Anda di halaman 1dari 29

i

IMPLEMENTASI PEMUDA DJITU MELALUI INDUSTRI KREATIF


DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN UNTUK MENGIKUTI LOMBA KARYA TULIS ILMIAH


YANG DISELENGGARAKAN OLEH HMJ MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNISSULA SEMARANG

DISUSUN OLEH :

1. RIAN TIMUR SASONGKO (8081 / 9988053295)


2. ROZAQ MAJID (8231 / 9988136952)
3. TRI YULI MAULIDDIAN (7891 / 9991271027)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JUWANA


JALAN KI HAJAR DEWANTORO 54, JUWANA
KABUPATEN PATI PROVINSI JAWA TENGAH
2016
HALAMAN PENGESAHAN

i
ii

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis
Ilmiah Antar SMA se-Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh HMJ Manajemen
Fakultas Ekonomi Unissula Semarang tahun 2016.
Judul Karya Tulis : Implementasi Pemuda Djitu melalui Industri Kreatif
dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Ketua :
a. Nama Lengkap : Rian Timur Sasongko (8081 / 9988053295)
Anggota :
a. Nama Lengkap : Rozaq Majid (8231 / 9988136952)
b. Nama Lengkap : Tri Yuli Mauliddian (7891 / 9991271027)

Juwana, 28 April 2016


Ketua,

Rian Timur Sasongko


NIS/NISN 8081/9988053295
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,

Nining Sugiharti, S.Ag., S.Pd. Ana Puji Astuti, M. Si.


NIP 1976070 200801 2 014 NIP 19820503 200604 2 012
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Juwana

Drs. Agus Suhartono, M.Si.


NIP 19621114 198502 1 002
LEMBAR PERNYATAAN

ii
iii

Yang bertanda tangan di bawah ini :


nama : Rian Timur Sasongko
kelas : XI IPS 1
NIS / NISN : 8081 / 9988053295
tempat, tanggal lahir : Pati, 15 November 1998
sekolah : SMA Negeri 1 Juwana
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul :
Implementasi Pemuda Djitu melalui Industri Kreatif dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Adalah benar-benar karya tulis sendiri dan bukan merupakan plagiat dari
karya tulis orang lain serta belum pernah dikompetisikan atau dipublikasikan
dalam bentuk apapun. Apabila di kemudian hari peryataan ini tidak benar maka
saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia lomba yang
diselenggarakan oleh Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) berupa
diskualifikasi dari kompetisi. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan
sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana diperlukan.

Juwana, April 2016


Ketua Kelompok

Rian Timur Sasongko


NIS/NISN 8081 / 9988053295

KATA PENGANTAR

iii
iv

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah


kesempatan dan kemampuan kepada penyusun untuk dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah yang sederhana ini, sehingga dapat menyalurkan bakat yang telah
kami miliki.
Dengan penuh kerendahan hati penyusun mengucapkan rasa hormat dan
terima kasih yang terhingga kepada :
1. Bapak Drs. Agus Suhartono, M. Si. selaku kepala SMA Negeri 1 Juwana, yang
telah memberi inspirasi dan selalu memotivasi kami untuk terus berkarya.
2. Ibu Nining Sugiharti, S.Ag., S.Pd. dan Ibu Ana Puji Astuti, M.Si. sebagai guru
pembimbing yang setia menemani kami dalam membuat karya tulis ilmiah ini.
3. Dewan guru SMA Negeri 1 Juwana yang telah memberi izin dan motivasi
kepada kami dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
4. Keluarga dan teman-teman penyusun serta pihak- pihak yang telah
memberikan sumbangan baik moral maupun material.
Penyusun berharap karya tulis ilmiah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan yang telah ada maupun menjadi ilmu pengetahuan baru dalam kajian
ilmu sosial khususnya bidang ekonomi. Penyusun juga berusaha membahas meteri
karya tulis ilmiah ini secara rinci dan terstruktur dengan bahasa yang lugas
sehingga mempermudah pembaca untuk memahami karya tulis ilmiah ini.
Penyusun dengan setia menanti kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca untuk memperbaiki karya tulis ilmiah ini ke depannya. Akhir kata,
semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Amiin.

Juwana, April 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

iv
v

Halaman Judul ............................................................................................... i

v
vi

Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii


Lembar Pernyataan ........................................................................................ iii
Kata Pengantar ............................................................................................... iv
Daftar Isi ........................................................................................................ v
Daftar Gambar ............................................................................................... vii
Ringkasan ....................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 2
E. Sistematika Penyusunan ............................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 4
A. Pengertian Pemuda Djitu (disiplin, jujur, inovatif, tangguh,
ulet) ............................................................................................. 4
B. Industri Kreatif .......................................................................... 5
1. Pengertian Industri Kreatif .................................................... 5
2. Jenis-Jenis Industri Kreatif .................................................... 6
C. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ....................................... 7
1. Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ............... 7
2. Karakteristis Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) ............. 8
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 10
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................. 10
B. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 10
C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 11
D. Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 11
E. Teknik Analisis Data .................................................................. 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 14


A. Gambaran Pemuda yang Dapat Meningkatkan Industri Kreatif
Di Indonesia ................................................................................ 14
B. Implementasi Pemuda Djitu (disiplin, jujur, inovatif, tangguh,
ulet) melalui Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN ……................................................................ 15
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 18
A. Simpulan ..................................................................................... 18
B. Saran ........................................................................................... 18
Daftar Pustaka ............................................................................................... ix
Lampiran ........................................................................................................ x

vi
vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. integrasi bendera negara ASEAN .................................................. 7

vii
viii

RINGKASAN

Implementasi Pemuda Djitu melalui Industri Kreatif dalam Menghadapi


Masyarakat Ekonomi ASEAN

Oleh :
Rian Timur Sasongko, Rozaq Majid, Tri Yuli Mauliddian

Krisis multidimensional yang melanda Indonesia membawa dampak pada


terhambatnya laju pembangunan, tak terkecuali di bidang perekonomian.
Pemerintah melalui programnya membuat gebrakan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program, di antaranya bergabung
dengan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Bila Indonesia benar-benar
bergabung dalam MEA, maka dibutuhkan sebuah kekuatan untuk berintegrasi
dengan negara-negara ASEAN.
Salah satu cara adalah dengan mengimplementasikan pemuda-pemuda
Indonesia yang Djitu (disiplin, jujur, inovatif, tangguh, ulet) melalui ide-ide
kreatifnya yang dikembangkan dalam dunia industri untuk menghadapi MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN) sehingga terwujud masyarakat yang baldatun
thoyyibatun warobbun ghofuur.
Pemuda adalah seseorang yang mempunyai kekuatan diantara dua
kelemahan dalam ilmu tarbiyah dijelaskan :
‫دور الشباب بين دور الطفولة ودور الشيخوخة‬
Artinya: “masa muda adalah masa diantara masa kanak-kanak dan masa
tua.”
Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif
adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat
individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
(https://id.wikipedia.org/wiki/ Industri_kreatif)
MEA mulai dirintis sejak tahun 2003 oleh para pemimpin negara ASEAN.
Sepuluh negara ASEAN adalah negara: Filipina, Malaysia, Indonesia, Singapura,

viii
ix

Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand, Laos dan Kamboja. Negara


ASEAN diperkirakan akan menjadi engine of growth bagi ekonomi dunia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif analitif. Dan menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan
metode studi kepustakaan. Didukung dengan validitas dan reliabilitas.
Dengan MEA 2015 maka diharapkan ASEAN akan memiliki 4
karakteristik utama yaitu : Pertama, negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini
akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Kedua, MEA
akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi,
yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer
protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Ketiga,
MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi
yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM).
Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Krisis multidimensional yang melanda Indonesia membawa dampak pada
terhambatnya laju pembangunan, tak terkecuali di bidang perekonomian.
Pemerintah melalui programnya membuat gebrakan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program, di antaranya bergabung
dengan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Bila Indonesia benar-benar
bergabung dalam MEA, maka dibutuhkan sebuah kekuatan untuk berintegrasi
dengan negara-negara ASEAN. Salah satu kekuatan inti yang potensial adalah
sumber daya manusia dan sumber daya alam.
Berdasarkan hasil proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2015
jumlah pemuda mencapai 62,4 juta orang. Ini menunjukkan bahwa pemuda di
Indonesia mencapai 25 persen dari seluruh penduduk Indonesia sebanyak
237.641.326 (Nasution, 2015:19) sehingga pemuda merupakan kekuatan inti
perubahan yang dinamis dalam peningkatan perekonomian di Indonesia.
Sumber daya manusia yang besar tidak akan mampu menjadi pelaku ekonomi
yang handal tanpa dibekali dengan berbagai ide kreatif dan keterampilan.
Sumber daya alam yang melimpah akan sia-sia jika tidak
dikelola/dimanfaatkan dengan baik. Berbagai pelaku industri pun berlomba-
lomba ikut andil dalam kancah perdagangan bebas dengan potensi dan
kreativitas yang dimiliki sehingga muncul istilah industri kreatif. Industri

ix
x

kreatif tak lagi sepenuhnya mengandalkan modal besar dan mesin produksi
tetapi lebih mengedepankan ide-ide kreatif yang dimilikinya.
Berdasarkan realita yang ada, maka penyusun berusaha mencari
alternatif solusi untuk mengimplementasikan pemuda-pemuda Indonesia yang
Djitu (disiplin, jujur, inovatif, tangguh, ulet) melalui ide-ide kreatifnya yang
dikembangkan dalam dunia industri untuk menghadapi MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) sehingga terwujud masyarakat yang baldatun thoyyibatun
warobbun ghofuur.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun dapat
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran pemuda yang dapat meningkatkan industri
kreatif di Indonesia?
2. Bagaimanakah implementasi pemuda djitu (disiplin, jujur, inovatif,
tangguh, ulet) melalui industri kreatif dalam menghadapi masyarakat
ekonomi ASEAN?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan pemuda yang dapat meningkatkan industri kreatif di
Indonesia.
2. Mendeskripsikan implementasi pemuda djitu (disiplin, jujur, inovatif,
tangguh, ulet) melalui industri kreatif dalam menghadapi masyarakat
ekonomi ASEAN.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan penelitian sosial di Indonesia khususnya bidang
perekonomian, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu acuan pada
penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah
khasanah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca tentang implementasi

x
xi

pemuda djitu (disiplin, jujur, inovatif, tangguh, ulet) melalui industri


kreatif dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
mengetahui gambaran pemuda djitu (disiplin, jujur, inovatif, tangguh,
ulet) melalui industri kreatif dalam menghadapi masyarakat ekonomi
ASEAN sehingga dapat membantu laju perekonomian dan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

E. Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan karya tulis ilmiah ini, penyusun bagi dalam
tiga bagian yaitu :
1. Bagian awal, terdiri atas : halaman sampul, halaman judul, lembar
pengesahan, lembar pernyataan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar,
dan ringkasan.
2. Bagian inti, terdiri atas :
a. Bab I Pendahuluan, yang berisi : latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penyusunan.
b. Bab II Kajian Pustaka, yang berisi : pengertian pemuda djitu
(disiplin, jujur, inovatif, tangguh, ulet), pengertian industri kreatif,
jenis-jenis industri kreatif, pengertian MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN) dan karakteristik MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).
c. Bab III Metode Penelitian, yang berisi : pendekatan dan jenis
penelitin, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, validitas
dan reliabilitas, serta teknik analisis data.
d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang berisi : pembahasan
dari permasalahan tentang gambaran pemuda yang dapat
meningkatkan industri kreatif di Indonesia dan implementasi pemuda
djitu melalui industri kreatif dalam menghadapi masyarakat ekonomi
ASEAN.
e. Bab V Penutup, yang berisi : Simpulan dan Saran.
3. Bagian akhir, meliputi : Daftar Pustaka dan Lampiran – Lampiran.

xi
xii

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemuda Djitu


Pemuda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013:1043) diartikan
orang muda laki-laki atau perempuan. Princeton mendefinisikan kata pemuda
(youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between chilhood
and maturity; early maturity; the state of being young or immature or
inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.
Artinya : “Masa atau waktu kehidupan antara kanak-kanak dan dewasa; awal
dari kedewasaan; keadaan muda atau sebelum dewasa atau belum
berpengalaman; ciri dari kesegaran dan kekuatan dari seorang
pemuda.”
Sedangkan pemuda dalam kerangka WHO adalah seorang yang berusia
10 - 24 tahun sebagai ‘young people’. Definisi yang berbeda ditunjukkan oleh
Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau yang disebut “Asy-
syabab” didefinisikan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan
mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis,
berpikiran maju, memiliki moralitas (wahyuningtiyas.blogspot.co.id).
Kata Djitu dalam karya tulis ilmiah ini merupakan akronim dari
disiplin, jujur, inovatif, tangguh, ulet. Disiplin dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2013:333) diartikan sebagai ketaatan (kepatuhan) kepada
peraturan (tata tertib, dsb). Jujur (KBBI, 2013:591) didefinisikan lurus hati;
tidak berbohong. Inovatif adalah bersifat memperkenalkan suatu yang baru;
bersifat pembaruan ( kreasi baru); (KBBI, 2013:538). Tangguh adalah sukar
dikalahkan; kuat; andal (KBBI, 2013:1397). Ulet adalah tidak mudah putus
asa yang disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-
cita (KBBI, 2013:1523).
Pemuda adalah seseorang yang mempunyai kekuatan diantara dua
kelemahan dalam ilmu tarbiyah dijelaskan :

xii
xiii

‫دور الشباب بين دور الطفولة ودور الشيخوخة‬


Artinya: “masa muda adalah masa diantara masa kanak-kanak dan masa tua.”
Maka tidak diragukan jika sekiranya pemuda dijadikan pemimpin bagi
seluruh umat, karena alasan ini pula, presiden pertama Ir. Soekarno suatu
ketika pernah berkata, “give meten youths would shake the world“ Berikan
aku sepuluh pemuda akan kuguncangkan dunia “karena pada diri pemudalah
terdapat skill, potensi serta energi yang dapat dibanggakan, dan selain itu pula
pemuda dapat menjunjung tinggi bangsa di masa yang akan datang.
Jadi, pemuda djitu dapat diartikan orang muda laki-laki atau
perempuan yang berusia 10 - 24 tahun yang mempunyai ketaatan kepada
peraturan, tidak berbohong, senang memperkenalkan suatu yang baru;
bersifat pembaruan, kuat, andal, dan tidak mudah putus asa yang disertai
kemauan keras dalam mencapai tujuan dan cita-cita.

B. Industri Kreatif
1. Pengertian Industri Kreatif
Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas
ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan
dan informasi. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa
Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta
lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya
kreasi dan daya cipta individu tersebut. (https://id.wikipedia.org/wiki/
Industri_kreatif)
Menurut Agung dalam buku (Seri Ensiklopedia IPS Materi
Ekonomi Volume 5 Kewirausahaan, 2013:34) mendefinisikan Industri
Kreatif merupakan kegiatan ekonomi masyarakat yang berkaitan dengan
penciptaan karya baru yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Kementrian perdagangan menyatakan bahwa industri kreatif adalah
industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta
bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan

xiii
xiv

dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta


individu tersebut.

2. Jenis-Jenis Industri Kreatif


Departemen Perindustrian RI dalam buku Pengembangan Industri
Kreatif Indonesia 2025, yang dikutip oleh Rifki Amelia membagi industri
kreatif ke dalam 14 subsektor, yakni:
 Periklanan: jasa periklanan, termasuk produksi material iklan,
kampanye relasi publik, dll.
 Arsitektur: berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya
konstruksi, dll.
 Pasar barang seni: perdagangan barang-barang asli, unik, dan langka
lewat galeri, lelang, dll.
 Kerajinan: berkaitan dengan kreasi produk dari tenaga pengrajin yang
tidak diproduksi massal.
 Desain: terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain
produk, desain industri, dll.
 Fashion: terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan
aksesori mode lainnya.
 Video, film, dan fotografi: produksi video, film, dan jasa fotografi,
termasuk proses distribusi.
 Permainan interaktif: kreasi permainan komputer dan video yang
bersifat hiburan, edukasi, dll.
 Musik: kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi
rekaman suara.
 Seni pertunjukan: konten produksi pertunjukan, misal opera, musik
teater, drama, tarian, dll.
 Penerbitan dan percetakan: penulisan konten dan penerbitan buku,
majalah, koran, jurnal, dll.
 Layanan komputer dan piranti lunak: layanan komputer, olah data,
piranti lunak, dll.

xiv
xv

 Televisi dan radio: kreasi konten acara, transmisi konten, station relay,
dll.
 Riset dan pengembangan: penemuan dan penerapan ilmu dan
teknologi (careernews.id/.../2577-Jadi-Apa-Itu-Industri-Kreatif).
C. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
1. Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah pola
mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem
perdagangan bebas (free trade) antara negara-negara di Kawasan Asia
Tenggara. MEA mulai dirintis sejak tahun 2003 oleh para pemimpin
negara ASEAN. Sepuluh negara ASEAN adalah negara: Filipina,
Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar,
Thailand, Laos dan Kamboja. Negara ASEAN diperkirakan akan menjadi
engine of growth bagi ekonomi dunia.

Gambar 2.1 integrasi bendera negara ASEAN

Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 berlandaskan pada 3 pilar,


yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security Community),
Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community), dan
Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural
Community). Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community/AEC) 2015, akan diarahkan kepada pembentukan sebuah
integrasi ekonomi kawasan dengan mengurangi biaya transaksi
perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis, serta
meningkatkan daya saing sektor UMKM.

xv
xvi

MEA merupakan bentuk Integrasi Ekonomi ASEAN yang


direncanakan akan tercapai pada tahun 2015. Untuk mewujudkan MEA
tersebut, para pemimpin negara ASEAN pada KTT ASEAN ke-13 pada
bulan November 2007 di Singapura, menyepakati ASEAN Econimic
Communty (AEC) Blueprint, sebagai acuan seluruh negara anggota
dalam (telah melakukan berbagai pembangunan. Antara lain adalah
dengan pelaksanaan pembangunan fasilitas perdagangan pada sektor
informasi, teknologi, dan transportasi. (Arifin, 2013:23)
2. Karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Hanantijo, dalam jurnal yang berjudul Strategi SDM dalam
Menghadapi Persaingan Global (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.
php/edaj). Dengan MEA 2015 maka diharapkan ASEAN akan memiliki 4
karakteristik utama yaitu:
 Pertama, negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan
sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan
terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat
arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan
skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara
lainnya di kawasan Asia Tenggara.
 Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan
tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan
yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual
Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Dengan
demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil; terdapat
perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan
konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan
jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi;
menghilangkan sistem Double Taxation, dan; meningkatkan
perdagangan dengan media elektronik berbasis online.
 Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki
perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada
Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan

xvi
xvii

dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses


mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan
sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan,
serta teknologi.
 Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap
perekonomian global. Dengan dengan membangun sebuah sistem
untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara anggota.
Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan
Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui
pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara anggota
ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan industri dan produktivitas sehingga tidak
hanya terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skala regional
namun juga memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.

xvii
xviii

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif yaitu
penelitian yang menggunakan data dalam bentuk kata-kata atau gambar
bukan dalam bentuk angka. Data pada umumnya berupa foto, rekaman, dan
catatan resmi dari berbagai literatur sehingga akan diketahui informasi
mengenai objek yang akan dikaji (Semi, 1993:24).
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitif
yaitu penelitian yang hanya melukis, memaparkan, menulis, dan melaporkan
keadaan suatu objek atau suatu adanya fakta peristiwa dan berupa
penyingkapan fakta (Suharsimi, 2006:239).

B. Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Jenis Data Primer
Data primer dalam penelitian ini berupa hasil observasi penyusun
tentang gambaran pemuda-pemuda yang dapat meningkatkan industri
kreatif di Indonesia dan hasil wawancara dengan informan mengenai
implementasi pemuda djitu (disiplin, jujur, inovatif, tangguh, ulet) dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam penelitian ini,
penyusun memperoleh data dari pemuda dan produsen/pengusaha.
2. Jenis Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa sumber
data yang dapat menunjang penelitian, seperti buku tentang perekonomian
di Indonesia, Industri Kreatif, Kewirausahaan, laporan penelitian
sebelumnya tentang Peran Generasi Muda dalam Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA), dan beberapa informasi dari media internet.

xviii
xix

C. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik dalam mengumpulkan data, penyusun menggunakan
metode observasi, metode wawancara, dan metode studi kepustakaan.
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan; peninjauan secara cermat (KBBI,
2008:976) tentang suatu objek atau permasalahan. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan observasi nonpartisipasi, yaitu observasi yang
tidak melibatkan secara langsung dalam kegiatan pengamatan di
lapangan.
2. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dsb)
yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai
suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar; tanya jawab peneliti dengan
narasumber (KBBI, 2008:1558).
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mencari buku-buku, majalah, internet,
dan sumber lainnya yang relevan dengan judul yang penyusun pilih, atau
kegiatan mengumpulkan data dengan cara menelaah buku-buku di
perpustakaan dan di media internet.

D. Validitas dan Reliabilitas


Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Sedangkan
reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan (Sugiyono, 2012:268). Penelitian ini dapat dikatakan valid apabila
laporan hasil penelitian yang dilaporkan oleh peneliti sesuai dengan
kenyataan yang ada. Sedangkan dikatakan reliable apabila ada peneliti lain
yang meneliti objek yang sama akan memperoleh hasil penelitian yang sama
pula meskipun dalam waktu yang berbeda.
Pada penelitian ini, data yang telah berhasil digali, dikumpulkan,
dicatat, dan diusahakan kemantapan dan kebenarannya dengan cara

xix
xx

triangulasi sumber atau triangulasi data. Melalui triangulasi sumber, berarti


peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
penelitian ini. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data
hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dengan pemuda dan
produsen/pengusaha; (2) membandingkan apa yang dikatakan pemuda di
depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3)
membandingkan apa yang dikatakan pemuda tentang industri kreatif dalam
menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN dengan apa yang dikatakan oleh
produsen/pengusaha; (4) membandingkan hasil wawancara dengan pemuda
dan produsen/pengusaha dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

E. Teknik Analisis Data


Menurut Bogdan, analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2012:244).
Penelitian ini menggunakan analisis data model Miles dan Huberman.
Penyusun menganalisis data pada saat pengumpulan data berlangsung, dan
setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai. Jika jawaban belum memuaskan maka penyusun melanjutkan
pertanyaan lagi hingga tahap tertentu dan diperoleh data yang kredibel.
Aktivitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas.
Menurut Miles dan Huberman, aktivitas dalam analisis data meliputi
data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (Sugiyono,
2012:253).
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
sehingga peneliti harus mencatat data secara teliti dan rinci. Mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
2. Data Display (Penyajian Data)

xx
xxi

Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk uraian


singkat, bagan, grafik, dan matrik.
3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)
Kesimpulan awal penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan
awal peneliti didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten ketika
kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan
tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel.(Sugiyono, 2012:253)

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

xxi
xxii

A. Gambaran Pemuda yang Dapat Meningkatkan Industri Kreatif di


Indonesia
Pemuda adalah harapan bangsa, pemimpin hari esok. Itulah jargon
yang menyatakan begitu berartinya seorang pemuda bagi suatu bangsa.
Bahkan, Allah SWT pernah memberikan pembicaraan khusus terhadap
pemuda yang diabadikan dalam surat al-Kahfi ayat : 13
‫ك ننبنأ نههمم زباَملنح ب‬
ً‫ق إزننههمم فزمتينةة نءانمهنوُا بزنرببزهمم نوززمدنناَههمم ههددى‬ ُ‫ننمحهن ننقه ص‬
‫ص نعلنمي ن‬
Artinya: “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar.
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada
Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”
Begitu berartinya seorang pemuda yang sangat ditunggu-tunggu oleh
bangsa ini.”
Pemuda adalah generasi bangsa yang memiliki tanggung jawab dalam
mempertahankan dan meneruskan perekonomian di Indonesia. Bukan hanya
memiliki kekuatan fisik saja yang dapat digunakan untuk mempertahankan
dan meneruskan perekonomian, tetapi kekuatan dari dalam diri sendiri seperti
tepat waktu, mematuhi semua aturan yang ada dan bisa diandalkan ketika
terjadi suatu hal yang genting merupakan sifat yang sudah menjadi bagian
dari dalam diri seorang pemuda yang disiplin.
Selain itu ada juga pemuda jujur yang memiliki sikap atau perilaku
yang positif dan berbudi luhur artinya suka berterus terang, tidak berbohong,
dapat dipercaya, setia, adil, dan tulus. Berdasar pada sifat jujur bukan hanya
berterus terang saja tetapi pada kenyataan yang ada penerapan jujur juga
berlaku pada perilaku kejujuran dalam setiap kegiatan. Dalam suatu hadist
diriwayatkan bahwa : ”Kejujuran akan membawa ketenangan dan
ketidakjujuran akan menimbulkan keragu-raguan.” (HR. Tirmidzi).
Dalam hal meningkatkan perekonomian Indonesia sifat disiplin dan
jujur adalah sifat yang sudah menetap di dalam diri masing-masing orang,
tetapi lain hal dengan disiplin dan jujur, inovatif merupakan gambaran sikap
seorang pemuda dalam memunculkan kreasi baru sebagai penunjang kegiatan

xxii
xxiii

dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya


baru.
Bila seorang pemuda sudah memiliki inovatif dalam membuat kreasi
baru sebagai bentuk hasil dari cerminan diri yang disiplin dan jujur berarti
generasi muda dalam membuat suatu industri kreatif sudah siap dan tangguh
dalam artian bukan tangguh secara fisik tetapi tangguh dalam menjalankan,
menghadapi dan konsisten dengan apa yang sedang dijalankan sebagai
peluang usaha.
Jika suatu usaha sudah berdiri kokoh dan semua komponen termasuk
sumber daya manusianya siap maka kegiatan apapun apabila dikerjakan tanpa
keuletan hasil yang diinginkan tidak sesuai. Sikap yang ditunjukkan dalam
menghadapi ujian, kesulitan dan hambatan yang menjadi bumbu-bumbu
dalam menjalankan suatu usaha atau industri adalah ulet.
Berdasar pada beberapa pernyataan tersebut mencerminkan bahwa
jiwa seorang pemuda haruslah mempunyai sikap dan sifat djitu ( disiplin,
jujur, inovatif, tangguh dan ulet )

B. Implementasi Pemuda Djitu (Disipiln, Jujur, Inovatif, Tangguh, Ulet)


melalui Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA)
Di era sekarang ini dengan terbentuknya suatu komunitas di kawasan
Asia Tenggara yang dinamakan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi anggota dari MEA
bersama Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunei
Darussalam, Kambodja, Laos, Myanmar. Jika dilihat dari sisi potensi
ekonomi, Indonesia merupakan salah satu emerging country yang saat ini
menjadi salah satu kekuatan ekonomi ASEAN. Di mana rata-rata
pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6,3 persen, peringkat kedua setelah
Filipina 6,6 persen. Sedangkan dari sisi jumlah penduduk, Indonesia adalah
negara berpenduduk terbesar yakni 247 juta jiwa sebagai pasar potensial dan
tenaga kerja. Prospek Indonesia sebagai negara dengan perekonomian nomor
16 di dunia, nomor 4 di Asia setelah China, Jepang, dan India, serta terbesar
di Asia Tenggara, semakin menjanjikan karena didukung oleh limpahan

xxiii
xxiv

sumber daya alam, pertumbuhan konsumsi swasta dan iklim investasi yang
semakin kondusif.
Menurut Soetrisno dalam Seminar Nasional yang diadakan oleh
bappenas, untuk menghadapi era MEA yang penuh dengan persaingan, SDM
yang berkualitas harus disiapkan karena masih banyak industri padat karya
yang kekurangan tenaga kompeten sehingga berpengaruh kepada
produktivitasnya, apalagi pada industri yang menggunakan teknologi tinggi.
(Anonim, http://old.bappenas.go.id/print/3813/sdm-berkualitas-kunci-sukses-
hadapi-era-masyarakat-ekonomi-asean/).
Sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul merupakan faktor
penentu keberhasilan dalam menghadapi MEA, tak terkecuali para pemuda
Djitu (disiplin, jujur, inovatif, tangguh, ulet) yang dimiliki bangsa Indonesia.
Bergeraknya pemuda djitu dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
melalui industri kreatif, diharapkan mampu memberikan ide-ide kreatif dan
inovatif. Selain itu pemuda juga bisa mengembangkan potensi yang dimiliki
Indonesia. Beberapa potensi yang dapat dikembangkan pemuda di antaranya :
a) Kekayaan Alam (Sumber Daya Alam)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara
yang dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, merupakan
negara yang memiliki berbagai ragam suku, bahasa, budaya, dan
kekayaan alam yang melimpah terutama di bidang pertanian sehingga
Indonesia terkenal dengan negara agraris (pertanian). Pemuda djitu
(disiplin, jujur, inovatif, tangguh, ulet) diharapkan mampu mengelola
lahan pertanian dengan lebih baik. Jika lahan pertanian dikelola dengan
baik, maka kebutuhan pangan di Indonesia akan terpenuhi dan bisa
melakukan ekspor ke luar negeri sehingga dapat menambah devisa
negara dan akan menjadikan negara Indonesia stabil, makmur dengan
perkembangan ekonomi adil, dan mengurangi angka pengganguran,
kemiskinan serta kesenjangan sosial ekonomi.
b) Penguasaan Bahasa Asing
Bahasa merupakan salah satu inter-personal skill di antaranya
kemampuan dalam berkomunikasi. Dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN penguasaan bahasa merupakan hal yang tidak kalah

xxiv
xxv

penting yang harus dikuasai oleh setiap pemuda, terlebih bahasa Inggris
yang telah menjadi bahasa intenasional. Pentingnya penguasaan bahasa
asing karena era Masyarakat Ekonomi ASEAN akan terjadi pasar bebas
di kawasan negara-negara Asia Tenggara. Pasar Bebas artinya semua
barang dan jasa yang ada di negara-negara Asia Tenggara bebas keluar
masuk ke negara-negara Asia Tenggara lainnya. Dalam hal ini pemuda
diharapkan mampu menguasai bahasa asing serta memperkenalkan
bahasa lokal sebagai identitas bangsa.
c) Ilmu Pengetahuan.
Ilmu pengetahuan (Knowledge) salah satu faktor penting dalam
implementasi pemuda djitu (disiplin, jujur, inoveatif, tangguh, ulet)
melalui industri kreatif dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN. Era sekarang, kemajuan suatu bangsa didasari oleh sumber daya
manusia yang berkualitas. Hal tersebut membuktikan bahwa kualitas
sumber daya manusia suatu negara merupakan komponen terpenting
dalam memajukan suatu negara. Peran pemuda djitu melalui industri
kreatif dalam menghadai Masyarakat Ekonomi ASEAN tentunya
dibutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang handal dan
berkualitas.
Dengan demikian, implementasi pemuda djitu (disiplin, jujur,
inovatif, tangguh, ulet) melalui industri kreatif dalam menghadapi MEA
sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pemuda merupakan tonggak utama
dam pembangunan bangsa Indonesia. Pemuda djitu (disiplin, jujur, inovatif,
tangguh, ulet) harus mampu mengembangkan beberapa aspek seperti mampu
melihat peluang dan mengelola sumber daya alam bangsa sendiri,
meningkatkan potensi diri melalui pengetahuan, ketrampilan, dan penguasaan
bahasa asing sehingga harapan dan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang sejahtera dibuktikan dengan meningkatnya perekonomian
Indonesia dapat terwujud.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

xxv
xxvi

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Pemuda adalah generasi bangsa yang memiliki tanggung jawab dalam
meningkatkan perekonomian di Indonesia. Tepat waktu, perilaku yang
positif, berbudi pekerti luhur, inovatif, tangguh dalam menjalankan,
menghadapi dan konsisten dengan apa yang sedang dijalankan sebagai
peluang usaha, tahan dalam menghadapi ujian, kesulitan serta hambatan
dalam menjalankan suatu usaha.
2. Implementasi pemuda djitu (disiplin, jujur, inovatif, tangguh, ulet)
melalui industri kreatif dalam menghadapi MEA sangat penting bagi
bangsa Indonesia. Pemuda djitu (disiplin, jujur, inovatif, tangguh, ulet)
harus mampu mengembangkan beberapa aspek seperti mampu melihat
peluang dan mengelola sumber daya alam bangsa sendiri, meningkatkan
potensi diri melalui pengetahuan, ketrampilan, dan penguasaan bahasa
asing sehingga harapan dan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang sejahtera dibuktikan dengan meningkatnya perekonomian
Indonesia dapat terwujud.

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
1. Pemuda
a. Sebaiknya sebagai pemuda kita harus memiliki semangat djitu
(disiplin, jujur, inovatif, tangguh, dan ulet ) agar apa yang diperbuat
menuai hasil positif.
b. Sebagai pemuda genersi bangsa kita harus tangguh dalam artian
tangguh menghadapi MEA yang mulai berkembang di Indonesia
c. Sebagai pemuda yang memiliki banyak inovasi dalam membangun
suatu usaha kita harus menuangkan semua pemikiran supaya lebih
berinovatif.

2. Pemerintah
a) Sebaiknya pemerintah lebih tegas dalam menjalankan undang-undang
tentang ketenagakerjaan.
b) Alangkah baiknya pemerintah menerapkan kejujuran dalam setiap
pekerjaan sebagai acuan suatu pekerjaan.

xxvi
xxvii

c) Sebaiknya pemerintah bisa memberikan contoh kepada para pemuda


khususnya agar semangat generasi muda dalam membangun ekonomi
Indonesia tidak lemah dengan contoh sikap disiplin, jujur, inovatif,
tangguh, dan ulet.
d) Pemerintah seharusnya menerima dan mengajak supaya pemuda mau
menuangkan kreativitasnyya dalam menunjang peningkatan
perekonomian.
3. Pengusaha
a. Sebagai pengusaha seharusnya lebih mementingkan kejujuran karena
kejujuran adalah kunci dari segala usaha yang telah dilakukan.
b. Sebaiknya dalam membangun sebuah industri pihak pengelola
mengijinkan kepada para karyawan untuk menunjukkan kreativitas
yang mereka miliki supaya ada inovasi baru.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Rifki. 2015. “Pengembangan Industri Kreatif Indonesia 2025.” Jurnal


Industri Kreatif (online) (careernews.id/.../2577-Jadi-Apa-Itu-Industri-
Kreatif. Diakses pada tanggal 24 April 2016).

Arifin, Yaenal. 2013. Perencanaan Strategis Penguatan Daya Saing UMKM


dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Karya
Tulis Ilmiah : Universitas Negeri Semarang).

Feryanto, Agung. dkk. 2013. Buku Referensi : Seri Ensiklopedia IPS Materi
Ekonomi Volume 5 Kewirausahaan. Karanganom, Klaten : Cempaka
Putih Macanan Baru.

xxvii
xxviii

Hanantijo. 2016. “ Strategi SDM dalam Menghadapi Persaingan Global.” Jurnal


UNNES, (onlie) (http://journal.unnes.ac.id/sju/index. php/edaj diakses
pada 23 April 2016).

Nasution, Muhammad Asrul. 2015. “Indonesia dan Asean Economic Community.”


Jurnal Pemuda (online), (https://www.selasar.com-politik-pemuda diakses
pada tanggal 22 April 2016).

Semi. 1993. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :


Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed.


V. Yogyakarta : Rineka Cipta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.

http://old.bappenas.go.id/print/3813/sdm-berkualitas-kunci-sukses-hadapi-era-
masyarakat-ekonomi-asean/, diakses pada 23 April 2016).

https://id.wikipedia.org/wiki/ Industri_kreatif.

Wahyuningtiyas.blogspot.co.id.pengertian-pemuda-menurut-kamus diakses pada


tanggal 22 April 2016.

BIODATA PESERTA
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH ANTAR SMA SE-JAWA TENGAH
HMJ MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNISSULA SEMARANG
TAHUN 2016

Judul Karya Tulis : Implementasi Pemuda Djitu melalui Industri Kreatif


dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

Ketua
Nama Lengkap : Rian Timur Sasongko
NIS : 8081
NISN : 9988053295
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 15 November 1998

xxviii
xxix

Alamat : Ds. Kembang Jatisari RT 03 RW 04 Kec. Dukuhseti


Kab. Pati

Anggota
Nama Lengkap : Rozaq Majid
NIS/NISN : 8231 / 9988136952
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 03 Juni 1998

Alamat : Desa Plaosan RT 2 RW 2, Kec. Cluwak Kab. Pati

Anggota
Nama Lengkap : Tri Yuli Mauliddian
NIS/NISN : 7891 / 9991271027
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 30 Juni 1999

Alamat : Desa Sendangrejo RT 5 RW 1 Kec. Tayu Kab. Pati

Daftar Pertanyaan untuk Wawancara

1. Pemuda
a. Apa yang Anda ketahui tentang MEA?
b. Bagaimana cara supaya industri di Indonesia bereda dengan industri yang
lain atau di luar negeri?
c. Bagaimana cara kerja pemuda untuk ikut meningkatkan pereknomian
Indonesia?
d. Apakah kejujuran dalam bekerja sangat diperlukan?
2. Pengusaha
a. Apakah Anda mengetahui tentang MEA?
b. Apakah fungsi dari MEA ?
c. Apakah yang Anda lakukan sebagai pengusaha untuk menghadapi
peningkatan ekonomi yang tinggi dan signifikan?
d. Standar seperti apa yang menjadi karyawan Anda?
e. Apa sajakah yang diperlukan dalam membangun suatu usaha?

xxix

Anda mungkin juga menyukai