Anda di halaman 1dari 46

TRANSFUSI DARAH

Bagian/SMF Anestesiologi FK Unhas


RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
PENDAHULUAN

2/3 dari transfusi darah diberikan pada masa


perioperatif  kebanyakan di kamar operasi

Pada saat operasi U/ proses homeostasis


Transfusi trombosit dan komponen plasma

Menjamin oksigenasi jaringan  transfusi


darah lengkap & PRC

Pengetahuan transfusi darah sangat penting


bagi seorang perawat/petugas kesehatan
Transfusi darah  Indikasi harus jelas

Komplikasi yang paling ditakuti 


Transmisi penyakit Sekarang ini HIV

Infeksi lain :
HCV (terbanyak akibat transfusi),HTLV-I,
CMV
Berdasarkan sistem antigen  terdapat 20 sistem
golongan darah

Untuk kepentingan klinik  yg paling penting 2


sistem : Sistem ABO & Sistem Rhesus

Di Barat sebagian besar Rh + (85%), Rh – (15%)


Di Indonesia hampir 100% Rh (+)
JENIS GOLONGAN DARAH ABO
______________________________________________________
Jenis Antibodi Kekerapan
______________________________________________________
Golongan A Anti B 45%
Golongan B Anti A 8%
Golongan AB - 4% (resipien universal)
Golongan 0 Anti A,Anti B 43% (donor universal)
VOLUME DARAH
Volume
VOLUME  tergantung dari berat badan
darahDARAH
Makin aktif
Volume fisik 
darah seseorang  makin
tergantung meningkat
dari berat badan volume darah/
Makin aktif fisik seseorang  makin meningkat volume darah/
kgBB
______________________________________________________
kgBB
USIA ml/kgBB
______________________________________________________
______________________________________________________
USIA ml/kgBB
Prematur 95
______________________________________________________
Cukup Bulan
Prematur 8595
Anak
Cukupkecil
Bulan 80 85
Anak
AnakBesar
kecil 75-80
80
Dewasa
Anak Besar 75-80
Pria
Dewasa 75
Wanita
Pria 65 75
______________________________________________________
Wanita 65
______________________________________________________
INDIKASI TRANSFUSI DARAH

1. Anemia pada perdarahan akut setelah didahului


penggantian volume dengan cairan

2. Anemia kronis jika Hb tidak dapat ditingkatkan


dengan cara lain

3. Gangguan pembekuan darah karena defisiensi


komponen

4. Plasma loss atau hipoalbuminemia jika tidak dapat


lagi diberikan plasma subtitute atau larutan albumin
Dalam pedoman WHO (Sibinga, 1995) disebutkan :

1. Transfusi tidak boleh diberikan tanpa indikasi kuat


2. Transfusi hanya diberikan berupa komponen darah
pengganti yang hilang/kurang

Berdasarkan tujuan di atas  komponen darah harus


sesuai kebutuhan

Perlu pedoman pemberian komponen darah  efek


samping transfusi minimal
Lansteiner, perintis transfusi mengatakan :

Transfusi darah tidak boleh diberikan, kecuali


manfaatnya melebihi resikonya

Pada anemia transfusi baru diberikan :


Jika terdapat tanda “oxygen need”
- rasa sesak
- Mata berkunang
- Berdebar (palpitasi)
- Pusing
- Gelisah
- Hb<6 gr/dl
Transfusi darah Hb>10 gr/dl  tidak perlu
Hb 6-10 gr/dl  atas indikasi keadaan oksigenasi pasien

Kehilangan sampai 30 % EBV dapat diatasi dengan


pemberian cairan elektrolitLebih dari itu lanjutkan
dengan transfusi jika Hb <8 gr/dl
25.0 Viscocity
Hb 7-15 25.0Centipoise
Viscocity
120 Hb 7-15
120 Centipoise

Relative Oxygen Transport Capacity


100 20.0

Transport Capacity
100 20.0

80
80 15.0
15.0
Relative Oxygen(Percent)
(Percent)

60
60
10.0
10.0
40
40 Viscocity
Viscocity
5.0
20 5.0
20
0 0
0 0
20 40 60 80
20 40 60 80
Hematocrit
Hematocrit
Hb = 12 ??
SPECIAL
Hb = 10 CASE
OPTIMAL tua > 60 th,
Hb = 8 sepsis
TOLERABLE DM, stroke
Hb = 5
CRITICAL
perlu transfusi
Dapat disebutkan bahwa :
Hb sekitar 5 gr/dl adalah CRITICAL
Hb sekitar 8 gr/dl adalah TOLERABLE
Hb sekitar 10 gr/dl adalah OPTIMAL

Transfusi mulai diberikan pada saat Hb


CRITICAL dan
Dihentikan setelah mencapai batas
TOLERABLE atau OPTIMAL
DONOR DARAH
DONOR DARAH
TUJUAN SELEKSI DONOR :
TUJUAN SELEKSI
- Melindungi DONORdonor
kesehatan :
- -Melindungi
Melindungi kesehatan
resipiendonor
dari resiko peny. Menular & efek
- Melindungi
merugikan resipien
lainnya.dari resiko peny. Menular & efek
merugikan
Syarat Donor lainnya.
:
Syarat Donor :18-65 tahun
1. Berusia
1. 2.
Berusia 18-65 tahun
BB minimal 50 kg
2. 3.
BBSuhu
minimal
badan50 kgtidak > 37,5oC
3. 4.
Suhu badannadi
Denyut tidak > 37,5oC
reguler, jantung normal, frek. 50-100 X/menit
4. 5.
Denyut nadi reguler,
TD Sistolik tidak >jantung
180 mmHg normal, frek. 50-100 X/menit
5. 6.
TDTDSistolik tidaktidak
Diastolik > 180> mmHg
100 mmHg
6. 7.
TDHbDiastolik
min. u/tidak
laki2>13,5100gr/dl,
mmHg wanita 12,5 gr/dl
7. 8.
HbFrekuensi
min. u/ laki2 13,5 gr/dl,2-3
pendonoran wanita 12,5 gr/dl
kali setahun
8. 9.
Frekuensi
Volumependonoran
pendonoran2-3 kali> setahun
tidak 13% Vol.darahcegah reaksi
9. Volume pendonoran tidak > 13% Vol.darahcegah reaksi
vasovagal
vasovagal
TEHNIK TRANSFUSI

Perika sifat dan jenis darah


Plasma warna hitam/keruhtanda hemolisis

Pasang infus jarum besar #16-18. Jarum kecil #23 -25


hemolisis
Transfusi set baku tdp saringan dgn pori-pori 170
mikron Menghalangi bekuan fibrin & partikel debris

1 Transfusi set digunakan untuk 2-4 unit darah

Vena terbaikbagian dorsal tangan


Keadaan darurat venaseksijamin kelancaran
transfusi
TEHNIK TRANSFUSI ( LANJUTAN )

Sebelum transfusi Beri NaCl 0,9% 50-100 ml


Larutan lain jangan  merugikan

Lar.Dekstrose dan garam hipotonik hemolisis

RL mengandung kalsium  koagulasi

Obat tidak boleh dimasukkan ke dlm darah yg


Ditransfusikan  pH berbeda  hemolisis

Sulit menentukan jika terjadi reaksi transfusi


TEHNIK TRANSFUSI ( LANJUTAN )

Jika transfusi dalam jumlah besar  darah harus


hangat
Darah dingin  aritmia ventrikel  kematian
Menghangatkan darahair suhu 37-39oC>40oC
Eritrosit akan rusak

KECEPATAN TRANSFUSI
Pada 100 ml pertama  hati2 dan perlahan-lahan
Deteksi dini reaksi transfusi

Transfusi set  1ml = 15 tetes


Laju tercepat  60 ml/menit
Laju transfusi  Tergantung status kardiopulmoner
TEHNIK TRANSFUSI ( LANJUTAN )

Status Cardiopulmoner normal : 10-15 ml/kgBB


dlm 2-4 jam Jika tidak ada hemovolemia  batas aman
1 ml/kgBB/jam (1 unit ± 3 jam) atau 1000 ml dalam
24 jam.

Jika terdapat gagal jantung  tidak boleh > 2ml /kgBB /jam

Transfusi 1 unit darah tidak boleh > 5 jam  resiko


proliferasi Bakteri meningkat.
TEHNIK TRANSFUSI ( LANJUTAN )

Pemberian secara rutin antihistamin,


antipiretika, diuretika Sebelum Transfusi
untuk mencegah reaksi  tdk boleh
Reaksi panas  tanda reaksi transfusi

Diuretikahanya pd anemia kronis yg perlu


transfusi sampai 20 ml/kgBB/24 jam
CARA-CARA MENINGKATKAN KECEPATAN
TRANSFUSI

Letakkan botol darah setinggi mungkin. Peningkatan


2X kec. Meningkat 2 X

Pergunakan Jarum/kanula sebesar mungkin

Memompakan darah meningkatkan tek. Udara.

Memompakan darah pada kateter bawah


(memakai Three way connector)
DARAH DAN KOMPONENNYA

Darah lengkap komponen2nya sentrifugasi


Kebutuhan pasien hanya pada 1/bbrp komponen saja
Pasien perdarahan  semua komponen hilang  yg plg
perlu volume dan eritrosit
Faktor pembekuan dpt berjalan baik  20% dari normal

Manfaat Terapi komponen :


1. Pasien hanya menggunakan yg perlu saja
2. Mengurangi volume transfusi
3. Mengurangi resiko reaksi transfusi
DARAH LENGKAP (WHOLE BLOOD)

1. DARAH SEGAR
< 6 jam dr pengambilan
Keuntungan :
- Fk pembekuan masih lengkap trmsk fk labil (V & VIII)
- Fx eritrosit masih relatif baik
Kerugian :
- Sulit diperoleh dlm waktu yg tepat  pem.golongan, rx
silang, transportasi kurang lebih 4 jam
- Resiko penularan penyakit tinggi

2. DARAH BARU
- 6 Jam-6 hari sesudah pengambilan
- Faktor pembekuan sudah hampir habis
- Peningkatan kadar kalium, amonia, & asam laktat
3. DARAH SIMPAN

Darah simpan >6 hari


Keuntungan :
- Mudah tersedia setiap saat
- Bahaya lues dan CMV hilang

Kerugian :
- Fk pembekuan sudah habis
- Penurunan kadar 2,3 DPGafinitas Hb thd oksigen
tinggi  Oksigen sukar dilepas ke jaringan
- Kadar kalium, amonia, & asam laktat tinggi
INDIKASI PEMBERIAN DARAH LENGKAP :

1. Perdarahan > 30% TBV (syok hemovolemik)


stabilkan dulu dgn cairan elektrolit.

2. Pada bayi  perdarahan >10% TBV transfusi

3. Bedah mayor dgn perdarahan > 1500 ml


DARAH LENGKAP

Mengandung 450 ml darah % 63 ml antikoagulan


(CPDA-1), masa simpan 35 hari

Mengandung hematokrit 35 %

Pd org dewasa transfusi 1 unit (500 ml)  naikkan


Hb kira-kira 1 gr% atau hematokrit 3-4%

Selama penyimpanan  trombosit, fagosit,


faktor pembekuan  tidak aktif.

Tujuan praktis  terdiri dr eritrosit dan plasma


PACKED RED SEL (PRC)

Sebagian besar (2/3) dr plasma dibuang


1 unit berasal dr 500 ml WB volumenya = 200-250 ml
Daya angkut oksigen 2X> dr 1 Unit WB

Kadar Hematokrit 70-80%,Vol plasma 15-25 ml, volume


antikoagulan 10-15 ml

Untuk naikkan Hb 1 gr/dl  perlu PRC 4 ml/kgBB


1 unit naikkan hematokrit 3-5%

Dipakai pada : anemia yg tdk disertai penurunan volume


yg disertai tanda “oksigen need” (sesak, mata berkunang,
palpitasi, pusing, gelisah)
RUMUSU/
RUMUS U/MEMPERKIRAKAN
MEMPERKIRAKANMAKS.
MAKS.KEHILANGAN
KEHILANGAN
VOL.DARAHYG
VOL.DARAH YGBISA
BISADITOLERIR
DITOLERIR TUBUH
TUBUH(MKDT):
(MKDT):

EBVxx(HCT
EBV (HCTpasien
pasien--HCT
HCTmin.ditolerir
min.ditolerirtubuh
tubuh
MKDT =__________________________________________
MKDT = HCTHCT pasien
pasien

Mis: Anak BB 10 kg, EBV=10X70 ml=700 ml.HCTpasien 42%


HCTBB
Mis: Anak min10ditolerir tubuh 25%.
kg, EBV=10X70 ml=700 ml.HCTpasien 42%
HCT min ditolerir tubuh 25%.
700 X (42-25) 700 X 17
MKDT =700 X (42-25) = 700 X 17
42
MKDT =_____________ 42
= ___________
42 42
= 285 ml
= 285 ml
RUMUS U/ MEMPERKIRAKAN VOL. PRC YG HARUS
RUMUS U/ MEMPERKIRAKAN
DIBERIKAN PADA PERDARAHAN VOL.
: PRC YG HARUS
DIBERIKAN PADA PERDARAHAN :
(HCTyg diinginkan-HCTsekarang) X EBV
VOL RBC = (HCTyg diinginkan-HCTsekarang) X EBV
______________________________________
VOL RBC = HCT RBC
HCT RBC

Mis:
Mis:Anak
AnakBB
BB10
10kg,
kg,HCT
HCTturun
turunhingga
hingga23%,
23%,HCT
HCTyg
ygdiinginkan
diinginkan
35%,
35%,HCT
HCTRBC
RBC70%
70%

(35-23)
(35-23)XX(70
(70XX10)
10)
Vol
VolRBC
RBC == _________________
70
70
= 120 ml
= 120 ml
KEUNTUNGAN PRC :

1. Kemungkinan overload sirkulasi minimal


2. Rx transfusi akibat komponen plasma minimal
3. Rx transfusi akibat antibodi donor minimal
4. Efek samping volume antikoagulan berkurang
5. Sisa plasma dapat dibuat menjadi komponen lain

KERUGIAN :
1. Masih cukup banyak plasma , lekosit,& trombositbentuk
Antibodi
2. Mengurangi efek samping bagi pasien yg perlu transfusi
berulang PRC yg dicuci (washed PRC) dgn normal saline
3X u/ hilangkan antibodi
KONSENTRAT TROMBOSIT

Didapat dari darah segar dgn metode pemutaran dgn


waktu tertentu

Volume 25-40 ml/unit

1 unit menaikkan jumlah platelet 9000-11.000/mm3

Trombositopenia berat butuh 8-10 unit


Trombosit harus ditransfusikan dlm waktu 2 jam

Diberikan sampai perdarahan berhenti atau Bleeding


Time pd 2 X nilai kontrol normal

Kemungkinan komplikasi : menggigil, demam, alergi

Dapat menyebabkan allo imunisasi  pasien


refrakter thd transfusi berikutnya.
PLASMA

Dari 250 ml darah diperoleh 125 ml darah

Digunakan Untuk :

1. Mengatasi gangguan koagulasi yg tdk disebabkan


oleh trombositopenia
2. Mengganti plasma yg hilang
3. Defisiensi imunoglobulin
4. Overdosis obat antikoagulan (warfarin, dsb)
TERSEDIA SEBAGAI :

1. Plasma segar (Fresh Plasma)


 Dari darah lengkap segar (<6 jam)
 Berisi semua faktor pembekuan (juga fk.labil)
& trombosit
 Harus diberikan dalam 6 jam

2. Plasma Segar Beku (Fresh Frozen Plasma)


 Didpt dr pemisahan darah segar (<6 jam)
 Dengan metode pemutaran, kemudian dibekukan
 Disimpan pd temperatur –30°C
 Krn dibuat dr darah segar  semua fk.pembekuan
masih utuh
KRITERIA PEMBERIAN FRESH FROZEN PLASMA

1. Perdarahan yg tidak dpt dihentikan dgn jahitan


bedah atau kauter.
2. Peningkatan PT atau APTT minimal 1,5 kali
dr nilai normal
3. Hitung trombosit > 70.000/mm3 (u/ menjamin
bahwa trombositopenia bukan merupakan penyebab
perdarahan).
REKOMENDASI ASA U/ PEMBERIAN FFP :

1. Segera setelah terapi warfarin


2. U/ koreksi defisiensi fk. Koagulasi dimana fk. Yg diperlukan
tidak tersedia.
3. Untuk koreksi perdarahan dgn peningkatan PT atau APTT
>1,5 kali nilai normal.
4. U/ koreksi perdarahan akibat defisiensi fk. Koagulasi akibat
transfusi darah masif dan jika pemeriksaan PT & APTT tidak
dapat dilakukan pada saat itu.
5. FFP sebaiknya diberikan dlam dosis yg diperhitungkan men-
capai konsentrasi plasma minimum 30% (biasanya tercapai
dgn pemberian 10-15 ml/kgBB). Setelah pemberian warfarin
dosis 5-8 ml/kgBB biasanya cukup.
6. FFP dikontraindikasikan untuk terapi peningkatan volume
plasma atau konsentrasi albumin.
PLASMA BIASA (PLASMA SIMPAN)

 Mengandung fk stabil fibrinogen, albumin & globulin


 Di dpt dari darah lengkap yg telah mengalami penyimpanan
 Dari 250 cc darah lengkap diperoleh 125 cc plasma
 Dpt bertahan selama 2 bulan pd suhu 4°C

Indikasi :
1. U/ mengatasi syok sebelum darah datang
2. Memperbaiki volume sirkulasi darah
3. Mengganti protein plasma yg hilang pd luka bakar luas
4. Mengganti & menambah jumlah faktor2 tertentu yg hilang.
Misalnya fibrinogen, albumin, dan globulin.

 Indikasi ini sekarang tidak dianjurkan lagi krn lebih aman


menggunakan lar.koloid atau albumin yg bebas resiko
transmisi penyakit.
KRIOPRESIPITAT

 Di dapat dari pemisahan FFP yg dicairkan pd suhu 4°C


dgn metode pemutaran dgn waktu & kecepatan tertentu.
 Diperoleh supernatan dgn volume 30-40 ml.
 Mgdg Fk.VIII, fibrinogen ,protein plasma, & Fk.XIII
 Jika disimpan pd suhu -30°C dpt bertaha selama 12
bulan
 Bila akan dipakai, dicairkan pd suhu 4°C & segera
diberikan sebelum 6 jam
Rekomendasi ASA u/ pemberian Kriopresipitat:

Rekomendasi ASA u/ pemberian Kriopresipitat:


1. Profilaksis pd pasien perioperatif tanpa perdarahan
atau pasien peripartum dgn defisiensi fibrinogen
kongenital atau peny. Von
Willebrand yg tdk berespon thd DDAVP.
2. Pasien-pasien perdarahan dgn peny.Von Willebrand
3. Koreksi pasien2 dgn perdarahan mikrovaskuler yg
ditransfusi masif dgn konsentrasi fibrinogen <80-100
mg/dl (atau bila konsentrasi fibrinogen tidak dpt
diukur pd saat itu.
INDIKASI TRANSFUSI KRIOPRESIPITAT :

1. Hemofilia A (defisiensi fk.VIII)


2. Penyakit Von Willebrands
3. Hipofibrinogenemia
4. Defisiensi fk.VIII yg didapat (DIC dan
transfusi masif dilusi)
5. Defisiensi fk. XIII
KONSENTRAT GRANULOSIT

1. Pend. neutropenia dgn febris yg tinggi yg gagal dgn


antibiotik.
2. Anemia aplastik dgn lekosit <2000/ml
3. Penyakit2 keganasan

 Kapan saat yg tepat pemberian granulosit  belum


pasti
 Klinisi menganjurkan  pend.neutropenia dgn
panas yg tinggi dan gagal dgn antibiotik lebih dr
48 jam
 Efek pemberian granulosit  penurunan suhu badan
penderita 1-2 jam setelah transfusi
TRANSFUSI DARAH MASIF

Transfusi darah masif adalah transfusi 1 atau 2X dr jumlah


Volume darah pasien. Untuk pasien dewasa sebanding dgn
10-20 unit.
Hal-hal yg mungkin terjadi :
1. Koagulopati
 Trombositopenia
- Terjadi setelah transfusi darah simpan >80 ml/kgBB
- Trombosit <50.000/mm3beri trombosit
- Setiap transfusi 4 unit darah simpan beri 1 unit
darah segar.
 Turunnya fk.koagulasi labil (fk.V & fk.VIII)
Diatasi dgn pemberian 1 unit FFP setiap transfusi 5 unit
WB/PRC
2. Keracunan Sitrat
2.Tubuh memiliki
Keracunan kemampuan besar u/ metabolisme sitrat
Sitrat
kecuali
Tubuhpd keadaan
memiliki shock, peny.hati,
kemampuan besar u/& metabolisme
lanjut usia sitrat
 Terapi : Calcium
kecuali Glukonas
pd keadaan shock,10% 1 gr IV&pelan2
peny.hati, lanjut setiap
usia transfusi
4Terapi
unit darah
: Calcium Glukonas 10% 1 gr IV pelan2 setiap transfusi
4 unit darah
3. Hiperkalemia
3.Kalium dlm darah simpan 21 hari dpt naik setinggi 32 mEq/L
Hiperkalemia
Infus kalium
Kalium dlmyg aman
darah  20 mEq/jam
simpan 21 hari dpt naik setinggi 32 mEq/L
Hiperkalemia
Infus kalium aman 20fibrilasi
ygaritmia mEq/jamventrikel  cardiac arrest
mencegah Calcium
Hiperkalemia Glukonas
 aritmia 5 mg/kgBB
 fibrilasi IV pelan-pelan.
ventrikel  cardiac arrest
Maksud
mencegah pemberian
CalciumCalcium
Glukonas5Calcium
mg/kgBB merupakan antago-
IV pelan-pelan.
nis terhadap
Maksud hiperkalemia.
pemberian Calcium  Calcium merupakan antago-
nis terhadap hiperkalemia.
TRANSFUSI SANGAT DARURAT

Pasien dgn perdarahan hebat  waktu u/ uji silang lengkap


Terlalu lama/ tdk tersedia darah dgn golongan yg sama.

Pilihan yg dpt diberikan :


 PRC golongan O tanpa uji silang (donor universal)
 Resipien AB  jika PRC O tdk ada  beri gol. A atau B
 Jika pasien telah ditransfusi dgn gol.darah O sebanyak
4 unit & perlu transfusi lagi dlm jangka 2 minggu tetap
diberi gol O kecuali terbukti titer anti-A dan anti-B telah
turun <1/200
 Hampir seluruh populasi di Indonesia Rhesus (+) shg
semua unit O dpt digunakan.
KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH
KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH
1.1. Reaksi
Reaksihemolitik
hemolitik
 Terjadi
Terjadi1/6000
1/6000 akibat
akibat destruksi
destruksi eritrosit
eritrosit donor
donor o/ antibodi
o/ antibodi
Resipien
Resipien atau
atau sebaliknya.
sebaliknya.
 Jika
Jikatransfusi
transfusi <5%<5% vol.darah,
vol.darah, reaksi
reaksi taktak begitu
begitu gawatgawat
 Pasien
Pasiensadar
sadar : demam,
: demam, menggigil,
menggigil, nyeri
nyeri dada-panggul,mual.
dada-panggul,mual.
 Pasien
Pasiendlmdlm anestesi
anestesi : demam,
: demam, takikardi
takikardi taktak
jelasjelas asalnya,
asalnya,
hipotensi,
hipotensi, perdarahan
perdarahan merembes
merembes di daerah
di daerah operasi,
operasi, syok,syok,
spasme
spasme bronkus,
bronkus, && selanjutnya
selanjutnya Hb-uria,
Hb-uria, dandan ikterus.
ikterus.
2. Infeksi
2. Virus (hepatitis, HIV, CMV, HTLV)
Infeksi
 Virus (hepatitis,
Bakteri HIV, CMV,
(stafilokokus, HTLV)
Yesteria, Citrobakter)
 Bakteri
Parasit(stafilokokus,
(malaria) Yesteria, Citrobakter)
 Parasit (malaria)
3.3. Lain-lain
Lain-lain
Demam,
Demam,urtikaria,
urtikaria, anafilaksis, edema
anafilaksis, edemaparu nonnon
paru kardial, purpura,
kardial, purpura,
Intoksikasi
Intoksikasi sitrat , hiperkalemia,
sitrat , hiperkalemia,dandan
asidosis
asidosis
PENANGGULANGAN REAKSI TRANSFUSI

1. Stop transfusi
2. Naikkan tekanan darah dgn koloid, kristaloid,
atau
Bila perlu tambahan inotropik
3. Beri oksigen 100%
4. Manitol 50 mg atau furosemid 10-20 mg
5. Antihistamin
6. Steroid dosis tinggi
7. Jika perlu exchange transfusion
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai