nomor Rekening : ____________
Diterima Tanggal : ____________
………………, _________
___________________ _______________
KSU/Sekper Debitur
Lampiran : 7 (untuk karyawan & pengurus)
TANDA PENGELUARAN DOKUMEN
Telah diserahkan kepada :

Alamat :
Sebab/tujuan dokumen keluar :
Jenis Dokumen/ barang keluar :
Banyaknya Jenis Dokomen/barang Keterangan
Dokumen / barang tersebut merupakan jaminan kredit atas:

Nama : ____________
Nomor Rekening : ____________
Diserahkan tgl : ____________
………………, _________
___________________ _______________
KSU/Sekper* Debitur
*pilih salah satu
Lampiran : 8 (untuk Pengurus)
PERMOHONAN PINJAMAN PENGURUS
Kepada Yth: tgl, ………………

Direksi PT BPR ……………………
Di
Tempat
Perihal: Permohonan Fasilitas Pinjaman Pengurus
Dengan hormat,

Nama :
Alamat :
Jabatan/Pangkat :
Masa Kerja :
Dengan ini mengajukan permohonan fasilitas pinjaman Pengurus:

Plafond :
Jangka Waktu :
Tujuan pinjaman :
Jaminan :
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan:

1. Foto copy KTP (suami /istri)
2. Foto copy Kartu nikah/Cerai*
3. Foto copy kartu DPLK a/n. …………
4. Proposal Rencana Penggunaan pinjaman
5.
Demikian permohonan ini kami ajukan untuk mendapat persetujuan, atas

perhatian dan persetukuannya kami ucapkan terima kasih.
Pemohon, Persetujuan Suami/Istri
Ttd
ttd
(nama) (nama)
Lampiran : 9 (untuk pengurus)
Kepada Yth: Tgl,………………..

Direksi PT. BPR ……………………..
Di
Tempat
U.p. ____________
Perihal: Proposal Rencana Penggunaan Fasilitas Kredit Pengurus
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pengajuan fasilitas kredit pengurus, maka dengan ini saya
sampaikan rencana penggunaan kredit tersebut yaitu untuk:
1. ______
2. ______
3. ______
Dengan rincian sebagai berikut:
1. _____ = Rp.
2. _____ = Rp.
3. _____ = Rp.
= Rp.
Total
Demikian proposal ini saya sampaikan, atas segala perhatiannya saya ucapkan
banyak terima kasih.
Hormat saya,
ttd
Nama
Rekomendasi Sekretaris Perusahaan/KSU:
Sesuai dengan Notulen RUPS Luar Biasa no.----------------------------- tertanggal -------------

------- tentang penetapan gaji dan tunjangan Sdr.-------------------------- , yang bersangkutan
memperoleh upah tetap per bulan dengan komposisi sebagai berikut:
Upah Pokok : Rp.

Tunjangan Jabatan : Rp.
Tunjangan Pengobatan : Rp.
Tunjangan Makan : Rp.
: Rp.
Batas maksimal angsuran pinjaman per bulan : ____ x 35 % = Rp.
Hal lain tentang Sdr. _______ dengan ini kami menerangkan bahwa yang bersangkutan :
belum pernah mendapat fasilitas pinjaman pengurus/sudah pernah mendapat fasilitas
pinjaman pengurus sebanyak ……..kali*
Menimbang dan memperhatikan bahwa permohonan kredit yang diajukan Sdr. _____
telah memenuhi syarat yang diatur perusahaan, maka kami memberikan rekomendasi
sbb:
Plapon : Rp.
Jangka waktu : Bulan
Suku bunga :
Pengikatan :
Angsuran/ bulan : Rp. _____ ( )
Lain-lain : Angsuran dibayar melalui potong gaji tiap tanggal 25
…………….., ______________
Sekretaris Perusahaan/KSU
ttd
( nama )
*pilih salah satu
SURAT KUASA POTONG GAJI
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dengan ini memberi kuasa kepada Sekretaris Perusahaan / kepala Bidang SDM
& Umum PT. BPR …………. untuk memotong gaji saya sebesar Rp. ,- ( ____ )
tiap tanggal …….. guna membayar pinjaman saya di PT. BPR ………….., surat
kuasa ini berakhir dengan sendirinya apabila pinjaman saya telah dinyatakan
lunas.
Demikian surat kuasa ini saya buat, agar yang berkepentingan menggunakan
dengan baik.
…………………….., ______
Materai 6.000
Ttd ttd
(debitur) (Sekper/KSU)

Ketentuan Internal

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Ketentuan Internal

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB I

KETENTUAN TENTANG TUNJANGAN-TUNJANGAN /

1.1 TUNJANGAN HARI RAYA

Tunjangan Hari Raya diberikan sesuai Peraturan Perusahaan yang berlaku.

1.2 BANTUAN RAWAT INAP

1) Bantuan rawat inap adalah bantuan yang diberikan kepada

3) Bantuan rawat inap maksimal dapat diberikan sesuai dengan tingkat

4) Akhir tahun sisa plafond tidak dapat dibayarkan tunai (hangus)

6) Ketentuan Pinjaman darurat sebagai berikut :

 Plafond : sisa biaya rawat inap.

1.3 BANTUAN BIAYA MELAHIRKAN

Bantuan melahirkan diberikan kepada pengurus, dan pekerja tetap dengan

1) Tindakan medis melahirkan meliputi melahirkan secara normal,

2) Bantuan biaya melahirkan diberikan maksimum 3 kali persalinan dari

3) Melahirkan normal Rp. 3.000.000,- setiap kali persalinan.

4) Melahirkan secara Caesar atas saran dokter dengan melampirkan

5) Bantuan Biaya Melahirkan baik normal maupun caesar diberikan

6) Keguguran normal maupun yang disertai tindakan curet, besarnya

1) Bantuan kacamata diberikan kepada pengurus dan pekerja tetap

a. Frame untuk 3 tahun sekali maksimum Rp. 400.000,-

2) Reimburs bantuan biaya kacamata dibuktikan dengan hasil

1.5 BANTUAN PAKAIAN KERJA

Bantuan Pakaian kerja diberikan kepada keryawan tetap dari level

1.6 TUNJANGAN CUTI

1) Tunjangan cuti diberikan, besarnya 1 ( satu ) kali upah.

2) Tunjangan cuti diberikan jika pekerja mengambil cuti ke I minimal

3) Pengeluaran Tunjangan Cuti diatur dengan SK Direksi

4) Cuti Tahunan Pengurus

5) Hak cuti pekerja dihitung sejak yang bersangkutan diangkat menjadi

6) Tunjangan cuti yang tidak diambil hingga akhir 1 tahun takwim

a) Cuti haji adalah cuti yang disebabkan karena pengurus/pekerja

1.7 TUNJANGAN KEHADIRAN

a) Tunjangan Kehadiran adalah tunjangan yang diberikan kepada non staff

b) Besarnya tunjangan kehadiran sebesar Rp. 5.000 ,- (lima ribu rupiah)

1) Bantuan sewa rumah diberikan kepada Pengurus, Kepala Kantor Pusat,

2) Jika Pengurus, Kepala Cabang/Kantor Pusat dan Pejabat setingkat Kabid

3) Pengurus, Kepala Cabang/Kantor Pusat dan Pejabat setingkat Kabid

4) Kepala Cabang yang dipindahtugaskan ke Cabang Lain baik dalam

5) Kepala Kantor Pusat Operasional (KKPO) yang dipindahtugaskan

6) Pejabat setingkat Kepala Bidang yang dipindahtugaskan ke Kantor

7) Pejabat setingkat Kepala Bidang yang dipindahtugaskan ke Kantor

10) Besarnya bantuan sewa rumah yang dibayar perusahaan berdasarkan

No. Keterangan Rp/tahun

12) Perusahaan tidak memberikan bantuan biaya listrik dan air

1.9 TUNJANGAN HARI TUA/PENSIUN (DPLK)

DPLK diberikan sebesar 12 % dari upah dengan komposisi : 3 %

1.10 PEMBERIAN BONUS.

Pemberian bonus kepada pengurus dan pekerja akan diputuskan pada

Sedangkan persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah :

Pemberian Bonus diberikan kepada pengurus dan pekerja dengan

1) Diputuskan pada saat RUPST

Keterangan Pembagian Pembagian Pembagian

1.11 BANTUAN BIAYA PINDAH

1) Biaya pindah adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

2) Biaya pindah meliputi biaya akomodasi dan transportasi

3) Biaya akomodasi dan transportasi pindah menjadi beban BPR yang

2.2 Fasilitas Pinjaman pengurus diberikan jika pengurus tersebut telah

2.4 Pelunasan Pinjaman dapat dilakukan sewaktu-waktu dan bunga dibayar

2.6 Semua permohonan pinjaman karyawan/pengurus ditujukan kepada

2.11 Jika Kepala Cabang/KKPO sebagai debitur maka yang mewakili

GOLONGAN / JABATAN PLAFOND (Rp)

1) Pinjaman Perumahan adalah :

a. pinjaman yang diperuntukan untuk pembelian rumah/tanah

b. Pinjaman perumahan ditujukan bagi Pengurus dan Pekerja yang