BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sehat
Menurut Chandra (2007), rumah sehat adalah suatu tempat untuk tinggal
Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan
jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari
pengaruh alam luar. Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai
5
6
kesehatan penghuninya dalam arti luas. Oleh sebab itu harus diperlukan syarat
dalam rumah yang ideal adalah berkisar antara 18-20oC, dan suhu
siang maupun malam hari. Pada malam hari pencahayaan yang ideal
1/10 dari luas lantai. Pengaruh buruk kurangnya luas ventilasi adalah
7
menghindari intervensi dari serangga dan hama atau hewan lain yang
Rumah
Kondisi fisik rumah adalah keadaan rumah secara fisik dimana orang
lingkungan yang buruk. Lingkungan yang buruk tersebut dapat berupa kondisi
a) Ventilasi
jenis, yaitu :
1. Ventilasi alam
2. Ventilasi buatan
conditioner).
lantai.
10
b) Pencahayaan Alami
dianggap baik jika besarnya antara 60-120 Lux dan buruk jika kurang
c) Kelembaban
hidup sel bakteri. Selain itu jika udara terlalu banyak mengandung
uap air, maka udara basah yang dihirup berlebihan akan mengganggu
d) Lantai
lantai harus lebih tinggi dari muka tanah. Ubin atau semen adalah
12
baik. Syarat yang penting disini adalah tidak berdebu pada musim
dari segi kebersihan dan persyaratan. Lantai dari tanah lebih baik
tidak digunakan lagi karena jika musim hujan akan menjadi lembab
tersebut dari bahan yang kedap air dan mudah dibersihkan. Untuk
yang dalam keadaan kering dan tidak lembab. Bahan lantai harus
e) Dinding
ruang luar ataupun ruang dalam dengan ruang dalam yang lain.
Bahan dinding dapat terbuat dari papan, triplek, batu merah, batako,
13
panas dan angin dari luar. Bahan dinding yang paling baik adalah
dinding rumah sehat harus memiliki ventilasi, kedap air dan mudah
dibersihkan.
f) Langit-langit
yang menyinari atap rumah. Udara panas di ruang atap ditahan oleh
masuk dari atas atap, menetralkan bunyi atau suara yang bising pada
atap pada saat hujan. Selain itu juga langit-langit dapat membantu
listrik, telfon, pipa hawa) dan struktur atap sehingga interior ruangan
atap dan menahan debu yang jatuh dari atap rumah. Menurut
4/1992 tentang Perumahan dan Pemukiman, pada Pasal 5 ayat (1) disebutkan
bahwa: “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau
menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat,
a) Bahan bangunan
Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan ber-
sebagai berikut:
kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah
dibersihkan;
kecelakaan;
asap.
c) Pencahayaan
d) Kualitas udara
berikut:
4. Pertukaran udara;
e) Ventilasi
g) Air
hygiene
i) Limbah
tanah; dan
digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali
2. Pembuangan tinja;
4. Pembuangan sampah;
5. Fasilitas dapur;
pekarangan.
masyarakat menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup
hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, tetapi
kota besar, hal ini sudah ada kemajuan yang cukup menggembirakan, walau di
berbagai tempat masih terdapat pula perumahan yang sama sekali tidak
kan yaitu:
pesat dari pada jumlah rumah maka kebanyakan orang atau keluarga,
merugi- kan, baik dari segi keindahan kota, maupun dari segi
masyarakat.
tidak sehat
21
Suatu wilayah yang strategis memiliki peran dan fungsi sebagai pusat
memiliki daya tarik bagi kaum urbanis untuk tinggal di dalamnya. Dalam
sehat dan marak terjadi pada daerah sepanjang pesisir pantai, yang rata-rata
di huni oleh pekerja sektor informal seperti para nelayan, buruh, pedagang
serta tidak dilengkapi dengan sarana dan utilitas umum yang menyebabkan
(Suparto, 2015).
B. TB Paru
1. Definisi
2. Anatomi Paru-Paru
22
asing masih mampu masuk melampaui glotis, fungsi batuk yang dimiliki
laring akan membantu menghalau benda dan sekret keluar dari saluran
pernapasan bagian bawah(Price,2005).
3. Epidemiologi
b. Pada tahun 2016, 10,4 juta orang di seluruh dunia menjadi sakit karena
dilaporkan di Amerika Serikat pada tahun 2016. Ini adalah penurunan dari
jumlah kasus yang dilaporkan pada tahun 2015 dan jumlah kasus terendah
yang tercatat di Amerika Serikat. Tingkat kasus 2,9 per 100.000 orang adalah
kemajuan yang lambat, strategi saat ini tidak cukup untuk mencapai tujuan
Pada tahun 2014, diperkirakan ada 9.6 juta kasus insiden TB (kisaran,
9,1 juta – 10,0 juta) 3 secara global, setara 133 kasus per 100 000 populasi.
rata-rata 1,5% per tahun 2000−2014 dan 2,1% antara 2013 dan 2014.
(WHO, 2015).
Sebagian besar perkiraan jumlah kasus pada tahun 2014 terjadi di Asia
(58%) dan Wilayah Afrika (28%), 4 proporsi lebih kecil kasus terjadi di
wilayah Mediterania Timur (8%), Wilayah Eropa (3%) dan Wilayah Amerika
(3%). Enam negara yang menonjol jumlah terbesar kasus insiden pada tahun
2014 adalah India, Indonesia, Cina, Nigeria, Pakistan, dan Afrika Selatan; ini
dan lima negara lain yang membentuk sepuluh besar dalam hal jumlah kasus
India, Indonesia dan China sendiri menyumbang total gabungan 43% kasus
case notification rate (CNR). CNR merupakan jumlah kasus TB baru yang
4. Patogenesis
a. Tuberkolosis primer
pneumoni, yang disebut sarang primer atau afek primer. Sarang primer ini
mungkin timbul di bagian mana saja dalam paru, berbeda dengan sarang
kompleks primer. Kompleks primer ini akan mengalami salah satu nasib
28
sebagai berikut :
(restitution ad integrum)
primer.
kecil. Sarang pneumoni ini akan mengikuti salah satu jalan sebagai
berikut :
30
menjadi :
(stellate shaped).
5. Klasifikasi TB
biakan positif
aktif
biakan M. tuberculosis
6. Gambaran Klinis
a. Gejala klinis
gejala lokal dan gejala sistemik, bila organ yang terkena adalah paru
maka gejala lokal ialah gejala respiratori (gejala lokal sesuai organ
yang terlibat)
33
ii. Gejala respiratori ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada
anoreksia, BB menurun
terdapat gejala sesak napas dan kadang nyeri dada pada sisi
b. Pemeriksaan Fisik
(S1 dan S2) , serta daerah apeks lobus inferior (S6). Pada
c. Pemeriksaan Bakteriologi
1. Bahan pemeriksaan
d. Pemeriksaan Radiologi
Gambar 9. Skema Alur Diagnosis TB Paru Pada Orang Dewasa, Sumber PDPI,2006
7. Terapi TB Paru
Kemasan
· Obat tunggal, Obat disajikan secara terpisah, masing-masing INH,
Rifampisin, Pirazinamid dan Etambutol.
· Obat kombinasi dosis tetap (Fixed Dose Combination – FDC) Kombinasi
dosis tetap ini terdiri dari 3 atau 4 obat dalam satu tablet
keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat, pasien dapat dibeikan rawat
gejala/keluhan.
iii. Bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi gejala batuk, sesak
9. Pencegahan (Harrison,2006)
(BCG), melindungi bayi dan anak kecil dari bentuk TB yang serius.
INH tidak boleh diberikan kepada orang dengan hati aktif penyakit
antara termometer, kelembaban meter, lux meter, sound level meter, dan
anemometer.
Lux adalah satuan intensitas penerangan per meter persegi yang dijatuhi arus
Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu
40
yang cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan
sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahaya
yang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah tampilan
digital.
Lux meter memiliki range intensitas cahaya antara 1 – 100.000 Lux. Lux
meter disusun oleh tiga komponen utama yaitu rangka, LED dan photodiode.
Prinsip kerja lux meter adalah dengan mengubah energi cahaya menjadi arus
dilakukan
Metode Pengukuran
sensor/ fotosel
3. Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat
1. Sebelum pengukuran, tutup fotosel dengan bahan tidak tembus cahaya dan
atas lantai
4. Bila pengukuran dilakukan pada tangga atau koridor, maka luxmeter harus
5. Bila tingkat iluminasi pada bidang vertikal atau condong diukur maka
9. Bila suatu ruang kerja menggunakan cahaya alami dan buatan, maka
dilakukan :
iii. Setelah pembacaan, matikan lampu lalu diukur kembali dan lakukan
pembacaan
iv. Hasil gabungan pada proses diatas pada poin a) dikurangi hasil
pembacaan poin
(Rahmah, 2010)
1. Intensitas Cahaya
refleksi cahaya dan kualitas warna cahaya. Kemampuan mata manusia hanya
dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu yang diukur dalam
dalam rumah, misalnya kuman TBC, oleh karena itu, rumah yang
sebagai jalan masuk cahaya. Selain itu jalan masuknya cahaya alamiah
manusia seperti lampu pijar, lampu TL, lampu merkuri dan lainnya
44
2. Kelembapan Udara
yang ideal antara 180C – 300C. Bila kondisi suhu ruangan tidak optimal,
misalnya terlalu panas akan berdampak pada cepat lelahnya saat bekerja dan
tidak cocoknya untuk istirahat. Sebaliknya, bila kondisinya terlalu dingin akan
alergi. Hal ini perlu diperhatikan karena kelembaban dalam rumah akan
tubuh melalui udara ,selain itu kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan
yaitu :
saluran air di sekeliling rumah, lantai harus kedap air, sambungan pondasi
dengan dinding harus kedap air, atap tidak bocor dan tersedia ventilasi yang