Identitas buku ;
Sinopsis Buku;
Suatu hari, tampak seorang pengusaha muda sedang melaju di jalan raya
mengendarai mobil mewah yang baru di belli nya. Perasaan puas, bangga dan
senang menyelimutinya karena memiliki mobil yang sudah lama diidam-idamkan.
Tiba-tiba saat sedang asyik menyetir, dia melihat seorang anak kecil
mengerakan tangan ke arah mobilnya yang di susul suara keras menghatam mobil.
“pletakk…!” Suara itu terdengar cukup nyaring di sebelah kiri pintu mobil. Sebuah
batu kecil mengenai mobil barunya, spontan, karena kaget, pengusaha muda itu
menekan rem mobil kuat-kuat. Dengan perasaan geram, mobil pun segera di
mundurkan kearah dari mana baru itu di lempar.
Dia bergegas turun untuk melihat apa yang terjadi dengan pintu mobil
kesayanganya. “ Aduh Bener-bener kurang ajar!” dia memaki sambil tangan nya
mengusap sayang goresan di pintu mobil. Amarahnya memuncak. Dengan segera
matanya menangkap sosok anak kecil yang tadi dilihatnya melempar sesuatu ke
arah mobilnya. Dihampiri anak itu degan tangan terkepal menahan marah, “hai
kamu! Lihat apa yang telah kamu lakukan pada mobil kesayanganku, lihat goresan
itu!” teriaknya penuh amarah sambil bersiap-siap akan memukul.
Si anak tampak pucat dan gemetaran ketakutan. Dia berusaha meminta maaf.
“Maaf Pak,Maaf. Saya salah dan benar-benar minta maaf. Sebab saya tidak tahu
lagi harus melakukan apa.” Air mukanya tampak ngeri, matanya berkaca-kaca dan
tangannya memohon ampun.
“maaf pak, saya melempar batu itu karena tidak ada seorang pun yang mau
berhenti.” dengan air mata berurai yang mulai berjatuhan di pipi, anak tadi
menunjuk ke suatu arah. “itu di sana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir
terjatuh dari kursi rodanya dan kesakitan. Saya tidak kuat mengangkatnya dan
tidak ada seorang pun yang mau berhenti membatu menolongnya,” ucapnya sambil
terisak dan pandangan mata berharap.
“Tolong kakak saya pak,” melihat ketulusan si bocah. Sang pengusaha itu
tidak mampu berkata apa-apa. amarah nya pun mulai reda. Tak lama, dia
menghampiri dan mengangkat si cacat yang telah mengerang kesakitan, lalu dia
dudukan di kursi roda.
Kelebihan Buku
Buku nya terdiri dari berbagai seri tidak di satukan dalam satu buku