Proposal PTK - Idris Abdau D01212018
Proposal PTK - Idris Abdau D01212018
Dosen Pengampu:
M Amin M.Pd
Disusun Oleh :
Moh Rasyad M.pd (Guru Patner)
Idris Abdau D01212018
SURABAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas
utama guru. Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membelajarkan
siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya dominasi guru
yang mengakibatkan siswa cenderung lebih bersifat pasif. Tugas guru di kelas
memberikan jalan kepada siswa agar mampu belajar sendiri.
Berdasarkan pandangan konsruktivisme tentang bagaimana pengetahuan
diperoleh atau dibentuk, belajar merupakan proses aktif dari peserta didik untuk
membangun pengetahuannya. Proses aktif yang dimaksud tidak hanya bersifat
secara mental tetapi juga keaktifan secara fisik. Artinya, melalui aktivitas secara
fisik pengetahuan siswa secara aktif dibangun berdasarkan proses asimilasi
pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengetahuan (skemata) yang telah
dimiliki siswa dan ini berlangsung secara mental.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat berbentuk pemusatan
perhatian terhadap apa yang dijelaskan oleh guru, yang disertai dengan
perenungan serta penerapan dalam bentuk penyelesaian soal-soal. Keaktifan
siswa tidak harus berupa mondar-mandir dari suatu tempat ke tempat lain.
Salah satu usaha untuk meningkatkan aktivitas belajar PAI siswa dengan
menggunakan salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh pengalaman belajar melalui tugas-tugas. Pemberian tugas belajar
yang terorganisir secara sistematis dapat membantu siswa mengkonstruksi atau
merekonstruksi pengetahuan yang telah dimilikinya sehingga mampu
merumuskan langkah-langkah untuk menyelesaikan soal yang dianggap sulit
baginya.
Atas dasar pemikiran di atas, maka penulis bersama dengan guru PAI
Kelas X27 di SMA Darussyahid akan melakukan penelitian kolaboratif dengan
tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam upaya meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar PAI dengan judul
B. IDENTIFIKASI MASALAH
KAJIAN PUSTAKA
Siklus Pertama
A. Perencanaan
1. Refleksi Awal
Sebagai refleksi awal terhadap rendahnya hasil belajar siswa kelas
X-2 SMA Darussyahid yang diakibatkan oleh rendahnya tingkat
pemahaman belajar siswa pada materi manasik haji. Hal ini karena guru
hanya menggunakan metode ceramah pada saat menjelaskan materi
tersebut. Sehingga motivasi belajar siswa pada materi manasik haji rendah.
2. Refleksi Tindakan
Peneliti dan guru PAI di sekolah tersebut akan berkolaborasi
menerapkan model pembelajaran learning together untuk meningkatkan
pemahaman belajar siswa yang mengarah ke peningkatan hasil belajar
mereka.
B. Prosedur pelaksanaan tindakan dan pengamatan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan sebagai
berikut:
D. Subyek Penelitian
Subyek pada penelitian ini antara lain siswa kelas X-2 SMA
Darussyahid Sampang Madura dan guru PAI kelas X-2 SMA
Darussyahid Sampang Madura.
1. Siswa kelas X-2 SMA Darussyahid Sampang Madura merupakan
responden pada penelitian ini, karena siswa kelas X-2 SMA Darussyahid
Sampang Madura merupakan sasaran diterapkannya metode
pembelajaran Learning Together.
2. Guru mata pelajaran PAI kelas kelas X-2 SMA Darussyahid Sampang
Madura. Hal ini karena guru mata pelajaran PAI yang mengetahui dan
memahami dengan benar kondisi kelas tersebut.
E. Instrumen Penelitian
Sebelum PTK dilaksanakan maka dibuat beberapa instrumen
yang akan digunakan untuk memberlakukan dalam PTK, yaitu rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan PTK. Selain itu,
untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan,
dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen pembantu, seperti:
lembar pengamatan partisipasi siswa di kelas, soal pre test dan post test,
lembar observasi siswa dan guru di kelas, pedoman wawancara siswa
dan daftar skor tes siswa.
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Yogyakarta: Rineka Cipta,
2012), hlm.146.
Berkaitan dengan judul Penelitian Tindakan Kelas ini maka peneliti
melakukan kegiatan observasi dengan cara partisipatif. Jadi peneliti terjun
langsung ke lapangan dengan mengadakan pengamatan terhadap subyek
terteliti dengan mengambil bagian dalam suatu kegiatan.
Melalui teknik observasi ini diperoleh data tentang: keadaan SMA
Darussyahid sebagai obyek penelitian, yang meliputi: proses pembelajaran
di kelas, keadaan guru dan keadaan peserta didik, serta keadaan sarana
dan prasarananya.
Selain itu metode observasi ini juga dilakukan pada saat proses
pembelajaran yang berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui perilaku
siswa yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa.
b. Wawancara (Interview)
Menurut Hadi, wawancara adalah metode pengumpulan data dengan
jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik, dan
berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.3
Sementara Suharsimi menjelaskan bahwa: Interview yang sering juga
disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (interview) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (interview).4
Dari kedua rujuan di atas, dapat memberi arahan dan landasan bagi
peneliti bahwa melalui kegiatan wawancara diharapkan memperoleh
pemahaman yang sama antara peneliti dengan subyek peneliti tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan informasi yang diperlukan.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui interview
dengan kepala sekolah, waka kurikulum, guru PAI serta siswa kelas X-2 setiap
di akhir pembelajaran atau di awal pembelajaran tentang tanggapan siswa
mengenai metode yang telah diterapkan oleh seorang guru.
c. Tes
Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi
belajar, tes tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam aplikasi
metode Learning Together.
2
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara (Malang: Banyumedia,
2004), hlm. 15
3
Op Cit., hlm. 63
4
Suharsimi, op.cit., hlm.132
Tes yang dimaksud meliputi tes awal/ pre test, yang akan digunakan
untuk mengetahui penguasaan konsep materi pelajaran sebelum pemberian
tindakan. Selanjutkan pre test tersebut juga akan dijadikan sebagai acuan
tambahan dalam mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar,
disamping menggunakan nilai raport selanjutnya skor pre test ini juga akan
dijadikan sebagai skor awal bagi penentuan poin perkembangan individu
siswa.
Selain pre test juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan, hasil tes ini
akan digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi dan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran PAI melalui penerapan metode Learning Together.
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah yaitu data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, legger, agenda dan sebagainya.5
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan
memanfaatkan dokumen yang ada (bahan tertulis, gambar-gambar penting
atau film yang mendukung objektivitas peneliti).6
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang:
1. Latar belakang Sekolah SMA Darussyahid Sampang Madura.
2. Data guru, siswa, karyawan dan struktur organisasi SMA Darussyahid
Sampang Madura.
3. Data program-program sekolah yang direncanakan dalm pembelajaran.
4. Nilai prestasi belajar siswa.
G. Tehnik Analisi Data
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan
kualitatif. Analisis data kuantitiatif akan dideskripsikan sesuai dengan
pengkategorian yang dikemukakan oleh Suharsimi 1997, sebagaimana Tabel 1
di bawah ini.
5
Suharsimi, op.cit., hlm.236
6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.
103
Tabel 1
Pengkategorian
Interval Kategori
66 - 79 Tinggi
56 - 65 Cukup
40 - 55 Rendah
0 - 39 Sangat Rendah
Gambar 1
1 Penyusunan
Proposal
2 Revisi
Penyusunan
Proposal
3 Penggalian Data
Awal
4 Penyempurnaan
Proposal
5 Perencanaan
Umum
SIKLUS 1
6 Tindakan 1
7 Observasi dan
Evaluasi 1
8 Refleksi
9 Penyusunan
Laporan
10 Pameran hasil
Penelitian
BAB IV
A. Paparan Data
Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus
pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam
penelitian ini pembelajaran hanya bisa dilakukan melalui satu siklus saja, karena
keterbatasan waktu yang ada. Penelitian yang telah dilakukan penulis sebagai
peneliti dibantu oleh guru partner yang bertindak sebagai pengatur skenario dalam
penerapan metode learning together dan sekaligus berfungsi sebagai pembimbing
refleksi.
1. Siklus Pertama
Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Adapun beberapa hal yang peneliti lakukan dalam tahap ini adalah:
1. Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
2. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
3. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar.
4. Menentukan skenario pembelajaran dengan metode learning together
5. Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan
6. Membuat format evaluasi (pre test dan post tes)
7. Membuat format observasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pada saat awal siklus pertama pelaksanaan proses pembelajaran belum
sepenuhnya sesuai dengan rencana. Hal ini disebabkan:
1. Sebagian siswa terlihat kurang begitu memperhatikan perintah guru
2. Sebagian siswa belum mengetahui materi yang akan dimake a matchkan
karena tidak disiapkan sebelumnya untuk belajar di rumah
Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan upaya yaitu guru
menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari serta menyimpulkan
materi
Pada akhir siklus pertama dari siklus pertama dari hasil pengamatan guru
dapat disimpulkan:
1. Siswa mulai terbiasa dengan kondisi belajar aktif dan partisipatif dengan
metode learning together
2. Siswa mampu menyimpulkan bahwa metode learning together memiliki
langkah-langkah tertentu dan lebih menyenangkan. hal ini dapat terlihat
dari hasil pengisian angket atau pedoman wawancara kepada siswa.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran selama
siklus pertama dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel II
Kemampuan
menyimpulk
Partisipasi Kecakapan Kemampuan
an hasil
dalam make dalam Analisa dan
No Nama Siswa penerapan
a match bertindak berargumen
make a
match
K C B K C B K C B K C B
1 Abdul Hadi √ √ √ √
2 Muhaimin √ √ √ √
3 Farid Taqwim √ √ √ √
6 Erycha Rachim √ √ √ √
7 Dita Firdausiah √ √ √ √
9 Moh. Imron √ √ √ √
11 Ach. Rodi √ √ √ √
12 Ulfatur Rif’ah √ √ √ √
13 Lukman Firmansyah √ √ √ √
14 Luthfiyah √ √ √ √
15 Rohmatul Imamiyah √ √ √ √
16 Moh. Yunus √ √ √ √
17 Mega Susilowati √ √ √ √
19 M. Khoirur Rozikin √ √ √ √
20 M. Azrul Efendy √ √ √ √
21 M. Shoikhul Fanani √ √ √ √
22 Imam Bukhari √ √ √ √
23 Nanang Qosim √ √ √ √
Keterangan
K: kurang
C : cukup
B : baik
Tabel III
1 Abdul Hadi 76
2 Muhaimin 65
3 Farid Taqwim 88
6 Erycha Rachim 60
7 Dita Firdausiah 70
9 Moh. Imron 80
11 Ach. Rodi 78
12 Ulfatur Rif’ah 60
13 Lukman Firmansyah 70
14 Luthfiyah 70
15 Rohmatul Imamiyah 85
16 Moh Yunus 75
17 Mega Susilowati 88
19 M. Khoirur Rozikin 76
20 M. Azrul Efendy 70
21 M. Shoikhul Fanani 77
22 Imam Bukhari 57
23 Nanang Qosim 50
Total 1704
Rata-rata 71
Tabel IV
(Post Test)
Ketuntasan Belajar
No Nama Siswa Skor Tes Siklus 1
Ya Tidak
1 Abdul Hadi 78 √
2 Muhaimin 81 √
6 Erycha Rachim 86 √
7 Dita Firdausiah 88 √
9 Moh. Imron 88 √
11 Ach. Rodi 60 √
12 Ulfatur Rif’ah 98 √
13 Lukman Firmansyah 98 √
14 Luthfiyah 78 √
15 Rohmatul Imamiyah 88 √
17 Mega Susilowati 88 √
19 M. Khoirur Rozikin 76 √
20 M. Azrul Efendy 77 √
21 M. Shoikhul Fanani 94 √
22 Imam Bukhari 78 √
23 Nanang Qosim 78 √
Total 2030
Rata-rata 85
Tabel V
Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I
Skor
N
Pengamatan
o 4 3 2 1
Perencanaan
1 pembelajaran V
Penyiapan
2 media pembelajaran V
Penyampaian
3 materi V
Pengecekan
4 kehadiran siswa V
Pelaksanaan
5 apersepsi V
Pengungkapan
6 tujuan pembelajaran V
Pemberian
7 motivasi pembelajaran V
Penjelasan
8 materi V
Penerapan
9 strategi pembelajaran V
Pemberian
1 bimbingan dalam proses V
0 learning together
Penerapan
1 teknik bertanya
V
1
Pemberian
1 reward kepada siswa V
2
Menyimpulkan
1 materi ajar
3 V
Menutup
1 pembelajaran
V
4
Penggunaan
1 sistem penilaian V
5
Keterangan:
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Rumus : 𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑰𝒅𝒆𝒂𝒍
Skor Perolehan : 42
Skor Ideal : 60
Persentase : 71 %
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membahas, melakukan penelitian, dan menganalisis hasil-hasil
penelitian sebagaimana yang telah direncanakan, maka kesimpulannya adalah
sebagai berikut:
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, 2004. Observasi dan Wawancara Malang:
Banyumedia
Lexy J. Moleong, 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning. Nusa Media, Bandung. R.E. 1997.
Cooperatitive Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media, Bandung.
http://riyadi.purworejo.asia/2009/07/pembelajaran-kooperatif-cooperative.html
LAMPIRAN-LAMPIRAN