Anda di halaman 1dari 12

“DAFTAR PUSTAKA”

KELOMPOK 9

ANGGOTA :

1. Nor Latifah (10621052)


2. Nur Azizah Amanda (10621053)
3. Nur Faiz Hidayat (10621054)
4. Nur Lathifa Prabawati (10621055)
5. Nur Marhaenis Setyowati (10621056)

Dosen Pengajar : M. Khafid, drg., M.Kes


A. Pengertian

Sistem pengacuan pustaka (pengutipan) dan penyusunannya daftar pustaka


merupakan dua unsur penting yang dinilai dalam akreditasi jurnal. Kedua unsur
tersebut jelas tertuang dalam buku pedoman akreditasi bahwa penyusunannya
haruslah baku dan konsisten serta menggunakan aplikasi pengutipan yang standar.
Jurnal yang menerbitkan artikel dengan sistem pengacuan yang tidak baku dan
konsisten akan mendapatkan poin nol atau kosong. Dengan demikian, akreditasi
jurnal akan menurun.

Di sisi lain, pengelola jurnal selalu mengupayakan peningkatan reputasi dan


nilai akreditasi. Sebagai konsekuensinya, editor sangat ketat memerhatikan dan
menilai setiap naskah yang masuk terutama apakah sistem pengacuan dan daftar
pustakanya sudah baku atau belum. Termasuk apakah sudah menggunakan aplikasi
pengutipan atau belum. Bila tidak, maka editor tidak segan-segan untuk meminta
penulis untuk merevisi atau bahkan melakukan reject atau penolakan terbit.

Akibatnya, tak sedikit tulisan penulis ditolak oleh editor jurnal oleh karena
alasan yang sepele terkait penulisan sitasi dan referensinya yang tidak baku dan
konsisten. Permasalahan ini hadir disebabkan oleh dua hal utama yaitu: (1)
minimnya pengetahuan tentang standar pengacuan (pengutipan) terhadap sumber
referensi yang mengacu pada format standar seperti APA style, MLA style,
Chichago style, IEE style dan Hardvard style; dan (2) Penulisan sitasi dan referensi
masih dilakukan secara manual tanpa menggunakan aplikasi pengutipan standar.

Atas dasar persoalan tersebut, maka sangat perlu dilakukan edukasi


(pelatihan) penulisan sitasi dan referensi. Terutama pada penulisan sitasi dan daftar
pustaka menurut format APA style. Tujuannya adalah untuk mengedukasi dan
mendekatkan masyarakat tentang tata cara menulis sitasi dan referensi dengan
format APA style dengan bantuan software manajemen referensi yaitu aplikasi
Mendeley. Pemilihan aplikasi

Mendeley didasarkan pada kemudahan penggunaannya dan fiturnya yang


lebih lengkap dibanding dengan aplikasi sejenis. Harapannya, dengan
dilaksanakannya kegiatan ini, para penulis dapat memahami gaya penulisan sitasi
dan referensi APA style dan juga menguasai penggunaan aplikasi Mendeley.
B. Tujuan

Menulis daftar pustaka memiliki beberapa tujuan, apa saja itu? Berikut beberapa
tujuan menulis daftar pustaka:

1. Menguatkan tulisan ilmiah

Maka dari itu, ketika mengutip sebuah tulisan jangan lupa untuk mencantumkan
sumbernya.

2. Untuk menghindari tuduhan plagiat

Penulisan daftar pustaka juga bertujuan untuk menghindari tuduhan plagiat atau
penjiplakan, sehingga keaslian karya ilmiah tetap terjaga.

3. Untuk menghargai penulis yang menjadi sumber acuan dalam penulisan


karya ilmiah

Dengan menulis daftar pustaka, kamu dianggap telah mengakui bahwa ide atau
kutipan yang kamu tulis berasal dari pemikiran orang lain sekaligus menghargai karya
ilmiah dari penulis lainnya.

4. Membantu pembaca lainnya mengetahui lebih dalam sumber kutipan karya


ilmiah yang ditulis

Tidak jarang pembaca yang ingin menelusuri informasi lebih lanjut mengenai
sumber bacaan dari sebuah karya ilmiah. Berkat adanya daftar pustaka, maka
pembaca mudah mencari sumber untuk membuat karya ilmiah yang baru.

C. Cara Penulisan Sumber Kutipan

1. Cara Menulis Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah mengutip tulisan dari sumber acuan tanpa merubah
kalimat sang penulis. Istilah mudahnya, mengutip langsung menggunakan teknik
copy-paste sebuah tulisan. Sesuai ketetapan American Psychological Association atau
APA, kutipan langsung terdiri dari dua jenis yaitu kutipan langsung pendek dan
kutipan langsung panjang.

Kutipan langsung pendek berarti mengutip sebuah tulisan tidak lebih dari 40 kata.
Untuk penulisan kutipan langsung pendek, tulislah menjadi satu paragraf dengan
tulisan kamu dan disertai dengan tanda kutip. Hal ini untuk membedakan mana tulisan
kamu dan kutipan dari orang lain. Tulis sumbernya berdekatan dengan kutipan yang
kamu tulis.

Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari 40 kata atau biasa dikenal
dengan block quote. Cara menulis kutipan langsung yaitu membuat paragraf baru
dengan kalimat agak sedikit menjorok ke kanan tanpa tanda kutip, namun tetap
menggunakan jenis font yang sama dengan tulisanmu. Hal ini untuk membedakan
mana tulisan yang kamu kutip, mana tulisan kamu sendiri.

Perlu diingat bahwa mengutip sebuah tulisan tidak hanya dilakukan untuk mendukung
ide tulisanmu, namun bisa juga digunakan untuk menunjukan bahwa ada beberapa
penulis yang tidak setuju dengan ide kamu atau memiliki pandangan berbeda dengan
ide kamu.

Contoh kutipan langsung:

“perempuan harus memiliki ruang dan uang untuk dirinya sendiri” (Hadid, 2002, h. 3)

2. Cara Menulis Kutipan tidak Langsung

Dalam hal ini, penulis berarti tidak mengutip secara utuh kalimat dari sumber acuan
namun penulis merangkai kalimatnya sendiri. Kutipan tidak langsung atau biasa
disebut parafrasa, umumnya tidak perlu menuliskan nomor halaman dari sumber yang
dikutip.

Tetapi American Psychological Association atau APA menganjurkan untuk


menuliskan nomor halaman dari sumber yang menjadi acuan. Jika kamu menganggap
mencantumkan nomor halaman dapat membantu pembaca karya ilmiah mu, maka
tidak ada salahnya untuk menuliskan nomor halaman. sebaiknya, diskusikan hal ini
dengan dosen pembimbing, atau tutor mu.
Contoh kutipan tidak langsung:

Hal ini dikemukakan oleh Goffman (1951) yang berpendapat bahwa laki-laki
cenderung memilih pasangan yang memiliki status sosial yang sama dengannya.

Atau bisa juga dengan cara : Pada tahun 1950, Goffman melakukan penelitian tentang
keterkaitan antara laki-laki dengan status sosial.

D. Teknik

Teknik pengutipan yang diajarkan mencakup cara pengutipan yang berada di


awal dan di akhir kalimat untuk satu orang penulis, dua orang penulis atau lebih serta
penulisan kutipan untuk satu orang penulis yang memiliki beberapa publikasi pada
tahun yang sama. Contoh:

1. Satu Orang Penulis


Adapun penulisan sitasi untuk satu orang penulis yang terdapat di awal kalimat dan di
akhir kalimat menurut format APA style dapat dituliskan dengan cara sebagai berikut:
● Awal Kalimat:
Menurut Nane (2019) landak laut memiliki nilai ekonomis yang tingi dan telah
dipasarkan secara lokal di Pulau Tomia, Wakatobi
● Akhir Kalimat
Landak laut memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan telah dipasarkan secara
lokal di Wakatobi (Nane, 2019).
2. Dua Orang Penulis
Adapun penulisan sitasi untuk satu orang penulis yang terdapat di awal kalimat dan
diakhir kalimat menurut format APA style adalah sebagai berikut:
a. Awal Kalimat:
Menurut Nane dan Paramata (2020)
landak laut di Pulau Tomia, Wakatobi
telah mengalami overfishing. 5.
b. Akhir Kalimat
Landak laut di Pulau Tomia, Wakatobi
telah mengalami overfishing (Nane & Paramata, 2020)
Perbedaan utamanya terletak pada penggunaan kata dan dan simbol & sebagai
penghubung nama penulis.

3. Tiga Orang Penulis Atau Lebih


Adapun penulisan sitasi untuk satu orang penulis yang terdapat di awal kalimat dan di
akhir kalimat menurut format APA style adalah sebagai berikut:
● Awal Kalimat
Penelitian Nane et al. (2020) menemukan bahwa landak laut jenis Echinotrix
diadema hidup pada ekosistem terumbu karang.
● Akhir Kalimat:
Landak laut jenis Echinotrix diadema hidup pada ekosistem terumbu karang
(Nane et al., 2020).
4. Kutipan ganda untuk satu penulis dengan beberapa publikasi di tahun yang
sama
Penulisan kutipan berganda untuk satu orang penulis yang memiliki beberapa
publikasi dalam satu tahun yang sama. Maka cara penulisannya adalah dibedakan
dengan huruf setelah tahun dan menggunakan koma sebagai pemisah antar-tahun
terbitan. Adapun cara penulisannya adalah sebagai berikut:

Landak laut merupakan salah satu biota laut yang telurnya dapat dikonsumsi (Nane,
2019a, 2019b, 2019c, 2019d)

5. Kutipan ganda untuk beberapa penulis di tahun yang berbeda.


Adapun cara penulisannya menurut format APA style adalah sebagai berikut:

Telur landak laut dapat dikonsumsi baik dalam keadaan segar maupun olahan
(Hernandez et al., 2020; Nane, 2020; Takagi et al., 2017).

Adapun capaian pembelajaran yang didapatkan oleh peserta setelah mengikuti


kegiatan pelatihan ini yaitu:

1. Kemampuan peserta melakukan pembuatan akun Mendelay secara mandiri


2. Kemampuan peserta dalam mengintegrasikan pemasangan dan pengoperasian
aplikasi Mendeley dengan aplikasi Microsoft Office Word
3. Kemampuan peserta dalam menulis kutipan atau sitasi sesuai format APA style
baik dari sumber elektronik maupun nonelektronik (cetak)
4. Kemampuan peserta menuliskan referensi atau daftar Pustaka sesuai format APA
style.

6. Buku tanpa penulis atau editor individu:

Judul Buku. (Tahun). Kota Penerbit: Penerbit.

Contoh:

The History of Science. (2008). London: University Press.

7. Buku dengan editor:

Nama Editor (Ed.). (Tahun). Judul Buku. Kota Penerbit: Penerbit.

Contoh:

Miller, J. (Ed.). (2012). Advances in Medicine. Boston: Scientific Publications.

8. Artikel dari jurnal cetak:

Nama Penulis, A. A., Nama Penulis, B. B., & Nama Penulis, C. C. (Tahun). Judul
Artikel. Judul Jurnal, Volume(Issue), Halaman.

Contoh:

Johnson, R., & White, L. (2007). The Impact of Climate Change. Environmental
Studies, 15(3), 245-261.

9. Artikel dari jurnal daring (online):

Nama Penulis, A. A., Nama Penulis, B. B., & Nama Penulis, C. C. (Tahun). Judul
Artikel. Judul Jurnal, Volume(Issue), Halaman. DOI atau URL

Contoh:

Smith, M., & Davis, R. (2015). The Role of Technology in Education. Journal of
Educational Technology, 8(2), 112-125. https://www.journalofedtech.com/article

10. Artikel dari surat kabar:


Nama Penulis, A. A. (Tahun, Bulan Tanggal). Judul Artikel. Judul Surat Kabar,
Halaman.

Contoh:

Brown, P. (2019, Mei 10). Advances in Cancer Research. The New York Times, p.
A4.

E. Klasifikasi Gaya Penulisan Daftar Pustaka

Ada banyak format penulisan daftar pustaka atau yang dikenal sebagai gaya sitasi
(citation style). Dari berbagai format yang ada, terdapat tiga jenis sitasi yang paling
umum digunakan yaitu:

• Modern Language Association (MLA), biasanya digunakan pada bidang ilmu


bahasa, humaniora, filosofi, seni, linguistik, dIl.

• American Psychological Association (APA), biasanya digunakan pada bidang ilmu


sosial sains, pendidikan, teknik, dll.

• Chicago Manual Style (CMS), biasanya digunakan pada bidang ilmu sejarah,
humaniora, dll

F. Cara Menulis Daftar Pustaka

Secara umum, daftar pustaka ditulis menggunakan urutan berikut ini:

1. Nama penulis

Nama penulis dicantumkan paling awal.Penulisannya dimulai dari nama


belakang/nama keluarga, lalu dikuti tanda koma (.). Setelah itu, cantumkan nama
tengah (jika ada) dan nama belakang penulis.

2. Tahun terbit

Setelah nama penulis, hal selanjutnya yang perlu dicantumkan adalah tahun terbit
tulisan. Tahun terbit buku dapat dilihat di halaman awal setelah halaman judul.
Sementara itu, tahun terbit artikel jurnal dan makalah biasanya tercantum pada header
di bagian atas

3. Judul buku atau artikel yang dirujuk


Unsur selanjutnya yaitu judul tulisan. Tuliskan judul secara lengkap sesuai dengan
yang tertera pada sumber, baik berupa buku, artikel jurnal, makalah, atau
sumber-sumber lainnya.

4. Nama penerbit

Setelah mencantumkan judul tulisan, cantumkan juga pihak yang menerbitkan tulisan
tersebut. Nama penerbit buku biasanya tertulis di sampul depan, belakang, atau di
halaman yang sama dengan informasi tahun terbit. Jika sumber yang digunakan
adalah artikel jurnal, tuliskan nama jurnal yang memuat artikel tersebut.

5. Tempat terbit/keterangan terbitan

Bagian terakhir dari penulisan daftar pustaka adalah keterangan penerbitan.


Keterangan ini dapat berupa tempat terbit maupun keterangan lainnya. Keterangan
berupa tempat terbit biasanya digunakan untuk sumber berupa buku. Informasinya
dapat dilihat di halaman yang sama dengan tahun terbit buku. Sementara itu,
keterangan penerbitan pada artikel jurnal atau makalah biasanya berupa nomor dan
volume tulisan terkait yang informasinya dapat dilihat di bagian header.

G. Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Contoh penulisan daftar pustaka

Berikut ini adalah contoh penulisan daftar pustaka menggunakan metode penulisan
APA.

1. Daftar pustaka dari artikel jurnal:

Hae, Zen. 2013. Pembicaraan Ringkas Puisi-puisi Subagio Sastrowardoyo. Jurnal


Poetika, 1(2), 87-96. https://doi.org/10.22146/poetika.v1i2.10390

2. Daftar pustaka dari jurnal dengan lebih dari satu penulis:

Grady, J. S., Her, M., Moreno, G., Perez, C., & Yelinek, J. (2019). Emotions in
storybooks: A comparison of storybooks that represent ethnic and racial groups in the
United States.Psychology of Popular Media Culture, 8(3), 207-217.
https://doi.org/10.1037/ppm0000185

3. Daftar pustaka dari buku:

Subagio Sastrowardoyo. 1975. Keroncong Motinggo. Jakarta: Pustaka Jaya.

4. Daftar pustaka dari website media online:


Carey, B. (2019, 22 Maret). Can we get better at forgetting? The New York Times.
https://www.nytimes.com/2019/03/22/health/me forgetting-psychology.html

5. Skripsi/Tesis/Disertasi Aturan penulisan

Nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada),
tahun, judul skripsi/tesis/disertasi, skripsi/tesis/disertasi (cetak miring), nama program
studi dan/atau perguruan tinggi, kota tempat perguruan tinggi.

Contoh:

Natsir, M. 2008. Studi Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di


Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga, Jalur Nilai Tukar, dan Jalur Ekspektasi Inflasi
Periode 1990:2-2007:1. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga.
Surabaya.

6. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi (Berisi Himpunan Peraturan,


UU, dan sejenisnya)

Aturan penulisan: nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan, judul


peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), nomor atau seri peraturan/UU,
edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.

Contoh:

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 58
(Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta.

7. Peraturan, Undang-Undang, dan sejenisnya (cetak lepas, tidak berupa buku


himpunan)

Aturan penulisan: nomor dan tahun peraturan/UU, judul peraturan/UU yang


dirujuk (cetak miring), tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada), nomor lembaran
negara (jika ada), organisasi penerbit (jika ada), kota tempat pengesahan/penerbitan.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan
Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
4301. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional


Pendidikan. 16 Mei 2005. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA

Goffman, E. (1951). Symbols of class status. British Journal of Sociology, 2, 294–304.

https:// https://doi.org/10.2307/588083

Mardin, H., Baharuddin, B., & Nane, L. (2020). Pelatihan Cara Menulis Sitasi Dan Daftar

Pustaka Jurnal Format Apa StyleMenggunakan Aplikasi Mendeley. Jurnal Abdidas,


1(3), 137-143.

BAB, IV. "Penulisan Daftar Pustaka." FAKULTAS KESEH UNIVERSIT (2019): 33.

Anda mungkin juga menyukai