Anda di halaman 1dari 4

Tugas Pertemuan 8

Rekan mahasiswa ...


pada online kali ini kita membahas tetang materi materialitas dan risiko audit
tugas online adalah :

1. Resiko dalam melaksanakan audit dikenal ada 2 jenis. sebutkan dan jelaskan, berikan contoh
masing-masingnya.
Jawab :
- Risiko Audit (audit risk), adalah risiko yang timbul bahwa auditor tanpa disadari tidak
memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material. Contoh :
- Risiko penugasan (engagement risk), adalah risiko bahwa auditor atau KAP akan menderita
kerugian setelah audit selesai, walaupun laporan audit sudah benar. Contoh : KAP dituntut
hukum oleh masyarakat atau kreditur bank karena klien ternyata ....

2. apakah risiko audit selalu berdampak terhadap risiko penugasan. dalam kondisi apa risiko
audit akan berdampak signifikan terhadap risiko penugasan.
Tidak selalu, sisanya gatau
3. Buatkan audit risk model, jelaskan apa gunanya audit risk model bagi auditor.
AR = IR x CR x DR

Maka DR = AR/(IR x CR)


NB= IR dan CR adalah risiko auditee
AR= Audit Risk DR = Detection Risk = SAR x SSR
IR = Inherent Risk SAR = Substantive Analysis Risk
CR= Control Risk SSR = Substantive Sampling Risk

4. apa yang dimaksud dengan audit risk, inherent risk, control risk dan detection risk, jelaskan
masing-masingnya.
- Risiko Audit (audit risk), adalah risiko yang timbul bahwa auditor tanpa disadari tidak
memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material. Contoh :
- Inherent risk (risiko bawaan) merupakan kerentanan asersi terhadap salah saji (misstatement)
yang material dengan berasumsi bahwa tidak ada kebijakan dan prosedur struktur pengendalian
internal yang terkait. Contoh :
a. valuasi piutang dagang, asersi keberadaan piutang dagang oleh manajemen terkait kecemasan
auditor tentang going concern.
b. kas lebih rentan pencurian dibanding persediaan
- Control risk (risiko pengendalian) adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu
penilaian yang tidak dapat dicegah/dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian
entitas. Contoh :
a. risiko pengendalian yang berhubungan dengan review manual log komputer bisa tinggi karena
kegiatan memerlukan penyelidikan yang mudah terlewatkan, karena volume informasi login.
Pengendalian risiko yang berkaitan dengan prosedur validasi data komputerisasi ini biasanya
rendah bila proses ini diterapkan secara konsisten.
- Detection risk (risiko deteksi) adalah risiko yang timbul akibat auditor tidak dapat mendeteksi
salah saji material yang ada dalam suatu asersi. Contoh :
Auditor ga mungkin periksa 100% saldo akun

5. apa hubungan antara inherent risk, control risk dan detection risk dalam suatu penugasan audit
dan apa kaitannya dengan beban pekerjaan auditor. berikan penjelasan dengan bentuk contoh
kasus.
Mana gua tau
6. apa yang dimaksud dengan salah saji, apa penyebab terjadinya salah saji.
Salah saji adalah kesalahan pencatatan sehingga mempengaruhi tingkat materialitas pada laporan
keuangan. Ada 2 jenis salah saji yaitu :
-salah saji kualitatif adalah kesalahan pengelompokkan rekening di lap keu. Contoh hutang
kurang dari 1 thn dicatat di pinjaman jk panjang. Efeknya adalah hasil current ratio dan debt to
equity ratio gabakal akurat.
- salah saji kuantitatif adalah kesalahan pencatatan yang bersifat angka. Contoh pencatatan
piutang seharusnya 1,65 juta tp ditulis 1,56 juta.
Penyebab salah saji ? Yaitu karena :
A. Kekeliruan (error) mengacu pada kesalahan akuntansi yang dilakukan dengan tidak sengaja
akibat salah perhitungan, salah pengukuran, salah estimasi serta salah interpretasi standar
akuntansi.
B. Kecurangan (fraud) mengacu kepada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara sengaja
dengan tujuan menyesatkan si pengguna lap keu. Ada 2 jenis fraud :
- salah saji dari kecurangan dalam lap keu
- salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva

7. mana salah saji yang risikonya paling besar bagi auditor apakah error atau fraud, jelaskan dan
mengapa.
Mana ku tahu
8 apa yang dimaksud materialitas. bgaimana cara menentukan dan menghitung materialitas.
Materialitas = besarnya nilai yang dihilangkan/ terjadinya salah saji informasi akuntansi
sehingga mengakibatkan berubahnya nilai informasi, tingkat kepercayaan, dan pengambilan
keputusan.
Materialitas merupakan tingkat salah saji materil yang masih bisa diterima yang mempengaruhi
pertimbangan auditor untuk kecukupan (kuantitas) bukti audit
Adapun petunjuk umum dalam praktek untuk menentukan tingkat materialitas adalah :
- klien dengan keuangan stabil = 5%-10% dari laba bersih sebelum pajak
- klien dengan keuangan tidak stabil atau BEP = 0.5% - 1% dari pndptn.
- klien dengan bisnis dalam tahap pengembangan = 0.5% - 1% dari total aktiva.
- klien yang mengalami kerugian berturut turut dan mengalami mslh likuiditas keuangan : 1% -
5% dari total ekuitas.
Contoh :
PT. XXX pny total aset Rp. 100 M . Terjadi salah saji Rp. 700 juta. Apa pndpt auditor mengenai
salah saji material pada lap keu PT XXX ? Wajar / tidak ?
- Menghitung tingkat materialitas = 1% x Rp 100 M = Rp. 1M
-salah saji sbsr 700 jt
Jadi pndpt auditor jika salah saji sbsr Rp 700 jt maka kurang dari nilai tingkat materialitas
sebesar Rp. 1M (700 jt < 1M) , maka total aktiva wajar karena tidak melebihi tingkat materialitas
sbsr 1M.

9. jika terjadi kesalahan yang nilainya lebih besar dari nilai materialitas bagaimana sikap auditor
terhadap kesalahan tersebut. bagaimana jika client tidak mau dikoreksi atau mengkoreksi atas
kesalahan tersebut apa dampak yang berpengaruh terhadap auditor.

Sikap auditor adalah wajib meminta manajemen untuk melakukan koreksi terhadap masing-
masing item salah saji. Kalo klien gamau alias keberatan, maka auditor perlu menjelaskan
alasannya secara rinci karena ini kan berkaitan dengan tuntutan profesi dimana auditor wajib
meminta manajemen melakukan koreksi. Kalo si klien masih gamau ganti, maka auditor akan
menyeratakan sangkalan / disclaimer dalam opininya.

10. apa kaitannya antara materialitas dengan pendapat auditor yang ada 4 atau 5 jenis tersebut,
jelaskan dan berikan contoh.

a. Kalo jumlahnya tidak material (ada kesalahan tapi ga berpengaruh terhadap keputusan
pemakai), maka kesalahan itu dianggap tidak material, sehingga bisa diberikan opini WTP

b. Jika jumlahnya cukup material tapi ga melemahkan lap keu secara keseluruhan, tetap tersaji
dgn wajar. Misalnya ada salah saji di inventori, tapi akun lain seperti kas, piutang, aset tetap
telah disajikan wajar, maka akan dpt opini wajar dgn pengecualian. Pndpt pengecualian
diberikan atas kesalahan penyajian persediaan aja.

c. Kesalahan sangat material sehingga kewajaran/kebenaran keseluruhan lap keu diragukan,


maka bisa aja dikasih opini pndpt tidak wajar atau tidak memberikan pndpt.

kerjakan tugas pada kertas double polio, hasil foto/scan di upload pada forum ini.

tugas online mengandung 2 nilai yaitu : nilai absensi dan nilai tugas itu sendiri.

sehingga tugas agar dikumpulkan sebelum tanggal batas akhir pengumpulan.

terima kasih

Anda mungkin juga menyukai