Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yulio Hagi Cakra Bayu

Kelas/prodi : 2A/D-3 Akuntansi

No absen/NIM : 29/1932510124

Pengauditan : Mengenai materialitas & bukti audit

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan materialitas!


Jawab :
Materialitas aadalah besarnya suatu adanya salah penyajian informasi akuntansi yang dapat
mempengaruhi pertimbangan sesorang yang bergantung pada informasi tersebut.
Contoh :
Apabila terdapat pencatatan asset sebesar Rp 200 juta disuatu perusahaan, maka investor tidak
jadi melakukan investasi diperusahaan tersebut. Namun apabila kesalahan dibawah Rp 200
juta, investor tetap melakukan Investasi. Hal ini berarti Rp 200 juta adalah nilai materialitas
diperusahaan tersebut.

Materialitas dapat digolongkan menjadi 2 :


1.) Materialitas pada tingkat laporan keuangan : salah saji agregal minimum dalam suatu
laporan keuangan.
2.) Materialitas pada tingkat saldo akun : salah satu minimum yang dapat muncul dalam
saldo akun hingga dianggap mengandung salah saji material.

Dasar pertimbangan alokasi materialitas pada akun :


1.) Kemungkinan salah saji dalam akun
2.) Biaya yang mungkin dalam menguji akun

2. Jelaskan hubungan materialitas dan bukti audit!


Jawab :
Materialitas dan bukti audit mempunyai hubungan terbalik, semakin rendah tingkat
materialitas maka semakin banyak jumlah bukti yang diperlukan / semakin tinggi tingkat
materialitas maka semakin sedikit jumlah bukti audit yang diperlukan.

3. Apa yang dimaksud dengan risiko audit!


Jawab :
Risiko audit adalah risiko bahwa auditor tanpa sengaja telah gagal untuk memodifikasi
pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung salah saji material.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan risiko bawaan , pengendalian, dan deteksi!
a) Risiko bawaan
kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material,
dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang
terkait. Risiko salah saji demikian adalah lebih besar pada saldo akun atau golongan
transaksi tertentu dibandingkan dengan yang lain.
b) Risiko pengendalian
risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau
dideteksi sacara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. Risiko ini ditentukan oleh
efektifitas kebijakan dan prosedur pengendalian intern untuk mencapai tujuan umum
pengendalian intern yang relevan dengan audit atas laporan keuanagan entitas. Risiko
pengendalian tertentu akan selalu ada karena keterbatasan bawaan dalam setiap
pengendalian intern.
c) Risiko deteksi
risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat
dalam suatu asersi. Risiko deteksi ditentukan oleh efektivitas prosedur audit dan
penerapannya oleh auditor. Risiko ini timbul sebagai karena ketidakpastian yang ada pada
waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau golongan transaksi,dan sebagian
lagi karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi
tersebut diperiksa 100%.

Anda mungkin juga menyukai