Proses penerimaan BBM di TERMINAL BBM Pertamina Tanjung Perak dilakukan dua jalur, yaitu darat dan laut.
Jalur laut, BBM diterima dari kapal tanker, sedangkan jalur darat TERMINAL BBM Pertamina Tanjung Perak
menerima pasokan BBM dari Tuban melalui pipeline. Proses penerimaan bahan bakar dioperasikan secara
manual. Proses ini dimulai dari kapal sandar di dermaga, kemudian dilakukan proses pengecekan spesifikasi
muatan. Ketika semua persiapan pre-discharge telah dilakukan, seperti tersedianya tangki timbun yang kosong
, BBM dari kapal tanker akan dipompa bisa melalui selang (hose connection) dan MLA (Marine Loading Arm)
yang menghubungkan antara manifold kapal dengan manifold demaga. Pompa yang terdapat di kapal
dihubungkan ke SBM (single bouy mooring) yaitu suatu alat connector yang digunakan untuk pembongkaran
BBM di tanker untuk dipompakan ke tangki timbun darat, yang mengapung di tengah laut sekitar 6 km lepas
pantai.
Selama proses penerimaan, proses pengecekan terhadap visual check density dan warna serta kualitas dan
kuantitas BBM tetap harus dilakukan. Selain itu petugas juga mengawasi selang, dan peralatan lainnya yang
berhubungan dengan proses pemompaan, sehingga ketika terjadi gangguan pemompaan yang mengakibatkan
keterlambatan, kontaminasi dan lain-lain akan dapat segera diatasi. Selesai pembongkaran akan dilakukan
perhitungan kembali antara After Discharge Ex- Tanker dan Actual receipt Tanki Timbun di darat meliputi
pengukuran density, tinggi minyak serta32 suhu tangki darat yang dikonversikan pada suhu standar (liter 15°C
atau bbl , 60° F).
BBM yang telah diterima, selanjutnya ditimbun dalam tangki timbun. Proses penimbunan dilakukan untuk
menjaga stok BBM agar dapat memenuhi permintaan pasar selama minimal 10 hari. Tangki timbun didesain
dengan tekanan operasi dari vakum hingga 15 psig (1.024 bar gauge). TERMINAL BBM memiliki 8 jenis tangki
timbun dengan beberapa kapasitas yang berbeda dimana sesuai dengan kebutuhan. Tangki diberi tag number
dan pewarnaan yang berbeda agar mudah dalam proses inspeksi secara visual.
Produk yang ditimbun dalam tangki meliputi premium, kerosin, solar, MDF, MFO, MK, AVG, AVT. Namun tidak
menutup kemungkinan tangki timbun ini memiliki perubahan jenis minyak yang disimpan dimana disesuaikan
dengan permintaan pasar.
Tahapan proses selanjutnya yaitu penyaluran. BBM yang berada di tangki timbun disalurkan melalui pipeline
menuju filling shed untuk kemudian disalurkan ke mobil tangki distributor. Pada proses ini alat yang digunakan
yaitu meter arus dan loading arm. Loading arm merupakan sistem pipa fleksibel yang menjadi lengan pengisi
untuk menghubungkan pipa penyaluran dengan mobil tangki menggunakan quick coupling
Prosedur Kerja Loaing Bahan Bakar Minyak di TERMINAL BBM
Instalasi surabaya Grup (TERMINAL BBM) sebagai tempat atau area yang berfungsi untuk menyalurkan BBM
dengan menggunakan mobil tangki dalam jumlah banyak, telah membuat suatu prosedur kerja mengenai
pengangkutan (loading) BBM yang ada di tempat tersebut, agar pelaksanaan pengangkutan (loading) BBM di
tempat tersebut berjalan dengan aman, selamat, tertib dan teratur. Berikut adalah hasil pengamatan
mengenai prosedur kerja pengangkutan (loading) BBM di Instalasi Surabaya group, PT. PERTAMINA (Persero)
yang secara garis besar terbagi menjadi 6 (enam), yaitu :
2. Lorry diarahkan dan diparkir dilokasi gate 2 atau shelter untuk antian loading
3. Sebelum memasuki zona merah, driver harus menitipkan rokok, korek api, handphone dan seluruh
alat elektronik di shelter
4. Membawa SPJ/SPK/DO ke loket schedule admin untuk diproses menjadi BLI, loading instruction
beserta serah terima segel.
5. Membawa BLI dan LI ke loket terminal untuk tambahan dokumen loading
6. Setelah dokumen lorry selesai, lorry dibawa ke areal loading filling station atau loading gantry area
7. Lorry diarahkan ke area loading dan diparkirkan dengan baik dijalur bay gantry dalam area filling
station
SOP Loading
1. Menarik hand brake/rem tangan
3. Merubah main switch/saklar pemutus arus listrik dari batery menjadi possi off ( bagian dalam kabin
dan luar kabin)
4. Selama posisi loading, kunci harus disimpan pada kontak kunci yang telah disediakan di gantry
5. Selama loading, driver harus memasang ganjal pada roda penggerak
6. Menyerahkan dokumen loading pada operator yang bertugas sebelum loading untuk mendapakan
arahan serta bantuan ketika proses loading sedang berlangsung
7. Sebelum melakukan proses loading, driver wajib menggunakan semua APD dan alat perama yang
dipasang untuk alat pada ganty adlah ground cable, overfill system
10. Driver dan operator memastikan proses laoding dilaksanakan dengan benar dan memperhatikan
loading instruction dengan menempatkan tujuan pngisian produk dari ARM gantry ke kompartment
tangki
11. Driver atau operator memasang ARM ke bottom valve kompartment sesuai arahan dari loading
instruction dengan cacatan untuk AGO/Diesel tanda ARM berwarna hijau
12. Operator terminal melakukan input data pada RDI gatry memasukan data laoding instruction;
menyesuaikan drive key dan truck key, trip number, loading ARM ke kmpartmen tujuan , loading ARM
ke kompartmen selanjutnya
13. Setelah proses inut , tekan tombol START dan proses pengisian berlangsung dan selama proses
pengisian driver tidak boleh meninggalkan posisi gatry dan apabila ada masalah, tekan tombol
STOP/tombol emergency
14. Setelah proses pengisian selesai, kembalikan ARM ketempat semula dan leapskan hose vapour
15. Persiapkan pengecekan quality produk pemasangan seal,driver memasang body hardness
16. Driver atau operator melepaskan ground cable/ overfill system
18. Driver naik keatas tangki mobil engan three point stand procedure
19. Driver harus memasang hand rail
20. Driver memastikan volume / ketinggian produk mencapai ullage meter / tera
22. Setelah semua kegiatan diatas tangki lorry , driver turun dengan three point stand procedure
23. Driver memasang seal bawah ( bottom valve)
24. Driver membuka dan mengembalikan body hardness dan membuka ganjal pada roda ketempat
semula
25. Driver dan operator menandatangani surat pengisian laoding record terminal
2. Security terminal memriksa keamanan dan segel yang terpasang pada main hole dan bottom valve
truk tangki/lorry
3. Driver dapat meninggalkan terminal setelah dokumen , alamat tujuan tertulis dengan benar, dan
rencanakan perjalanan yang dituju agar perjalanan berjalan dengan baik dan benar dan jangan sampai
ada barang bawaan yang tertinggal
SOP Unloading di Customer
1. Lorry tiba di lokasi dan melapor kedatangan ke security
5. Security akan mengecek keabsahan dokumen dan kondisi kendaraan ( didampingi oleh driver)
6. Lorry menuju storage tank dan driver memberikan dokumen kepada pihak berwenang yang menerima
BBM
7. Driver dan petugas dari bagian penerimaan BBM memasang body hardness dan secara bersama-sama
cek visual ( segel dan kondisi solar) dengan three point stand procedure
9. Apabila semianya telah sesuai dan dapat diterima oleh petugas penerima BBM, segelm baru bisa
dibuka
10. Lakukan unloading bersama-sama ( tetap ditemanik oleh driver). Hose pada bottom valve harus
terpsang rapih dan tidak longgar
11. Memasang hose ke mesin pompa dan storage harus terpasang dengan rapi dan tidak longgar
Menalakan mesn pompa . memantau flow meter untuk mengetahui jumlah BBM yang terdistribusi
12. Mematikan mesin pompa dan merapikan hose pada mesin pompa dan bottom valve. Dan
menggoyangkan truck tangki sebanyak 3 kali
13. Driver dan petugas penrima BBM melakukan pemeriksaan terakhir apakah bbm sudah terdistrisbusi
seluruhnya sebelum meninggalkan lokasi customer
14. Driver menampung sisa minyak pada wadah dan menyerahkan kepada petugas penerima BBM serta
menutup dan mengunci kembali pintu valve
15. Tanta terima ditandatngani oleh petugas perusahaan penerima dan distempel