Anda di halaman 1dari 39

Combined ABS (C-ABS)

Sistem Pengereman

Combined Brake
System (CBS)
Combined ABS
C-ABS
Antilock Brake
System (ABS)

ABS : Antilock Brake System


ABS dirancang untuk mencegah penguncian rem pada saat pengereman mendadak
atau pengereman di permukaan licin, karena penguncian rem akan menyebabkan slip
sepeda dari momentum, dan tidak mampu mengontrol arah sepeda motor

Mencegah rem mengunci pada saat pengereman mendadak


atau pengereman di permukaan licin
4W 2W
Tanpa ABS
Dengan ABS
Dengan ABS Tanpa ABS

Mobil dgn ABS 2W with ABS

Dalam kasus 4 roda, dengan ABS Dalam kasus 2 roda, dengan ABS,
selama berbelok, pengemudi masih pengemudi masih dapat mengendalikan
bisa mengontrol sudut kemudi. arah untuk menghindari rintangan
Sensor
kecepatan roda ABS Signal ke brake
modulator

Control Unit ABS Modulator


Mendeteksi sensor roda Membagi tekanan yang
depan dan belakang sesuai pada setiap roda

ABS akan mengurangi tekanan fluida rem untuk periode tertentu, ketika roda mulai untuk
mengunci, dan ketika merasa bahwa roda mulai membuka, tekanan fluida rem akan kembali normal.
Distribusi minyak rem akan beroperasi sebagai ON-OFF sangat cepat, yang menyebabkan rem
beroperasi tekan-lepas sekitar 50 kali / detik. Hal ini dalam mencegah penguncian pada saat
sepeda motor berjalan di jalan yang licin.
Peran ABS (Antilock Braking System)
Jika pengereman pada sepedamotor dilakukan dengan terlalu keras, roda dapat mengunci dan
sepedamotor dapat kehilangan keseimbangan. Penguncian roda terutama dapat terjadi sewaktu
mengendarai di atas jalan licin, jadi pengereman harus diatur dengan hati-hati. Dengan adanya fungsi ABS,
pengendara dapat dengan mudah menjalankan pengereman dengan stabil

ABS ECU ABS Modulator

Front caliper Rear caliper


(3 pot)

Front wheel speed sensor, Rear wheel speed sensor,


and pulsar plate and pulsar plate
PCV
Delay Valve
Pengaturan Tekanan Fluida
Sewaktu control unit mendeteksi kecenderungan roda untuk mengunci dari pemasukan wheel speed
sensor (sensor kecepatan roda), ia mengirim sinyal ke ABS modulator. ABS modulator menerima sinyal,
dan mengatur tekanan fluida di dalam caliper, sehingga menghindari penguncian roda, dan
mengamankan gaya pengereman.
Sewaktu sebuah roda mulai mengunci, ia mengurangi tekanan fluida ke caliper, sehingga mencegah
terkuncinya roda. Setelah penguncian roda berkurang, ia menaikkan tekanan fluida ke caliper, dan
mengembalikan gaya pengereman

Wheel speed sensor


(sinyal kecepatan roda)

(Wheel speed detection)


Control unit
Master cylinder
(Sinyal Kontrol Unit)

ABS modulator

(Tekanan minyak naik, turun)

Brake caliper Kecepatan kendaraan


(Wheel rotational speed)
(Naik dan turun kekuatan pengereman)
Lokasi Komponen ABS
Fungsi Komponen ABS
Nama komponen Fungsi

• Mendeteksi kecepatan dari roda depan dan belakang dan memberikan sinyal pulsa sesuai
Wheel speed sensor
dengan kecepatan kepada ECU.

Motor & pompa • Menarik fluida dari reservoir untuk memompanya ke master cylinder menurut sinyal dari ECU.

Reservoir • Tempat penyimpanan sementara minyak rem.

• Tetap terbuka sewaktu perintah dari ECU dalam keadaan mati .


Solenoid valve IN menutup sewaktu ada perintah dari ECU untuk menutup lintasan antara master cylinder dan
caliper.

• Tetap tertutup sewaktu perintah dari ECU dalam keadaan mati.


Solenoid valve OUT membuka sewaktu ada perintah dari ECU untuk membuka lintasan antara master cylinder
dan caliper.

• Menghitung kecepatan perputaran roda2 dengan menerima sinyal2 dari sensor dan
memberikan perintah kepada solenoid valve untuk mengatur sistem.
Control unit (ECU)
• Fungsi diagnosa-diri.
• Fungsi aman terhadap kegagalan.

• Memberikan peringatan kepada pengendara mengenai ketidaknormalan pada ABS.


ABS indicator
• Memperlihatkan kode diagnosa.
1.Wheel Speed Sensor dan Pulsar Plate
Sensor kecepatan roda bekerja dengan menggunakan induktif antara magnet permanen, dan kumparan
magnetik untuk menghasilkan sinyal pulsa untuk ECU ABS.
ECU ABS akan mengamati frekuensi sinyal, yang terus meningkat sebagai akibat dari kecepatan roda.

wheel speed sensor

Voltage
Magnetic coil

Time

Pulser ring
2. ABS Modulator
ABS modulator

Pump

Control unit Reservoir


Motor

- Solenoid valve - Solenoid valve


ABS Modulator akan mendistribusikan tekanan (Inlet) (Outlet)
rem fluida yang sesuai untuk masing-masing
roda. Komponen disegel dalam modulator, yang
bebas perawatan. Desain kompak sesuai untuk
digunakan dengan sepeda motor. - Motor

- Pump

- Brake fluid reservoir


Motor, dan Pompa
Motor akan menerima sinyal dari ECU ABS
untuk menjalankan ABS. Motor akan
Pump mendorong cairan rem rem fluida reservoir
hasil dari mengurangi tekanan pada sistem
rem. Pada saat yang sama, motor juga akan
mendorong minyak rem kembali ke booster
rem untuk respon ke pengendara

Reservoir

Brake fluid reservoir


Minyak rem akan didorong ke reservoir untuk mengurangi tekanan dalam sistem rem.
Solenoid valve (inlet)
Katup Solenoid (inlet) biasanya tipe terbuka dengan
membiarkan aliran fluida rem caliper rem dengan
gaya pegas. Namun, jika ada arus listrik dari ECU
ABS, akan ada induksi, yang menyebabkan katup
untuk menutup.

Solenoid valve (inlet)


Katup Solenoid (outlet) biasanya jenis tertutup
dengan menghalangi cairan rem dari reservoir ke
caliper rem dengan gaya pegas. Namun, jika ada
arus listrik dari ECU ABS, akan ada induksi, yang
menyebabkan katup untuk membuka.
Pengoperasian solenoid valves
Solenoid valve MASUK dan solenoid valve KELUAR beroperasinya berbeda. Solenoid valve MASUK
biasanya terbuka didorong oleh pegas, dan menutup sewaktu kumparan listrik diaktifkan. Di lain pihak,
solenoid valve KELUAR membuka sewaktu kumparan listrik diaktifkan.

Solenoid valve MASUK Master cylinder rem depan


Sewaktu kumparan
listrik dimatikan,
lintasan terbuka
Sewaktu kumparan
listrik dihidupkan,
lintasan tertutup Rem depan

Pompa
Wheel
speed
Motor Control
unit sensor
Solenoid valve KELUAR
Sewaktu kumparan
Reservoir
listrik dimatikan,
lintasan tertutup
Sewaktu kumparan
listrik dihidupkan,
lintasan terbuka

ABS ABS
modulator indicator
3. ECU ABS

ECU ABS

ECU ABS menyatu dengan


modulator ABS.
ECU ABS akan menerima sinyal pulsa dari
sensor kecepatan roda, dan pelat pulsar,
maka akan memproses, dan
mengoperasikan motor, dan pompa.
4. ABS Warning lamp

Pada saat kunci kontak diputar ke ON, lampu peringatan ABS akan menyala sampai roda depan, dan
kecepatan roda belakang lebih bahwa 10 km / jam, kemudian lampu akan mati. Jika ada masalah
dengan sistem ABS, lampu peringatan ABS akan berkedip sebagai kode untuk menunjukkan masalah.
5. PCV

PCV (Proportional Control Valve)


PCV membatasi tekanan fluida rem untuk rem
belakang dalam kasus rem darurat karena titik
berat kendaraan (center of gravity) akan dialihkan
ke depan. Oleh karena, rem depan membutuhkan
tekanan pengereman yang lebih daripada rem
belakang.

Dalam kasus pengereman normal, cairan tekanan


rem akan sama-sama dipindahkan ke baik kaliper
depan, dan kaliper belakang.

C C’
6. Delay Valve
Delay valve mengatur tekanan hidraulik yang dihasilkan oleh
pemasukan dari pedal rem atau handel rem, dan menjalankan rem
depan.

ABS ECU ABS Modulator Rear caliper


Front caliper
(3 pot)

Front wheel speed sensor, Rear wheel speed sensor,


and pulsar plate and pulsar plate
PCV
Delay Valve
Karakteristik pemasukan dan
pengeluaran dari DELAY VALVE

Kedua handel rem ditarik


Pengoperasian
pada waktu bersamaan
hidraulik untuk depan dan

handel rem belakang


Pengeluaran tekanan

Rem
Belakang
belakang

Rem
Depan
Pemasukan tekanan hidraulik
dari master cylinder Jika pengereman ringan,
hanya rem belakang saja yang
dijalankan

Konsep dinamika ikut dipersambungkannya rem


depan dan rem belakang
Tekanna hidraulik ke rem depan

Pengoperasian handel
rem belakang
Rem Bahkan walaupun rem depan ikut
Belakang dipersambungkan dengan rem
Kenaikan belakang, gaya pengereman
tekanan maksimum tidak dapat dicapai.
diperlambat
dan belakang

Selama pengereman penuh, rem


depan diatur oleh handel rem kanan
Rem untuk menghasilkan gaya
Depan pengereman maksimum.

Waktu
Jika rem belakang dijalankan dengan
keras, rem depan juga ikut dijalankan
dengan keterlambatan
Pengereman Normal (Ketika ABS Non Aktif)
Jika ABS tidak diaktifkan, sinyal listrik dari
control unit dimatikan, solenoid valve MASUK Brake master cylinder
terbuka, dan solenoid valve KELUAR tertutup.

Solenoid valve IN Brake


caliper

Wheel
Tekanan fuida pada caliper

speed
Control
Motor Pump
unit sensor

Waktu Solenoid valve OUT

Reservoir
Pengereman dengan ABS (Ketika ABS Aktif)
1) Pressure decrease mode. (Mode Penurunan Tekanan)
Pengoperasian ABS dimulai dengan pressure decrease
mode.

Brake master cylinder

Dipegang dengan kuat (getaran kecil)


Solenoid valve IN
Brake caliper

Wheel
speed
Motor Control
sensor
unit

Solenoid valve OUT

Reservoir
(2) Pressure hold mode . (Mode MempertahankanTekanan)
Sistem tetap pada pressure hold mode sampai kecepatan
perputaran roda menyamai kecepatan kendaraan kembali
dengan dikuranginya tekanan pada caliper. .

Brake master cylinder


Dipegang dengan kuat (getaran kecil)

Solenoid Brake caliper


valve IN

Wheel
Motor Pump Control speed
unit sensor

Solenoid valve OUT

Reservoir
(3) Pressure increase mode . (Mode MenaikanTekanan)
Sewaktu kecepatan perputaran roda hampir menyamai kecepatan
kendaraan kembali, sistem berpindah ke dalam pressure increase
mode untuk memulihkan kembali gaya pengereman. .
Brake master cylinder
Dipegang dengan kuat (getaran kecil)

Solenoid valve IN Brake caliper

Wheel
Motor speed
Pump
Control sensor
unit

Solenoid valve OUT

Reservoir
Skema ABS 2-Channel (Tanpa CBS)

Skema kerja ABS 2-channel (tanpa CBS), yang mengontrol


roda depan dan roda belakang secara terpisah

- Proses pengereman menggunakan handle front brake hanya


berlaku untuk pengereman ban depan saja
- Proses pengereman menggunakan pedal rear brake hanya
berlaku untuk pengereman ban belakang saja
C-ABS : Combined Antilock Brake System
C-ABS
C-ABS (Combined Antilock Brake System) adalah Sistem pengereman ABS yang dipadukan dengan
CBS (Combi-Brake System).

• Ketika pengendara mengaktifkan pengereman dengan handle front brake, system pengereman hanya
berlaku untuk ban depan saja.
• Ketika pengendara mengaktifkan pengereman dengan pedal rear brake, system pengereman akan
berlaku untuk ban depan dan belakang.
Front brake ABS
Rear brake Combined ABS

Rear brake Combined ABS


Front brake ABS

PCV (Proportional Control Valve)


Komponen sistem dan fungsi C-ABS

ABS jenis Circulating ini terdiri dari sensor roda depan dan belakang, modulator ABS, dan indicator
ABS. Fungsi C-ABS diuraikan pada tabel di bawah.

Master cylinder rem belakang Master cylinder rem depan

Komponen dari tipe sirkulasi ABS

Solenoid valve masuk Solenoid valve masuk


Rem belakang
Rem depan

Pompa
Wheel
Wheel speed
speed Control sensor
sensor Motor unit

Reservoir

Solenoid Solenoid
valve keluar valve
keluar
ABS modulator ABS indicator
Keuntungan C-ABS
1. Lebih Aman
Pengendara dapat menjalankan pengereman tanpa menyebabkan roda
terkunci saat proses pengereman yang berlebihan.
2. Lebih Stabil
C-ABS menggaransi pengereman yang stabil pada semua karakteristik
permukaan jalan raya, dan menghindarkan sepeda motor dari efek jungkir-
balik akibat pengereman yang mendadak/berlebihan.
3. Lebih Efektif
C-ABS dapat mengurangi friksi antara roda/ban dengan jalan raya.
4. Memperpendek Jarak Pengereman
Sepeda motor dengan C-ABS dapat berhenti pada jarak yang lebih pendek
dibandingkan dengan sepeda motor lain tanpa teknologi tsb.
5. Mudah
Pengendara tidak perlu menjalani training tertentu untuk menjalankan fungsi
ini
Troubleshooting C-ABS
PENDIAGNOSAAN DIRI-SENDIRI ABS SEBELUM START
Pendiagnosaan diri-sendiri sebelum-start jika keadaan normal:
Kunci ON
Kontak
OFF

Running
Engine
Stop

6 km/h (4 mph) atau lebih


Kecepatan 0
Kendaraan

ON
Pompa Motor
OFF

10 km/h (6 mph) atau lebih


ON
ABS Indikator
OFF

Prosedur Pendiagnosaan Diri Sendiri Sebelum Start

1. Putar ignition switch ke ON dan engine stop switch ke Ω


2. Pastikan bahwa ABS indicator [1] menyala.
3. Hidupkan mesin.
4. Jalankan sepedamotor dan naikkan kecepatan kendaraan ke
kira-kira 10 km/jam.
5. ABS normal jika ABS indicator mati.
[1]
ABS Diagnosis Code

Jika ada masalah dengan ABS, lampu peringatan ABS akan berkedip sebagai kode untuk menunjukkan
masalah.
Lampu peringatan ABS akan menampilkan kode kerusakan, ada 2 (dua) tipe kedipan.
Pertama adalah berkedip panjang, yang akan menunjukkan digit pertama. Kedua adalah berkedip
pendek, yang akan menunjukkan dua digit Kode kesalahan dapat menunjukkan lebih dari 1 kode, mulai
dari yang terendah hingga tertinggi.

1.3 0.3
detik detik
Ringkasan Pendiagnosaan Diri Sendiri ABS Sebelum Start

ABS indicator Diagnosa-diri sebelum-start


Keadaan normal 10 km / jam

ABS beroperasi dengan normal

Kegagalan telah terjadi Lampu tidak mati


(tetap menyala)
ABS tidak beroperasi

Berkedip pada ABS tidak beroperasi


interval tertentu
Pembacaan Kode Kegagalan (1)

1. Buka Single Seat

Lepaskan konektor ABS service check 3P dari konektor dummy


Hubungkan dengan kabel terminal konektor 3P ABS connector dengan kabel jumper kemudian
putar kunci kontak ke OFF

(Koneksi: Gray/merah - Green)


Pembacaan Kode Kegagalan (2)

2. Putar ignition switch ke ON dan engine stop switch ke Ω.


ABS indicator [1] harus menyala 2 detik (sinyal start)
(kemudian mati setelah 3,6 detik) dan memulai mengindikasi
kode masalah.
3. Kode masalah diperlihatkan dengan jumlah kedipan dari ABS
indicator.
Jika kode masalah tidak disimpan, ABS indicator tetap
menyala.
4. Putar ignition switch ke OFF dan lepaskan jumper wire (kabel
penghubung).
Hubungkan konektor 3P ABS service check ke konektor
dummy (penutup).
Menghapus Kode Kegagalan

1. Lepaskan single seat


Lepaskan konektor 3P ABS service check [1] dari konektor dummy [2].
2. Hubungkan singkat terminal-terminal kabel dari konektor 3P ABS
service check dengan sebuah jumper wire [3] dengan ignition switch
diputar ke OFF dengan cara yang sama seperti pada waktu
pengeluaran.

Hubungan: Abu-abu/merah – Hijau


3. Putar ignition switch ke ON dan engine stop switch ke Ω sementara
menekan handel rem. ABS indicator harus menyala selama 2 detik
lalu mati.
4. Lepaskan handel rem dengan segera setelah ABS indicator mati.
ABS indicator harus menyala.
5. Tekan handel rem segera setelah ABS indicator menyala. ABS
indicator harus mati.

6. Lepaskan handel rem segera setelah ABS indicator mati.


Setelah penghapusan kode selesai, ABS indicator akan berkedip 2 kali
dan menyala terus.
Jika ABS indicator tidak berkedip 2 kali, data belum terhapus, jadi cobalah
sekali lagi.
Jika ABS indicator berkedip 2 kali lalu berkedip terus, berarti sistem ABS
tidak bekerja dengan baik, bacalah troubleshooting ABS.
7. Putar ignition switch ke OFF dan lepaskan jumper wire.
Hubungkan konektor 3P ABS service check ke konektor dummy.
Indeks Kode Kegagalan pada Indikator ABS

Kode Kegagalan fungsi Deteksi Gejala/Fungsi aman terhadap


Masalah A B kegagalan
 Saluran pemasukan voltase ABS modulator  ABS indicator tidak menyala
-  kabel-kabel yang berhubungan dengan indicator sama sekali
 Speedometer  ABS indicator menyala terus
 ABS modulator
 Sekring ABS ECU (10 A)
Rangkaian wheel speed sensor depan tidak bekerja  Menghentikan
11 dengan baik О О beroperasinya ABS
 Wheel speed sensor atau kabel yang berhubungan
Rangkaian wheel speed sensor belakang tidak bekerja
13 dengan baik О О
 Wheel speed sensor atau kabel yang berhubungan
Rangkaian wheel speed sensor depan tidak bekerja  Menghentikan
12 dengan baik О beroperasinya ABS
 Wheel speed sensor atau kabel yang berhubungan
 Gangguan elektro-magnetik
Rangkaian wheel speed sensor belakang tidak bekerja
14 dengan baik О
 Wheel speed sensor, pulser ring atau kabel yang
berhubungan
 Gangguan elektro-magnetik
21 Pulser ring depan О  Menghentikan
 Pulser ring atau kabel yang berhubungan beroperasinya ABS
23 Pulser ring belakang О
 Pulser ring atau kabel yang berhubungan
Kode Kegagalan fungsi Deteksi Gejala/Fungsi aman terhadap
Masalah A B kegagalan

31 Solenoid valve tidak bekerja dengan baik (ABS modulator)  Menghentikan beroperasinya
32 О О ABS
33
34
37
38
41 Roda depan mengunci О  Menghentikan beroperasinya
 Kondisi pengendaraan ABS
42 Roda depan mengunci (Wheelie) О
 Kondisi pengendaraan
43 Roda belakang mengunci О
 Kondisi pengendaraan
Motor mengunci  Menghentikan beroperasinya
51  Motor pompa (ABS modulator) atau kabel yang О О ABS
berhubungan
 Sekring (30A) ABS MOTOR
Motor mati terus (stuck off)
52  Motor pompa (ABS modulator) atau kabel yang О О
berhubungan
 Sekring (30A) ABS MOTOR
Motor hidup terus (stuck on)
53  Motor pompa (ABS modulator) atau kabel yang О О
berhubungan
 Sekring (30A) ABS MOTOR
Fail-safe relay tidak bekerja dengan baik  Menghentikan beroperasinya
54  Fail-safe relay (ABS modulator) atau kabel yang О О ABS
berhubungan
 Sekring (30A) ABS FAIL SAFE
Kode Kegagalan fungsi Deteksi Gejala/Fungsi aman
Masalah A B terhadap kegagalan
Rangkaian daya/Voltase terlalu rendah  Menghentikan
61  Voltase pemasukan (terlalu rendah) О О beroperasinya ABS
 Sekring (10A) ABS ECU

62 Rangkaian daya/Voltase terlalu tinggi О О  Menghentikan


 Voltase pemasukan (terlalu tinggi) beroperasinya ABS
71 Ban tidak bekerja dengan baik О  Menghentikan
 Ukuran ban beroperasinya ABS
ABS control unit  Menghentikan
81  ABS control unit tidak bekerja dengan baik (ABS modulator) О О beroperasinya ABS

Catatan :
(A) Pendiagnosaan diri-sendiri sebelum-start
(B) Pendiagnosaan diri-sendiri biasa: mendiagnosa sementara sepedamotor berjalan (setelah pendiagnosaan diri-sendiri
sebelum-start)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai