185030400111018
Korea Selatan sendiri memang terkenal dengan budayanya yang biasa disebut
dengan budaya Korean wave di mana kebudayaan ini digandrungi oleh kalangan
muda. Selain terkenal dengan kebudayaannya, negara ini memiliki catatan yang
sangat baik dalam bidang ekonomi yang walaupun pada abad ke 18 negara ini
memiliki krisis ekonomi. Hal tersebut dibuktikan pada tahun 2017 oleh
Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya yang menyampaikan
rincian dari 'statistik ekspor komoditi bulanan' yang dirilis Badan Perdagangan
Dunia WTO.Berdasarkan statistik yang tertulis, rasio peningkatan impor pada
bulan September 2017 tertulis sebesar 35% yang angka tersebut melebihi negara
Belanda yang hanya mencapai 14,6% sehingga Korea Selatan berhasil menaiki
peringkat ke posisi 6 yang sebelumnya berada pada posisi 8. Kementerian
Perindustrian menyatakan bahwa penyebab peningkatan ekspor adalah
meningkatnya volume ekspor seiring pulihnya ekonomi global, diversifikasi jenis
barang ekspor dan peningkatan ekspor di pasar negara berkembang.
Otoritas pajak di Korea biasa disebut dengan NTS (National Tax Service).
Sejarah berdirinya dimulai ketika NTS berdiri pada 1966 setelah berpisah fungsi
dengan Kementrian Keuangan (Ministry of Finance). Sebagai lembaga yang
bersifat semi-otonomi, lembaga ini bertanggung jawab atas bidang administrasi
perpajakan di Korea. Bisa dibilang NTS ini adalah DJP-nya Korea tetapi lebih
independen. Pada tahun 1999, NTS mengalami reorganisasi. Sebelum tahun itu,
NTS telah diatur oleh beberapa jenis pajak, misalnya pajak penghasilan pribadi,
pajak peghasilan badan, pajak pertambahan nilai, dan lain-lain. NTS
menghabiskan sekitar 0,70 won untuk mengumpulkan 100 won pajak dan satu
petugas pajak bertanggung jawab atas 1.276 pelaku ekonomi individu.
Seperti halnya dengan Indonesia, National Tax Service memiliki struktur dalam
kantor. NTS memiliki struktur yang terikat 3; yaitu kantor utama yang terdiri dari
11 Biro, 6 Kantor Pajak Daerah dan 115 Kantor Distrik yang terletak di seluruh
Korea Selatan. JIka di Indonesia, penyebutannya adalah Kantor Pajak Pratama
(KPP) dan Kantor Wilayah Pajak (nama provinsi). Dalam laporan tahunan tahun
2015 oleh NTS, tertulis sebanyak 20 ribu petugas pajak yang bekerja di sana. 74%
nya ditempatkan ke 115 kantor distrik, 21% ditempatkan ke kantor pajak daerah,
dan 5% sisanya ditempatkan ke kantor atau lembaga yang relevan.
Pelayanan pelayanan atau fasilitas fasilitas yang ada pada HTS diantaranya
adalah : pelayanan e-tax filing, e-notice, e-payment, e-filing of taxation data, e-
tax sertificate, cash receipt service, e-tax invoice service, year-end Tax settlement
service, My-NTS Service, nation tax law information service, dan simulated tax
calculation service. Jika dibandingkan dengan Indonesia, sistem yang dipakai
sama saja yang berbeda hanya penamaan saja dan proses yang dilakukan.
Dalam e-tax filing di HTS, e-tax filing melayani item item pajak yang
selayaknya di Indonesia yaitu: Pajak Penghasilan Pribadi, Pajak Penghasilan
Badan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan withholding tax. Proses e-tax filing di
HTS ini memungkinkan para wajib pajak di sana untuk mempersiapkan dan
mengajukan spt dan seluruh dokumen mereka di hometax. E-tax filing memiliki 2
metode dalam pengembalian pajak. Yang pertama adalah dengan melakukan
sendiri di mana wajib pajak sendiri lah yang melakukan pengembalian dan
pengumpulan spt di hometax dan yang kedua adalah metode konversi yang
metodenya menggunakan jasa tax agent di mana agen pajak lah yang mengurusi
proses ini. Prosesnya sederhana, agen pajak menyiapkan dan mengajukan file spt
wajib pajak dengan menggunakan software akuntansi pajak yang kemudian
dikonversikan menggunakan National Tax Service’s conversion program lalu
diajukan kembali ke hometax. Pada Hometax, pembayar pajak dapat melakukan
e-file semua item pajak kecuali pajak warisan. Untuk beberapa item pajak utama,
termasuk pajak penghasilan dan pajak penghasilan badan, layanan untuk
pengajuan setelah waktu deadline, perubahan dan permintaan untuk koreksi
disediakan. Layanan ini buka jam 6 pagi hingga pukul 24 waktu Korea Selatan
(KST). Catatan tambahan, jika seorang wajib pajak mengajukan spt baik bentuk e-
file maupun bentuk kertas pada saat yang sama atau diajukan karena kesalahan
pajak yang tidak dikenakan pengajuan, dia dapat meminta pihak Hometax untuk
menghapusnya dalam waktu dua hari setelah periode pengajuan hukum.
Layanan yang kedua dalam HTS adalah e-notice.E-notice adalah layanan yang
memberikan pemberitahuan pajak kepada wajib pajak secara elektronik melalui
Hometax dan mereka yang telah mengajukan permohonan e-notice berkala
dapat masuk ke Hometax untuk memeriksa detailnya. Wajib pajak yang
menggunakan layanan ini akan mendapatkan notifikasi pajak melalui email dan
pesan handphone. Sebelum HTS ini disosialisasikan kepada masyarakat Korea
Selatan, wajib pajak mendapatkan pemberitahuan pajak mereka melalui kotak
pos atau pegawai pajak mengunjungi rumah wajib pajak. Seiring dengan
berkembangnya waktu dan meningkatnya jumlah rumah tangga, banyak surat
yang tidak terkirim dengan baik. Oleh karena itu, layanan e-notice dibuat untuk
mengatasi masalah pengiriman surat pemberitahuan.
Layanan selanjutnya adalah e-tax filing data. Layanan ini memungkinkan para
wajib pajak untuk melakukan e-file data-data perpajakan mereka seperti laporan
pembayaran, faktur pajak, dan tagihan pembayaran lainnya. Data data yang ada
pada e-filing ini dikembangkan terus menerus.
Layanan yang dimiliki HTS kelima adalah e-tax sertificate. Layanan e-tax
sertificate ini memungkinkan para wajib pajak untuk mengajukan dan
mengeluarkan berbagai sertifikat pajak yang terkait dengan pajak nasional yang
bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Wajib pajak dapat menerbitkan
sertifikat pajak dengan mencetaknya. Dengan menggunakan teknologi di mana
biisa mengetahui orisinil suatu dokumen, maka wajib pajak dengan aman untuk
menggunakan sertifikat yang dikeluarkan sebagai salinan asli. Lembaga yang
meminta sertifikat pajak, seperti lembaga public , dapat memeriksa apakah
mereka adalah salinan asli dengan memasukkan nomor penerbitan mereka di
Hometax atau dengan memindai tanda perlindungan salinan di atasnya.
Layanan berikutnya adalah year-end Tax settlemet service dimana layanan ini
NTS mengumpulkan dan menyediakan berbagai data pemotong pajak (13 jenis),
seperti rincian biaya medis, rincian penggunaan kartu kredit, dan rincian biaya
pendidikan, yang diperlukan untuk tahun penerima upah. Degan adanya layanan
ini, para pekerja dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan untuk
mengumpulkan tanda terima untuk pemotongan pajak, dan lembaga sertifikat
dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengeluarkan dan
mengirimkan tanda terima. NTS dapat mencegah pemotongan pajak yang
berlebihan dengan secara elektronik mempertahankan tanda terima untuk
pemotongan pajak.
National Tax Law Information Service dan Simulated Tax Calculation Service
merupakan 2 layanan utama terakhir dari HTS ini. National Tax Law Information
Service ini menyediakan baik pegawai pajak dan wajib pajak terkait dengan
undang undang, pemberitahuan, pedoman, dan penafsiran terkait hukum hukum
perpajakan. Menurut laporan NTS pada tahun 2015, 9 juta wajib pajak
menggunakan layanan ini setiap tahun, dan itu berkontribusi untuk
menyelesaikan masalah antara pembayar pajak dan otoritas pajak, sehingga
mencegah perpajakan yang salah dan mewujudkan administrasi pajak yang
transparan. Sedangkan Simulated Tax Calculation Service merupakan layanan di
mana wajib pajak dapat menghitung terlebih dahulu jumlah pajak yang harus
mereka bayar atau pengembalian uang pajak yang dapat mereka terima,
memungkinkan mereka untuk membuat rencana pemotongan pajak.
Sistem e-tax di Indonesia sebaiknya mencoba sistem e-tax yang ada di Korea.
Hal ini didukung oleh pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menurut Sri
(dalam Budi, 2017), “Presiden bilang lihat saja benchmark praktik pajak terbaik di
dunia, lalu kita copy saja”.
DAFTAR PUSTAKA
CEIC. 2017. South Korea Tax Revenue. (Online) Diakses melalui
https://www.ceicdata.com/en/indicator/korea/tax-revenue
(diakses 9 November 2018)
KBS World. 2017. Ekspor Korsel Meningkat Paling Cepat Diantara 10 Negara
Eksportir Terbesar Dunia.(Online) Diakses melalui
http://world.kbs.co.kr/service/news_view.htm?lang=i&Seq_Code=48054
(diakses 9 November 2018)
PulseNews. 2017. S. Korea’s tax revenue in 2017 hits fresh record high of $245.1
bn. (Online) Diakses melalui https://pulsenews.co.kr/view.php?
year=2018&no=104006 (diakses 9 November 2018)