Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN


APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DASAR KEAHLIAN OTOMOTIF


DI JURUSAN TEKNIK ALAT BERAT SMK NEGERI 1 SEMARANG

Disusun oleh:
Nama : Yoga Adhi Prasetya, S.Pd.
NIP : 19910919 201902 1 003
Gol / Angkatan : III / CXIII
No.Presensi : 33
Jabatan : Guru Teknik Kendaraan Ringan Ahli
Pertama
Unit Kerja : SMK Negeri 1 Semarang
Coach : Drs. Pamungkas Tunggul W, M.Si
Mentor : Bambang Nugroho T I, S.Pd.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXIII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN
APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DASAR KEAHLIAN OTOMOTIF


DI JURUSAN TEKNIK ALAT BERAT SMK NEGERI 1 SEMARANG

Disusun oleh:
Nama : Yoga Adhi Prasetya, S.Pd.
NIP : 19910919 201902 1 003
Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:
Hari, tanggal : Kamis, 29 Agustus 2019
Tempat : Ruang Kelas Merapi 1
BPSDMD Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 29 Agustus 2019

Menyetujui,
Coach Mentor

Drs. Pamungkas Tunggul W, MSi Bambang Nugroho T I, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Muda Guru Madya
NIP. 19730110 199203 1 001 NIP. 19620728 198703 1 005

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Optimalisasi Pembelajaran Dasar Keahlian Otomotif di


Jurusan Teknik Alat Berat SMK Negeri 1 Semarang
Nama : Yoga Adhi Prasetya, S.Pd.
NIP : 19910919 201902 1 003
Unit Kerja : SMK Negeri 1 Semarang

Telah diseminarkan,
Di : Semarang
Hari, tanggal : Kamis, 29 Agustus 2019

Peserta Pelatihan Dasar

Yoga Adhi Prasetya, S.Pd.


NIP. 19910919 201902 1 003

Coach Mentor

Drs. Pamungkas Tunggul W, MSi Bambang Nugroho T I, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Muda Guru Madya
NIP. 19730110 199203 1 001 NIP. 19620728 198703 1 005
Mengetahui,
Narasumber

Drs. Suyadi, M.Pd., M.Kes


Pembina Utama
NIP. 19620604 198803 1 006

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Puji Syukur
penulis telah menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan tepat waktu,
sebagai bagian penting dari Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
CXIII Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD)
Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan yang ada dalam laporan aktualisasi ini
diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil
Negara (ASN), yang meliputi materi tentang Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat
diterapkan di tempat kerja.
Pembuatan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP. selaku Gubernur Jawa Tengah
2. Bapak Drs. Mohammad Arif Irwanto, M.Si. selaku Kepala BPSDMD
Provinsi Jawa Tengah beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS Golongan III angkatan CXIII
Tahun 2019.
3. Bapak Drs. Diyana selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Semarang.
4. Bapak Drs. Pamungkas Tunggul Wasana, MSi., selaku coach yang
telah memberikan inspirasi, dukungan, masukan dan bimbingan dalam
penyusunan laporan aktualisasi ini.
5. Bapak Bambang Nugroho T I, S.Pd. selaku mentor yang telah
memberikan arahan, dukungan, masukan dan bimbingan dalam
penyusunan laporan aktualisasi ini.
6. Bapak Drs. Suyadi, M.Pd., M.Kes selaku narasumber yang telah
memberikan saran dan masukan untuk perbaikan laporan aktualisasi
ini;

iv
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi setempat.
8. Seluruh panitia penyelenggara dan Binsuh yang telah membantu dan
memfasilitasi kegiatan latsar.
9. Keluarga tercinta, yang terdiri atas Bapak, Ibu dan Adik, serta Istri
tercinta yang senantiasa memberikan doa, dukungan, dan
motivasinya.
10. Keluarga besar SMK Negeri 1 Semarang atas dukungan dan
kerjasamanya.
11. Keluarga besar peserta Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan CXIII
tahun 2019.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya masukan yang
membangun dari berbagai pihak guna membuat laporan laporan ini
menjadi lebih baik. Sehingga, laporan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar
dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, 19 Agustus 2019


Penulis

Yoga Adhi Prasetya, S.Pd.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Identifikasi Isu, Dampak, dan Rumusan Masalah .............................. 4
C. Tujuan ............................................................................................... 10
D. Manfaat.............................................................................................. 11
BAB II TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA .......................... 12
A. Profil Organisasi ................................................................................ 12
B. Tugas dan Jabatan Peserta Diklat ..................................................... 24
C. Role Model ........................................................................................ 27
BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI ................................ 29
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Nilai
ANEKA .............................................................................................. 29
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi .......................................................... 38
C. Antisipasi dan Strategis Menghadapi Kendala .................................. 39
BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ............... 40
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi .............................. 40
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai ANEKA .... 58
BAB V PENUTUP .................................................................................... 60
A. Simpulan .............................................................................................. 60
B. Rekomendasi ....................................................................................... 61
C. Rencana Aksi....................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 66

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu Dikaitkan Dengan Prinsip Kedudukan ASN ..... 5
Tabel 1.2 Identifikasi Isu Dengan Metode APKL ..................................... 8
Tabel 1.3 Identifikasi Isu Dengan Metode USG ...................................... 9
Tabel 1.4 Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan....................................... 9
Tabel 2.1 Data Guru SMK Negeri 1 Semarang ....................................... 20
Tabel 2.2 Jumlah Peserta Didik .............................................................. 24
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ............................................ 30
Tabel 3.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi ............................................... 38
Tabel 3.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-kendala Aktualisasi .............. 39
Tabel 4.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi 1 .............................................. 40
Tabel 4.2 Capaian Kegiatan Aktualisasi 2 .............................................. 42
Tabel 4.3 Capaian Kegiatan Aktualisasi 3 .............................................. 45
Tabel 4.4 Capaian Kegiatan Aktualisasi 4 .............................................. 48
Tabel 4.5 Capaian Kegiatan Aktualisasi 5 .............................................. 51
Tabel 4.6 Capaian Kegiatan Aktualisasi 6 .............................................. 54
Tabel 4.7 Matriks Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai ANEKA .............. 58
Tabel 5.1 Rencana Aksi ........................................................................... 62

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SMK Negeri 1 Semarang .................................................... 12


Gambar 2.2 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Semarang .................... 16
Gambar 2.3 Role Model (Warih Andang Tjahjono) ................................. 28

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembukaan UUD Republik Indonesia Tahun 1945 telah
mengamanatkan bahwa salah satu tujuan negara adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk memenuhi amanat tersebut,
pemerintah bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan dalam
rangka memenuhi hak dasar setiap warga negara untuk memperoleh
layanan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut selanjutnya
dituangkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Dengan berkembangnya tuntutan pemenuhan tenaga kerja yang
kompeten dari lulusan SMK oleh industri dewasa ini, maka perlunya
adaptasi budaya industri pada pembelajaran pada SMK terutama pada
mata pelajaran dasar produktif. Revitalisasi SMK juga menekankan
keselarasan antara industri dengan pihak SMK dengan program Link
and Match dengan harapan dari industri mau merangkul SMK dengan
mendampingi serta memberikan gambaran mengenai industri yang
sebenarnya, begitupun dari pihak SMK mau untuk menyesuaikan
dengan tuntutan industri saat ini.
Kemampuan dasar sangat menentukan dalam pembentukan
karakter budaya industri yang nantinya akan sangat berguna pada saat
memasuki dunia kerja dan dunia industri (DU/DI). Cakupan budaya
industri yang dapat diterapkan pada lingkungan sekolah masih

1
sangatlah luas, untuk itu dojo fundamental skill dapat digunakan
sebagai salah satu contoh penerapan budaya industri yang dapat
dilaksanakan pada pembelajaran dasar keahlian otomotif dimana
pembelajaran dasar keahlian memang ditujukan membentuk karakter
peserta didik sesuai kompetensinya.
Saat ini budaya industri memang belum sepenuhnya dilaksanakan
di lingkungan sekolah pada umumnya dan jurusan pada khususnya.
Persoalan ini terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah
kurangnya kesadaran dari guru akan kebutuhan industri terhadap
peserta didik yang kompeten dalam bidangnya. Belum tersedianya
wawasan tentang apa itu budaya industri, serta fasilitas peraga yang
kurang menjadi faktor pelengkap mengapa budaya industri di SMK
Negeri 1 Semarang belum terlaksana dengan baik.
Mengacu tentang pernyataan di atas, dalam upaya memberikan
wawasan tentang pentingnya budaya industri di lingkungan sekolah
sebagai salah satu bentuk upaya menyiapkan peserta didik yang sesuai
dengan apa yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri, maka
pengenalan budaya industri di sekolah perlu dilakukan dengan cara
menerapkan budaya industri berupa dojo fundamental skill dalam
pembelajaran dasar keahlian otomotif SMK Negeri 1 Semarang.
Dalam rangka mewujudkan tujuan negara dan cita-cita bangsa
tersebut, perlu dibangun seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
mempunyai integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersik dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Bab I Pasal 1 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara
yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pemerintah dan

2
diberi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Seorang tenaga pendidik sebagai Aparatur Sipil Negara harus
selalu memegang teguh nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang
biasa disebut dengan nilai-nilai ANEKA. Nilai-nilai dasar itulah yang
menjadi pedoman bagi seorang tenaga pendidik ASN guna
menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Pembentukan ASN yang mampu melaksanakan tugas dan
perannya sebagai pelayan masyarakat secara profesional yang
memiliki nilai-nilai dasar profesi ASN yang dilaksanakan melalui jalur
pendidikan dan pelatihan dasar bagi CPNS Golongan III Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar
tersebut diselengarakan di Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini
berpedoman pada PERLAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Di akhir pembelajaran peserta diklat
diwajibkan membuat Laporan Aktualisasi perihal isu yang ada ditempat
kerja dan nantinya akan diaktualisasikan di tempat kerja masing-masing
peserta yang berlandaskan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi) dan agenda ketiga atau berprinsip pada kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of Goverment (WoG),
dan Pelayanan Publik.
Selama kurang lebih tiga bulan penulis berada di SMK Negeri 1
Semarang ditemukan beberapa isu yang perlu diselesaikan. Dengan
menggunakan metode APKL dan USG, selanjutnya penulis menyeleksi
isu-isu tersebut dan menentukan isu utama yang memenuhi kriteria
tertentu. Berdasarkan pada salah satu tujuan negara, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta visi misi sekolah yaitu
mewujudkan lulusan kompeten di bidangnya, maka ditentukanlah isu

3
yang diangkat sebagai bahan aktualisasi dan habituasi dengan dibuat
laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dengan judul
“Optimalisasi Pembelajaran Dasar Keahlian Otomotif di Jurusan
Teknik Alat Berat SMK Negeri 1 Semarang”. Melalui laporan
aktualisasi ini diharapkan dapat membawa manfaat baik bagi penulis,
tenaga pendidik di lingkungan sekolah penulis, ASN terkait, serta
semua pembaca yang berkaitan dalam bidang tersebut.

B. Identifikasi Isu, Dampak, dan Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang, maka diperoleh beberapa
rumusan masalah yang dapat digunakan dalam laporan aktualisasi
nilai-nilai dasar ASN yang terdiri atas identifikasi isu yang ditemukan di
lingkungan SMK Negeri 1 Semarang, sebagai berikut:
1. Identifikasi Isu
Rencana aktualisasi yang dilaksanakan di SMK Negeri 1
Semarang sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Laporan kegiatan aktualisasi
dan habituasi dibuat berdasarkan identifikasi isu dengan
mempertimbangkan keaktualan, problematik, kekhalayakan dan
kelayakan isu tersebut (APKL).
Aktual memiliki arti bahwa hal tersebut benar-benar terjadi dan
sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya
isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan segera solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak, dan Kelayakan artinya isu
yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Dari kriteria APKL, kemudian menentukan prioritas isu dengan
mengukur tingkat urgensi (urgency), keseriusan masalah (seriously),
dan perkembangan masalah tersebut jika tidak dipecahkan (growth)

4
yang dikenal dengan metode USG. Prioritas isu yang telah
ditentukan kemudian diidentifikasi berdasarkan sumber isu, aktor
yang terlibat, peran masing-masing aktor yang terlibat dan
keterkaitan dengan mata pelatihan, dan kegiatan yang digagas untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada di SMK Negeri 1 Semarang.
Daftar isu yang diperoleh dari lingkungan kerja penulis yang
dikaitkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS, yaitu
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government
(WoG) dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu Dikaitkan Dengan Prinsip Kedudukan
dan Peran ASN
Kondisi Saat Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu
Ini Diharapkan
1. Penggunaan Pelayanan Kurangnya Timbulnya
Gadget/HP Publik kesadaran kesadaran
peserta didik peserta didik peserta didik
yang masih Whole of tentang waktu tentang
kurang tepat Government penggunaan HP mengatur
saat (WoG) saat penggunaan
pembelajaran pembelajaran HP di
(Menggunakan lingkungan
HP saat guru sekolah
memberikan
informasi)
2. Kurangnya Whole of Kurangnya Peserta didik
peran guru Government kesadaran lebih peduli
terhadap (WoG) peserta didik terhadap
kesadaran untuk kebersihan
peserta didik Manajemen membuang lingkungan
dalam menjaga ASN sampah pada sekolahnya.
kebersihan di tempatnya.
lingkungan SMK
Negeri 1
Semarang
3. Kurangnya Manajemen Banyak peserta Meningkatnya
kesadaran ASN didik yang kesadaran
warga sekolah terlambat dan warga
dalam Whole of tidak tertib saat sekolah akan
melaksanakan Government upacara pentingnya
upacara (WoG) berlangsung, makna
bendera di SMK serta beberapa upacara
Negeri 1 guru yang bendera
Semarang menempatkan sehingga
diri tidak sesuai tumbuh rasa
dengan nasionalisme

5
Kondisi Saat Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu
Ini Diharapkan
ketentuan. yang baik.
4. Belum Pelayanan Belum Terlaksanany
optimalnya Publik diterapkan a penerapan
pembelajaran budaya industri budaya
dasar keahlian Whole of di lingkungan industri dalam
otomotif di Government sekolah pembelajaran
jurusan Teknik (WoG) terutama saat untuk
Alat Berat SMK pembelajaran membentuk
Negeri 1 karakter
Semarang peserta didik
yang siap
kerja sesuai
kebutuhan
industri
5. Kurang Pelayanan Belum adanya Tersediannya
optimalnya Publik gerakan literasi buku literasi
fungsi sekolah sebagai tambahan
perpustakaan Whole of bahan bacaan untuk bahan
sebagai sumber Government tambahan saat bacaan
belajar (WoG) pembelajaran alternatif
tambahan/Pelop peserta didik
or Gerakan selama
Literasi Sekolah pembelajaran
(GLS) di SMK
Negeri 1
Semarang
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Penggunaan HP/Gadget peserta didik yang kurang tepat saat
pembelajaran, masih sering dijumpai peserta didik yang
menggunakan HP saat guru memberikan informasi. Kurangnya
peran guru untuk membatasi hal tersebut menjadi persoalan utama.
Kurangnya peran guru terhadap kesadaran peserta didik dalam
menjaga kebersihan di lingkungan SMK Negeri 1 Semarang, masih
terlihat pada kondisi kelas/tempat praktek yang terkadang kotor. Hal
tersebut terjadi karena guru kurang berperan dalam meningkatkan
kesadaran peserta didik akan pentingnya kebersihan.
Kurangnya kesadaran dalam melaksanakan upacara bendera
di SMK Negeri 1 Semarang, hal ini sering terjadi karena ada
beberapa guru yang memberikan contoh kurang baik, misalnya
berbaris bukan pada barisan guru yang seharusnya dan juga
kurangnya peranan guru dalam mengatasi kedisiplinan peserta didik.

6
Belum optimalnya pembelajaran dasar keahlian otomotif di
jurusan Teknik Alat Berat SMK Negeri 1 Semarang, guru belum
menerapkan pembelajaran berbasis budaya industri terhadap
peserta didik sebagai tuntutan kebutuhan dari dunia industri,
sehingga peserta didik lulusan SMK dianggap belum siap untuk
memasuki dunia industri.
Kurang optimalnya fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar
tambahan peserta didik di SMK Negeri 1 Semarang, Gerakan
Literasi sebagai pelopor minat baca disekolah belum terlaksana, hal
ini terjadi karena kurangnya ketersediaan buku bacaan.
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu
ini bertujuan untuk menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan metode
bantu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) dan
USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL
Analisis isu dengan metode APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan) merupakan metode bantu untuk
menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan
tingkat aktual, problematik, kekhalayakan dan layak dari isu-isu
yang ditemukan di lingkungan unit kerja.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

7
Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang
menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi.
Berikut ini beberapa isu yang ada di SMK Negeri 1 Semarang
yang akan ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL.
Tabel 1.2 Identifikasi Isu Dengan Metode APKL
Kriteria
No Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
1. Penggunaan Gadget/HP peserta + + - + Tidak
didik yang masih kurang tepat saat memenuhi
pembelajaran syarat
2. Kurangnya peran guru terhadap + + + + Memenuhi
kesadaran peserta didik dalam syarat
menjaga kebersihan di lingkungan
SMK Negeri 1 Semarang
3. Kurangnya kesadaran warga + + - + Tidak
sekolah dalam melaksanakan memenuhi
upacara bendera di SMK Negeri 1 syarat
Semarang
4. Belum optimalnya pembelajaran + + + + Memenuhi
dasar keahlian otomotif di jurusan syarat
Teknik Alat Berat SMK Negeri 1
Semarang
5. Kurang optimalnya fungsi + + + + Memenuhi
perpustakaan sebagai sumber syarat
belajar tambahan/Pelopor Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) di SMK
Negeri 1 Semarang
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
b. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG
Berdasarkan metode APKL dari tabel di atas diperoleh 3
(tiga) isu utama yang terpilih, yaitu kurangnya peran guru terhadap
kesadaran peserta didik dalam menjaga kebersihan di lingkungan
SMK Negeri 1 Semarang, Belum optimalnya pembelajaran dasar
keahlian otomotif di jurusan Teknik Alat Berat SMK Negeri 1
Semarang, dan kurang optimalnya fungsi perpustakaan sebagai
sumber belajar tambahan/pelopor Gerakan Literasi Sekolah
(GLS) di SMK Negeri 1 Semarang.
Isu tersebut kemudian dianalisis lagi dengan menggunakan
metode USG dengan rentang penilaian 1-5. Urgency yaitu
seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness yaitu seberapa serius suatu isu harus
8
dibahas yang dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth
didefinisikan sebagai seberapa besar memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani segera. Identifikasi kelayakan isu dilihat dari
nilai APKL di SMK Negeri 1 Semarang yang akan dipecahkan
dapat dilihat dari nilai USG pada tabel 1.3 sebagai berikut:
Tabel 1.3 Identifikasi Isu Dengan Metode USG
Total Rangking
No Isu U S G
skor Prioritas
1. Kurangnya peran guru terhadap
kesadaran peserta didik dalam
menjaga kebersihan di 5 5 3 13 II
lingkungan SMK Negeri 1
Semarang
2. Belum optimalnya pembelajaran
dasar keahlian otomotif di
5 5 5 15 I
jurusan Teknik Alat Berat SMK
Negeri 1 Semarang
3. Kurang optimalnya fungsi
perpustakaan sebagai sumber
belajar tambahan/pelopor 4 4 4 12 III
Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
di SMK Negeri 1 Semarang
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Keterangan: Skala Linkert:
U = Urgent 1 = Tidak U/S/G 4 = U/S/G
S = Seriousness 2 = Kurang U/S/G 5 = Sangat U/S/G
G = Growth 3 = Cukup U/S/G
2. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan
metode USG akan memiliki dampak ketika tidak dilaksanakan.
Dampak isu jika tidak diselesaikan yang dapat dilihat dalam tabel 1.4
sebagai berikut:
Tabel 1.4 Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan

Isu dan sumber isu Dampak bila isu tidak diselesaikan


Belum optimalnya a. Peserta didik tidak menguasai apa yang
pembelajaran dasar menjadi kompetensi dasar bidangnya
keahlian otomotif di b. Pembelajaran tidak selaras dengan apa
jurusan Teknik Alat Berat yang diharapkan dunia usaha dan
SMK Negeri 1 Semarang dunia industri
c. Peserta didik yang tidak berkompeten
Sumber isu: Pelayanan tidak dapat memenuhi kebutuhan dunia
publik, WoG usaha dan industri

9
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis USG diperoleh isu terpilih, dari isu
tersebut maka, rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui
habituasi adalah:
a. Bagaimana nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dapat
diimplementasikan
b. Bagaimana upaya optimalisasi pembelajaran dasar keahlian
otomotif di Jurusan Teknik Alat Berat SMK Negeri 1
Semarang?
Gagasan penyelesaian isu pada unit kerja SMK Negeri 1
Semarang adalah “optimalisasi pembelajaran dasar keahlian otomotif
di jurusan Teknik Alat Berat SMK Negeri 1 Semarang”.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pencapaian aktualisasi nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) dalam optimalisasi pembelajaran dasar keahlian otomotif di
jurusan Teknik Alat Berat SMK Negeri 1 Semarang.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya pengkajian penerapan budaya industri
b. Tersedianya RPP dengan penyelarasan budaya industri
c. Tersedianya peraga dojo fundamental skill
d. Terlaksananya sosialisasi budaya industri
e. Terlaksananya penerapan budaya industri
f. Terlaksananya evaluasi kegiatan

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan aktualisasi ini, yaitu:
1. Bagi Peserta

10
Membiasakan diri untuk menerapkan budaya industri dalam
pembelajaran dasar keahlian otomotif dan sekaligus untuk
mengimplementasikan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsi
sebagai ASN.
2. Bagi Instansi
a. Membantu mewujudkan visi dan misi SMK Negeri 1 Semarang.
b. Membantu pemerintah dalam mensukseskan program revitalisasi
SMK melalui penerapan budaya industri.
c. Memicu penerapan budaya industri yang lebih luas ke lingkungan
SMK Negeri 1 Semarang.
3. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang prima sebagai wujud
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas
pendidikan di SMK Negeri 1 Semarang.

11
BAB II
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi

Gambar 2.1 SMK Negeri 1 Semarang


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Semarang
NSS : 321036308001
NPSN : 20328948
Status Sekolah : Negeri
Bentuk Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Pendirian Sekolah : 1900-01-01
Tanggal Pendirian Sekolah : 6 Desember 1939
Alamat Sekolah
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Semarang
Kecamatan : Semarang Timur
Desa : Sarirejo
Jalan : Jl. Dr. Cipto No. 93
Kode Pos : 50124
Telepon/Fax : (024) 3545601 / (024) 3587193
E-mail : smkn01kotasemarang@gmail.com
Website : www.smk1smg.sch.id

12
SMK Negeri 1 Semarang adalah sekolah menengah kejuruan
teknologi dan industri yang semula bernama Sekolah Teknologi
Menengah yang disingkat STM. Sekolah ini merupakan sekolah
kejuruan tertua di Jawa Tengah dan didirikan dalam urutan kedua
setelah STM yang didirikan di Jakarta.
Sejarah SMK Negeri 1 Semarang semula adalah sebuah
sekolah pertukangan (Ambacht School) tingkat pertama, bernama
Technische School Semarang (TSS). Pada awal tahun
pendidikannya sekolah berlangsung di sebuah bangunan
pergudangan (sekarang Marabunta) di sebelah selatan Stasiun
Kereta Api Tawang Semarang. Peletakan batu pertama
pembangunan gedung TSS sendiri baru dilakukan pada tanggal 6
Desember 1939, berlokasi di Jl. dr. Cipto 93 Semarang. Luas seluruh
bangunan saat ini lebih kurang 5.564.425 m 2 menempati tanah
seluas 1,8 hektar.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 9 Oktober
1950 TSS di tingkatkan menjadi STM. Selanjutnya pada akhir tahun
1997 STM di ubah namanya menjadi SMK. Perubahan nama itu
lebih memberikan keluwesan dalam pengembangan program
pendidikannya sesuai dengan tuntutan zaman. SMK memberikan
akses ke depan untuk mengembangkan program pendidikannya
yang tidak terbatas pada bidang teknologi seperti ketika masih
bernama STM Pada tanggal 28 Agustus 2002 melalui surat No.
821.2/23/2002 SMK Negeri 1 Semarang dipimpin oleh Bapak Drs.
Bunyamin, M.Pd menggantikan Bpk. Sentot. Sebelumnya Bpk. Drs.
Bunyamin, M.Pd menjabat sebagai guru Teknik Mesin pada SMK
Negeri 7 Semarang.
2. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Sekolah
a. Visi Sekolah
“Mewujudkan lulusan kompeten di bidangnya, berakhlak mulia dan
berwawasan lingkungan”.

13
b. Misi Sekolah
1. Menghasilkan tenaga terampil dan kompeten sesuai
kompetensi keahliannya.
2. Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan berjiwa
kebangsaan.
3. Menghasilkan lulusan yang berwawasan lingkungan dan
berjiwa wirausaha.
c. Tujuan Sekolah
1. Menjadikan lulusan untuk dapat berkarya di Dunia Usaha /
Dunia Isdustri sesuai kompetensi keahliannya.
2. Menjadikan lulusan yang berakhlak mulia dan berwawasan
kebangsaan.
3. Menjadikan lulusan yang berwawasan lingkungan dan berjiwa
wira usaha.
d. Nilai Organisasi
Nilai-nilai yang diterapkan di SMK Negeri 1 Semarang
mengacu pada tata nilai budaya kerja Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, yaitu:
1) Memiliki Integritas, yaitu adanya keselarasan antara pikiran,
perkataan, dan perbuatan.
Indikator: konsisten dan teguh menjunjung tinggi nilai-nilai
kebenaran dalam tindakan, jujur dalam segala tindakan,
berpikir positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas
dan fungsi.
2) Kreatif dan Inovatif, yaitu memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau
yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
Indikator: memiliki pola pikir, cara pandang yang variatif
terhadap suatu permasalahan serta mampu menghasilkan
karya baru, selalu melakukan penyempurnaan, bersikap
terbuka, berani mengambil terobosan, memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi secara efektif dan efisien.

14
3) Inisiatif, yaitu kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi
yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.
Indikator: responsif melayani kebutuhan stakeholder, bersikap
proaktif terhadap kebutuhan organisasi, memiliki dorongan
mengidentifikasi masalah dan mampu mengambil tindakan.
4) Pembelajar, yaitu selalu berusaha untuk mengembangkan
kompetensi dan profesionalisme.
Indikator: berkeinginan memperluas wawasan, mengambil
hikmah dari suatu kesalahan, berbagi pengetahuan dengan
rekan kerja.
5) Menjunjung meritrokasi, yaitu menjunjung tinggi keadilan dalam
pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten.
Indikator: berkompetisi secara profesional, memberi
kesempatan yang setara, memberi penghargaan dan hukuman
yang proporsional, tidak sewenang-wenang, tidak
mementingkan diri sendiri.
6) Terlibat aktif, yaitu senantiasa berpartisipasi dalam setiap
kegiatan.
Indikator: terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk
mendukung visi misi organisasi, memberi dukungan kepada
rekan kerja.
7) Tanpa pamrih, yaitu bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh
dedikasi.
Indikator: penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan,
rela membantu pekerjaan rekan kerja, menunjukkan sikap 4S
(senyum, sapa, sopan, dan santun).

15
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
a. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Semarang


16
b. Job Deskripsi
1) Kepala Sekolah
Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah adalah sebagai
edukator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator,
motivator).
a) Sebagai Edukator: membimbing guru, karyawan, peserta
didik, dan staf.
b) Sebagai Manager: menyusun program, menyusun personal
dalam organisasi sekolah, menggerakkan staf, guru, dan
karyawan, serta mengoptimalkan sumber daya sekolah.
c) Sebagai Administrator: mengelola administrasi KBM dan
Bimbingan dan Konseling (BK), mengelola administrasi
kesiswaan, mengelola administrasi ketenagaan, mengelola
administrasi keuangan, dan mengelola administrasi sarana
prasarana.
d) Sebagai Supervisor: menyusun dan melaksanakan program
supervisi, serta menggunakan hasil supervisi.
e) Sebagai Leader: memiliki kepribadian yang kuat, memahami
kondisi anak buah yang baik, memiliki Visi dan memahami
Misi sekolah, memiliki kemampuan mengambil keputusan
yang bijak, dan memiliki kemampuan berkomunikasi.
f) Sebagai Inovator: kemampuan mencari dan menemukan
gagasan baru untuk pembaharuan sekolah dan kemampuan
melakukan pembaharuan di sekolah.
g) Sebagai Motivator: kemampuan mengatur lingkungan kerja
(Fisik), kemampuan mengatur suasana kerja (Non-fisik),
kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan
hukuman.
2) Wali Kelas
Tugas wali kelas adalah bertanggungjawab kepada kepala
sekolah dalam mengelola kelas masing-masing, meliputi:
a) Melaksanaakan pengelolaan kelas

17
b) Mengetahui keadaan anak didik
c) Melakukan penilaian
d) Mengambil tindakan bila dianggap perlu
e) Penyelenggaraan adsministrasi kelas
f) Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
g) Pencatatan mutasi anak didik
h) Pengisian dan pembagian buku laporan hasil belajar
3) Guru Mapel
Tugas guru mapel adalah bertanggung jawab kepada
Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:
a) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan
harian, ulangan umum, dan ujian akhir
d) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
f) Melaksanakan kegiatan pembimbingan, kepada guru lain
dalam proses pembelajaran
g) Membuat alat pelajaran/alat peraga
h) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
i) Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
j) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
k) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
l) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
m)Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
n) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
o) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkat
4) Komite Sekolah
a) Tugas: menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai
program yang ditetapkan, bersama sekolah merumuskan

18
dan menetapkan visi dan misi, menyusun standar
pembelajaran, menyusun rencana strategis pengembangan
sekolah, menyusun dan menetapkan rencana progam
tahunan, serta mengembangkan potensi kearah prestasi
unggulan, membahas dan turut menetapkan pemberian
tambahan kesejahteraan, menghimpun, menggali dan
mengelola sumber dana dan kontribusi lainnya baik materil
maupun non-material dari masyarakat.
b) Fungsi: mengevaluasi program sekolah secara proporsional,
mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya,
memberikan respon terhadap kurikulum yang dikembangkan
baik berstandar nasional maupun lokal
Memberikan motivasi dan penghargaan, serta otonomi
profesional kepada staf pengajar, memantau kualitas
pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah, mengkaji laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan program, menyampaikan
usul/rekomendasi kepada pemda untuk meningkatkan
kualitas pelayanan pendidikan.
5) Penjaga sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam
melaksanakan:
a) Kebersihan Sekolah
b) Keamanan Sekolah
c) Pemeliharaan aset sekolah
d) Ketertiban Sekolah
e) Fungsi Humas sekolah dan masyarakat
f) Menciptakan kenyamanan dalam kegiatan pembelajaran
6) Tenaga Administrasi
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam
melaksanakan:
a) Penertiban dokumen sekolah
b) Pengarsipan dokumen

19
c) Pembuatan laporan-laporan sekolah
d) Meningkatkan minat baca peserta didik
e) Memperlancar pemanfaatan buku oleh peserta didik
f) Membantu Kepala sekolah di bidang umum sekolah
4. Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lainnya
SMK Negeri 1 Semarang merupakan salah satu instanasi
pendidikan tingkat menengah kejuruan dalam naungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.Dalam kegiatan
belajar mengajar melibatkan guru dan murid. Data guru SMK Negeri
1 Semarang mendata bahwa terdapat 111 guru dan dipimpin oleh
kepala sekolah yang dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Data Guru

No Nama Guru NIP Mata Pelajaran


1 A. Khotib Tri Handoko 198905052019021006 Teknik Audio Video
2 Adi Poerwantoro 196109221989031011 Fisika
Adil Puji Riyanto 196404231989031005 Teknik Instalasi
3
Tenaga Listrik
4 Agus Rudianto 199203182019021003 Teknik Pemesinan
Agus Supriyadi 196707111994031004 Pendidikan Agama
5
Islam
6 Alfian Wahyu Prasetya 199501082019021004 Teknik Pemesinan
7 Ambar Borowati 197612222011012005 Teknik Pemesinan
Aminoto 196908162005011011 Pendidikan Jasmani
8
Olahraga Kesehatan
Amna Amirudin 198610092019021003 Teknik Kendaraan
9
Ringan
10 Andi Maulana Bahasa Jawa
Anna Rosita 196011031986032007 Pendidikan Agama
11
Islam
Ansel Joko P Pendidikan Agama
12
Katholik
Arief Setiawan Produksi dan Siaran
13
Radio / Televisi
14 Arif Subiakto 196606211988031008 Teknik Pemesinan
15 Asih Purwaningsih 197410102005012011 Bahasa Inggris
Aziz Afnani 196505061988031016 Teknik Kendaraan
16
Ringan
17 Bambang Budi Utomo 196110301983021001 Teknik Audio Video
Bambang Nugroho Tri 196207281987031005 Teknik Kendaraan
18
Indarwanto Ringan
Bambang Wijanarko 196802221990031007 Teknik Kendaraan
19
Ringan
20 Bangun Giri 199607162019021005 Teknik Instalasi

20
No Nama Guru NIP Mata Pelajaran
Pamungkas Tenaga Listrik
Basuki Sapto W 196202231987031006 melakukan konversi
21
kaset ke CD
B.I. Ninik Liestyati 196208132014062001 Program Siaran
22
Hidajat Jurnalistik
Budi Kustamtomo Teknik Elektronika
23
Industri
Chamdan Nor Ihwan 199507302019021005 Teknik Kendaraan
24
Tsauri Ringan
Christina Atik Yulianti 196507071994032007 Bimbingan dan
25
Konseling (BP/BK)
Dadang Permana Pendidikan Jasmani
26
Olahraga Kesehatan
Daniel Agus S Pendidikan Agama
27
Kristen
Deny Yuniati 197406262007012013 Pendidikan Pancasila
28
dan Kewarganegaraan
Dhewa Exhordig Teknik Kendaraan
29
Ringan
Dodhy Sugiharto Pendidikan Jasmani
30
Olahraga Kesehatan
31 Dwi Indra Herbiana 198501042019021002 Teknik Pemesinan
32 Dwi Sriyono 196907032002121004 Matematika
33 Edi Kusbandriyo 196009021987031002 Teknik Pemesinan
Edy Setyawan 198009052014001003 Teknik Kendaraan
34
Ringan
Eko Ananto Produksi dan Siaran
35
Radio / Televisi
Eko Budiyono Simulasi dan
36
Komunikasi
37 Eko Kristiono 196412242005011001 Kimia
38 Eko Nuraini Kh 198303272014062006 Skenario
Endang Sri Wartini 196404122002122003 Bimbingan dan
39
Konseling (BP/BK)
40 Eny Hermawati 196904042002122003 Bahasa Inggris
Fadhillah Rizka P Produksi dan Siaran
41
Radio / Televisi
42 Harmiati Erstiningrum 196811212008012003 Bahasa Indonesia
43 Harsodiq 197107022002121006 Teknik Pemesinan
44 Hastimurningsih 196301121988032003 Bahasa Inggris
45 Heni Rahmawati Bahasa Jawa
46 Heri Daryono 196111021989031008 Teknik Pemesinan
47 Hermanto 196208221988031005 Teknik Pemesinan
Herning Susi 196901042007012014 Pendidikan Pancasila
48
Nugrahani dan Kewarganegaraan
Hery Prabowo Teknik Otomasi
49
Industri
50 Hesthi Purwinasih 197105101994122003 Matematika
51 Hesti Lilia Paraswati 197911192009032001 Bimbingan dan

21
No Nama Guru NIP Mata Pelajaran
Konseling (BP/BK)
Ina Irawati 196711042008012005 Pendidikan Pancasila
52
dan Kewarganegaraan
53 Kusriyantini Matematika
54 Liliek Ermina Intyastuti 196006101986032005 Sejarah Inronesia
55 Lilik Juliastuti 196607041998022002 Teknik Audio Video
56 Lis Prasetyo Teknik Pemesinan
57 Luftia Hanik 196804292002122002 Matematika (Umum)
Mardiyanto Teknik Elektronika
58
Industri
59 Marsilah Bahasa Inggris
Maryuni 196308042008011004 Teknik Instalasi
60
Tenaga Listrik
61 Miftahul Huda 198806122019021003 Teknik Pemesinan
Mohamad Nadhif Teknik Otomasi
62
Industri
Mudjio Heri Purnomo 198103192014061002 Teknik Kendaraan
63
Ringan
Muhammad Sihabudin 196908231995031004 Pendidikan Agama
64
Lubis Islam
65 Mujib 196306241984031004 Teknik Audio Video
66 Muntamah 197810152002122007 Fisika
Nihayatul Fitriyah 199203302019022009 Teknik Elektronika
67
Industri
Nini Gayatri 196405122007012011 Produk Kreatif dan
68
Kewirausahaan
69 Nur Hidayat Agus S 196308221989031009 Kimia
Nurhazis Teknik Otomasi
70
Industri
71 Nyono Hadi Saputro 196009101988031010 Teknik Pemesinan
Oddie Febriyono Teknik Kendaraan
72
Ringan
Qoniah 196505192002122001 Terknik Instalasi Motor
73
Listrik
R. Adi Kuncoro 197507302010011004 Teknik Instalasi
74
Tenaga Listrik
Rakhmad Hadiyanto 197305162008011009 Teknik Kendaraan
75
Ringan
Rifqi Setiawan 199509302019021004 Teknik Elektronika
76
Industri
Rizki Kurniawan 198601082010011016 Teknik Kendaraan
77
Ringan
Rony Diesmart Produksi dan Siaran
78
Televisi
Rr. Ajeng Rengganis Produk Kreatif dan
79
Dhianing P Kewirausahaan
80 Rubini 196907092008012014 Bahasa Indonesia
Rudi Tesno Widodo 196612161991031007 Teknik Instalasi
81
Tenaga Listrik

22
No Nama Guru NIP Mata Pelajaran
82 Sainah Seni Budaya
83 Salim 197207032006041009 Teknik Pemesinan
Sari Widowanti 196110291985032006 Teknik Instalasi
84
Tenaga Listrik
Sentot Cahyono 198107302009031002 Teknik Kendaraan
85
Ringan
Sholihul Hadi Pendidikan Agama
86
Islam
Silahuddin 197803142014061002 Teknik Kendaraan
87
Ringan
88 Siti Peni Lestari 196404052007012007 Sejarah Indonesia
Sri Eny Sumiarti Loro 196803282006042008 Produksi Audio Visual
89
E.k
90 Sri Hartini 197104281997022004 Sejarah Indonesia
91 Sri Suwarni 196801291997022003 Teknik Audio Video
92 Subagiyo 197205102006041017 Teknik Audio Video
Subchan 197910052014061006 Teknik Kendaraan
93
Ringan
94 Sudarto 196305071987031011 Matematika
Sugeng Prasetyo Teknik Kendaraan
95
Ringan
96 Sugiyarti 197508232006042019 Fisika
Suharso 196508271990031009 Pendidikan Jasmani
97
Olahraga Kesehatan
98 Sulistiyorini 197503232006042026 Matematika (Umum)
Sumiyati 197109192007012007 Prakarya dan
99
Kewirausahaa
100 Sunar 197703112008011008 Teknik Audio Video
101 Susilo Rini 197308222008012004 Bahasa Indonesia
102 Titik Rahayu Dwi Astuti Bahasa Jawa
Tri Santosa 197509302008011011 Teknik Kendaraan
103
Ringan
104 Tri Suharti 196008041988032006 Bahasa Inggris
Tri Suprapti 197804292010012007 Teknik Instalasi
105
Tenaga Listrik
Viva Riwardiastuti 196811302005012005 Bimbingan dan
106
Konseling (BP/BK)
Wiler Upik Teknik Kendaraan
107
Ringan
Yoga Adhi Prasetya 199109192019021003 Teknik Kendaraan
108
Ringan
Yohanes Hari 198611102011011013 Teknik Kendaraan
109
Kurniawan Ringan
Yulius Sinduworo 196009281987031007 Teknik Kendaraan
110
Ringan
Yunita Suciyati Pendidikan Pancasila
111
dan Kewarganegaraan
(Sumber: Profil Sekolah 2019)

23
SMK Negeri 1 Semarang memiliki beberapa jurusan, yang
diantaranya adalah Teknik Pemesinan, Teknik Elektronika, Teknik
Otomotif, dan Teknik Broadcast. Jumlah peserta didik di SMK Negeri
1 Semarang dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.2. Jumlah Peserta Didik

No Uraian Detail Jumlah Total


L 483
1 Kelas 10 569
P 86
L 461
2 Kelas 11 539
P 78
L 427
3 Kelas 12 520
P 93
Sumber:http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/ECF25086E
EB8A42FF20D
Dari tabel 2.2 dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan
peserta didik di SMK Negeri 1 Semarang adalah 1628 peserta didik.
Peserta didik sebanyak itu didukung dengan sarana prasarana
belajar mengajar seperti, ruang kelas yang berjumlah 32 ruang,
ruang laboratorium 2, ruang perpustakaan 1, tempat parkir,
lapangan, mushola, toilet, ruang guru, ruang ekstrakulikuler, ruang
OSIS, ruang UKS, ruang komputer, alat praktek, dan alat olaharaga.

B. Tugas dan Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas
Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kewajiban ASN adalah sebagai berikut:
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;

24
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
2. Jabatan Fungsional Guru
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009
menjelaskan bahwa jabatan fungsional guru adalah jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh PNS.
Guru adalah pendidik profesional yang menduduki jabatan
pelaksana teknis fungsional di bidang pembelajaran/bimbingan
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

25
dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
3. Tugas Pokok dan Tugas Fungsional Guru Mapel
Tugas guru dijelaskan dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru yaitu:
a. Merencanakan pembelajaran.
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu.
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
d. Membimbing dan melatih peserta didik.
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai dengan beban kerja guru.
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
h. Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya (khusus guru kelas)

26
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi
l. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstra kurikuler proses
pembelajaran
m. Melaksanakan pengembangan diri
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif
o. Melakukan presentasi ilmiah
Lebih lanjut Sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai, tugas
guru di sebutkan:
a. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
b. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran
c. Menganalisis hasil pembelajaran
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam
tugas guru yang sudah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa
fungsi lain yang terkandung dalam poin D dan E Pasal 20 Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin
a, b, dan c Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni:
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa,
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika,
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis,
d. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan, dan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

27
C. Role Model
Role model adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain
dari seseorang yang menduduki status tertentu. Penulis mengambil role
model yang sesuai bidang penulis.

Gambar 2.3 Role Model (Warih Andang Tjahjono)


Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role model adalah
Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing
Indonesia (TMMIN), merupakan putra local pertama yang menduduki
pucuk pimpinan di perusahaan afiliasi manufaktur Toyota di kawasan
Asia Pasifik menggantikan Masahiro Nonami.
Alasan mengapa penulis menggunakan Warih Andang Tjahjono
sebagai role model adalah beliau sangat menjunjung tinggi integritas,
kerja keras, dan rasa cinta Indonesia seperti dikutip saat pelantikannya
tanggal 1 April 2017 lalu. Pengalaman kerja selama hampir 30 tahun
menandakan sangat loyal dan melakukan pekerjaannya dengan
sepenuh hati. Beliau juga bertekad untuk memastikan TMMIN terus
memberikan yang terbaik dalam menghadapi tantangan yang semakin
ketat seiring dengan upaya terus mendukung dan memberikan
kontribusi pada perkembangan industri otomotif Indonesia, sikap itu
sangat mencerminkan komitmen mutu berupa perbaikan
berkelanjutan.
Latar belakang pendidikan yang berbeda dengan pekerjaannya
tidak membuat pria kelahiran Pati Jawa Tengah ini pesimis. “Saya
harus pulang lebih akhir dari teman lainnya karena saya berpikir harus
bisa menyelesaikan pekerjaan apapun resikonya” ujar beliau.
Menunjukkan beliau sangat kerja keras. Sangat menginspirasi.

28
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA
Unit kerja : SMK Negeri 1 Semarang
Identifikasi : 1) Penggunaan Gadget/HP peserta didik yang
isu masih kurang tepat saat pembelajaran
(Sumber isu: Pelayanan publik, WoG)
2) Kurangnya peran guru terhadap kesadaran
peserta didik dalam menjaga kebersihan di
lingkungan SMK Negeri 1 Semarang
(Sumber isu:WoG, Manajemen ASN)
3) Kurangnya kesadaran warga sekolah dalam
melaksanakan upacara bendera di SMK Negeri 1
Semarang
(Sumber isu: Manajemen ASN, WoG)
4) Belum optimalnya pembelajaran dasar keahlian
otomotif di jurusan Teknik Alat Berat SMK Negeri
1 Semarang
(Sumber isu: Pelayanan publik, WoG)
5) Kurang optimalnya fungsi perpustakaan sebagai
bahan belajar tambahan/Pelopor Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) di SMK Negeri 1
Semarang
(Sumber isu: Pelayanan publik, WoG)
Isu yang : Belum optimalnya pembelajaran dasar keahlian
diangkat otomotif di jurusan Teknik Alat Berat di SMK Negeri
1 Semarang
(Sumber isu: Pelayanan publik, WoG)
Gagasan : Optimalisasi pembelajaran dasar keahlian otomotif
penyelesaian di jurusan Teknik Alat Berat SMK Negeri 1
isu Semarang

29
kegiatan:
1) Mengkaji penerapan budaya industri (SKP)
2) Membuat RPP (SKP)
3) Membuat peraga dojo fundamental skill
(SKP,Inovasi/adopsi)
4) Sosialisasi budaya industri (SKP)
5) Penerapan budaya industri (SKP,Inovasi/adopsi)
6) Melakukan evaluasi kegiatan (SKP)

30
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengkaji Persetujuan tentang Dengan mengkaji Pada kegiatan ini
penerapan budaya budaya industri dalam penerapan budaya mencerminkan
industrI pembelajaran industri dalam nilai organisasi,
a. Konsultasi dengan Terlaksananya konsultasi NASIONALISME pembelajaran, yaitu:
Kepala Sekolah dan dengan Kepala Sekolah Menerima arahan dan masukan maka kegiatan ini Kreatif dan
Ketua Jurusan tentang dan Ketua Jurusan dengan lapang dada tanpa berkontribusi inovatif
budaya industri tentang budaya industri memaksakan kehendak (Sila terhadap misi menyampaikan
keempat) organisasi yang penerapan
pertama yaitu: budaya industri
ETIKA PUBLIK Menghasilkan yang belum
Dalam mengambil keputusan tenaga terampil pernah
penerapan budaya industri tidak dan kompeten diterapkan di
secara sepihak namun tetap sesuai sekolah
mengutamakan kebersamaan kompetensi
b. Menyampaikan ide Persetujuan tentang dojo KOMITMEN MUTU keahliannya
tentang dojo fundamental skill Penyampaian gagasan berupa
fundamental skill ide baru tentang budaya
industri merupakan inovasi
untuk tujuan lebih baik

ANTI KORUPSI
Penyampaian gagasan untuk
tujuan yang lebih baik
merupakan sikap peduli
c. Meminta persetujuan Persetujuan untuk AKUNTABILITAS

31
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
untuk diterapkan dalam diterapkan dalam Meyakini atas gagasan yang
pembelajaran pembelajaran baik dan berharap atasan
menyetujui sesuai nilai
kepercayaan
2. Membuat RPP Tersedianya RPP berbasis Dengan membuat Pada kegiatan ini
budaya industri RPP dikaitkan mencerminkan
a. Konsultasi dengan Format RPP yang telah ETIKA PUBLIK dengan budaya nilai organisasi,
Ketua Jurusan tentang dikonsultasikan Berperilaku sopan dan santun industri dalam yaitu:
format RPP saat berkonsultasi dengan pembelajaran, Pembelajar
Ketua Jurusan tentang format maka kegiatan ini berusaha
RPP berkontribusi mengembangkan
terhadap misi kompetensi
NASIONALISME organisasi yang dalam mengolah
Membicarakan format RPP pertama yaitu: Rencana
dengan Ketua Jurusan untuk Menghasilkan Program
menghasilkan RPP yang baik, tenaga terampil Pembelajaran
kami menghormati dan dan kompeten (RPP) yang lebih
menjunjung tinggi setiap sesuai baik
keputusan yang dicapai kompetensi
sebagai hasil musyawarah keahliannya
(Sila keempat).
b. Mengumpulkan materi Materi dari beberapa AKUNTABILITAS
terkait penerapan sumber Membuat RPP, mengumpulkan
budaya industri beberapa referensi yang jelas
dan dapat dipercaya
c. Membuat RPP Tersediannya RPP KOMITMEN MUTU
Menyusun RPP dengan

32
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
penerapan budaya industri
yang efektif dan inovatif serta
berupaya untuk mengadakan
perbaikan berkelanjutan.

ANTI KORUPSI
Mentaati disiplin waktu,
meyusun RPP dilakukan diluar
jam mengajar
3. Membuat peraga Tersedianya peraga dojo Dengan membuat Pada kegiatan ini
dojo fundamental fundamental skill peraga berupa mencerminkan
skill a. Membuat rancangan Terbentuknya rancangan KOMITMEN MUTU dojo fundamental nilai organisasi,
alat peraga gambar peraga Membuat rancangan yang skill, maka yaitu:
dapat memunculkan karakter kegiatan ini Kreatif dan
dasar keahlian sesuai orientasi berkontribusi inovatif
mutu yang dibutuhkan industrI terhadap misi membuat peraga
b. Menyiapkan alat dan Adanya alat dan bahan AKUNTABILITAS organisasi yang tentang budaya
bahan Menyiapkan alat dan bahan pertama yaitu: industri yang
dengan tanggung jawab Menghasilkan belum pernah
sesuai rancangan tenaga terampil ada di sekolah
c. Membuat alat peraga Tersediannya alat peraga ANTI KORUPSI dan kompeten
Membuat alat peraga dengan sesuai
bersungguh sungguh dan kerja kompetensi
keras keahliannya

ETIKA PUBLIK
Melibatkan dan meminta

33
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
bantuan orang lain dalam
membuat peraga sehingga
terjalin kebersamaan

NASIONALISME
Melibatkan orang lain untuk
membuat peraga
mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan (sila
kelima)
4. Sosialisasi budaya Terlaksananya sosialisasi Dengan Pada kegiatan ini
industri budaya industri melakukan mencerminkan
a. Menyiapkan materi Tersedianya materi ANTI KORUPSI sosialisasi nilai organisasi,
sosialisasi Menyiapkan materi secara pentingnya budaya yaitu:
mandiri dan disiplin sesuai industri dalam Pembelajar
waktu pembelajaran, berusaha
b. Menunjukkan alat Alat peraga diketahui AKUNTABILITAS maka kegiatan ini mengembangkan
peraga peserta didik Menunjukkan peraga secara berkontribusi kompetensi dan
terbuka dan jelas tidak ada terhadap misi berbagi
yang ditutup tutupi terhadap organisasi yang pengetahuan
peserta didik pertama yaitu: dengan rekan
c. Menjelaskan cara Tersampaikannya cara ETIKA PUBLIK Menghasilkan kerja serta
penggunaan peraga penggunaan peraga Menjelaskan cara penggunaan tenaga terampil peserta didik
peraga secara luwes agar dan kompeten
peserta didik mengerti maksud sesuai
dan tujuan pembelajaran kompetensi

34
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
keahliannya
KOMITMEN MUTU
Menjelaskan cara penggunaan
peraga secara efektif dan
efisien sesuai orientasi mutu
yang diharapkan
d. Membimbing Terbentuknya kelompok NASIONALISME
membentuk kelompok Membentuk kelompok dengan
tidak membeda-bedakan,
menjunjung persamaan hak
dan kewajiban, serta
mengakui persamaan derajat
(sila ke dua)
5. Penerapan budaya Terlaksananya penerapan Dengan Pada kegiatan ini
industri budaya industri dalam menerapkan mencerminkan
pembelajaran dasar budaya industri nilai organisasi,
keahlian dalam yaitu:
a. Menjelaskan proses Tersampaikan proses ETIKA PUBLIK pembelajaran, Integritas
pembuatan alat peraga pembuatan alat peraga Menjelaskan proses pembuatan maka kegiatan ini berusaha
peraga dengan luwes sehingga berkontribusi mewujudkan apa
mudah dimengerti peserta didik terhadap misi yang sudah
b. Mengarahkan peserta Terarahnya peserta didik AKUNTABILITAS organisasi yang direncanakan
didik dalam membuat dalam membuat alat Menjadi contoh/ pemimpin pertama yaitu: tentang
alat peraga peraga dalam pembuatan peraga Menghasilkan penerapan
tenaga terampil budaya industri
NASIONALISME dan kompeten serta Inisiatif
Mengarahkan peserta didik sesuai menerapkan

35
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
membuat peraga untuk kompetensi budaya industri
mewujudkan kemajuan yang keahliannya yang sebenarnya
merata dan berkeadilan tidak ada dalam
sosial (sila kelima) pembelajaran
c. Memantau kinerja Tercapainya kinerja yang ANTI KORUPSI dasar keahlian
setiap kelompok baik pada setiap kelompok Memantau kinerja setiap
kelompok dengan disiplin
sehingga tercapai kinerja yang
baik pada setiap kelompok

ETIKA PUBLIK
Memantau kinerja setiap
kelompok dengan berkeliling
sebagai sikap peduli terhadap
capaian kinerja kelompok
d. Membimbing peserta Peserta didik dapat KOMITMEN MUTU
didik menggunakan menggunakan alat peraga Membimbing peserta didik
alat peraga dalam menggunakan peraga
serta dengan sepenuh hati
membantu kesulitan yang
dihadapi
6. Melakukan Terlaksananya Evaluasi Dengan Pada kegiatan ini
evaluasi kegiatan a. Mengadakan kompetisi Terlaksanannya kompetisi KOMITMEN MUTU melakukan mencerminkan
antar kelompok antar kelompok Mengadakan kompetisi untuk evaluasi dalam nilai organisasi,
mencapai orientasi mutu yang pembelajaran, yaitu:
diharapkan maka kegiatan ini Memiliki
b. Menentukan juara Terdapat juara dari AKUNTABILITAS berkontribusi Meritrokasi

36
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kompetisi Penentuan juara dilakukan terhadap misi dengan secara
dengan terbuka dan organisasi yang adil dalam
transparan menampilkan nilai pertama yaitu: memberikan
hasil kompetisi Menghasilkan penghargaan
c. Memberikan apresiasi Pemenang mendapatkan ETIKA PUBLIK tenaga terampil bagi kelompok
apresiasi Memberikan apresiasi sebagai dan kompeten yang unggul dari
bentuk respek terhadap sesuai yang lain
kelompok yang unggul kompetensi
keahliannya
NASIONALISME
Suka menghargai hasil karya
orang lain (sila keempat)
d. Mencatat kinerja Mendapatkan catatan ANTI KORUPSI
seluruh kelompok kinerja seluruh kelompok Mencatat kinerja setiap
kelompok sesuai kenyataan,
jujur dan tanggung jawab
e. Menjelaskan manfaat Tersampaikannya manfaat AKUNTABILITAS
peraga terhadap peraga terhadap Konsisten dalam menjelaskan
pembelajaran dasar pembelajaran dasar mengacu dari tujuan awal
keahlian keahlian pembelajaran yaitu mengaitkan
pentingnya budaya industri
dengan pembelajaran dasar
keahlian
f. Mendorong peserta Peserta didik melakukan KOMITMEN MUTU
didik melakukan refleksi terhadap apa yang Mendorong melakukan refleksi
refleksi sudah dilakukan untuk perbaikan berkelanjutan
yang lebih baik

37
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi
JULI AGUSTUS
No KEGIATAN BUKTI KEGIATAN
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Mengkaji penerapan Notulen
budaya industri Bukti persetujuan
Foto kegiatan
2 Membuat RPP Dokumen RPP
Foto kegiatan
3 Membuat peraga Gambar rancangan
dojo fundamental Ceklist alat dan bahan
skill Foto kegiatan
4 Sosialisasi budaya Materi (Power Point)
industri Daftar kelompok
Foto/ video kegiatan
5 Penerapan budaya Foto/ video kegiatan
industri
6 Melakukan evaluasi Lembar penilaian
kegiatan Catatan kinerja
Angket
Foto kegiatan

KETERANGAN Hari Libur

Hari pelaksanaan kegiatan

38
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan pada
hari kerja dimulai dari tanggal 20 Juli sampai dengan 27 Agustus 2019
yang dilaksanakan pada institusi tempat kerja. Dalam pelaksanaannya
dimungkinkan terjadinya kendala yang berisiko menghambat kegiatan
yang telah direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena itu
diperlukan antisipasi untuk menghadapi kendala tersebut, sehingga
dampak yang menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir.
Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi
dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-Kendala Aktualisasi
Kendala yang Antisipasi dan Strategi
No Kegiatan
Mungkin Terjadi Menghadapi Kendala
1. Mengkaji Waktu konsultasi Melakukan konsultasi lebih
penerapan yang belum pasti awal mengenai jadwal
budaya industri dengan kepala pertemuan atau mengambil
sekolah mengingat waktu di luar jam kerja jika
sibuknya kegiatan memungkinkan dan disetujui
kepala sekolah
2. Membuat RPP Waktu pengerjaan Mengerjakan pembuatan
yang terbatas RPP di luar jam kerja
karena jadwal
mengajar yang
cukup padat
3. Membuat Waktu pengerjaan Melibatkan beberapa teman
peraga dojo yang terbatas untuk membantu
fundamental karena jadwal menyiapkan pembuatan
skill mengajar yang peraga
cukup padat
4. Sosialisasi Membutuhkan waktu Melakukan sosialisasi
budaya industri yang cukup lama menggunakan slide Power
dalam sosialisasi Point agar peserta didik
karena merupakan mudah menangkap maksud
hal baru bagi dari materi yang dijelaskan
peserta didik
5. Penerapan Membutuhkan waktu Merencanakan kegiatan
budaya industri yang cukup lama bersama peserta didik
dalam membimbing sebelum membuat dan
peserta didik menerapkan peraga
membuat dan
menerapkan peraga
6. Melakukan Membimbing Menyusun jadwal kompetisi
evaluasi jalannya kompetisi kelompok agar tidak
kegiatan dilaksanakan secara
bersamaan

39
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi


Pada Rancangan Aktualisasi direncanakan 6 (enam) kegiatan
yang terdiri dari:
1. Mengkaji penerapan budaya industri (SKP)
2. Membuat RPP (SKP)
3. Membuat peraga dojo fundamental skill (SKP,Inovasi/adopsi)
4. Sosialisasi budaya industri (SKP)
5. Penerapan budaya industri (SKP,Inovasi/adopsi)
6. Melakukan evaluasi kegiatan (SKP)
Rancangan aktualisasi tersebut akan dilaksanakan dalam
kegiatan off campus di SMK Negeri 1 Semarang mulai tanggal 20 Juli
2019 sampai 27 Agustus 2019. Adapun uraian capaian masing-masing
kegiatan aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut:
1. Judul Kegiatan: Mengkaji penerapan budaya industri (SKP)
Uraian kegiatan 1 secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.1
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi 1

Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil


a. Sumber Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
b. Tanggal Pelaksanaan 22-24 Juli 2019
c. Lokasi/Tempat Ruang Kepala Sekolah dan Ruang Guru
Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Semarang
d. Tahapan Kegiatan 1) Konsultasi dengan Kepala Sekolah dan
Ketua Jurusan tentang budaya industri
2) Menyampaikan ide tentang dojo
fundamental skill
3) Meminta persetujuan untuk diterapkan
dalam pembelajaran
e. Hasil/Output Persetujuan tentang pelaksanaan budaya
industri dalam pembelajaran dasar
keahlian otomotif
f. Nilai-nilai ANEKA yang 1) Nasionalisme dan Etika Publik
diaktualisasikan Saya mengawali kegiatan dengan
konsultasi dengan Kepala Sekolah dan
Mentor tentang penerapan budaya
industri di sekolah, menerima arahan
dan masukan dengan lapang dada

40
tanpa memaksakan kehendak (Sila
keempat) serta tidak secara sepihak
namun tetap mengutamakan
kebersamaan

Konsultasi dengan Kepala Sekolah SMK


Negeri 1 Semarang tentang penerapan
budaya industri pada hari Rabu, 24 Juli
2019
Menerapkan nilai Nasionalisme dan
Etika Publik

2) Komitmen Mutu dan Anti Korupsi


Saya menyampaikan ide tentang salah
satu bentuk penerapan budaya industri
berupa dojo fundamental skill yang
merupakan inovasi untuk tujuan lebih
baik serta peduli untuk peningkatan
kompetensi peserta didik

Menyampaikan ide dengan Kepala


Sekolah SMK Negeri 1 Semarang
tentang dojo fundamental skill pada hari
Rabu, 24 Juli 2019
Menerapkan nilai Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi

3) Akuntabilitas
Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Semarang menyetujui dan percaya
dojo fundamental skill untuk diterapkan
dalam pembelajaran dasar keahlian
otomotif

Bukti foto sama dengan pada kegiatan


1, Tahap 1
Menerapkan nilai Akuntabilitas

41
g. Analisis dampak bila 1) Bila saya tidak menerapkan nilai
nilai-nilai ANEKA tidak Nasionalisme dan Etika Publik, maka
diaplikasikan saya tidak akan mendapat arahan yang
bermanfaat untuk kelancaran kegiatan
saya
2) Bila saya tidak menerapkan nilai
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi,
maka saya tidak dapat berkembang dan
apatis karena tidak melakukan
perubahan/inovasi dan tidak peduli
3) Bila saya tidak menerapkan nilai
Akuntabilitas, maka saya tidak akan
dipercaya oleh atasan dalam hal ini
Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Semarang dalam melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan
h. Kontribusi/Manfaat Dengan mengkaji penerapan budaya
kegiatan bagi pihak lain industri dalam pembelajaran, maka
dan pencapaian visi- kegiatan ini berkontribusi terhadap misi
misi organisasi organisasi yang pertama yaitu:
Menghasilkan tenaga terampil dan
kompeten sesuai kompetensi
keahliannya
i. Penguatan nilai-nilai Pada kegiatan ini mencerminkan nilai
organisasi organisasi, yaitu: Kreatif dan inovatif
menyampaikan penerapan budaya industri
yang belum pernah diterapkan di sekolah
j. Uraian kendala yang Kegiatan Bapak Kepala Sekolah SMK
timbul dan strategi Negeri 1 Semarang yang sangat padat
mengatasinya menjadikan sulitnya waktu untuk konsultasi
k. Dukungan bukti-bukti Adapun bukti pendukung pada kegiatan 1
capaian aktualisasi adalah sebagai berikut:
1) Foto (sudah ada pada tabel diatas)
2) Notulen
3) Lembar persetujuan pelaksanaan
kegiatan
4) Video konsultasi dengan Kepala
Sekolah SMK Negeri 1 Semarang
Bukti diatas diletakkan pada lampiran 1
laporan aktualisasi ini

2. Judul Kegiatan: Membuat RPP (SKP)


Uraian kegiatan 2 secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.2
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Capaian Kegiatan Aktualisasi 2

Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil


a. Sumber Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
b. Tanggal Pelaksanaan 25-30 Juli 2019

42
c. Lokasi/Tempat Ruang Guru Teknik Otomotif SMK Negeri 1
Semarang
d. Tahapan Kegiatan 1) Konsultasi dengan Ketua Jurusan
tentang format RPP
2) Mengumpulkan materi terkait penerapan
budaya industri
3) Membuat RPP
e. Hasil/Output Tersedianya Silabus dan RPP yang
berbasis budaya industri dalam
pembelajaran dasar keahlian otomotif
f. Nilai-nilai ANEKA yang 1) Etika Publik dan Nasionalisme
diaktualisasikan Saya mengawali kegiatan konsultasi
dengan Kepala Jurusan Otomotif
tentang penerapan budaya industri di
sekolah, berperilaku sopan dan santun
saat berkonsultasi serta menghormati
dan menjunjung tinggi setiap
keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah (Sila keempat) untuk
mengasilkan RPP yang diharapkan

Konsultasi dengan Kepala Jurusan SMK


Negeri 1 Semarang tentang format RPP
berbasis budaya industri pada hari
Kamis, 25 Juli 2019
Menerapkan nilai Etika Publik dan
Nasionalisme

2) Akuntabilitas
Saya mengumpulkan beberapa
referensi tentang format RPP yang baik
agar jelas dan dapat dipercaya

43
Mengumpulkan referensi pada hari
Jumat, 26 Juli 2019
Menerapkan nilai Akuntabilitas

3) Komitmen Mutu dan Anti Korupsi


Saya menyusun RPP dengan
penerapan budaya industri yang efektif
dan inovatif serta berupaya untuk
mengadakan perbaikan berkelanjutan
serta disiplin waktu agar proses
penyusunan RPP tidak mengganggu
tugas mengajar

Menyusun RPP pada hari senin-selasa,


29 - 30 Juli 2019
Menerapkan nilai Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi
g. Analisis dampak bila 1) Bila saya tidak menerapkan nilai Etika
nilai-nilai ANEKA tidak Publik dan Nasionalisme, maka saya
diaplikasikan tidak akan mendapat arahan yang
bermanfaat untuk kelancaran
penyusunan RPP dengan baik
2) Bila saya tidak menerapkan nilai
Akuntabilitas, maka saya tidak akan
dipercaya oleh atasan dalam hal ini
Ketua Jurusan Teknik Otomotif dalam
melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan
3) Bila saya tidak menerapkan nilai
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi,
maka saya tidak akan tepat waktu
dalam menyusun RPP karena tugas
mengajar yang sangat padat
h. Kontribusi/Manfaat Dengan membuat RPP dikaitkan dengan
kegiatan bagi pihak lain budaya industri dalam pembelajaran, maka
dan pencapaian visi- kegiatan ini berkontribusi terhadap misi

44
misi organisasi organisasi yang pertama yaitu:
Menghasilkan tenaga terampil dan
kompeten sesuai kompetensi
keahliannya
i. Penguatan nilai-nilai Pada kegiatan ini mencerminkan nilai
organisasi organisasi, yaitu: Pembelajar berusaha
mengembangkan kompetensi dalam
mengolah Rencana Program Pembelajaran
(RPP) yang lebih baik
j. Uraian kendala yang Jadwal mengajar yang cukup padat
timbul dan strategi membuat penyusunan RPP membutuhkan
mengatasinya waktu yang lebih lama, untuk itu
penyusunan RPP memanfaatkan waktu
luang yang ada dan mengerjakannya di
rumah
k. Dukungan bukti-bukti Adapun bukti pendukung pada kegiatan 2
capaian aktualisasi adalah sebagai berikut:
1) Foto (sudah ada pada tabel diatas)
2) Notulen
3) Silabus dan RPP berbasis budaya
industri
Bukti diatas diletakkan pada lampiran 2
laporan aktualisasi ini

3. Judul Kegiatan: Membuat peraga dojo fundamental skill


(SKP,Inovasi/adopsi)
Uraian kegiatan 3 secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Capaian Kegiatan Aktualisasi 3

Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil


a. Sumber Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
Inovasi (adopsi)
b. Tanggal Pelaksanaan 31 Juli - 7 Agustus 2019
c. Lokasi/Tempat Ruang Praktik Kerja Bangku Teknik
Otomotif SMK Negeri 1 Semarang
d. Tahapan Kegiatan 1) Membuat rancangan alat peraga
2) Menyiapkan alat dan bahan
3) Membuat alat peraga
e. Hasil/Output Tersedianya peraga dojo fundamental skill
dalam pembelajaran dasar keahlian
otomotif
f. Nilai-nilai ANEKA yang 1) Komitmen Mutu
diaktualisasikan Saya membuat rancangan peraga yang
dapat memunculkan karakter dasar
keahlian otomotif sesuai orientasi mutu
yang dibutuhkan industri

45
Membuat rancangan peraga pada hari
Rabu - Kamis, 31 Juli - Agustus 2019
Menerapkan nilai Komitmen Mutu

2) Akuntabilitas
Saya menyiapkan alat dan bahan untuk
pembuatan peraga dengan tanggung
jawab sesuai rancangan yang telah
dibuat

Menyiapkan alat dan bahan pembuatan


peraga pada hari Jumat, 2 Agustus
2019
Menerapkan nilai Akuntabilitas

3) Anti Korupsi, Etika Publik, dan


Nasionalisme
Saya membuat peraga dengan
bersungguh-sungguh dan kerja keras
agar hasil sesuai dengan harapan dan
waktu yang ditentukan
Dalam membuat peraga saya
melibatkan orang lain sehingga terjalin
kebersamaan serta mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan (sila kelima)

46
Membuat peraga pada hari Rabu, 7
Agustus 2019
Menerapkan nilai Anti Korupsi, Etika
Publik, dan Nasionalisme
g. Analisis dampak bila 1) Bila saya tidak menerapkan nilai
nilai-nilai ANEKA tidak Komitmen Mutu, maka saya tidak akan
diaplikasikan dapat membuat peraga penerapan
budaya industri sesuai yang diharapkan
industri
2) Bila saya tidak menerapkan nilai
Akuntabilitas, maka saya tidak akan
dapat menyiapkan alat dan bahan untuk
pembuatan peraga dengan baik
mengingat tugas mengajar dan kegiatan
sekolah lainnya
3) Bila saya tidak menerapkan nilai Anti
Korupsi, Etika Publik, dan
Nasionalisme, maka saya tidak akan
tepat waktu dalam membuat peraga.
Dengan bantuan dari teman yang lain
maka pembuatan peraga dapat selesai
sesuai yang diharapkan
h. Kontribusi/Manfaat Dengan membuat peraga dikaitkan dengan
kegiatan bagi pihak lain budaya industri dalam pembelajaran, maka
dan pencapaian visi- kegiatan ini berkontribusi terhadap misi
misi organisasi organisasi yang pertama yaitu:
Menghasilkan tenaga terampil dan
kompeten sesuai kompetensi
keahliannya
i. Penguatan nilai-nilai Pada kegiatan ini mencerminkan nilai
organisasi organisasi, yaitu:
Kreatif dan inovatif membuat peraga
tentang budaya industri yang belum pernah
ada di sekolah
j. Uraian kendala yang Jadwal mengajar yang cukup padat dan
timbul dan strategi pencarian bahan kayu yang cocok
mengatasinya membuat pembuatan peraga
membutuhkan waktu yang lebih lama,
untuk itu pencarian bahan peraga
menggunakan waktu libur kerja pada hari
sabtu
k. Dukungan bukti-bukti Adapun bukti pendukung pada kegiatan 3
capaian aktualisasi adalah sebagai berikut:
1) Foto (sudah ada pada tabel diatas)

47
2) Gambar rancangan peraga
3) Checklist alat dan bahan
4) Foto peraga yang sudah jadi
Bukti diatas diletakkan pada lampiran 3
laporan aktualisasi ini

4. Judul Kegiatan: Sosialisasi Budaya Industri (SKP)


Uraian kegiatan 4 secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.4
sebagai berikut:
Tabel 4.4 Capaian Kegiatan Aktualisasi 4

Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil


a. Sumber Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
b. Tanggal Pelaksanaan 5- 8 Agustus 2019
c. Lokasi/Tempat Ruang Teori Kerja Bangku Teknik Otomotif
SMK Negeri 1 Semarang
d. Tahapan Kegiatan 1) Menyiapkan materi sosialisasi
2) Menunjukkan alat peraga
3) Menjelaskan cara penggunaan peraga
4) Membimbing membentuk kelompok
e. Hasil/Output Terlaksananya sosialisasi budaya industri
dalam pembelajaran dasar keahlian
otomotif
f. Nilai-nilai ANEKA yang 1) Anti Korupsi
diaktualisasikan Saya menyiapkan materi sosialisasi
secara mandiri dan disiplin sesuai
waktu yang telah dijadwalkan. Materi
sosialisasi sendiri adalah pengertian
dojo fundamental skill, tujuan penerapan
dojo fundamental skill, alat dan bahan
pembuatan peraga, dan pembuatan
peraga

Membuat materi sosialisasi berupa


power point budaya industri pada hari
Senin, 5 Agustus 2019
Menerapkan nilai Anti Korupsi

2) Akuntabilitas
Saya menunjukkan peraga secara
terbuka dan jelas tidak ada yang

48
ditutup tutupi terhadap peserta didik

Menunjukkan peraga kepada peserta


didik pada hari Kamis, 8 Agustus 2019
Menerapkan nilai Akuntabilitas

3) Etika Publik dan Komitmen Mutu


Saya menjelaskan cara penggunaan
peraga secara luwes agar peserta didik
mengerti maksud dan tujuan
pembelajaran serta secara efektif dan
efisien sesuai orientasi mutu yang
diharapkan

Menjelaskan cara penggunaan peraga


kepada peserta didik pada hari Kamis, 8
Agustus 2019
Menerapkan nilai Etika Publik dan
Komitmen Mutu

4) Nasionalisme
Saya membimbing membentuk
kelompok dengan tidak membeda-
bedakan, menjunjung persamaan hak
dan kewajiban, serta mengakui
persamaan derajat (sila ke dua).
Kegiatan ini membentuk 6 kelompok
dengan masing-masing terdiri 6 orang

49
Membimbing membentuk kelompok
pada hari Kamis, 8 Agustus 2019
Menerapkan nilai Nasionalisme
g. Analisis dampak bila 1) Bila saya tidak menerapkan nilai Anti
nilai-nilai ANEKA tidak Korupsi, maka saya tidak akan dapat
diaplikasikan menyelesaikan materi sosialisasi
penerapan budaya industri sesuai waktu
yang diharapkan
2) Bila saya tidak menerapkan nilai
Akuntabilitas, maka saya tidak terbuka
tentang peraga yang akan digunakan
dan peserta didik pun tidak akan
mengetahui peraga yang seperti apa
yang akan digunakan
3) Bila saya tidak menerapkan nilai Etika
Publik dan Komitmen Mutu, maka
saya tidak akan berfikir bagaimana
menjelaskan peraga kepada peserta
didik secara luwes, efektif, dan efisien
agar dapat secara mudah dipahami oleh
peserta didik
4) Bila saya tidak menerapkan nilai
Nasionalisme, maka saya dalam
membentuk kelompok akan pilih-pilih,
berat sebelah, atau membeda-bedakan
peserta didik
h. Kontribusi/Manfaat Dengan melakukan sosialisasi pentingnya
kegiatan bagi pihak lain budaya industri dalam pembelajaran, maka
dan pencapaian visi- kegiatan ini berkontribusi terhadap misi
misi organisasi organisasi yang pertama yaitu:
Menghasilkan tenaga terampil dan
kompeten sesuai kompetensi
keahliannya
i. Penguatan nilai-nilai Pada kegiatan ini mencerminkan nilai
organisasi organisasi, yaitu:
Pembelajar berusaha mengembangkan
kompetensi dan berbagi pengetahuan
dengan rekan kerja serta peserta didik
j. Uraian kendala yang Pencarian materi tentang peraga dojo
timbul dan strategi fundamental skill yang masih terbatas
mengatasinya membuat penyusunan materi menjadi lebih
lama, untuk itu penyusunan materi
disesuaikan berdasarkan pengalaman
penulis sebelumnya di bidang tersebut
k. Dukungan bukti-bukti Adapun bukti pendukung pada kegiatan 4
capaian aktualisasi adalah sebagai berikut:
1) Foto (sudah ada pada tabel diatas)
2) Materi sosialisasi (power point)
3) Daftar kelompok
4) Video pelaksanaan sosialisasi
Bukti diatas diletakkan pada lampiran 4
laporan aktualisasi ini

50
5. Judul Kegiatan: Penerapan budaya industri
(SKP,Inovasi/adopsi)
Uraian kegiatan 5 secara terperinci dapat dilihat pada tabel 5.1
sebagai berikut:
Tabel 5.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi 5

Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil


a. Sumber Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
Inovasi (adopsi)
b. Tanggal Pelaksanaan 8 - 22 Agustus 2019
c. Lokasi/Tempat Ruang Teori Kerja Bangku Teknik Otomotif
SMK Negeri 1 Semarang
d. Tahapan Kegiatan 1) Menjelaskan proses pembuatan alat
peraga
2) Mengarahkan peserta didik dalam
membuat alat peraga
3) Memantau kinerja setiap kelompok
4) Membimbing peserta didik
menggunakan alat peraga
e. Hasil/Output Terlaksananya budaya industri dalam
pembelajaran dasar keahlian otomotif
f. Nilai-nilai ANEKA yang 1) Etika Publik
diaktualisasikan Saya menjelaskan proses pembuatan
peraga dengan luwes sehingga mudah
dimengerti peserta didik

Menjelaskan proses pembuatan peraga


budaya industri pada hari Kamis, 8
Agustus 2019
Menerapkan nilai Etika Publik

2) Akuntabilitas dan Nasionalisme


Saya menjadi contoh/ pemimpin dalam
pembuatan peraga serta mengarahkan
peserta didik membuat peraga untuk
mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial (sila kelima)

51
Mengarahkan peserta didik dalam
membuat peraga pada hari Kamis, 8
Agustus 2019
Menerapkan nilai Akuntabilitas dan
Nasionalisme

3) Anti Korupsi dan Etika Publik


Saya memantau kinerja setiap kelompok
dengan disiplin sehingga tercapai
kinerja yang baik pada setiap kelompok
serta memantau kinerja setiap kelompok
dengan berkeliling sebagai sikap peduli
terhadap capaian kinerja kelompok

Memantau kinerja setiap kelompok


dalam membuat peraga pada hari
Kamis, 8 Agustus 2019
Menerapkan nilai Anti Korupsi dan
Etika Publik

4) Komitmen Mutu
Saya membimbing peserta didik dalam
menggunakan peraga serta dengan
sepenuh hati membantu kesulitan yang
dihadapi

52
Membimbing peserta didik dalam
menggunakan peraga pada hari Kamis,
8 Agustus 2019
Menerapkan nilai Komitmen Mutu
g. Analisis dampak bila 1) Bila saya tidak menerapkan nilai Etika
nilai-nilai ANEKA tidak Publik, maka saya tidak akan dapat
diaplikasikan menjelaskan proses pembuatan peraga
dengan baik sehingga sulit dimengerti
peserta didik
2) Bila saya tidak menerapkan nilai
Akuntabilitas dan Nasionalisme,
maka saya tidak akan dapat menjadi
pemimpin atau contoh yang baik dalam
pembuatan peraga
3) Bila saya tidak menerapkan nilai Anti
Korupsi dan Etika Publik, maka saya
tidak akan memantau kinerja setiap
kelompok sehingga tidak akan tercapai
kinerja kelompok yang baik
4) Bila saya tidak menerapkan nilai
Komitmen Mutu, maka saya tidak akan
membimbing peserta didik dalam
menggunakan peraga sehingga peserta
didik akan menghadapi kesulitan dalam
menggunakan peraga
h. Kontribusi/Manfaat Dengan menerapkan budaya industri
kegiatan bagi pihak lain dalam pembelajaran, maka kegiatan ini
dan pencapaian visi- berkontribusi terhadap misi organisasi yang
misi organisasi pertama yaitu:
Menghasilkan tenaga terampil dan
kompeten sesuai kompetensi
keahliannya
i. Penguatan nilai-nilai Pada kegiatan ini mencerminkan nilai
organisasi organisasi, yaitu:
Integritas berusaha mewujudkan apa yang
sudah direncanakan tentang penerapan
budaya industri serta Inisiatif menerapkan
budaya industri yang sebenarnya tidak ada
dalam pembelajaran dasar keahlian
j. Uraian kendala yang Tidak semua peserta didik dapat membuat
timbul dan strategi peraga karena keterbatasan bahan, untuk
mengatasinya itu hanya perwakilan masing-masing
kelompok yang dapat membuat peraga dan
kemudian akan diberitahukan cara

53
pembuatan kepada peserta yang lain
k. Dukungan bukti-bukti Adapun bukti pendukung pada kegiatan 5
capaian aktualisasi adalah sebagai berikut:
1) Foto (sudah ada pada tabel diatas)
2) Video penerapan budaya industri
Bukti diatas diletakkan pada lampiran 5
laporan aktualisasi ini

6. Judul Kegiatan: Melakukan evaluasi kegiatan (SKP)


Uraian kegiatan 6 secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.6
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Capaian Kegiatan Aktualisasi 6

Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil


a. Sumber Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
b. Tanggal Pelaksanaan 22 - 27 Agustus 2019
c. Lokasi/Tempat Ruang Teori Kerja Bangku Teknik Otomotif
SMK Negeri 1 Semarang
d. Tahapan Kegiatan 1) Mengadakan kompetisi antar kelompok
2) Menentukan juara
3) Memberikan apresiasi
4) Mencatat kinerja seluruh kelompok
5) Menjelaskan manfaat peraga terhadap
pembelajaran dasar keahlian
6) Mendorong peserta didik melakukan
refleksi
e. Hasil/Output Terlaksananya evaluasi budaya industri
dalam pembelajaran dasar keahlian
otomotif
f. Nilai-nilai ANEKA yang 1) Komitmen Mutu
diaktualisasikan Saya mengadakan kompetisi dalam
menggunakan peraga untuk mencapai
orientasi mutu yang diharapkan

Mengadakan kompetisi dalam


menggunakan peraga peraga pada hari
Kamis, 22 Agustus 2019
Menerapkan nilai Komitmen Mutu

2) Akuntabilitas
Saya menentukan juara kompetisi

54
dengan terbuka dan transparan
dengan menampilkan nilai hasil
kompetisi

Menentukan juara kompetisi


penggunaan peraga pada hari Kamis,
22 Agustus 2019
Menerapkan nilai Akuntabilitas

3) Etika Publik dan Nasionalisme


Saya memberikan apresiasi sebagai
bentuk respek terhadap kelompok yang
unggul serta suka menghargai hasil
karya orang lain

memberikan apresiasi kepada kelompok


yang unggul pada hari Kamis, 22
Agustus 2019
Menerapkan nilai Etika Publik dan
Nasionalisme

4) Anti Korupsi
Saya mencatat kinerja setiap kelompok
sesuai kenyataan, jujur dan tanggung
jawab

Mencatat kinerja setiap kelompok pada


hari Kamis, 22 Agustus 2019
Menerapkan nilai Anti Korupsi

55
5) Akuntabilitas
Saya konsisten dalam menjelaskan
mengacu dari tujuan awal pembelajaran
yaitu mengaitkan pentingnya budaya
industri dengan pembelajaran dasar
keahlian otomotif

Menjelaskan manfaat peraga terhadap


pembelajaran dasar keahlian otomotif
pada hari Kamis, 22 Agustus 2019
Menerapkan nilai Akuntabilitas

6) Komitmen Mutu
Saya mendorong melakukan refleksi
untuk perbaikan berkelanjutan yang
lebih baik

Mendorong peserta didik untuk


melakukan refleksi pada hari Kamis, 22
Agustus 2019
Menerapkan nilai Komitmen Mutu
g. Analisis dampak bila 1) Bila saya tidak menerapkan nilai Etika
nilai-nilai ANEKA tidak Komitmen Mutu, maka saya tidak akan
diaplikasikan melakukan kompetisi untuk mengetahui
seberapa jauh tercapainya tujuan yang
diharapkan dari penerapan peraga
2) Bila saya tidak menerapkan nilai
Akuntabilitas, maka saya tidak akan
dapat menentukan juara secara obyektif
dan secara terbuka memperlihatkan
hasilnya kepada semua peserta didik
3) Bila saya tidak menerapkan nilai Etika
Publik dan Nasionalisme, maka saya
tidak akan memberikan aprsesiasi
kepada peserta didik dan tidak respek
terhadap pencapaian peseta didik yang

56
unggul
4) Bila saya tidak menerapkan nilai Anti
Korupsi, maka saya tidak akan
mencatat kinerja kelompok dengan baik
dan penuh tanggung jawab
5) Bila saya tidak menerapkan nilai
Akuntabilitas, maka saya tidak akan
konsisten dalam mencapai tujuan awal
yaitu mengaitkan pentingnya budaya
industri dengan pembelajaran dasar
keahlian otomotif
6) Bila saya tidak menerapkan nilai
Komitmen Mutu, maka saya tidak akan
mendorong peserta didik untuk
melakukan refleksi demi perbaikan yang
terus menerus
h. Kontribusi/Manfaat Dengan melakukan evaluasi dalam
kegiatan bagi pihak lain pembelajaran, maka kegiatan ini
dan pencapaian visi- berkontribusi terhadap misi organisasi yang
misi organisasi pertama yaitu:
Menghasilkan tenaga terampil dan
kompeten sesuai kompetensi
keahliannya
i. Penguatan nilai-nilai Pada kegiatan ini mencerminkan nilai
organisasi organisasi, yaitu:
Memiliki Meritrokasi dengan secara adil
dalam memberikan penghargaan bagi
kelompok yang unggul dari yang lain
j. Uraian kendala yang Terbatasnya jumlah peraga yang akan
timbul dan strategi digunakan untuk kompetisi dan banyaknya
mengatasinya jumlah peserta didik maka membutuhkan
waktu yang cukup lama dan banyak
peserta didik yang tidak memiliki kegiatan
saat menunggu giliran, untuk itu
mengarahkan peserta didik yang masih
menunggu untuk mengerjakan kegiatan
yang lain seperti melakukan refleksi
terlebih dahulu tentang apa yang telah
diterima tentang penerapan budaya industri
k. Dukungan bukti-bukti Adapun bukti pendukung pada kegiatan 6
capaian aktualisasi adalah sebagai berikut:
1) Foto (sudah ada pada tabel diatas)
2) Catatan kinerja masing-masing
kelompok
3) Angket ketercapaian pembelajaran
berbasis budaya industri
4) Video pelaksanaan evaluasi
Bukti diatas diletakkan pada lampiran 6
laporan aktualisasi ini

57
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai ANEKA
Tabel 4.7 Matriks Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai ANEKA
Capaian Nilai-Nilai Dasar ANEKA
No Nama Kegiatan Komitmen Jumlah
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Anti Korupsi
Mutu
1. Mengkaji penerapan
1 1 1 1 1 5
budaya industri
2. Membuat RPP 2 1 2 3 1 9
3. Membuat peraga dojo
1 1 1 1 1 5
fundamental skill
4. Sosialisasi budaya
2 2 1 3 1 9
industri
5. Penerapan budaya
1 1 2 1 1 6
industri
6. Melakukan evaluasi
3 1 1 2 2 9
kegiatan
Jumlah 10 7 8 11 7 43
Prosentase 23,26 % 16,28 % 18,6 % 25,58 % 16,28 % 100 %

58
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas sebesar 23,26 %. Nilai dasar akuntabilitas diterapkan
pada hampir keseluruhnya kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai
akuntabilitas yang diterapkan antaran lain kepercayaan, jelas, dapat
dipercaya, tanggung jawab, terbuka, kepemimpinan, transparan,
dan konsisten. Penerapan nilai akuntabilitas diharapkan tetap
digunakan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi ASN.
2. Nasionalisme sebesar 16,28 %. Nilai dasar nasionalisme diterapkan
pada hampir keseluruhnya kegiatan. Nilai nasionalisme yang
diterapkan antara lain adalah tidak memaksakan kehendak (sila
keempat), menghormati keputusan dalam musyawarah,
mencerminkan sikap kekeluargaan dan gotong-royong (sila kelima),
dan mengakui persamaan derajat (sila kedua). Penerapan nilai
nasionalisme diharapkan tetap digunakan ASN pada setiap awal
pelaksanaan kegiatan dengan musyawarah untuk mufakat.
3. Etika Publik sebesar 18,6 %. Nilai dasar etika publik diterapkan
pada hampir keseluruhnya kegiatan. Nilai etika publik yang
diterapkan antara lain adalah kebersamaan, sopan, santun, luwes,
peduli, dan respek. Penerapan nilai etika publik diharapkan tetap
digunakan ASN pada setiap situasi dan tindakan yang diambil saat
melayani masyarakat.
4. Komitmen Mutu sebesar 25,58 %. Nilai komitmen mutu yang
diterapkan antara lain adalah inovasi, efektif, efisien, perbaikan
berkelanjutan, orientasi mutu, dan sepenuh hati. Penerapan nilai
komitmen mutu diharapkan tetap digunakan ASN pada setiap
kegiatan yang dilakukan demi perubahan yang lebih baik.
5. Anti Korupsi sebesar 16,28 %. Nilai anti korupsi yang diterapkan
anata lain adalah peduli, disiplin, kerja keras, jujur, dan tanggung
jawab. Penerapan nilai anti korupsi diharapkan tetap digunakan
ASN pada setiap kegiatan dengan menanamkan nilai-nilainya
kepada diri sendiri dan memberikan inspirasi untuk orang lain.

59
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa isu yang ada yaitu, penggunaan HP peserta didik,
peran guru dalam kebersihan, kesadaran warga sekolah dalam
melaksanakan upacara, kurang optimalnya pembelajaran dasar
keahlian otomotif, dan minimnya fungsi perpustakaan setelah dianalisis
menggunakan metode APKL dan USG maka munculah isu utama yaitu
kurang optimalnya pembelajaran dasar keahlian otomotif di jurusan
Teknik Alat Berat SMK Negeri 1 Semarang. Untuk mengatasi isu
tersebut maka diusulkan 6 (enam) kegiatan diantaranya, mengkaji
penerapan budaya industri, membuat RPP, membuat peraga dojo
fundamental skill, sosialisasi budaya industri, penerapan budaya
industri, dan melakukan kegiatan inovasi.
Kegiatan aktualisasi telah dilaksanakan dengan baik pada tanggal
20 Juli 2019 sampai dengan 27 Agustus 2019 pada kegiatan off
campus di SMK Negeri 1 Semarang. Sesuai dengan rancangan
kegiatan yang telah disusun dalam Rancangan Aktualisasi telah
dilaksanakan 6 (enam) kegiatan untuk menyelesaikan isu terpilih.
Terdapat beberapa kendala tetapi masih dapat diatasi dan terlaksana
dengan baik. Adapun hasil dari setiap kegiatan adalah:
1. Persetujuan tentang penerapan budaya industri dalam pembelajaran
dasar keahlian otomotif
2. Tersedianya RPP berbasis budaya industri
3. Tersedianya peraga dojo fundamental skill
4. Terlaksananya sosialisasi budaya industri
5. Terlaksananya penerapan budaya industri dalam pembelajaran
dasar keahlian
6. Terlaksananya evaluasi

60
Nilai ANEKA yang dicapai dari kegiatan yang dilaksanakan adalah
Akuntabilitas 23,26 %, Nasionalisme 16,28 %, Etika Publik 18,6 %,
Komitmen Mutu 25,58 %, Anti Korupsi 16,28 %
Kegiatan Aktualisasi yang dilakukan adalah kegiatan yang dapat
membantu dalam mencapai visi dan misi organisasi di SMK Negeri 1
Semarang khususnya dalam peningkatan pembelajaran dasar keahlian
otomotif agar menjadi semakin baik. Dengan memasukkan budaya
industri dalam pembelajaran dasar keahlian otomotif, peserta didik
diajak untuk menggunakan peraga dojo fundamental skill sebagai
sarana peningkatan keterampilan dasarnya. Sehingga peserta didik
akan semakin siap untuk menjawab tantangan dunia usaha dan industri
khusunya bidang manufactur.

B. Rekomendasi
Berdasarkan pengamatan pada kegiatan Aktualisasi yang telah
dilaksanakan terdapat beberapa rekomendasi, diantaranya:
1. Bagi peserta pelatihan dasar, agar menerapkan budaya industri
dalam pembelajaran dasar keahlian otomotif didasarkan pada nilai-
nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas
dan fungsi sebagai ASN.
2. Bagi instansi / unit kerja, agar terus mendukung / memfasilitasi ASN
dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga visi misi organisasi
untuk menghasilkan tenaga terampil dan kompeten sesuai
kompetensinya dapat tercapai.
3. Bagi masyarakat / peserta didik, agar memahami dan menerapkan
budaya industri dalam pembelajaran dasar keahlian otomotif dengan
sungguh-sungguh sehingga terbentuk keterampilan dasar yang
dapat menjawab tantangan dunia usaha dan industri terutama pada
bidang manufactur.

61
C. Rencana Aksi
Rencana aksi nilai-nilai dasar ASN merupakan tindak lanjut yang
akan dilakukan sebagai bentuk komitmen penulis dalam
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankna tugas
pokok dan fungsinya. Adapun rencana aksi yang akan dilaksanakan
dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut:
Tabel 5.1 Rencana Aksi
Rencana Tindak
No Kegiatan Nilai-nilai ANEKA
Lanjut
1. Mengkaji a. Akuntabilitas Melakukan
penerapan Kepercayaan pengkajian
budaya industri b. Nasionalisme penerapan budaya
tanpa memaksakan industri yang relevan
Kehendak (sila keempat) dengan
c. Etika Publik pembelajaran
Kebersamaan
d. Komitmen mutu
Inovasi
e. Anti Korupsi
Peduli
2. Membuat RPP a. Akuntabilitas Mengembangkan
Jelas, percaya perangkat
b. Nasionalisme pembelajaran yang
Musyawarah mufakat lain berbasis budaya
(sila keempat) industri
c. Etika Publik
Sopan, santun
d. Komitmen Mutu
Efektif, inovatif,
perbaikan berkelanjutan
e. Anti Korupsi
Disiplin
3. Membuat a. Akuntabilitas Mengembangkan
peraga dojo Tanggung Jawab dojo fundamental
fundamental b. Nasionalisme skill untuk model
skill Kegotongroyongan (sila yang lain
kelima)
c. Etika Publik
Kebersamaan
d. Komitmen Mutu
Orientasi mutu
e. Anti Korupsi
Kerja keras
4. Sosialisasi a. Akuntabilitas Memberikan
budaya industri Terbuka, jelas wawasan tentang
b. Nasionalisme budaya industri ke
Mengakui persamaan lingkup yang lebih
derajat (sila kedua) luas

62
c. Etika Publik
Luwes
d. Komitmen Mutu
Efektif, efisien, orientasi
mutu
e. Anti Korupsi
Disiplin
5. Penerapan a. Akuntabilitas Menerapkan budaya
budaya industri Pemimpin industri pada
b. Nasionalisme pembelajaran di
Kemajuan yang merata bengkel otomotif
dan berkeadilan sosial
(sila kelima)
c. Etika Publik
Luwes, peduli
d. Komitmen Mutu
Sepenuh hati
e. Anti Korupsi
Disiplin
6. Melakukan a. Akuntabilitas Melakukan evaluasi
evaluasi Terbuka, transparan, kegiatan yang
kegiatan konsisten berbasis budaya
b. Nasionalisme industri
Menghargai hasil karya
orang lain (sila kelima)
c. Etika Publik
Respek
d. Komitmen Mutu
Orientasi mutu,
perbaikan berkelanjutan
e. Anti Korupsi
Tanggung jawab

63
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan


Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen


Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of


Government Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

64
Setjen Wantannas (2018, 19 Oktober). Bela Negara : Pengertian, Unsur,
Fungsi, Tujuan Dan Manfaat Bela Negara. Dikutip 8 Juli 2019 dari
https://www.wantannas.go.id/2018/10/19/bela-negara-
pengertian-unsur-fungsi-tujuan-dan-manfaat-bela-negara/

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2015). Data Pokok Pendidikan


Dasar dan Menengah. Dikutip 10 Juli 2019 dari
http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/ECF25086EEB8A42
FF20D

SMK Negeri 1 Semarang (2019). Sejarah Singkat SMK Negeri 1


Semarang. Dikutip 10 Juli 2019 dari
https://www.smk1smg.sch.id/profile/sejarah/

Kuswaraharja, Dadan (2017, 13 Maret). Warih Andang Tjahjono Diangkat


Jadi Presdir TMMIN. Dikutip 11 Juli 2019 dari
https://m.detik.com/oto/profil/d-3445195/warih-andang-tjahjono-
diangkat-jadi-presdir-tmmin

Warta Desa (2017, 19 Oktober). Guru Otomotif SMK Muhamka Ikuti


Pelatihan Dojo Fundamental Skill. Dikutip 22 Juli 2019 dari
https://www.wartadesa.net/guru-otomotif-smk-muhamka-ikuti-
pelatihan-dojo-fundamental-skill/

65
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI
Nama : Yoga Adhi Prasetya, S.Pd.
Tempat : Grobogan, 19 September 1991
tanggal lahir
Agama : Kristen
Alamat : Perum Pesona Griya Jl. Jodipati I
No.8 RT.04 RW.03 Sidokerto,
Pati, Jawa Tengah
No Telp. : 089668910712
Alamat email : adhiprasetya19@gmail.com
Jabatan : Guru Teknik Kendaraan Ringan Ahli Pertama
Instansi : SMK Negeri 1 Semarang

RIWAYAT PENDIDIKAN
SD : SD Negeri 1 Kragan Tahun 1998-2003
SMP : SMP Negeri 1 Kragan Tahun 2003-2006
SMA : SMA Negeri 1 Rembang Tahun 2006-2009
S-1 : Universitas Negeri Semarang Tahun 2009-2014

RIWAYAT PEKERJAAN
Guru di SMK Tunas Harapan Pati Tahun 2014-2019

66

Anda mungkin juga menyukai