Anda di halaman 1dari 17

BAB I

SKENARIO

Ibu Kecil Menik, 34 tahun, saat ini hamil 8 bulan, dikirim oleh bidan
Puskesmas Dukuh Kupang karena anemia dengan Hb : 6 %. Dikirim untuk perawatan
lebih lanjut.

1
BAB II
KATA KUNCI

1. Wanita 34 tahun hamil 8 bulan


Risiko masalah saat kehamilan seperti kelahiran prematur dan bayi meninggal
saat lahir berada pada angka 20 persen lebih tinggi dialami wanita berusia
antara 30-34 tahun. Wanita yang telah menginjak umur kehamilan bulan ke-8
merupakan masa kehamilan yang telah mendekati masa partus
1. Anemia Hb 6,0%

BAB III
PROBLEM
2
1. Apa masalah yang dialami oleh Ibu Kecil Menik tersebut ?
2. Bagaimana cara diagnosis pasti pada pasien tersebut ?
3. Bagaimana prinsip penatalaksanaan pada pasien tersebut ?
4. Apa saja komplikasi yang mungkin timbul pada pasien tersebut ?
5. Bagaimana prognosis pada pasien tersebut ?

BAB IV
PEMBAHASAN

3
4.1 Batasan

4.1.1 Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ). Anemia
adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya
hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan
organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan,
indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50
sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2006 ).

4.1.2 Umur kehamilan 8 bulan


Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu
berlangsungdalam 12 minggu, trimester kedua adalah 15 minggu (minggu
ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga adalah 13 minggu (minggu ke 28
hingga ke 40).

4.2 Anatomi Fisiologi


Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata
pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan
progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi
miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata
dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur
dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi
myometrium juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh
limfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding
uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan
yang dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.

4
Bentuk uterus yang seperti buah alpukat kecil (pada saat sebelum
hamil) akan berubah bentuk menjadi globuler pada awal kehamilan dan
ovoid (membulat) apabila kehamilan memasuki trimester kedua. Setelah 3
bulan kehamilan, volume uterus menjadi cepat bertambah sebagai akibat
pertumbuhan yang cepat pula dari konsepsi dan produk ikutannya. Seiring
dengan semakin membesarnya uterus, korpus uteri dan fundus semakin
keluar dari rongga pelvik sehingga lebih sesuai untuk disebut sebagai organ
abdomen.
Pembesaran dinding abdomen, sering dianggap sebagai tanda dari
terjadinya kehamilan. Pembesaran tersebut terkaitkan dengan terjadi
pembesaran uterus di rongga abdomen. Penonjolan didnding abdomen
biasanya dimulai pada usia kehamilan 16 minggu dimana uterus beralih dari
organ pelvik menjadi organ abdomen. Penonjolan dinding abdomen lebih
nyata pada ibu hamil dengan posisi berdiri dibandingkan dengan posisi
berbaring. Juga lebih terlihat pada multipara dibandingkan dengan nulipara
atau primigravida akibat kendurnya otot-otot dinding perut. Apabila uterus
jatuh ke arah depan dan bawah maka dinding perut akan menonjol seperti
bandul dan hal ini disebut sebagai perut pendulum.

Jantung janin mulai berdenyut sejak awal minggu keempat setelah


fertilisasi tetapi baru pada usia kehamilan 20 minggu bunyi jantung janin
dapat di deteksi dengan fetoskop. Dengan menggunakan teknik ultrasound
atau sistem doppler, bunyi janyung janin dapat dikenali lebih awal (12-20
minggu usia kehamilan). Bunyi jantung janin harus dapat dibedakan dengan
pulssi maternal, bising usus, gerakan janin dan bising arteri uterine. Bising
funikuli umumnya seirama dengan bunyi jantung janin.
Gerakan janin juga bermula pada usia kehamilan mencapai 12
minggu tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16-20
minggu karena diusia kehamilan tersebut dinding uterus mulai menipis dan
gerakan janin menjadi lebih kuat. Pada kondisi tertentu ibu hamil dapat
merasakan gerakan halus hingga tendangan kaki bayi di usia kehamilan 16-
18 minggu (dihitung dari hari pertama haid terakhir). Gerak pertama bayi

5
yang dapat dirasakan ibu disebut dengan quickening, yang sering diartikan
sebagai kesan kehidupan
Darah adalah suatu jaringan tubuh berupa cairan yang terdapat di
pembuluh darah yang jumlahnya pada orang sehat dewasa 1/3 dari berat
badan atau kira-kira 4-5 liter. Hal ini tergantung dari umur, pekerjaan,
keadaan jantung dan pembuluh darah. Darah terdiri dari komponen cair
(plasma) : 91-92% dan padat 7-9%. Komponen padat darah terdiri dari :
1. Eritrosit (sel darah merah)
Berbentuk bulat pipih, tidak mempunyai inti sel, jumlahnya kira-kira 5
juta/mm3 darah. Di bentuk dalam sumsum tulang dan dirangsang oleh
hormon eritropoetin yang berasal dari ginjal. Usia eritrosit dalam
peredarannya adalah 120 hari. Di dalam sel eritrosit dapat didapat
hemoglobin yaitu suatu senyawa kimiawi yang terdiri dari molekul
Hem yang mempunyai ion Fe (besi) yang terkait dengan rantai globin
(suatu senyawa protein). Hemoglobin berperan mengangkut oksigen
dan CO2. Jumlah hemoglobin pada laki-laki 14-16 gr% dan wanita 12-
14%.
2. Leukosit (sel darah putih)
Berwarna bening, dapat berubah-ubah serta mempunyai inti sel. Jumlah
sel darah putih normalnya adalah 4.800-10.800 /mm3. Fungsi
utamanya adalah sebagai pertahanan tubuh.
3. Trombosit (sel pembeku darah)
Berupa benda-benda kecil yang mati dimana bentuk dan ukurannya
bermacam-macam. Trombosit dibuat di sumsum tulang, paru-paru dan
limfa yang diameternya 1-4 m dan umur peredarannya sekitar 10 hari.
Jumlah trombosit normal 150.000-450.000 /ul.
4.3 Patofisiologi
Perubahan hermatologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh
karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada
trimester II kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan
meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali
normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma

6
seperti laktogen plasma, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron
(Rukiah, 2010).

4.4 Jenis-jenis Penyakit yang Berhubungan


1. Anemia Defisiensi Asam Folat
Anemia defisiensi Asam Folat adalah anemia yang terjadi
karena tubuh kekurangan asam folat. Asam folat dan vitamin B12
adalah zat yang berhubungan dengan unsur makanan yang sangat
diperlukan bagi tubuh. Peran utama dari asam folat dan vitamin B12
ialah dalam metabolisme intraselular. Bila kedua zat tersebut
mengalami defisiensi, akan menghasilkan tidak sempurnanya sintesa
DNA. Hematopoiesis sangat sensitif pada defisiensi vitamin tersebut,
dan gejala awal ialah anemia megaloblastik.
2. Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul
akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena
cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada akhirnya

4.5 Gejala Klinis


Identitas

Nama : Ny. Kecil Menik

Umur : 34 tahun

Alamat : Dukuh kupan

Pekerjaan : Petani

Anamnesis

 Keluhan utama : Pusing, lemas


 Riwayat obstetri :
1. Anak pertama perempuan, lahir di dukun, mati sehari setelah lahir.

7
2. Anak kedua perempuan, lahir di dukun pada UK 8 bulan, hidup, sekarang
berumur 14 tahun.
3. Anak ketiga perempuan, lahir di dukun, mati setelah lahir.
4. Anak keempat perempuan, lahir di dukun pada UK 9 bulan, hidup, sekarang
berumur 10 tahun.
5. Anak kelima perempuan, lahir di bidan dengan BB 2,5kg, hidup, sekarang
berumur 4 tahun.
 Riwayat penyakit sekarang:
- Hamil ke-enam
- Lemas sejak 2 bulan terakhir (intensitas sering)
- Kurang darah
- Tidak ada pendarahan
 Riwayat penyakit dahulu : Tidak pernah lemas sebelum 2 bulan yang lalu
(tidak lemas pada kehamilan 1-5 bulan)

Pemeriksaan fisik

Berat badan : 45 kg

Tinggi badan : 150 cm

1. Keadaan umum : Lemas sedang


2. Kesadaran : compos mentis (sadar)
3. Vital sign :
- Tek. darah : 100/60 mm/hg
- Nadi : 96 x/menit
- RR : 22 x/menit
- Suhu : 36,5 °C
4. Kepala (a/i/c/d) : +/-/-/-
5. Kelenjar tiroid : dbn
6. Jantung : dbn
7. Paru : dbn
8. Abdomen :
- TFU : 3 jari di atas pusar
- Leopold : janin teraba kepala
- Djj : teraba
9. Vulva & perineum :
- His :-
- VT : tidak teraba kelainan
10. Pemeriksaan lab :
- Hb :6%
- Hematokrit : 25 %
- Leukosit/trombosit : dbn
- MCV : 70 fl
- Serum iron : 40 mcg/dl

8
BAB V
HIPOTESIS AWAL

1. Anemia defisiensi besi


2. Anemia defisiensi asam folat

9
BAB VI
ANALISIS DARI DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi Besi merupakan kumpulan gejala dari anemia, dimana hal ini akan
tampak jelas jika hemoglobin dibawah 7 – 8 g/dl dengan tanda-tanda adanya
kelemahan tubuh, lesu, mudah lelah, pucat, pusing, palpitasi, penurunan daya
konsentrasi, sulit nafas (khususnya saat latihan fisik), mata berkunang-kunang, telinga
mendenging, letargi, menurunnya daya tahan tubuh, dan keringat dingin.

Gejala Klinis :

1. koilonychia/ spoon nail/ kuku sendok dimana kuku berubah jadi rapuh,
bergaris-garis vertikal dan jadi cekung sehingga mirip sendok

10
2. Atropi papil lidah. Permukaan lidahtampak licin dan mengkilap disebabkan
karena hilangnya papil lidah.

3. Stomatitis angularis/ inflamasi sekitar sudut mulut.

4. Glositis

5. Pica/ keinginan makan yang tidak biasa

6. Disfagia merupakan nyeri telan yang disebabkan `pharyngeal web`

7. Atrofi mukosa gaster.

Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi : Konjungtiva, wajah pucat

2. Palpasi : Turgor kulit, capillary refill, pembesaran kelenjar limfa, tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus

3. Auskultasi : Denyut jantung janin dan denyut jantung ibu.

Pemeriksaan Penunjang

1. Tes darah lengkap

2. Hapusan darah tepi

Anemia Defisiensi Asam Folat

Anemia defisiensi Asam Folat adalah anemia yang terjadi karena tubuh kekurangan
asam folat. Asam folat dan vitamin B12 adalah zat yang berhubungan dengan unsur
makanan yang sangat diperlukan bagi tubuh.

Gejala Klinis :

1. Penderita tampak pucat


2. Nafsu makan menurun
3. Iritabilitas
4. Mudah lelah
5. Diare
11
Pemeriksaan Fisik :
1. Nampak lelah, sesak nafas, dan pusing.
2. Tampak lesu, mudah lelah, kurang darah, nafas pendek (manifestasi
berkurangnya pengiriman O2), peradangan pada lidah.
3. Jika lipatan tangan tidak berwarna merah muda, hemoglobin biasanya kurang
dari 8 gr/dL.

Pemeriksaan Penunjang :

12
BAB VII
HIPOTESIS AKHIR

Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan penunjang terhadap penyakit


pasien, dapat disimpulkan bahwa pasien dalam skenario ini mengalami Anemia
Defisiensi Besi

13
BAB VIII
MEKANISME DIAGNOSIS

14
BAB IX
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

15
BAB X
Prognosis dan Komplikasi

16
DAFTAR PUSTAKA

Amanda Sullivan, Lucy Kean, & Alison Cryer. 2009. Panduan Pemeriksaan
Antenatal, EGC, Jakarta, cetakan 1.

Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan,


Laboratorium, EGC, Jakarta, edisi 11.

Robert Harr. 2002. Resensi Ilmu Labaratorium Klinis, EGC, Jakarta.

Permono B.,Sutaryo.,Ugrasena. 2005. Anemia Defisiensi Besi, dalam buku ajar


hematology – oncology, IDAI, Jakarta.

Sudoyo W.,Setyohadi B.,Alwi I.,Simadibrata M.,Setiati S. 2006. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam : Anemia Defisiensi Besi, FKUI Jilid II Edisi III, Jakarta.

Bruce M. Camitta. Nelson Textbook of Pediatric,”Anemia”.17th edition. United State


of America;Saunders;2004

17

Anda mungkin juga menyukai