Injeksi Diazepam
Injeksi Diazepam
I. PENDAHULUAN
1
Diazepam merupakan obat golongan anastesi umum yang digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit disertai hilangnya kesadaran. Diazepam dibuat dalam
bentuk sediaan injeksi yang ditujukan dalam keadaan darurat katrena dapat
mencapai efek yang cepat.
2
b. Zat aditif
Fungsi Nama Zat Sifat Fisika Kimia Stabilitas OTT Konsentrasi Cara Alasan
Zat Aditif Sterilisasi Pemilihan
Pelarut Propilen Cairan jernih, tidak Pada suhu dingin, Zat 10-60% Autoklaf Diazepam
campur glikol berwarna, kental, propilen glikol pengoksid (pelarut atau praktis tidak
(Hand praktis tidak berbau. stabil dalam wadah asi seperti kosolven larut dalam
Book of Dapat bercampur yang tertutup, tapi Kalium parenteral) air. Propilen
excipients dengan etanol (95%), pada suhu tinggi Permanga glikol dapat
6th gliserin dan air; larut cenderung nat. meningkatka
edition ; dalam beberapa mengalami n stabilitas
592) minyak esensial; oksidasi jika dan
tetapi tidak dapat terbuka. Propilen kelarutan
bercampur denga glikol stabil bila diazepam
minyak mineral. dicampur dengan jika berada
etanol (95%), dalam sistem
gliserin atau air. pelarut
Propilen glikol campur.
bersifat
higroskopis.
Pelarut Benzil Cairan tidak Mengalami Zat 2,0% Autoklaf Diazepam
campur alkohol berwarna, bau oksidasi di udara pengoksid atau praktis tidak
(Hand aromatic lemah; rasa menjadi asi dan filtrasi larut dalam
book of membakar tajam. benzaldehid dan asam kuat, air. Benzil
excipients Dapat bercampur asam benzoat. metil alkohol
; 64, FI dengan etanol dan selulosa dapat
IV ; 71) minyak mudah meningkatka
menguap; dalam n stabilitas
etanol (50%) larut 1 dan
dalam 2,5 bagian; kelarutan
dalam air larut 1 diazepam
dalam 25 bagian. jika berada
dalam sistem
pelarut
campur.
3
Pelarut Aqua p.i Cairan jernih, tidak Dipanaska pelarut atau
(FI III ; berwarna, tidak n sampai pembawa
97) berbau, tidak berasa. mendidih steril untuk
masuk ke
dalam
sistemik
tubuh atau
injeks
Pengawet Natrium Pemerian : granul Dengan 0,5% untuk Autoklaf Di gunakan
Benzoat atau serbuk hablur, gelatin, parenteral atau pengawet
(Hand putih; tidak berbau garam filtrasi karena
book of atau praktis tidak besi, sediaan
excipients berbau; stabil di garam ampul di
6th udara. kalsium sterilisasi
edition Kelarutan : air dan garam dengan cara
627 ; 933) (1:1,8), etanol 90% logam filtrasi
(1:50), etanol 95% berat yang
(1:75) mengandu
ng perak
dan
merkuri.
Pelarut Etil Cairan mudah dengan Autoklaf Diazepam
Campur Alkohol menguap, jernih, wadah atau praktis tidak
(Hand tidak berwarna, bau alumuniu Filtrasi larut dalam
book of khas dan m dan air. Etil
excipients menyebabkan rasa dapat alkohol
; 17, FI terbakar pada lidah. berinterak dapat
IV ; 63, Mudah menguap si dengan meningkatka
walaupun pada suhu beberapa n stabilitas
rendah dan mendidih obat. dan
o
pada suhu 78 C. kelarutan
mudah terbakar. diazepam
Kelarutan : jika berada
bercampur dengan air dalam sistem
dan praktis pelarut
bercampur dengan campur.
pelarut organik.
4
III. FORMULASI
INJEKSI DIAZEPAM (Handbook of Injectable Drugs hal 402)
Tiap ml mengandung :
Diazepam 5 mg/ml
Propilen glikol 40%
Etil alkohol 10%
Benzil alkohol 1,5%
Natrium benzoat 0,5%
Aqua p.i ad 1 ml
Rute pemberian : intravena
5
11. Kertas saring
12. Kaca arloji
13. Batang pengasuk
14. Oven
V. PERHITUNGAN
Perhitungan untuk 15 ampul :
V = { (n + 2) v + (2 x 3) } ml
V = { (15 + 2) 1,1 + (2 x 3) } ml
V = 18,7 ml + 6 ml
V = 24,7 ml ~ 25 ml
Penimbangan:
Diazepam = 125 mg
Propilen glikol = 40% x 25 ml = 10 ml
Etil alkohol = 10% x 25 ml = 2,5 ml
Sodium benzoat = 0,5% x 25 ml = 0,125 ml
Benzil alkohol = 1,5% x 25 ml = 0,375 ml
Aqua steril pro injection ad 25 ml
7
5. Propilen glikol Dengan autoklaf 121 oC, selama 15
Etil alkohol menit
Benzil alkohol
Natrium benzoat
VIII. EVALUASI
1. IPC
a. Uji Kejernihan ( Lachman 3 hal 1355 )
Produk dalam wadah dibawah penerangan yang baik, terhalang terhadap
refleks dan mula-mula berlatar belakang hitam dan putih dengan isi yang
dijalankan dengan suatu aksi memutar.
Syarat : semua wadah diperiksa secara visual dan bahwa setiap partikel
yangterlihat harus dibuang untuk infuse volume besar, batas partikel yang
terlihat harus dibuang untuk infuse volume besar batas 50 partikel 10 nm
dan lebih besar serta 5 partikel 2 nm lebih besar per ml.
b. Uji pH ( FI IV hal 1039-1040)
Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter atau indikator universal.
c. Uji keseragaman volume ( FI IV hal 1044 )
Pilih salah satu atau lebih wadah bila volume 10 atau lebih. Ambil isi tiap
wadah dengan alat suntik hipodermik kering berukuran tidak lebih dari 3x
volume yang akan diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik no 21
panjang tidak kurang dari 2,5 cm, keluarkan gelembung udara dalam
jarum suntik tanpa menggosongkan bagian jarum kedalam gelas ukur
kering volume tertentu yang telah dibakukan sehingga volume yang
diukur memrnuhi sekurang-kurangnya 40% volume dari kapasitas yang
tertera.
2. Quality Control
a. Uji Sterilitas (fi4 hal 860)
Inokulasi langsung kepada media ujimenggunakan penyaringan membran
8
Volume tertentu spacimen ditambah volume tertentu media uji inokulasi
selama tidak kurang dari 14 hari, kemudian amati pertumbuhan secara
visual sesering mungkin sekurang-kurangnya pada hari ke 3,4,5,7 dan ke8
dan pada hari terakhir massa uji.
b. Uji Kejernihan ( Lachman II hal 1355 )
Produk dalam wadah diperiksa dibawah penerangan cahaya yang baik,
terhalang terhadap refleks dari mata. Berlatar belakang hitam dan putih
dengan rangkaian isi dijalankan suatu aksi mamutar.
Syarat : semua wadah diperiksa secara visual dari tiap partikel yang
terlihat harus dibuang untuk infus volume besar, batas 50 partikel 10 µm
dan lebih besar, serta 5 partikel ≥ 25µm.
c. Uji Keseragaman Volume ( FI IV hal 1044 )
Pilih salah satu atau lebih wadah bila volume 10 atau lebih. Ambil isi tiap
wadah dengan alat suntik hipodermik kering berukuran tidak lebih dari 3x
volume yang akan diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik no 21
panjang tidak kurang dari 2,5 cm, keluarkan gelembung udara dalam
jarum dan alat suntik. Pindahkan isi dalam alat suntik tanpa
mengosongkan bagian jarum kedalam gelas ukur kering volume tertentu
yang telah dibakukan sehingga volume yang diukur memenuhi sekurang-
kurangnya 40% volume dari kapasitas yang tertera.
d. Uji pH ( FI IV hal 1039-1040)
Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter atau indikator universal.
e. Uji kebocoran ampul(lahman 3 hal 1354)
Letakkan ampul di dalam zat warna (biru metilen 0,5-1%) dalam ruang
vakum. Tekanan atm berikutnya kemudian menyebabkan zat warna
berpenetrasi ke dalam lubang, dapat dilihat sebagian luar ampul dicuci
untuk membersihkan zat warnanya.
9
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia. Edisi IV.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1995. hal. 305-
306, 63-64, 71-72.
2. Trissels, Lawrence A. Handbook of Steril Injection. 11th Edition. hal 402.
3. Kibbe, Arthur H. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Sixth Edition.
Washington D.C: American Pharmaceutical Association; 2000. hal 17, 64,
592
4. Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. Teori dan Praktek Farmasi
Indrustri. Edisi Ketiga. Vol III. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta: UI
Press; 1994. hal. 1355.
5. Charles B, Cleveland dkk. AHFS Drug Information 88: 2003. hal. 2364
6. Departemen kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia. Edisi III.
Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; 1979.
Rancangan Brosur :
10
DEPAM
®
INJEKSI INTRAVENA
Komposisi:
Tiap 1 ml mengandung Diazepam 5 mg
Farmakologi:
Diazepam merupakan turunan Benzodiazepin
yang di gunakan secara meluas sebagai
antiansietas.
Indikasi:
Kejang Otot dan konvulsi, tetanus, epilepsi,
reumatik otot
Kontraindikasi:
Penderita Glaukoma, wanita hamil dan mneyusui,
depresi pernafasan, gangguan hati berat.
Efek samping:
Mengantuk, mual dan konstipasi, kelemahan otot,
ataksia, ketergantungan depresi pernafasan, nyeri
kepala, vertigo, hipotensi.
Dosis
Dewasa 3 x sehari 5 mg
Jika perlu dinaikkan sampai 6 x sehari 5 mg
Penyimpanan :
Simpan di tempat sejuk dan terlindung dari
cahaya
Cara pakai :
Suntik secara intravena
Kemasan :
Ampul @ 1 ml
Diproduksi Oleh :
PT. MEDIKA FARMA
Jakarta-Indonesia
11
Rancangan Etiket :
R
DEPAM
Injeksi intravena
12