Anda di halaman 1dari 8

RESUME

INSTRUMENTASI TEKNIK
OPEN BIOPSI PADA NY. S DENGAN INDIKASI
LIMPADENOPATI COLLI DEXTRA
DI OK 5.5 (OK EKSTIRPASI)

Oleh :
LALU BANU KARISMA SETIAJI
( PELATIHAN INSTRUMENTATOR OK )

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR
MALANG
2017
RESUME
INSTRUMENTASI TEKNIK
OPEN BIOPSI PADA NY. S DENGAN INDIKASI LIMPADENOPATI COLLI
SINISTRA
DI OK 5.5 (OK EKSTIRPASI)

1. Pengertian
Limpadenopati colli adalah benjolan atau massa baik kongenital maupun didapat
yang timbul di segitiga anterior/posterior leher, diantara klavikula pada bagian inferior
dan mandibula serta pada dasar tengkorak pada bagian superior. Sekitar 50 % kasus
benjolan pada leher berasal dari tyroid, 40 % benjolan pada leher disebabkan
keganasan dan 10 % berasal dari peradangan atau kelainan kongenital (
www.dokterbedah herryuda.com )
Open biopsi adalah tindakan pengambilan sejumlah jaringan tubuh manusia untuk
pemeriksaan patologi anatomy ( http//bedahumum worpress.com)
Tehnik Instrumentasi open biopsi adalah suatu tata cara atau tehnik yang menunjang
tindakan pembedahan dimulai dari proses persiapan alat, mengatur penataan alat
secara sistematis dan penggunaan alat/ instrument selama tindakan operasi incisional
biopsi berlangsung.
2. Indikasi
Pada pasien dengan benjolan disekitar leher, terutama yang dicurigai terdapat
keganasan.
3. Persiapan
3.1.Persiapan Pasien di Kamar Operasi
1) Pasien telah menandatanggani persetujuan tindakan kedokteran dan
mendapatkan pendidikan kesehatan pre, intra dan post operasi.
2) Pasien menanggalkan semua perhiasan dan gigi palsu kalau ada.
3) Pasien dalam kondisi bersih, daerah operasi terbebas dari rambut, serta
memakai pakaian khusus kamar operasi.
4) Pasien di baringkan di meja operasi dengan posisi supine kepala miring ke
kiri.
5) Pasien dengan tindakan lokal anestesi
6) Memasang plat diatermi pada kiri kanan.

3.2.Persiapan Lingkungan
1) Mempersiapkan, mengatur dan mengecek fungsidari alat penunjang
diantaranyamesin electro couter, lampu operasi, meja operasi, meja mayo
dan meja instrumen, lampu operasi.
2) Mempersiapkan linen steril dan instrumen yang akan di gunakan.
3) Mempersiapkan tempat sampah agar mudah di jangkau.
4) Mempersiapkan alat dan duk pada meja operasi
5) Mempersiapkan alat alat, bahan habis pakai.
6) Mengatur suhu ruangan
3.3.Persiapan Alat
3.3.1. Persiapan Instrumen
a) Instrumen di meja mayo
No Nama Alat Jumlah
1. Towel Klem (duk klem) 2
2. Washing & Dressing klem 1
3. Tissue Forcep (pinset anatomi) 2
4. Dissecting klem (pinset chirurgi) 2
5. Gunting Mayo (kasar) 1
6. Gunting metzenboum/gunting benang 1/1
7. Handvat mess no 3 1
8. Mosquito klem 3
9. Hemostatic forcep pean (Pean bengkok) 1
10. Hemostatic forceps kocher lurus 2
11. Surgical scissor ( gunting benang lurus) 1
12. Needle holder kecil 1
13. Pean cantik (sweet clamp/chrome clamp) 1
b) Instrumen Tambahan

No Nama Alat Jumlah


1 Allis 1
2 Seen Miller / Hak Kombinasi 2

c) Instrumen Penunjang

1) Instrumen Penunjang Steril


No Nama Alat Jumlah
1 Kabel couter monopolar 1
2 Bengkok 2
3 Cucing 1
4 Kom sedang 1
5 Baskom 2

2) Instrumen Penunjang On Steril


No Nama Alat Jumlah
1. Mesin couter 1
2. Lampu operasi 2
3. Meja operasi 1
4. Meja instrumen 1
5. Meja mayo 1
6. Troli waskom 1
7. Tempat sampah medis dan non medis 1
8. Gunting verban 1
9. Tempat linen kotor

3.3.2. Set Linen Umum


No Nama Linen Jumlah
1 Duk besar 3
2 Alas meja instrumen 1
3 Duk kecil 4
4 Sarung meja mayo 1
5 Duk lubang 6
6 Schort (gaun operasi) 6

3.3.3. Bahan Habis Pakai

No Nama bahan Jumlah


1 Mess no 15 1
2 Handsconsesuai ukuran 3
3 Normal saline 0,9 % 1 botol
4 Mersilk 3 – 0 1
6 Kasa sedang/deppers 10/3
7 Underpad on steril 1
8 Soufratule 1
9 Spuit 3 cc 1
10 Pehacain 1 ampul
11 Spongostan 1
12 Povidone Iodine 10% secukupnya
13 Hipavix secukupnya
14 Alkohol 70 % secukupnya

4. Instrumentasi Teknik
1. Perawat instrumen menyiapkan alat, linen dan bahan habis pakai yang akan di
gunakan.
2. Perawat instrumen melakukan scrubing, gowning, dan gloving
3. Perawat instrumen menyiapkan meja instrumen yang meliputi duk besar dan
tebal, kemudian duk sedang.
4. Menata linen di meja instrumen yang meliputi gaun, duk besar, duk sedang dan
duk lubang.
5. Menyiapkan meja mayo meliputi sarung meja mayo, under pad steril, duk
kecil.
6. Perawat instrumen menyiapkan alat di meja mayo dan di meja instrumen
sesuai kebutuhan, kemudian menutupi dengan duk sedang.
Sign In(konfirmasi identitas, informed consent pasien, sign mark area operasi,
kesiapan mesin anastesi dan pulse oksimetri)
7. Setelah pasien di tidurkan terlentang (supinasi) dengan tangan kebawah dan
kepala miring ke kiri, perawat sirkuler memasang plate diatermi pada paha
kiri pasien, kemudian pasang underpad on steril di bawah kepala.
8. Perawat instrumen melakukan surgical scrubing, gowning dan gloving
kemudian membantu operator dan asisten mengenakan gowning dan gloving
steril sesuai ukuran.
9. Perawat memberikan desinfeksi klem dan cucing yang berisideppersdan
povidon iodine 10%kepada operatoruntuk dilakukan desinfeksi pada lapangan
operasi
10. Operator melakukan desinfeksi pada lapangan operasi yaitu area leher kiri
secara melingkar dari arah dalam ke arah luar.
11. Dilakukan drapping :
a) Memberikan duk lubang untuk di pasangkan di bagian atas menutupi area
leher sampai dada.
b) Memberikan duk sedang untuk di pasangkan di bagian bawah mulai
badan sampai kaki.
12. Perawat instrumen mengatur dan memasang kabel couter,dekatkanke daerah
yang akan di operasi, fiksasi dengan duk klem.Kemudianmendekatkanalat–alat
yang akandipakaidi dekat meja operasi.
13. Memberikan spuit 3 cc yang berisi pehacain kepada operator untuk infiltrasi
daerah yang akan di operasi.
Time Outout ( konfirmasi nama tim operasi, konfirmasi pemberian antibiotik
profilaksis, tindakan darurat di luar standart operasi, estimasi lama operasi,
antisipasi kehilangan darah, perhatian khusus selama pembiusan, sterilitas
alat instrumen bedah, jumlah instrument, jumlah kasa,jumlah deppers dan
jumlah jarum )
Dilanjutkan berdoa dipimpin oleh operator
14. Memberikan pinset chirurgis kepada operator untuk memastikan efek dari
pehacain ( anesthesinya ), serta menanyakan kepada pasien masih sakit apa
tidak untuk memastikan sudah terbius.
15. Memberikan handvat mess dengan mess no 15dan pincet chirurgis kepada
operator untukinsisipada daerah sekitar leher bawah mandibulasampai tampak
lemak,sementara asisten merawat perdarahan dengan menggunakan mosquito,
kasa kering dan couter.
16. Berikan double pinset chirurgis dan couter kepada operator dan asisten untuk
memperdalam insisi.
17. Berikan pean manis kepada operator untuk memisahkan tumor dengan otot
(split), sementara asisten di berikan seen miller / hak kombinasi untuk
memperluas lapang pandang operasi.
18. Setelah tampak tumor maka berikan allis klem untuk memegang tumor, dokter
operator memisahkan tumor dengan jaringan sekitarnya dengan menggunakan
pean manis sampai tumor tersebut terlepas dari jaringan sekitarnya.
19. Selanjutnya tumor diangkatdan diberikan kepada perawat circuler untuk
dimasukkan ke dalam botol berisi cairan formalin yang sudah bertuliskan
identitas pasien untuk dilakukan pemeriksaan PA,
20. Berikan klem dan kassa serta couter pada operator dan asisten untuk merawat
perdarahan. Cek sampai benar-benar tidak ada perdarahan.
21. Bila sudah tidak ada perdarahan, berikan spongostan pada operator untuk
mengurangi perdarahan
sign out( hitung jumlah kasa, dan jumlah alat, kesesuaian jenis tindakan )dengan
mencocokan jenis tindakan, kecocokan alat, bahan habis pakai yang di
gunakan, serta perhatian khusus pada pasien setelah tindakan.
22. Berikan operator nald voeder, pinset chirurgis dan benang meersilk 3 - 0 untuk
menjahit untuk kulit.Berikan klem dan gunting benang pada asisten untuk
untuk menjepit dan menggunting benang.
23. Setelah proses menjahitnya selesai bersihkan area operasi dengan kasa yang di
basahi normal salin dan di keringkan dengan kasa kering
24. Tutup luka operasi dengan soufratule, kasa kering kemudian hypafix
25. Lepas duk klem dan hitung kembali jumlah alat dan kasa lalu bersihkan pasien
dari alat alat.
26. Operasi selesai, bersihkan dan rapikan pasien, dan catat bahan habis pakai di
lembar depo.
27. Inventarisasi peralatan yang di pakai, alat di dekontaminasi, di cuci dan di
kemas selanjutnya di sterilkan.
28. Motivasi pasien tentang :
1) 3 hari pertama luka operasi tidak boleh terkena air
2) Makan dan minum tidak ada pantangan
3) Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
4) Kontrol sesuai anjuran dokter

Pembimbing OK 1

( )
DAFTAR PUSTAKA

Arif Muttaqin, (2008) Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Tumor MamaeJakarta EGC.

Tumor colli/benjolan leher( www.dokterbedah herryuda.com ) diakses tanggal 2 desember


2014 jam 18.30

Incisional/eksisional biopsi, ( http//bedahumum.wordpress.com) diakses tanggal 2 desember


2014 jam 19.00

Brunner & Suddarth (2003), Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Volume 3,
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Fernsebner, Billie. 2005. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif vol.2 Jakarta EGC.

Jitiwiyono, Sugeng & Kristiyanansari, Weni. (2010) Asuhan Keperawatan Post Operasi.
Yogyakarta: Nuha Medika

J Gruendemannbarbara, fernsebner Billie. (2005) Buku Ajar Keperawatan perioperatif


Volume 1. Jakarta EGC.

Smeltzer, Suzanne C. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 3, edisi 8.
Jakarta EGC.

Sjamsuhidayat, R, dan Wim De Jong. 1998. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai