Anda di halaman 1dari 9

Nama : Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana

Daerah
Kelompok Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi
Urusan Pemerintah : Penanggulangan Bencana
Kode Jabatan : -

JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA

I. IKHTISAR JABATAN

Ikhtisar jabatan Memimpin pelaksanaan tugas Badan Penanggulangan


Bencana Daerah dalam membina, mengkoordinasikan,
memfasilitasi, menyelenggarakan, mengawasi, mengevaluasi
dan mengendalikan kegiatan di bidang penanggulangan
bencana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

II. STANDAR KOMPETENSI

Kompetensi Level Deskripsi Indikator Kompetensi

A. Manajerial

1. Integritas 4 Mampu 4.1. Menciptakan situasi kerja


menciptakan situasi yang mendorong seluruh
kerja yang pemangku kepentingan
mendorong mematuhi nilai, norma, dan
kepatuhan pada etika organisasi dalam segala
nilai, norma, dan situasi dan kondisi.
etika organisasi. 4.2. Mendukung dan menerapkan
prinsip moral dan standar
etika yang tinggi, serta berani
menanggung
konsekuensinya.

4.3. Berani melakukan koreksi


atau mengambil tindakan
atas penyimpangan kode
etik/nilai-nilai yang
dilakukan oleh orang lain,
pada tataran lingkup kerja
setingkat instansi meskipun
ada resiko.

2. Kerjasama 4 Membangun 4.1. Membangun sinergi antar


komitmen tim, unit kerja di lingkup instansi
sinergi yang dipimpin.
4.2. Memfasilitasi kepentingan
yang berbeda dari unit kerja
lain sehingga tercipta sinergi
dalam rangka pencapaian
target kerja organisasi.

4.3. Mengembangkan sistem


yang menghargai kerja sama
antar unit, memberikan
dukungan/ semangat untuk
memastikan tercapainya
sinergi dalam rangka
pencapaian target kerja
organisasi.

3. Komunikasi 4 Mampu 4.1. Mengintegrasikan informasi-


mengemukakan informasi penting hasil
pemikiran multi diskusi dengan pihak lain
dimensi secara lisan untuk mendapatkan
dan tertulis untuk pemahaman yang sama.
mendorong 4.2. Menuangkan
kesepakatan dengan pemikiran/konsep dari
tujuan berbagai sudut pandang/
meningkatkan multidimensi dalam bentuk
kinerja secara tulisan formal.
keseluruhan.
4.3. Menyampaikan informasi
secara persuasif untuk
mendorong pemangku
kepentingan sepakat pada
langkah-langkah bersama
dengan tujuan
meningkatkan kinerja secara
keseluruhan.

4. Orientasi pada 4 Mendorong unit 4.1. Mendorong unit kerja di


hasil kerja mencapai tingkat instansi untuk
target yang mencapai kinerja yang
ditetapkan atau melebihi target yang
melebihi hasil kerja ditetapkan.
sebelumnya 4.2. Memantau dan
mengevaluasi hasil kerja
unitnya agar selaras dengan
sasaran strategis instansi.

4.3. Mendorong pemanfaatan


sumber daya bersama antar
unit kerja dalam rangka
meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pencaian target.

5. Pelayanan 4 Mampu memonitor, 4.1. Memahami dan memberi


publik mengevaluasi, perhatian kepada isu-isu
memperhitungkan jangka panjang, kesempatan
dan mengantisipasi atau kekuatan politik yang
dampak dari isu-isu mempengaruhi organisasi
jangka panjang, dalam hubungannya dengan
kesempatan, atau dunia luar,
kekuatan politik memperhitungkan dan
dalam hal mengantisipasi dampak
pelayanan terhadap pelaksanaan tugas-
kebutuhan tugas pelayanan publik
pemangku secara objektif, transparan,
kepentingan yang dan professional dalam
transparan, objektif, lingkup organisasi.
dan profesional 4.2. Menjaga agar kebijakan
pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh
instansinya telah selaras
dengan standar pelayanan
yang objektif, netral, tidak
memihak, tidak
diskriminatif, serta tidak
terpengaruh kepentingan
pribadi/ kelompok/partai
politik.

4.3. Menerapkan strategi jangka


panjang yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan
pemangku kepentingan
dalam menyusun kebijakan
dengan mengikuti standar
objektif, netral,tidak
memihak, tidak
diskriminatif, transparan,
tidak terpengaruh
kepentingan pribadi/
kelompok.

6. Pengembangan 4 Menyusun program 4.1. Menyusun program


diri dan orang pengembangan pengembangan jangka
lain jangka panjang panjang bersama-sama
dalam rangka dengan bawahan, termasuk
mendorong di dalamnya penetapan
manajemen tujuan, bimbingan,
pembelajaran penugasan dan pengalaman
lainnya, serta
mengalokasikan waktu
untuk mengikuti pelatihan/
pendidikan/ pengembangan
kompetensi dan karir.

4.2. Melaksanakan manajemen


pembelajaran termasuk
evaluasi dan umpan balik
pada tataran organisasi.

4.3. Mengembangkan orang-


orang disekitarnya secara
konsisten, melakukan
kaderisasi untuk posisi-
posisi di unit kerjanya.

7. Mengelola 4 Memimpin 4.1. Mengarahkan unit kerja


perubahan perubahan pada untuk lebih siap dalam
unit kerja menghadapi perubahan
termasuk memitigasi risiko
yang mungkin terjadi.

4.2. Memastikan perubahan


sudah diterapkan secara
aktif di lingkup unit kerjanya
secara berkala.

4.3. Memimpin dan memastikan


penerapan program-program
perubahan selaras antar
unit kerja.

8. Pengambilan 4 Menyelesaikan 4.1. Menyusun dan/atau


keputusan masalah yang memutuskan konsep
mengandung risiko penyelesaian masalah yang
tinggi, melibatkan beberapa/
mengantisipasi seluruh fungsi dalam
dampak keputusan, organisasi.
membuat tindakan 4.2. Menghasilkan solusi dari
pengamanan; berbagai masalah yang
mitigasi risiko kompleks, terkait dengan
bidang kerjanya yang
berdampak pada pihak lain.

4.3. Membuat keputusan dan


mengantisipasi dampak
keputusannya serta
menyiapkan tindakan
penanganannya (mitigasi
risiko).

B. Sosial Kultural

9. Perekat bangsa 4 Mendayagunakan 4.1. Menginisiasi dan


perbedaan secara merepresentasikan
konstruktif dan pemerintah di lingkungan
kreatif untuk kerja dan masyarakat untuk
meningkatkan senantiasa menjaga
persatuan dan kesatuan
efektifitas organisasi dalam keberagaman dan
menerima segala bentuk
perbedaan dalam kehidupan
bermasyarakat.

4.2. Mampu mendayagunakan


perbedaan latar belakang,
agama/kepercayaan, suku
jender, sosial ekonomi,
preferensi politik untuk
mencapai kelancaran
pencapaian tujuan
organisasi.

4.3. Mampu membuat program


yang mengakomodasi
perbedaan latar belakang,
agama/kepercayaan, suku,
jender, sosial ekonomi,
preferensi politik.

C. Teknis

10. Pencegahan 4 Mampu 4.1. Mampu melakukan evaluasi


dan mengevaluasi dan terhadap
Kesiapsiagaan menyusun teknis/metode/sistem cara
Bencana perangkat norma kerja menemu kenali
standar prosedur kelebihan dan kekurangan
serta petunjuk melakukan pengembangan
teknis Pencegahan atau perbaikan cara kerja
dan Kesiapsiagaan pencegahan dan
Bencana kesiapsiagaan bencana
yang lebih efektif/efisien.

4.2. Mampu menyusun


pedoman, petunjuk teknis,
cara kerja yang dijadikan
norma standar, prosedur,
instrumen pelaksanaan
pencegahan dan
kesiapsiagaan bencana.

4.3. Mampu meyakinkan dan


mampu memperoleh
dukungan dari instansi lain
dan masyarakat terhadap
pencegahan dan
kesiapsiagaan bencana.

11. Penanganan 4 Mampu 4.1. Mampu melakukan evaluasi


Darurat mengevaluasi dan terhadap teknis/ metode/
menyusun sistem cara kerja menemu
perangkat norma kenali kelebihan dan
standar prosedur kekurangan melakukan
serta petunjuk pengembangan atau
teknis penanganan perbaikan cara kerja teknis
darurat bencana. penanganan darurat
bencana yang lebih
efektif/efisien.

4.2. Mampu menyusun


pedoman, petunjuk teknis,
cara kerja yang dijadikan
norma standar, prosedur,
instrumen pelaksanaan
teknis penanganan darurat
bencana.

4.3. Mampu meyakinkan dan


mampu memperoleh
dukungan dari instansi lain
dan masyarakat terhadap
teknis penanganan darurat
bencana.

12. Pengelolaan 4 Mampu 4.1. Mampu melakukan evaluasi


Distribusi mengevaluasi dan terhadap
Logistik menyusun teknis/metode/sistem cara
perangkat norma kerja menemu kenali
standar prosedur kelebihan dan kekurangan
serta petunjuk melakukan pengembangan
teknis pengelolaan atau perbaikan cara kerja
distribusi logistik. pengelolaan distribusi
logistik yang lebih
efektif/efisien.

4.2. Mampu menyusun


pedoman, petunjuk teknis,
cara kerja yang dijadikan
norma standar, prosedur,
instrumen pelaksanaan
pengelolaan distribusi
logistik.

4.3. Mampu meyakinkan dan


mampu memperoleh
dukungan dari instansi lain
terhadap pelaksanaan
pengelolaan distribusi
logistik.

13. Rehabilitasi 4 Mampu 4.1. Mampu melakukan evaluasi


dan mengevaluasi dan terhadap
Rekonstruksi menyusun teknis/metode/sistem cara
perangkat norma kerja menemu kenali
standar prosedur kelebihan dan kekurangan
serta petunjuk melakukan pengembangan
teknis pengelolaan atau perbaikan cara kerja
rehabilitasi dan pengelolaan rehabilitasi dan
rekonstruksi rekonstruksi yang lebih
efektif/efisien.

4.2. Mampu menyusun


pedoman, petunjuk teknis,
cara kerja yang dijadikan
norma standar, prosedur,
instrumen pelaksanaan
pengelolaan rehabilitasi dan
rekonstruksi.

4.3. Mampu meyakinkan dan


mampu memperoleh
dukungan dari instansi lain
terhadap pelaksanaan
pengelolaan rehabilitasi dan
rekonstruksi.

14. Pencegahan 4 Mampu 4.1. Mampu melakukan evaluasi


dan mengevaluasi dan terhadap
Kesiapsiagaan menyusun teknis/metode/sistem cara
Kebakaran perangkat norma kerja menemu kenali
standar prosedur kelebihan dan kekurangan
serta petunjuk melakukan pengembangan
teknis pencegahan atau perbaikan cara kerja
dan kesiapsiagaan pencegahan dan
bahaya kebakaran kesiapsiagaan bahaya
pemukiman dan kebakaran pemukiman dan
padat hunian, padat hunian, gedung hutan
gedung hutan /lahan yang lebih
/lahan. efektif/efisien.

4.2. Mampu menyusun


pedoman, petunjuk teknis,
cara kerja yang dijadikan
norma standar, prosedur,
instrumen pelaksanaan
pencegahan dan
kesiapsiagaan bahaya
kebakaran pemukiman dan
padat hunian, gedung hutan
/lahan yang lebih
efektif/efisien.
4.3. Mampu meyakinkan dan
mampu memperoleh
dukungan dari instansi lain
terhadap pelaksanaan
pencegahan dan
kesiapsiagaan bahaya
kebakaran pemukiman dan
padat hunian, gedung hutan
/lahan yang lebih
efektif/efisien.

15. Advokasi 4 Mampu 4.1. Mengevaluasi strategi


kebijakan mengembangkan advokasi yang ada saat ini,
otonomi daerah strategi advokasi menganalisis kekuatan dan
kebijakan otonomi kekurangan berbagai metode
daerah yang tepat yang dijalankan dengan
sesuai kondisi. kelompok sasaran yang
berbeda.

4.2. Mengembangkan norma


standar, prosedur, kriteria,
pedoman, dan/atau
petunjuk teknis strategi
advokasi kebijakan otonomi
daerah.
4.3. Meningkatkan kapasitas
pemangku kepentingan
untuk mengembangkan
strategi advokasi yang dapat
dijalankan oleh mereka
sendiri dalam menerapkan
kebijakan otonomi daerah.

III. PERSYARATAN JABATAN


Tingkat pentingnya terhadap
Jenis persyaratan Uraian jabatan
Mutlak Penting Perlu
A. Pendidikan 1.Jenjang S-1/D-IV

2.Bidang Ilmu Ilmu Sosial / Ilmu Pemerintahan / Ilmu Hukum

B. Pelatihan 1.Manajerial Diklat PIM



Tingkat II

Diklat PIM

Tingkat III
a. Diklat Teknis
2.Teknis
Perumusan √
Kebijakan
b. Diklat
Manajemen √
Pemerintahan
c. Diklat Teknis
Manajemen √
Kebencanaan
d. Diklat Teknis

Kebakaran
e. Diklat Teknis

SAR
-
3.Fungsional
Diutamakan :
C. Pengalaman kerja
1. Memiliki pengalaman jabatan dalam bidang
tugas penanggulangan bencana secara kumulatif
paling kurang 5 (lima) tahun
2. Sedang atau pernah menduduki jabatan
administrator atau jabatan fungsional jenjang
ahli madya bidang penanggulangan bencana
paling singkat 2 (dua) tahun
3. Memiliki rekam jejak jabatan, integritas dan
moralitas yang baik
D. Pangkat Pembina tingkat I (IV/b)
- Kualitas penyelenggaraan Pencegahan dan
E. Indikator kinerja jabatan
Kesiapsiagaan Bencana serta Kualitas
manajemen pengelolaan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi

Anda mungkin juga menyukai