Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
16.0102.0166
A. Pendahuluan
Kecurangan merupakan suatu hal yang tidak etis untuk dilakukan untuk siapa
saja. Selain dapat merugikan pihak eksternal, kecurangan juga dapat merugikan pihak
internal termasuk diri sendiri. Dengan melakukan tindak kecurangan, maka seorang
akuntan tidak akan lagi dipercaya oleh publik maupun perusahaan. Kecurangan dalam
laporan keuangan walaupun seperti apapun niatnya maupun tujuannya untuk
keberlansungan perusahaan namun kecurangan tidak etis dilakukan.
Umur perusahaan dan Ukuran Perusahaan yang menjadi Variabel Kontrol pada
analisis ini, umur perusahaan sendiri hanya melihat seberapa lama perusahaan sudah
berjalan dan ukuran perusahaan merupakan ukuran aset yang ada dalam perusahaan.
Kedua hal ini dapat dikatakan saling berkaitan dimana ketika perusahaan sudah berusia
tua maka mempengaruhi aset yang dimiliki perusahaan. Umumnya, ketika perusahaan
telah berjalan lama, aset yang dimiliki tentunya lebih besar.
B. Gambaran Objek
Penelitian ini membahas mengenai pendeteksian kecurangan dalam laporan
keuangan dengan menggunakan rasio keuangan dengan umur perusahaan dan ukuran
perusahaan. Responden untuk penelitian ini merupakan mahasiswa mahasiswi aktif dari
Universitas Muhammadiyah Magelang dan Universitas Negeri Tidar yang telah
menempuh kuliah selama lima semester. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Magelang yang menjadi responden pada penelitian ini sejumlah 7 orang sedangkan
mahasiswi Universitas Negeri Tidar sejumlah 1 orang. Responden sejumlah 8 orang (
3 Laki-laki dan 5 Perempuan). Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan baik
untuk pembaca dan menambah pengetahuan.
BAB II
Kecurangan merupakan hal yang tidak etis, apalagi jika seseorang tersebut memiliki
profesi. Pertanyaan kedua terkait dengan bagaimana kecurangan dalam laporan keuangan
dapat terjadi. Kemudian peneliti mengajak responden untuk berfikir logika apabila seorang
teman seprofesinya melakukan tindakan kecurangan maka hal apa yang akan dilakukan
oleh responden. Kecurangan merupakan hal yang sangat sensitif untuk perusahaan, jika
dilakukan dapat berakibat fatal. Walaupun kecurangan sekecil apapun dan untuk tujuan
apapun, kecurangan merupakan hal yang tidak etis dilakukan.
Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa dan mahasiswi yang sedang
menempuh perkuliahan studi akuntansi dan sudah memiliki pengetahuan terkait etika
profesi dan sudah mengetahui kode etik profesi. Peneliti memilih responden pada
penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi di kampus yang berbeda yang berada di
Magelang ini karena peneliti ingin sedikit mengetahui bagaimana pemikiran mahasiswa
dan mahasiswi terkait etika profesi dan kode etik profesi. Walaupun jumlah yang diambil
tidak seimbang namun, hal ini cukup untuk mengetahui persepsi mahasiswa.
Mahasiswa dan mahasiswi merupakan bibit masa depan yang akan melanjutkan
profesi-profesi seorang akuntan maupun auditor diberbagai perusahaan di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, pentingnya pemahaman terkait etika dan kode etik profesi agar
dapat menjadi penerus yang lebih baik untuk perusahaan. Penerapan etika profesi dan
bekerja sesuai dengan kode etik perusahaan akan Sebuah perusahaan tentu mengharapkan
seorang pekerja tersebut dapat bekerja dengan baik dan memiliki etika profesi yang baik
dan bekerja sesuai dengan kode etik profesi. Dampaknya bagi perusahaan adalah sebuah
perusahaan tersebut dapat lebih maju.
Seluruh responden sepakat dalam menyatakan bahwa etika profesi diperlukan bagi
seorang akuntan. Seorang akuntan dengan etika profesi yang diterapkan akan mendukung
kegiatan akuntansi keuangan. Etika yang harus diterapkan dalam akuntansi keuangan
menurut responden adalah perilaku etis, objektifitas, jujur, teliti, aturan etik. Perilaku etis
dapat mempengaruhi kualitas dalam laporan keuangan sebuah perusahaan tersebut.
Ketelitian, kejujuran dan objektifitas juga sangat penting dalam akuntansi keuangan.
Aturan etik merupakan suatu hal yang mengatur penyusunan laporan keuangan.
Berdasarkan jawaban dari berbagai responden menurut peneliti, etika profesi bagi seorang
akuntan tentu penting bahkan sangat penting, karena seorang akuntan harus mencerminkan
pribadi yang baik agar perusahaan dapat percaya akan hasil dari laporan keuangan yang
dihasilkan. Beberapa etika yang diterapkan dalam akuntansi keuangan menurut responden
adalah benar, karena hal-hal tersebut juga dapat menentukan hasil yang dikeluarkan
seorang akuntan.
Menurut Suwito & Herawaty (2005), ukuran perusahaan pada dasarnya adalah
pengelompokan perusahaan ke dalam beberapa kelompok diantaranya perusahaan besar,
sedang dan kecil. Skala perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk mencerminkan
besar kecilnya perusahaan yang didasarkan kepada total aset perusahaan. Sedangkan
Menurut Ghozali (2006) yang dikutip dari Oktavianti (2015), penelitian ukuran
perusahaan dapat menggunakan tolak ukur aset. Total aset perusahaan dapat
disederhanakan dengan mentransformasikan kedalam logaritma natural dari total aset
karena total aset perusahaan bernilai besar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa etika profesi bagi
seorang akuntan merupakan hal yang sangat penting bagi seorang akuntan, karena akuntan
memiliki tanggung jawab yang besar kepada publik dan perusahaan. Tidak hanya pihak
eksternal namun jika etika profesi dapat diterapkan dengan baik maka seorang akuntan akan
mendapat citra akuntan profesional oleh publik. Kecurangan dalam laporan keuangan dapat
terjadi karena adanya kesempatan, motivasi dan tekanan. Individu yang tidak memiliki etika
juga dapat berpengaruh besar dalam melakukan kecurangan, oleh sebab itu kecurangan
dapat terjadi karena individu yang memiliki kesempatan, motivasi, dan rasionalisasi.
Ukuran perusahaan dan umur dapat berpengaruh terhadap tindak kecurangan. Namun,
sebenarnya pengaruhnya tidak secara langsung karena tindak kecurangan dapat terjadi
karena individu yang memiliki niat untuk melakukan kecurangan. Tingginya ukuran dan
umur perusahaan hanya akan menambah resiko yang akan diterima perusahaan, tidak berarti
seluruh resiko tersebut adalah tindak kecurangan.
Dari hasil kuisioner, mahasiswa dan mahasiswi yang sedang menempuh bangku
perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Magelang maupun Universitas Negeri Tidar
menunjukkan bahwa variabel umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap tindak
kecurangan. Variabel ukuran perusahaan dapat dikatakan berpengaruh terhadap tindak
kecurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Muslim Ansori dan Salmu Fajri. (2008). Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan
Menggunakan Rasio Keuangan Dengan Umur Perusahaan dan Ukuran Perusahaan
sebagai Variabel Kontrol. Jurnal Akuntansi Manajerial.
LAMPIRAN
1. Apakah seorang akuntan perlu memiliki etika profesi? Etika apa yang harus diterapkan
dalam akuntansi keuangan ?
2. Bagaimana kecurangan dalam laporan keuangan dapat terjadi ? Bagaimana tindakan
anda jika teman se profesi anda melakukan kecurangan dalam laporan keuangan ?
3. Apakah umur perusahaan dapat mempengaruhi tindak kecurangan ?
4. Menurut Anda, apakah ukuran perusahaan dapat mempengaruhi rendah atau tingginya
tindak kecurangan dalam laporan keuangan ?
Jawaban Responden :
- Mohamad Zaenal Mustofa
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang
1. Ya etika yang perlu diterapkan menurut saya salah satunya adalah perilaku etis
seorang akuntan yang akan mempengaruhi kualitas dalam pelaporan keuangannya.
2. Kecurangan dapat terjadi dengan adanya kesempatan, tekanan, dan rasionalisasi.
Bila itu terjadi saya akan melakukan wishtleblowing untuk kepentingan kemajuan
perusahaan karena apabila tindakan tersebut tidak di tindak lanjuti maka akan
menjadi rasionalisasi yang membenarkan kecurangan tersebut sehingga akan
memicu banyak pihak melakukan hal yang sama.
3. Tidak, karena kecurangan disebabkan oleh individu yang mendapatkan tekanan,
kesempatan dan memiliki sikap rasionalisasi.
4. Tidak, karena pelaku kecurangan pelaporan keuangan merupakan akuntan dan hanya
dipicu berdasar faktor triangle fraud dan bukan dari faktor yang lainnya.
- Muhammad Hanif
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang
1. Seorang akuntan memerlukan sebuah etika profesi dalam menjalankan pekerjaannya
etika yang perlu dimiliki oleh seorang akuntan seperti integritas, objektifitas, jujur,
independensi, dll
2. Kecurangan dapat terjadi karena seorang akuntan tersebut kurang memahami apa
yang disebut etika profesi dan ia tidak memiliki rasa bertanggung jawab atas apa
yang telah ia kerjakan. Biasanya seseorang tersebut akan cenderung menurut dan
tidak mau melaporkan kecurangan tersebut, hal ini dapat terjadi karena rasa tidak
nyaman terhadap orang tersebut.
3. Umur perusahaan tidak mempengaruhi tindak kecurangan.
4. Dapat mempengaruhi karena semakin besar perusahaan maka semakin besar pula
tingkat kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
- Devi Agustinasari
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Magelang
1. Yang terutama dan umum untuk dimiliki seorang profesi akuntan adalah
profesionalitas dan akuntanbilitas. Tidak hanya komi pada profesi akuntan serta
kode etik yang sudah ditentukan, tanggung jawab atas profesi tersebut harus selalu
dijunjung.
2. Kecurangan terjadi selain yang tersebut dalam Fraud Triangle adalah kemampuan
atau kapabilitas. Ada pengaruh positif antara kemampuan dengan kecurangan,
dimana semakin mampu akuntan semakin besar persentase tindakan untuk berlaku
curang. Tindakan yang dilakukan adalah jika kecurangan adalah melaporkan ke
pimpinan atau manajer. Untuk ditindaklanjuti pihak yang memiliki otoritas dalam
hal itu. Kecurangan dalam bentuk apapun harus segera dilaporkan.
3. Semakin lama umur perusahaan menandakan perusahaan baik dalam menghasilkan
keuntungan dan meminimalkan tingkat resiko yang merugikan perusahaan. Jika
dikaitkan dengan tindak kecurangan, misalkan manajemen laba. Laporan keuangan
perusahaan akan dibuat secantik mungkin agar menarik investor serta
mempertahankan investor. Jadi bisa disimpulkan umur perusahaan tidak
mempengaruhi tindak kecurangan.
4. Ya, semakin besar ukuran perusahaa (yang tercermin melalui total aset) maka
semakin baik perputaran sumber daya keuangan perusahaan. Hal ini akan membuka
kesemoatan yang besar pula bagi seorang akuntan untuk berlaku curang.