Anda di halaman 1dari 3

Identifikasi Risk:

- Audit
- Historical data
- Variance
- In depth interview

VaR = Value at Risk

- Mengukur pencadangan risk

Tujuan Identifikasi Risiko

- Mengetahui risiko-risiko yang dapat memengaruhi kontinuitas perusahaan


- Perusahaan waspada terhadap risiko yang mungkin timbul

Metode Identifikasi Risiko

1. Analisis Loss-Peril-Hazard
2. Analisis Subyektif berdasarkan Sumber risiko
3. Analisis Obyektif berdasarkan
a. Kuesioner
b. Laporan Keuangan
c. Flow Chart
d. Pemeriksaan langsung
e. Interaksi
f. Analisis kontrak
g. Analisis statistic
h. Data historis

CONTOH HASIL ANALISIS (1)

HAZARD PERILS LOSS


Lack of Knowledge Wrong info to customer Customer complains
Poor Supervision Internal Fraud Loss of money
Inefficiency Late Reporting to BI Penalty payment
Lack of Skills Wrong data keyed in Overtime Cost

CONTOH HASIL ANALISIS (2)

NO HAZARD PERIL LOSS


1 - Terjadinya gangguan - Keluhan nasabah atas - Kehilangan
jaringan kesalahan ATM Nasabah
- Koordinasi antar unit
kerja lemah
2 - Kelalaian / human - Teller kekurangan uang - Kehilangan
error atau terdapat selisih uang
- Pegawai tidak
kompeten
3 - Pegawai tidak - Laporan Bulanan ke BI - Denda,
kompeten sering terlambat Reputasi /
- Koordinasi antar unit Teguran BI
kerja lemah
4 - Tidak patuh - Tombol alarm di tempat - Potensi
terhadap prosedur teller tidak berfungsi kehilangan
- Kelemahan supervisi uang /
perampokan
5 - Keterbatasan jumlah - Sering terjadi antrian di - Kehilangan
pegawai cabang nasabah
- Penetapan system
antrian tidak tepat
6 - Terjadinya gangguan - System offline selama dua - Kehilangan
jaringan jam nasabah dan
- Tidak memadainya biaya lembur
sarana hardware

Risk Score (RS)

 Hasil kuantifikasi frekuensi x dampak, yang akan menunjukkan posisi setiap risk issue
apakah berada pada posisi tinggi, menengah atau rendah.

Risk Equavalent Amount (REA)

 Nilai ekuivalensi risiko dalam rupiah, merupakan hasil perkalian RS dengan suatu nilai
rupiah tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
 Pembebanan Modal Risiko Operasional
 Pembentukan cadangan risiko operasional

Tindakan yang seharusnya dilakukan untuk meminimalisir tejadinya risiko pada sebuah event:

- Menyewa daripada membeli


- Menyediakan antar jemput karyawan daripada memberi uang transport
- Membuat sendiri daripada membeli
- Mengoutsource daripada menghire
- Mengasuransikan pabrik daripada menyediakan alat pemadam api.

Tujuan Pelaporan Risio

 Memberikan penjelasan tentang tindakan-tindakan penanganan risiko dan hasil akhir


berikut analisanya pada pihak yang terkait.
 Memberikan bahan pertimbangan atas ditemukannya risiko-risiko baru atau keinginan untuk
meruba cara penanganan atau risiko-risiko yang sudah ada

Perusahaan asuransi tidak ada yang mau cover pengambilan keputusan (yang salah)

Langkah penilaian risiko

- Pengukuran severity
- Pengukuran frekuensi
Yang baik adalah ketika warna merah banyak, karena banyak yang harus di improve

Ada 6 metode pengendalian risk

1. Avoid
a. Menghindari risiko, risikonya besar bahkan tidak tahu risikonya
i. Contoh risiko gagal bisnis
ii. Tindakan: tetap jadi karyawan
2. Reducing
a. Mengurangi risiko
3. Prevention
a. Mencegah risiko
b. Contoh kebakaran Gudang
c. Prevent dengan provide fire extinguisher
4. Retention
a. Menahan/menanggung risk

5. Sharing
a. Membagi risk
6. Transfer
a. Mengalihkan risk
b. Contoh: jasa keamanan, asuransi

Anda mungkin juga menyukai