Anda di halaman 1dari 8

Nama : Inayah Risqi Alisa

NPM : 0518023331

Kelas : Akuntansi 3 Pagi B

Tugas Resume Mata Kuliah Manajemen Keuangan

BAB 3

TIME VALUE OF MONEY

1.1. Konsep Time Value of Money

Time Value of Money atau nilai uang atas waktu adalah konsep bahwa sejumlah tertentu satuan
mata uang di masa sekarang nilainya lebih berharga daripada sejumlah tertentu satuan mata
uang di masa yang akan datang. Berdasarkan time value of money, Rp1.000.000 yang diterima
sekarang lebih bernilai daripada Rp1.000.000 yang diterima di masa yang akan datang. Hal
tersebut dikarenakan adanya faktor inflasi (kenaikan biaya) dan berkurangnya nilai sebuah
uang. Meskipun demikian, time value of money juga penting, karena risiko pendapatan di masa
mendatang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan saat ini dan adanya biaya kesempatan
(opportunity cost) pendapatan masa mendatang. Jika pendapatan diterima sekarang, pendapatan
tersebut dapat diinvestasikan (misalnya pada tabungan) dan akan memperoleh bunga (dari
tabungan tersebut). Dalam hal investasi, di mana investasi tersebut akan kembali melaului
penerimaan-penerimaan keuntungan di masa yang akan datang. Artinya, pengeluaran investasi
dilakukan saat ini sedangkan penerimaannya akan diperoleh pada masa yang akan datang.
Penerimaan-penerimaan yang akan datang tersebut harus diperhitungkan menjadi nilai
sekarang agar bisa dikomparasikan dengan nilai investasi yang dikeluarkan saat ini, di mana hal
tersebut menggunakan konsep time value of money. Dari konfigurasi tersebut, konsep time
value of money dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu :

a. Nilai yang akan datang (future value)

b. Nilai sekarang (present value)

Time value of money dapat digunakan untuk menghitung anggaran dan mengetahui apakah
investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dengan demikian, investor
dapat menganalisa apakah suatu proyek menguntungkan atau tidak. Keterbatasan time value of
money yaitu akan menyebabkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apabila tingkat bunga
bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang akan mereka
terima di masa yang akan datang juga tinggi. Dalam manajemen keuangan, konsep time value
of money perlu dipahami karena banyak keputusan dan teknik dalam manajemen keuangan
yang memerlukan konsep pemahaman time value of money, seperti biaya modal, analisis
keputusan investasi (penganggaran modal), analisis alternatif dana, dan penilaian surat
berharga.
1.2. Dasar - Dasar Konsep Nilai Waktu Uang

a. Kehadiran dari inflasi, nilai uang terus berubah

b. Preferensi konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan, harga barang terus berubah.

1.3. Future Value (Nilai yang Akan Datang)

1.3.1. Nilai masa mendatang untuk aliran kas tunggal

Nilai yang akan datang menunjukkan berapa nilai dari sejumlah uang di masa yang akan
datang. Rumus untuk menentukan berapa harga sejumlah uang yang diinvestasikan pada
beberapa tahun mendatang :
FVn = PV0(1+r)n

FVn = nilai masa mendatang (tahun ke-n)

PV0 = nilai saat ini

r = tingkat bunga

n = jangka waktu

Contoh : Jika memperoleh Rp1.000 saat ini (awal tahun), kemudian diinvestasikan pada
tabungan dengan tingkat bunga 10%, maka :

a. Nilai uang satu tahun mendatang : FV1 = 1000(1+0,1)1

FV1 = 1.100

b. Nilai uang lima tahun mendatang : FV5 = 1000(1+0,1)5

FV5 = 1.610,51

Penggandaan (compounding)

Proses menanamkan uang ke bank dengan tingkat bunga tertentu selama periode tertentu
disebut proses penggandaan (compounding). Dalam proses penggandaan, bunga yang diterima
ditanamkan lagi sehingga menjadi bunga berganda. Penggandaan bisa dilakukan lebih dari
sekali dalam setahun. Rumus penggandaan :

FVn = PV0 (1+r/k)kxn k = frekuensi penggandaan

Dengan menggunakan contoh di atas, nilai uang pada akhir tahun pertama dan kelima adalah :

FV1 = Rp1.000(1+0,1/2)2x1 = 1.102,5

FV5 = Rp1.000(1+0,1/2)2x5 = 1.628,8


1.3.2. Nilai masa mendatang untuk seri pembayaran

Jika belum sempat digandakan : FVn = X [(1+r)n-1]/r

Jika sempat digandakan : FVna = X [{(1+r)n-1}/r](1+r)

FVna : future value annuity due

X : jumlah pembayaran kas untuk setiap periode

r : tingkat bunga

n : jumlah periode

Misalnya memperoleh Rp1.000 per tahun selama empat kali, uang diterima pada akhir tahun,
berapa nilai masa mendatang uang tersebut jika tingkat bunga yang berlaku sebesar 10%?
Hitung nilainya yang belum digandakan dan sempat digandakan.

Jika belum sempat digandakan : FVn = X [(1+r)-1]/r

FV4 = 1.000 [(1+0,1)4-1]/0,1

FV4 = 4.641

Jika sempat digandakan : FVna = X [{(1+r)n-1}/r](1+r)

FV4 = X [{(1+0,1)4-1}/0,1](1+0,1)

1.4. Present Value (Nilai Sekarang)

1.4.1. Nilai sekarang untuk aliran kas tunggal

Nilai sekarang merupakan kebalikan dari nilai masa yang akan datang. Apabila dalam nilai asa
mendatang dilakukan proses penggandaan, dalam nilai sekarang dilakukan proses pediskontoan
(discounting process). Keterkaitan antara nilai masa yang akan datang dan nilai sekarang yaitu
nilai sekarang merupakan PV0 dari aliran kas sebesar FVn. Dengan demikian, nilai sekarang
dapat dirumuskan :

PV0 = FVn/[(1+r)n]

Dari contoh di atas nilai masa yang akan datang pada tahun pertama Rp.1.100 dan tahun kelima
Rp.1.610,5. Asumsikan nilai sekarang belum diketahui. Cara mencari nilai sekarang sebagai
berikut :

Nilai sekarang dari tahun pertama : PV1 = 1.100/(1+0,1)1 = Rp1.000

Nilai sekarang dari tahun kelima : PV5 = 1.610,5/(1+0,1)5 = Rp1.000


Pendiskontoan

Proses pendiskontoan merupakan kebalikan dari future value yang digandakan dua kali dalam
setahun. Rumus pendiskontoan :

PV0 = FVn/[1+(r/k)]nxk

Misalkan pendiskontoan dilakukan setahun dua kali dengan tingkat diskonto 10% per tahun,
berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp1.100 yang akan diterima satu tahun mendatang?
Berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp1.610,5 yang akan diterima lima tahun mendatang?

PV1 = 1.100/[1+(0,1/2)]1x2 = 997,73

PV5 = 1.610,5/[1+(0,1/2)]5x2 = 988,71

Dikarenakan pediskontoan dilakukan lebih sering frekuensinya, nilai sekarang menjadi lebih
kecil (997,73 < 1.000).

1.4.2. Nilai sekarang untuk seri pembayaran kas (Annuity)

1.4.2.1. Nilai sekarang untuk periode terbatas

PV = [C-C/(1+r)n]/r

PV = present value aliran kas di masa mendatang

C = aliran kas per periode (besarnya sama)

r = tingkat discount rate

n = jumlah periode

Contoh : Menerima Rp1.000 per tahun mulai tahun ini (tahun ke-1) selama empat kali, tingkat
diskonto 10%. Maka nilai sekarangnya adalah :

PV = [C-C/(1+r)n]/r  PV = [1.000 - 1.000/(1+0,1)4]/0,1

PV= 1.000 - 683,0135]/0,1  PV = 3.169,9

1.4.2.2. Nilai sekarang untuk kas yang tidak sama besarnya

Dalam beberapa situasi, kas yang diterima tidak sama untuk setiap periode, misalkan selama
empat tahun besarnya Rp1.000; Rp.1.500; Rp2.000 dan Rp3.000 untuk masing-masing tahun
periode. Dalam hal ini tidak ada rumus khusus yang dipakai untuk menghitungnya karena
aliran kas yang tidak sama di setiap periode.
Kasus tersebut dapat diselesaikan sebagai berikut :

PV = {1.000/(1+0,1)1} + {1.500/(1+0,1)2} + {2.000/(1+0,1)3} + {3.000/(1+0,1)4} = 5.700,4

1.4.2.3. Nilai sekarang untuk periode yang tidak terbatas (perpetuity)

Penerimaan aliran kas sebesar yang konstan sampai periode tidak terhingga, sehingga harus
disederhanakan menjadi sebagai berikut :

PV = C/r

C : aliran kas per periode

r : tingkat diskonto

Misalnya akan memperoleh kas Rp1.000 selamanya atau tidak terbatas, maka present value-nya
adalah : PV = C/r  PV = 1.000/0,1

PV = Rp10.000

1.4.2.4. Nilai sekarang untuk periode yang tidak terbatas, aliran kas tumbuh dengan
tingkat pertumbuhan tertentu

Terdapat aliran kas yang akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan konstan. Rumus untuk
menghitung aliran kas tersebut sebagai berikut :

PV = D1/(r-g) dengan asumsi r>g

Misalnya sebuah saham membagikan dividen pada awal tahun sebesar Rp.1.000. Perusahaan
tersebut akan meningkatkan dividen sebesar 5% per tahun untuk periode tidak teerhingga
dengan tingkat diskonto 10%. Penyelesaian kasus tersebut sebagai berikut :

PV = D1/(r-g)  PV = 1.050 / (0,1-0,05)  PV = 21.000

1.5. Tingkat Bunga Efektif

Tingkat bunga efektif digunakan untuk menghitung tingkat bunga efektif atau tingkat bunga
yang memperhitungkan proses penggandaan yang lebih dari sekali.

Tingkat bunga efektif (TBE) = (1+r/m)m-1

Misalkan ada 2 tabungan, A dan B. A menawarkan tingkat bunga 11,5% digandakan sekali
setahun. B menawaarkan tingkatr bunga 11% digandakan setiap hari. Tingkat bunga efektifnya
adalah :
TBEA =(1+0,115)1-1 = 0,115 atau 11,5%

TBEB =(1+0,11/365)1x365-1 = 0,1163 atau 11,63%

Tingkat bunga nominal tabungan A lebih besar dibandingkan dengan tingkat bunga nominal
tabungan B, tetapi tingkat bunga efektif tabungan B lebih baik dibandingkan dengan tingkat
tabungan efektif A. Dengan demikian, tabungan B lebih menarik dibandingkan tabungan A.

Tingkat bunga efektif bisa diperluas untuk menghitung aliran kas, sehingga tidak hanya proses
compounding yang dibicarakan, tetapi juga nilai waktu uang (karena kas yang dibayarkan
melewati lebih dari satu periode)

1.6. Net Present Value (NPV)

Net Present Value merupakan selisih antara nilai sekarang dari penerimaan dengan nilai
sekarang dari investasi. Suatu keputusan investasi membutuhkan dana yang cukup besar untuk
ditanamkan pada proyek tersebut. Dana investasi tersebut akan kembali melalui penerimaan-
penerimaan berupa keuntungan di masa yang akan datang. Untuk menilai kelayakan suatu
keputusan investasi, maka dana investasi harus bisa ditutup dengan penerimaan bersih yang
sudah di-presentvalue-kan.

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0

NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)

Ct = Arus kas per tahun pada periode t

C0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)

r = Suku bunga atau discount rate (dalam %)

Contoh : Suatu proyek investasi membutuhkan dana investasi sebesar Rp600.000.000 dan
diharapkan mempunyai usia 4 tahun dengan penerimaan bersih selama usia investasi
berturut-turut Rp150.000.000; Rp250.000.000; Rp300.000.000 dan Rp400.000.000.
apabila bunga 21% besarnya Net Present Value-nya sebagai berikut :

Solusi : NPV = [150/(1+0,21)1+ 250/(1+0,21)2+300/(1+0,21)3+400(1+0,21)4]-600 = 50,665

1.7. Internal Rate of Return

Internal Rate of Return adalah tingkat bunga yang bisa menyamakan antara present value dari
penerimaan dengan present value dari investasi. Rumus menghitung Internal Rate of Return :

IRR = rr + {[NPV rr/(TPV rr - TPV rt)] x (rt-rr)]


rr = suku bunga yang rendah

rt = suku bunga yang tinggi

Contoh : Sebuah proyek dengan investasi sebesar Rp500.000 mempunyai usia ekonomis 3
tahun. Selama 3 tahun memperoleh penerimaan bersih sebesar Rp250.000 per tahun,
dengan suku bunga 20% dan 24%, Maka nilai IRR-nya adalah :

r 20%  Total Present Value (TPV) = 250.000 x 2.106 = 526.500

Investasi = 500.000 -

NPV = 26.500

r 24%  Total Present Value (TPV) = 250.000 x 1.981 = 495.250

Investasi = 500.000 -

NPV = -4.750

IRR = 20% + 26.500/(526.500-495.750)x(24%-20%) = 23,39%


DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2018. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan : Buku 1
Edisi 14. Diterjemahkan oleh : Novietha Indra Sallama dan Febriany Kusumastuti.
Jakarta : Salemba Empat

Hanafi, Mamduh M. 2016. Manajemen Keuangan : Edisi 2. Yogyakarta : BPFE

Husnan, Suad. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan : Keputusan Jangka Panjang.
Yogyakarta : BPFE

Sutrisno. 2017. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi : Edisi Revisi. Yogyakarta :
Ekonisia

Wardiyah, Mia Lasmi. 2017. Manajemen Pasar Uang dan Pasar Modal. Bandung : Pustaka
Setia

Anda mungkin juga menyukai