Anda di halaman 1dari 15

By winda alpiniawati

Pembimbing dr. Myrna Safrida, Sp.KK


 Stevens Johnson Syndrom (SJS) dan
Toksik Epidermal Nekrolisis (TEN)
adalah reaksi mukokutan yang
parah, biasanya disebabkan oleh
obat dengan karakteristik melepuh
dan epitel terdapat slough.
 Kejadian SJS/TEN kira-kira satu sampai dua kasus per
juta per tahun.
 Lebih banyak pada usia tua
 Lebih banyak pada wanita
Obat Transplantasi
Infeksi sumsum
tulang
-Alopurinol mycoplasma
-anti konvulsan pneumoniae
- lamotrigin
-Nsaid
-Antibakteri
(sulfonomida)
Aktivasi sistem
Antigen imun
-obat -sistem hapten
-infeksi -pharmakologi
interaction
(HLA) Menghasilkan
- Fas-FasL
- Perforin dan
Granzyme B
- Granulysin
Aptopsis sel
keratinosit
 Anamsesis
- Riwayat penggunaan obat sistemik
- Jangka waktu dari pemberian obat sampai timbul
kelainan kulit (bisa hingga 8 minggu)
- Identifikasi faktor pencetus lain: infeksi, imunisasi,
dan transplantasi sumsum tulang belakang.
 Gejala prodomal (panas, nyeri telan, nyeri badan)
 Keterlibatan 2 mukosa (mulut- mata- genital)
 Nikolsky sign
 Uji tempel tertutup
 Uji in vitro dengan drug-specific lymphocyte
proliferation assays (LPA)
 Stabilisasi kondisi umum
 Suhu diruangan 28°-30°
 hentikan obat yang menjadi penyebab
 tidak ada standar untuk perawatan luka
 Meminimalisir nyeri yang terpenting.
 mata harus dilihat spesialis mata
 Kortikosteroid sistemik: deksametason intravena
dengan dosis setara prednison 1-4 mg/kgBB/hari
untuk SJS, 3-4 mg/kgBB/hari untuk SJS-TEN, dan 4-6
mg/kgBB/hari untuk TEN.
 Intravenous immunoglobulin (IVIg) dengan dosis 1
g/kgBB/hari selama 3hari
 Siklosporin dapat diberikan

Anda mungkin juga menyukai