Oleh
Biologi C 2014
Kelompok 2
C. Tujuan
1. Mengidentifikasi kelarutan asam amino pada pelarut NaOH, HCl, dan Etanol
2. Mengidentifikasi keberadaan α-asam amino pada sampel asam amino percobaan
3. Mengidentifikasi keberadaan cinicin aromatik pada sampel asam amino percobaan
4. Mengidentifikasi keberadaan gugus radikal hidroksi benzen pada sampel asam
amino percobaan
5. Mengidentifikasi komposisi kandungan protein albumin
6. Mengidentifikasi ikatan peptida pada sampel protein percobaan
7. Mengidentifikasi pengaruh panas dan pH ekstrem terhadap protein
8. Mengidentifikasi pengaruh logam berat terhadap protein
9. Mengidentifikasi pengaruh reagen asam terhadap protein
D. Dasar Teori
1. Protein
Protein adalah sekelompok senyawa organik yang nyaris keseluruhannya
terdiri atas karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein biasanya suatu
polimer yang tersusun atas banyak subunit (monomer) yang dikenal sebagai asam
amino.
b. Bahan
Tabel E.1.b.
Bahan Uji Kelarutan Asam Amino
No. Bahan Jumlah
1. HCl (0,1 mol/L) 2 mL/tabung reaksi
2. NaOH (o,1 mol/L) 2 mL/tabung reaksi
Asam amino:
a. Etanol
b. Glisin
c. Asam glutamate
d. Histidin
3. 20 tetes/asam amino
e. Alfa-alanin
f. Beta-alanin
g. Triptofan
h. Lisin
i. Tirosin
2. Reaksi Ninhidrin
a. Alat
Tabel E.2.a.
Alat Reaksi Ninhidrin
No. Nama Alat Jumlah
1. Tabung reaksi 8 buah
2. Pipet 9 buah
3. Penjepit kayu 1 buah
4. Penangas air 1 set
5. Rak tabung reaksi 1 buah
b. Bahan
Tabel E.2.b.
Bahan Reaksi Ninhidrin
No. Nama Bahan Jumlah
1. Larutan asam amino (A – H) 2 mL/tabung reaksi
2. Ninhidrin 5 tetes/tabung reaksi
3. Reaksi Xanthoprotein
a. Alat
Tabel E.3.a
Alat Reaksi Xanthoprotein
No. Alat Jumlah
1. Gelas ukur 25 mL 1 Buah
2. Kertas lakmus Secukupnya
3. Label Secukupnya
4. Penangas air 1 Buah
5. Penjepit 1 Buah
6. Pipet tetes 1 Buah
7. Plat tetes 1 Buah
8. Tabung reaksi 9 Buah
b. Bahan
Tabel E.3.b
Bahan Reaksi Xanthoprotein
No. Bahan Jumlah
1. Asam amino:
a. Glisin
b. Asam glutamate
c. Histidin
d. α alanin 0,5 mL/tabung reaksi
e. β alanin
f. triptofan
g. lisin
h. tirosin
2. Larutan fenol 0,5 mL/tabung reaksi
3. Larutan HNO3 pekat 5 - 20 tetes/ tabung reaksi
4. Larutan NaOH 10 M 0,5 mL/tabung reaksi
4. Reaksi Milon
a. Alat
Tabel E.4.b
Bahan Reaksi Milon
b. Bahan
Tabel E.4.b
Bahan Reaksi Milon
No. Bahan Jumlah
1. Pereaksi Millon 5 tetes/tabung reaksi
2. Larutan asam amino (A – H) 1 mL
3. Larutan NaOH 10 M 10 – 15 tetes
5. Uji Komposisi Protein
a. Alat
Tabel E.5.a.
Alat Uji Komposisi Protein
No. Alat Jumlah
1. Pipet tetes 1 buah
2. Gelas ukur 1 buah
3. Tabung reaksi 1 buah
4. Rak tabung reaksi 1 buah
5. Penjepit 1 buah
6. Penangas bunsen 1 buah
7. Lakmus merah 1 lembar
8. Kertas saring 1 lembar
b. Bahan
Tabel E.5.b.
Bahan Uji Komposisi Protein
No. Bahan Jumlah
1. Serbuk Albumin 1 gram
2. Pb-asetat 2 tetes
6. Uji Biuret
a. Alat
Tabel E.6.a.
Alat Uji Biuret
No. Alat Jumlah
1. Pipet 2 buah
2. Tabung reaksi 8 buah
3. Kamera 1 buah
4. Rak tabung 1 buah
b. Bahan
Tabel E.6.b.
Bahan Uji Biuret
b. Bahan
Tabel E.7.b.
Bahan Denaturasi Protein Oleh Panas dan pH Ekstrem
No. Bahan Jumlah
1. Larutan protein
a. albumin,
b. casein, 2 mL
c. gelatin
d. pepton
2. HCl 1 M (asam) 0.5 mL
3. NaOH 1 M (basa) 0.5 mL
b. Bahan
Tabel E.8.a.
Alat Denaturasi Protein dengan Logam Berat
No. Bahan Jumlah
1. Larutan protein:
a. Albumin
b. Kasein 2 mL/tabung reaksi
c. Gelatin
d. Pepton
2. Logam berat: Pb Asetat 20/tabung reaksi
F. Cara Kerja
1. Uji Kelarutan Asam Amino
Diagram F.1
Cara Kerja Uji Kelarutan Asam Amino
2. Reaksi Ninhidrin
Diagram F.2
Cara Kerja Uji Ninhidrin
3. Reaksi Xanthoprotein
Diagram F.3.
Cara Kerja Reaksi Xanthoprotein
4. Reaksi Milon
Diamati Ditambahkan 10
perubahan tetes Na-nitrit ke
warnanya dalam tabung
reaksi
Diagram F.4.
Cara Kerja Reaksi Molis
5. Uji Komposisi Protein
Diagram F.5.
Cara Kerj Uji Komposisi Protein
6. Uji Biuret
Ke dalam tabung
Ditambahkan 5 tetes Dikocok larutan
reaksi yang berbeda
larutan CuSO4 lalu sampai tercampur
dimasukan 2 mL
2 mL NaOH sempurna
larutan protein.
Diagram F.6.
Cara Kerja Uji Biuret
7. Denaturasi Protein oleh Panas dan pH Ekstrem
Diagram F.7.
Cara Kerja Uji Biuret
Diagram F.8.
Cara Kerja Uji Biuret
9. Reaksi Pengendapan dengan Reagen Asam
Flask berisi 2ml
larutan protein
Tambahkan larutan
NaOH hingga basa
Tentukan pH
Diagram F.9.
Cara Kerja Uji Biuret
G. Hasil Pengamatan
1. Uji Kelarutan Asam Amino
Tabel G.1
Hasil Pengamatan Uji Kelarutan Asam Amino
No. Asam Amino NaOH HCl Etanol 95%
1. Glisin + ++ -
2. As. Glutamin ++ + -
3. Histidin ++ + -
4. α – alanine + ++ -
5. β – alanine + ++ -
6. Tryptophan + ++ -
7. Lisine ++ + ++
8. Tirosin + ++ -
Keterangan:
+ = Larut - = Tidak larut/ada suspensi
++ = Cepat larut
2. Reaksi Ninhidrin
Tabel G.2.
Hasil Pengamatan Reaksi Ninhidrin
Warna Ungu
Asam
No. (Indikator positif Gambar Hasil Pengamatan
amino
uji Ninhidrin)
1. A +++++
Gambar G.2.1.
Reaksi Ninhidrin pada Asam Amino A
(Dokumentasi Kelompok 2, 2015)
2. B +++
Gambar G.2.2.
Reaksi Ninhidrin pada Asam Amino B
(Dokumentasi Kelompok 2, 2015)
3. C ++++++
Gambar G.2.3.
Reaksi Ninhidrin pada Asam Amino C
(Dokumentasi Kelompok 3, 2015)
4. D ++++
Gambar G.2.4.
Reaksi Ninhidrin pada Asam Amino D
(Dokumentasi Kelompok 2, 2015)
5. E -
Gambar G.2.5.
Reaksi Ninhidrin pada Asam Amino E
(Dokumentasi Kelompok 2, 2015)
6. F ++
Gambar G.2.6.
Reaksi Ninhidrin pada Asam Amino F
(Dokumentasi Kelompok 2, 2015)
7. G + (kuning)
Gambar G.2.7.
Reaksi Ninhidrin pada Asam Amino G
(Dokumentasi Kelompok 2, 2015)
8. H +
Gambar G.2.8.
Reaksi Ninhidrin pada Asam Amino H
(Dokumentasi Kelompok 2, 2015)
3. Reaksi Xanthoprotein
Tabel G.3.
Hasil Pengamatan Reaksi Xanthoprotein
NaOH
Warna pekat Warna
Label Asam Amino Keterangan
Awal (hingga Akhir
basa)
Pada tabung
reaksi A
Bening larutan Glisin
A Bening 20 tetes (tidak tidak
berubah) mengandung
cincin
Gambar G.3.1. aromatik.
Reaksi Xanthoprotein pada A
(Dokumentasi Kelompok 2,
2015)
Pada tabung
reaksi B
larutan Asam
Bening
glutamat
B Bening 20 tetes (tidak
tidak
berubah)
mengandung
Gambar G.3.2. cincin
Reaksi Xanthoprotein pada B aromatik.
(Dokumentasi kelompok 2,
2015)
Pada tabung
reaksi C
Bening larutan
C Bening 20 tetes (tidak Histidin tidak
berubah) mengandung
Gambar G.3.3. cincin
Reaksi Xanthoprotein pada C aromatik.
(Dokumentasi kelompok 2,
2015)
Pada tabung
reaksi D
Bening larutan α-
D Bening 20 tetes (tidak alanin tidak
berubah) mengandung
Gambar G.3.4. cincin
Reaksi Xanthoprotein pada D aromatik.
(Dokumentasi kelompok 2,
2015)
Pada tabung
reaksi E
Bening larutan β-
E Bening 20 tetes (tidak alanin tidak
berubah) mengandung
Gambar G.3.5. cincin
Reaksi Xanthoprotein pada E aromatik.
(Dokumentasi kelompok 2,
2015)
Pada tabung
reaksi F
larutan
Jingga
F Bening 20 tetes Triptofan
pekat
mengandung
cincin
Gambar G.3.6. aromatik.
Reaksi Xanthoprotein pada F
(Dokumentasi kelompok 2,
2015)
Pada tabung
reaksi G
Bening larutan Lisin
G Bening 20 tetes (tidak tidak
berubah) mengandung
cincin
Gambar G.3.7. aromatik.
Reaksi Xanthoprotein pada G
(Dokumentasi kelompok 2,
2015)
Pada tabung
reaksi H
larutan
Jingga
H Bening 20 tetes Tirosin
(oranye)
mengandung
cincin
Gambar G.3.8. aromatik.
Reaksi Xanthoprotein pada H
(Dokumentasi kelompok 2,
2015)
4. Reaksi Milon
Tabel G.4.
Hasil Pengatan Reaski Milon
Penambahan
Label Jenis Asam amino Warna Larutan
Nitrat
A - Bening
B - Bening
C - Endapan putih
D - Bening
E - Bening
F + Endapan kecoklatan
G - Bening
H ++ Merah
Keterangan:
+ = bereaksi (ada perubahan warna larutan)
5. Uji Komposisi Protein
Tabel G.5.
Hasil Pengamatan Uji Komposisi Protein
No. Kondisi Kondisi Awal Kondisi Akhir Ket.
1. Serbuk Berwarna putih Menjadi berwarna hitam Mengan
albumin dung
karbon
Gambar G.4.3.
Lakmus Merah Awal Gambar G.4.4.
(Dokumentasi Kelompok 2, Lakmus Merah Akhir
2015) (Dokumentasi Kelompok 2,
2015)
3. Dinding Dinding tabung kering dan Dinding tabung menjadi Mengan
tabung berwarna bening basah dan dinding menjadi dung
warna kecoklatan
Gambar G.4.5. Gambar G.4.6.
2015) 2015)
2. Reaksi Ninhidrin
Asam amino bereaksi dengan ninhidrin membentuk aldehida dengan satu atom
C lebih rendah dan melepaskan molekul NH3 dan CO2. Ninhidrin yang telah
bereaksi akan membentuk hidrindantin. Hasil positif ditandai dengan terbentuknya
kompleks berwarna biru/keunguan yang disebabkan oleh molekul ninhidrin dan
hidrindantin yang yang bereaksi dengan NH3 setelah asam amino tersebut
dioksidasi.
Ninhidrin + asam amino
hidrindantin + aldehida + NH3 + CO2
Ninhidrin + hidrindantin + NH3 senyawa berwarna biru/keunguan.
3. Reaksi Xanthoprotein
Reaksi Xanthoprotein dapat terjadi akibat nitrasi inti benzene. Reaksi ini
positif ditandai dengan terjadinya warna kuning setelah penambahan HNO3 pekat
yang kemudian dipanaskan. Oleh karena itu, reaksi ini positif untuk protein yang
mengandung asam amino dengan inti benzene.
Asam amino yang mengandung cincin aromatik membentuk turunan nitro
yang berwarna kuning pada pemanasan dengan asam nitrat pekat. Garam-garam
dari turunannya berwarna jingga (oranye).
Pada saat praktikum asam amino yang memberikan reaksi positif pada reaksi
Xanthoprotein adalah asam amino tirosin dan triptopan, ditandai dengan adanya
perubahan warna jingga atau orange, sedangkan asam amino lainnya tidak
mengalami perubahan warna atau tetap. Hal ini berarti asam amino tersebut
memiliki inti benzen di dalam gugusnya dan asam amino yang lainnya tidak.
Dari hasil pengamatan yang telah diamati kempok 2 yaitu adanya tabung
reaksi yang larutannya tidak berwarna (bening) dan ada yang berwarna jingga
(oranye). Pada tabung reaksi larutan A (glisin), B (asam glutamate), C (histidine),
D (α-alanin), E (β-alanin), G (lisin) tidak ada reaksi apapun sehingga larutannya
berwarna bening seperti warna semula sebelum ditetesi NaOH pekat. Tetapi ada
juga tabung reaksi yang terjadi perubahan warna menjadi warna jingga pekat dan
jingga mengandung cincin aromatik setelah ditetesi NaOH pekat. Warna jingga
pekat diihasilkan pada larutan F (triptofan) karena mengandung banyak jumlah
asam amino, sedangkan warna jingga yang dihasilkan pada larutan H (tirosin)
lebih sedikit jumlah asam aminonya dibandingkan yang terdapat pada larutan F.
Warna jingga dihasilkan dari reaksi senyawa nitro terhadap HNO3.
4. Reaksi Milon
Perubahan warna menjadi merah menunjukan terdapatnya gugus radikal
hidroksi benzene. Jika suatu asam amino berubah menjadi warna merah saat
direaksikan dengan pereaksi millon, maka asam amino tersebut merupakan asam
amino tirosin atau turunannya.
6. Uji Biuret