A. Kerangka Konsep
Rumah Sehat
Penyakit
Tuberkulosis
Ventilasi
Bahan bangunan
Komponen
penataan rumah
Binatang penular
penyakit
Penyimpanan
makanan yang
aman dan higienis
Air
Limbah
Kepadatan ruang
tidur
Gambar 10. Kerangka Konsep
Keterangan :
Variabel yang diteliti :
1. Ventilasi
untuk pergantian udara. Hawa segar diperlukan dalam rumah guna mengganti
udara ruangan yang sudah terpakai. Udara segar diperlukan untuk menjaga
udara seperti dimaksud di atas diperlukan adanya ventilasi yang baik. Berdasarkan
1. Ventilasi alam
Ventilasi alam berdasarkan pada tiga kekuatan yaitu: daya difusi dari gasgas,
udara kelembabannya. Ventilasi alam yaitu jendela, pintu, dan lubang angin.
Ventilasi yang baik minimal 10% dari luas lantai; 5% ventilasi insidentil (dapat
2. Ventilasi buatan
Pada suatu waktu, diperlukan juga ventilasi buatan dengan menggunakan alat
mekanis maupun elektrik. Alat-alat tersebut adalah kipas angin, exhauter dan
AC (air conditioner).
Tidak tersedianya ventilasi yang baik pada suatu ruangan akan membahayakan
pelbagai zat kimia. Adanya bakteri di udara umumnya disebabkan debu, uap
air dan sebagainya yang akan menyebakan penyakit pernapasan (Azrul, 2002).
2. Intensitas Cahaya
Menurut Azrul 2002 Cahaya matahari sangat penting bagi kehidupan manusia,
terutama bagi kesehatan. Selain untuk penerangan cahaya matahari juga dapat
tertentu seperti ISPA, TBC, influenza, penyakit mata dan lain-lain. Cahaya,
pagi masuk ke dalam rumah, karena cahaya matahari pagi tersebut banyak
Agar dapat memperoleh cahaya yang cukup, setiap ruang harus memiliki
baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedikitnya setiap rumah harus
matahari, minimal 10% dari luas lantai rumah; 5% dapat dibuka (Azrul, 2002).
Menurut Kepmenkes Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan; pencahayaan alami dianggap baik jika besarnya antara 60-
120 Lux dan buruk jika kurang dari 60 Lux atau lebih dari 120 Lux.
3. Kelembapan
rumah adalah 40-70 %. Rumah yang tidak memiliki kelembaban yang memenuhi
lain bakteri, spiroket, ricketsia, dan virus. Mikroorganisme tersebut dapat masuk
kedalam tubuh melalui udara. (Achmadi, 2009). Kelembaban yang tinggi dapat
lain, akan tumbuh dengan subur pada lingkungan dengan kelembaban tinggi
karena air membentuk >80% volume sel bakteri dan merupakan hal yang esensial
untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel bakteri. Selain itu jika udara
terlalu banyak mengandung uap air, maka udara basah yang dihirup berlebihan
TB Paru
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
batang lurus atau sedikit melengkung, tidak berspora dan tidak berkapsul. Bakteri
Dinding M. tuberculosis sangat kompleks, terdiri dari lapisan lemak cukup tinggi
(60%). Penyusun utama dinding sel M. tuberculosis ialah asam mikolat, lilin
B. Hipotesis Penelitian
1. Tidak ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian TB paru BTA (+)
2. Tidak ada hubungan antara kelembapan udara dengan kejadian TB paru BTA
3. Tidak ada hubungan antara intensitas cahaya dengan kejadian TB paru BTA
4. Ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian TB paru BTA (+) di
5. Ada hubungan antara kelembapan udara dengan kejadian TB paru BTA (+) di
6. Ada hubungan antara intensitas cahaya dengan kejadian TB paru BTA (+) di