Jobsheet CoolingTower Pilot Plant - 2017 - Versilembang PDF
Jobsheet CoolingTower Pilot Plant - 2017 - Versilembang PDF
PETUNJUK PRAKTIKUM
MENARA PENDINGIN (COOLING TOWER)
LABORATORIUM PILOT PLANT
Untuk Mahasiswa
Co
H H H
o E E E
l
i
n
g R
o
t
T R C
E a
e s e
o t n M m
s e
w e r t T
t
a r U
e r e
i i
r v n f
r
o e u
i r g
JURUSAN TEKNIK KIMIA
r a
l
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK
P
KIMIA DAN
T
PROGRAM DIPLOMA
a
IV TEKNIK
u KIMIA PRODUKSI BERSIH
m
POLITEKNIK NEGERI
n BANDUNG
p
k
PETUNJUK PRAKTIKUM
Kode MK : KBTK3283/KBTB3223
i
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada unit pendingin yang berkapasitas besar, biasanya menggunakan alat pendingin
dengan menggunakan media pendingin air. Air yang digunakan sebagai pendingin
umumnya disirkulasikan secara tertutup supaya ekonomis. Untuk itu diperlukan alat
bantu sirkulasi air yang disebut menara pendingin (cooling tower). Alat ini berfungsi
untuk mendinginkan air panas yang berasal dari alat pendingin (condenser atau cooler)
dan mensirkulasikannya kembali ke menara pendingin. Menara pendingin merupakan
suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara menyerap
panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan
penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian
dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan
(Gambar 1). Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-
peralatan perpindahan panas yang lain yang hanya menggunakan udara untuk membuang
panas, seperti radiator dalam mobil dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien.
1.2. Tujuan
Setelah selesai melaksanakan praktikum mahasiswa diharapkan dapat:
a) Memahami prinsip perpindahan panas pada menara pendingin (cooling tower)
b) Menjelaskan cara kerja dari sistem menara pendingin dan komponen komponennya.
c) Melakukan perawatan dan perbaikan ringan
d) Mengetahui kondisi/kinerja cooling tower dengan mengukur variabel-variabel
operasi untuk mengetahui penyimpangan dari kondisi norma
Cooling tower adalah suatu sistem refrigrasi yang melepaskan kalor ke udara. Menara
pendingin bekerja dengan cara mengontakan air dengan udara dan menguapkan sebagian
air tersebut. Luas permukaan air yang besar dibentuk untuk dengan menyemprotkan air
lewat nozel atau memercikan air ke bawah dari suatu bagian ke bagian lainnya. Bagian-
bagian atau bahan-bahan pengisi tersebut biasanya terbuat dari plastik, keramik, atau
kayu.
Pada awalnya menara pendingin berbentuk menara kosong tanpa bahan isian. Butiran-
butiran air panas dijatuhkan dari puncak menara, sedangkan udara dihembuskan dari
bawah, sehingga terjadi pertukaran kalor antara air dan udara. Untuk meningkatkan
kontak antara air dan udara maka diperlukan media pengisi. Dua faktor yang sangat
menentukan laju perpindahan kalor dari air panas ke udara pendingin adalah waktu
kontak dan luas permukaan antar fase (air dan udara). Dengan memberikan bahan isian
pada menara, maka ke dua faktor di atas diperbesar.
Ada dua metode analisis terhadap kondisi termal menara pendingin, yaitu analisis
perpindahan panas dan massa serta analisis kesetimbangan energi (kalor). Dengan
melakukan dua hal tersebut akan didapatkan nilai karakteristik menara pendingin, yaitu
acuan dasar dalam merencanakan bagian-bagian menara pendingin, seperti luas
permukaan untuk perpindahan panas, packing dan drif eliminator. Faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai karakteristik menara pendingin antara lain suhu air masuk dan suhu
air keluar, suhu bola basah (wet bulb temperature) dan laju alir volume air. Perhitungan
Petunjuk Praktikum Pilot Plant – halaman 1
pressure drop terhadap bagian menara pendingin tersebut akan menentukan daya dan
diameter fan yang digunakan. Dari perhitungan terhadap kerugian air (losses water),
karena penguapan, panasnya drift eliminator dan blow down akan menentukan besarnya
make up water yang dibutuhkan menara pendingin.
b) Bahan Pengisi.
Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik atau kayu)
untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara dan air.
Terdapat dua jenis bahan pengisi:
Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill: air jatuh diatas lapisan yang berurut
dari batang pemercik horisontal, secara terus menerus pecah menjadi tetesan
yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi
percikan dari plastik memberikan perpindahan panas yang lebih baik daripada
bahan pengisi percikan dari kayu.
Bahan pengisi berbentuk film : terdiri dari permukaan plastik tipis dengan jarak
yang berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan
film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara. Permukaannya dapat
berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis bahan pengisi
film lebih efisien dan memberi perpindahan panas yang sama dalam volume
yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.
c) Kolam Air Dingin.
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air dingin
yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam biasanya memiliki sebuah
lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin. Dalam beberapa desain, kolam
air dingin berada dibagian bawah seluruh bahan pengisi. Pada beberapa desain aliran
yang berlawanan arah pada forced draft, air di bagian bawah bahan pengisi disalurkan ke
bak yang berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai kolam air dingin. Sudu-sudu fan
dipasang dibawah bahan pengisi untuk meniup udara naik melalui menara. Dengan
desain ini, menara dipasang pada landasannya, memberikan kemudahan akses bagi fan
dan motornya.
d) Drift Eliminator.
Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya tidak hilang
ke atmosfir.
e) Saluran Udara Masuk.
Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa berada pada
seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian bawah menara (desain
Petunjuk Praktikum Pilot Plant – halaman 2
aliran berlawanan arah).
f) Louvers.
Pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran masuk louvers. Kegunaan
louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan air dalam
menara. Beberapa desain menara aliran berlawanan arah tidak memerlukan louver.
g) Nosel.
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang
seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan
yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat dipasang dan
menyemprot dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat menjadi bagian dari rakitan
yang berputar seperti pada menara dengan beberapa potongan lintang yang memutar.
h) Fan.
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam menara.
Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada menara induced draft dan
baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara forced draft.
Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan sudah dipasang tetap
atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat
diatur tidak secara otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan
dapat disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga
terendah. Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya
dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.
.........................................................................................................
(1)
Keterangan :
E = laju penguapan yang terjadi (m 3/jam)
C = laju air yang bersirkulasi (m 3/jam)
DT = selisih temperatur menara pendingin ( oC)
Cp = kalor spesifik air 4,184 kj/kg oC
Hv = kalor penguapan laten air (2260 kJ/kg)
Menara
Pendingin
Cooling Tower
HE HE HE
Rotameter
V-4
V-1 Reservoir Centrifugal
V-2 Tank strainer Pump EMTU
V-3
Bahas kenapa data hasil percobaan kondisi kinerja cooling tower saudara dengan kondisi
kinerja standar/normal
PUSTAKA