Anda di halaman 1dari 19

Gaya selingkung, kutipan dan

dafar pustaka
Anisa Mufida
Choirummintin Wulandari
Abdul Mughni
Rozy Dwi Sahputra
yaitu berupa gaya penulisan-penerbitan yang diterapkan
dalam suatu lingkungan yang khas, apakah itu negara
atau lembaga atau komunitas/kelompok tertentu.
GAYA SELINGKUNG
Penerbit di Amerika mengacu pada American
Government Printing Style.
Penerbit di universitas mengacu pada Cambrigde
University House Style
Penerbit di Malaysia menerapkan aturan gaya
selingkung yang sifatnya resmi dan wajib diikuti setiap
lembaga pemerintahan di Malaysia, terutama
kaitannya dalam penerbitan buku mengacu pada
Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Malaysia

Contoh jenis gaya selingkung:
Sementara di Indonesia...

Istilah gaya selingkung diperkenalkan oleh Penerbit ITB
dengan motornya tokoh perbukuan nasional, Ibu Sofia
Mansoor.


Kutipan adalah bagian dari pernyataan,
pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan,atau
hasil penelitian dari penulis lain atau penulis
sendiri yang telah terdokumentasi. Kutipan
dilakukan apabila penulis sudah memperoleh
sebuah kerangka berpikiryang mantap. Jika
belum, hasilnya akan merupakan karya
suntingan, yaitusuSUN dan gunTING.
Kutipan
(1) untuk menegaskan isi uraian,
(2) untuk membuktikan kebenaran dari sebuah
pernyataan yang dibuat oleh penulis,
(3) untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan
teori yang digunakanpenulis,
(4) untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan
kutipan yang digunakan,
(5) untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang
akan dibahas, dan
(6) untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan
tulisan orang lain sebagai milik sendiri (plagiat).
Manfaat Kutipan
A. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah cuplikan tulisan orang lain tanpa
perubahan ke dalam karya tulis kita. Prinsip yang harus diperhatikan pada
saat mengutip langsungadalah sebagai berikut.
1. Tidak boleh mengadakan perubahan terhadap teks asli yang dikutip.
2. Harus menggunaan tanda [sic!], jika ada kesalahan dalam teks asli.
3. Menggunakan tiga titik berspasi [. . .] jika ada bagian dari kutipan yang
dihilangkan.
4. Mencantumkan sumber kutipan dengan sistem MLA, APA, atau sistem
yang
berlaku sesuai dengan selingkung bidang.



Jenis Kutipan
1. Kutipan Langsung Pendek (tidak lebih dari empat
baris) dilakukan dengan cara
diintegrasikan langsung dengan teks,
diberi berjarak antar baris yang sama dengan teks,
diapit oleh tanda kutip, dan
disebut sumber kutipan.

Macam Kutipan Langsung
2. Kutipan Langsung Panjang (lebih dari empat baris)
dilakukan dengan cara
dipisahkan dari teks dengan spasi (jarak antar baris) lebih
dari teks,
diberi berjarak rapat antarbaris dalam kutipan,
disebut sumber kutipan, dan
boleh diapit tanda kutip, boleh juga tidak.
Kutipan tak langsung adalah kutipan yang diuraikan kembali
dengan kata-kata sendiri. Untuk dapat melakukan kutipan jenis
itu, pengutip harus memahami intisari dari bagian yang dikutip
secara tidak langsung itu. Kutipan tidak langsung dapat dibuat
secara panjang maupun pendek dengan cara
diintegrasikan dengan teks,
diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks,
tidak diapit tanda kutip, dan
dicantumkan sumber kutipan dengan sistem MLA, APA, atau
selingkung bidang.
Kutipan Tak Langsung (Inti Sari
Pendapat)
Daftar pustaka dapat disusun dengan berbagai format.
Ada tiga format yangakan diuraikan dalam modul ini, yakni
format MLA (The Modern Language Association) dan format
APA (American pychological Association) serta format
Indonesia. Kedua format itu adalah format yang umum
ditemukan dalam bidang ilmu humaniora. Akan tetapi,
sebenarnya, ada berbagai format daftar pustaka yang berlaku
di selingkung bidang ilmu. Misalnya, format daftar pustaka
untuk bidang ilmu biologi, kedokteran,hokum, dan lain-lain.
Daftar Pustaka
a. Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri,
baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan
ke dalam.
b. Jarak antarbaris adalah 1,5 spasi.
c. Daftar Pustaka diurut berdasarkan abjad huruf
pertama nama keluarga penulsi. (Akan tetapi, cara
mengurut daftar pustaka amat bergantung pada bidang
ilmu. Setiap bidang ilmu memiliki gaya selingkung).
d. Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah
yang dikutip, nama penulis itu harus dicantumkan ulang.
Teknik penulisan daftar pustaka
1) nama penulis yang diawali dengan penulisan nama
keluarga,
2) tahun terbitan karya ilmiah yang bersangkutan,
3) judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar
untuk huruf pertama tiap kali kecuali untuk kata
sambung dan kata depan, dan
4) data publikasi berisi nama tempat (kota) dan nama
penerbit karya yang dikutip.

Unsur yang harus dicantumkan dalam
daftar pustaka adalah:


CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA (1)
(Dipilih dari Rifai, 2005)
Anonim. 1993. Annual Report. Rome:
International Board for Plant Genetic
Resources. (Pengarang tidak dapat
diketahui. Laporan tahunan seperti
ini dapat pula didaftar di bawah
kepengarangan badan yang
menerbitkannya).


CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA (2)
Guhardja, E. 1994. Komunikasi pribadi. (Pengacuan pada
informasi yang diperoleh secara lisan atau melalui
surat langsung).

Nampiah & Rifai, M. A. 1987. Species of Alternaria in
agricultural centres in Java. Makalah dalam Symposium
on Crop Pathogens and Nematodes. BIOTROP, Bogor,
2123 Febuary 1987. (Kertas kerja yang dibacakan
dalam suatu pertemuan ilmiah).


CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA (3)
Rifai, M. A. 1968a. The Australasian Pezizales in the Herbarium of
the Royal Botanic Gardens Kew. Verh. Ned. Akad. Wet. Ser. II.
57(3): 1295. (Artikel setebal buku dalam berkala
berseri. Perhatikan nama berkala disingkat, nomor seri
dengan angka Romawi, nomor jilid diikuti nomor
terbitan yang dicantumkan dalam kurung).
Rifai, M. A. 1968b. Kostermansinda Rifai genus novum
Hyphomycetarum. Reinwardtia 7: 375381. (Artikel
diterbitkan penulis yang sama dalam tahun yang sama
dengan artikel sebelumnya, muncul dalam berkala yang
namanya tak disingkat karena terdiri atas sepatah
kata, nomor terbitan tak dicantumkan).


CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA (4)
Sastrapradja, D.S., Adisoemarto, S., Kartawinata, S.,Sastrapradja,
S. & Rifai, M. A. 1989. Keanekaragaman Hayati untuk
Kelangsungan Hidup Bangsa. Bogor: Puslitbang Bioteknologi.
(Buku ditulis bersama oleh beberapa orang).
UNESCO. 1980. Unisist Guide to Standards for Information
Handling. Paris: UNESCO. 304 pp. (Badan sebagai
pengarang).


CONTOH-CONTOH PENULISAN
DAFTAR PUSTAKA
YANG LAIN
(LIHAT BAHAN TERPISAH)


BIBLIOGRAFI
American Psychological Association. 2005. Publication
Manual of the American Psychological Association (5th
Ed.). Washington, D.C.: APA.
Rifai, M.A. 2005. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan,
danPenerbitan: Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai