Anda di halaman 1dari 4

Fiona Veronica Sangian

J011191060
Fakultas Kedokteran Gigi

Istilah-istilah yang sering digunakan dalam catatan kaki.

 Ibid, singkatan dari ibidan, artinya sama dengan di atas.

Untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya.

Aturannya adalah sebagai berikut:


1. Digunakan jika pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama yang telah
ada di bagian sebelumnya tanpa diselingi catatan kaki dari sumber lain. Dengan
kata lain, kutipan tersebut berada tetap di atasnya dan tidak diselingi kutipan lain.
2. Ibid tidak dipakai jika ada catatan kaki dari sumber lain yang menyelinginya.
3. Jika catatan yang dikutip halaman bukunya masih sama seperti kutipan
sebelumnya, cukup gunakan kata Ibid diikuti tanda titik. Dengan kata lain, jika
terdapat dua kutipan dari halaman buku yang sama, maka catatan kaki untuk
kutipan kedua hanya menggunakan kata Ibid.
4. Jika yang dikutip sudah berbeda halaman, maka aturan penulisannya: Ibid.,
halaman.
5. Ibid ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring, dan diakhiri tanda
titik.
Contoh:
1
Michele Leonardi Darbi dan Margaret M. Walsh, Dental Hygiene : Theory and Practice,
(St. Louis: Elsevier, 2015), hlm. 8
2
Ibid.
3
Ibid., hlm. 9
 op.cit., singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip.

Digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip tetapi sudah disisipi
catatan kaki lain dari sumber yang lain. Urutan nama penulisan pengarang, op.cit, nomor
halaman.

Aturannya adalah sebagai berikut:


1. Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah
diselingi sumber lain.
2. Halaman buku yang dikutip berbeda.
3. Penulisannya: nama pengarang, Op. Cit., nomor halaman
4. Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus
diikuti judul bukunya.
5. Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, dan setiap suku
kata diakhiri tanda titik.
Contoh :
1
Michele Leonardi Darbi dan Margaret M. Walsh, Dental Hygiene : Theory and Practice,
(St. Louis: Elsevier, 2015), hlm. 8
2
Sandra L. Myers dan Alice E. Curran, General and Oral Pathology For Dental Hygiene
Practice, (Philadelphia: F.A Davis Company, 2014), hlm. 45
3
Michele Leonardi Darbi dan Margaret M. Walsh, Op. Cit., hlm. 50
 loc. cit., singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip.

Seperti op. cit tetapi dari halaman yang sama. Urutan penulisannya nama pengarang loc.
cit (tanpa nomor halaman).

Aturannya adalah sebagai berikut:


1. Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah
diselingi sumber lain.
2. Halaman buku yang dikutip sama.
3. Loc. Cit. tidak perlu memakai nomor halaman karena nomor halamannya sama
dengan kutipan sebelumnya.
4. Penulisannya: nama pengarang, Loc. Cit.
5. Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus
diikuti judul bukunya.
6. Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, dan setiap suku
kata diakhiri tanda titik.
Contoh :
1
Michele Leonardi Darbi dan Margaret M. Walsh, Dental Hygiene : Theory and Practice,
(St. Louis: Elsevier, 2015), hlm. 8
2
Sandra L. Myers dan Alice E. Curran, General and Oral Pathology For Dental Hygiene
Practice, (Philadelphia: F.A Davis Company, 2014), hlm. 45
3
Michele Leonardi Darbi dan Margaret M. Walsh, Loc. Cit.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2014, Pengertian footnote ibid, op. cit, dan loc. cit, Trigonal Media, dilihat 25
agustus 2019, <https://www.trigonalmedia.com/2014/12/pengertian-footnote-ibid-op-cit-
dan-loc.html>
Mesin 2016, Cara penulisan daftar pustaka dan catatan kaki yang benar, UPT.
Perpustakaan, dilihat 25 agustus 2019, <http://perpustakaan.polsri.ac.id/cara-penulisan-
daftar-pustaka-dan-catatan-kaki-yang-benar/>

Anda mungkin juga menyukai