Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KOTA LANGSA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LANGSA KOTA
Jln. H. Agussalim No. 10 Telp./ Fax. 0641 – 21912 Langsa
e-mail : pkmlangkot2004@gmail.com

NOTULENSI
PEMBINAAN PROGRAM

Tempat penyelenggaraan :Aula UPTD Puskesmas Langsa Kota


Waktu, hari, tanggal, jam :Jumat, 08 Maret 2019
Pimpinan rapat :Nova Safrida, SST
Peserta rapat :Pj program Promkes
:Pj program anak
:Pj program Ibu
: Pj Program UKS / UKGS
:Pj Program DBD / Rabies
: Pj Program TB
: Pj Program Kesling
: Pj Program Kestrad
: Pj Program Hepatitis
: Pj Program HIV
: Pj Program Usila
: Pj Program PTM
: Pj Program Jiwa
: Pj Program Diare/ Kecacingan
: Pj Program Malaria
: Pj Program Filariasis/ Frambusia
: Pj Program Malaria
: Pj Program Kesgaor / Wabah Bencana
: Pj Program Survelant
: Pj Program Imunisasi

1. Agenda rapat:
A: Pembinaan kegiatan Ukm dari Pj Ukm ke Pj Program
B: Brifing Pengelola ke Pelaksana kegiatan

2. Pembukaan:
Rapat dibuka oleh Koordinator UKM UPTD Puskesmas Langsa Kota
Koordinator UKM memberikan pengarahan sebagai berikut:
1. Semua Pj program yang mempunyai kegiatan baik di dalam gedung
maupun di dalam gedung harus dikaukan briving ke pelaksana
program jika pelaksanaan kegiatannya dibantu TIM
2. Hasil yang mau dicapai dari setiap kegiatan yang dilakukan harus
diketahui oleh semua pelaksana kegiatan dan semua rincian kegiatan
serta proses pelaksanaan kegiatannya.
3. Setiap kegiatan yang akan dilakukan sudah tercantum dalam POA
yang dibuat oleh Pj program.
4. Semua kegiatan yang dilaksanakan harus sesuai dengan SOP yang
sudah dibuat

3. Pembahasan pertemuan yang lalu:


- Sebelumnya briving Pj program ke pelaksana dilaksanakan secara
individual diruangan

4. Pembahasan rapat hari ini:


Brifing pj program ke pelaksana kegiatan yang di awalai oleh pengelola
program UKS dengan judul kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala
peserta didik (SD/MI).
a. Pj program UKS memberi salam hormat serta menjelaskan tujuan dari
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala peserta didik di
SD/Mi adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan peseta didik
secara optimal. Dengan tujuan khususnya untuk terdeteksinya secara
dini masalah kesehatan peserta , dan tersedianya data atau informasi
untuk melihat perkembangan kesehatan peserta didik maupun
dijadikan pertimbangan dalam penyususn program pemeriksaan
kesehatan, dengan sasarannya adalah anak kelas 2 SD/Mi yang ada di
wilayah kerja UPTD Puskemas langsa kota sebanyak 23 SD/Mi.
Rincian kegiatannya adalah petugas melakukan pemeriksaan fisik
/vital sign yang dilaksanakan oleh dokter atau petugas yang sudah
ada delegasian wewenang, dimulai dari pemeriksaan:
- Kepala, yang dilihat adalah kesehatan kulit kepala serta kondisi
rambut kekuatan dari rambut dan warna rambut (bukan di cat)
tapi kondisi rambut untuk menilai status kesehatan anak
- Telinga, yang dilihat kebersihan daun telingga kondisi daun
telingga serta serumen nya ada atau tidak, juga melihat otitis
media (OM) dan pendengaran anak dengan menggunakan garpu
tala.
- Pemeriksaan gigi dilaksankan oleh dokter gigi atau perawat gigi
dengan tujuan melihat kesehatan mulut dan gigi siswa SD, apakah
ada caries( lobang gigi) dan masalah lain dirongga mulut spt:
sariawan, tonsilitis, karang gigi (Plak Gigi)
- Pengukuran tinggi badan anak dengan mengunakan microtois
dengan tujuan kita bisa menjaring stanting (TB/Umur) di sekolah
dasar
- Pengukuran berat badan mengunkan timbangan pijak untuk
menjaring status gizi anak (IMT) apakah anak kurus , sangat kurus
, gemuk, obesitas dan normal
- Penilaian yang lainnya adalah apakah anak menggunkan alat bantu
(kaca mata, tongkat, alat pendengaran, kursi roda)
- Penilaian resiko yang ada hubungannya dengan gaya hidup
(apakah anak merokok atau anggota kelurga yang merokok,
apakah anak ada sarapan, jajan sembarangan )
- Apakah anak terlambat haid untuk menilai kesehatan
reproduksinya.
- Semua kegiatan harus dilaksanakn sesuai SOP yang telah
disediakan mulai dari persiapan alat
b. Pertanyaan dan Tanggapan
- Pertanyaan dari pelaksana poli gigi zulfaliana, jika ada masalah
ditemukan di gigi dan mulut siswa, apa yang harus dilakukan
- Tanggapan dari pj UKS intan purnama sari, jika ada anak yang
terdapat caries gigi dan lainnya yang berhubungan dengan
kesehatan mulut dan gigi serta telinga maka buat rujukan ke PKm
untuk ditindak lanjuti oleh dokter Puskesmas, kasikan rujukan
apada anak untuk diteruskan ke orang tua , tugas dari petugas
yang turun beri penjelasan ke anak dan guru kelas.
Brifing selanjutnya oleh Pj program DBD
a. Pj program DBD memberi salam hormat serta menjelaskan tujuan dari
pelaksanaan kegiatan Pembinaan dan Evaluasi sismantik (Siswa
pemantau jentik di SD/Mi) yang ada diwilayh kerja UPTD Puskesmas
langsa Kota dengan tujuan nya adalah meningkatkan pengetahuan
siswa/i terhadap pemberantasan jentik nyamuk dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan tujuan khusus
mengurangi angka kesakitan penyakit DBD, serta meningkatkan
pengetahuan siswa/i tentang cara pemberantasan jentik nyamuk.
Dengan Rincian pelakasanaan kegiatannya adalah
- Mengumpulkan kader-kader sismantik yang sudah pernah
dilakukan pembinaan ditahun 2018 di masaing-masing sekolah
untuk di evaluasi sejauh mana sudah siswa/i beperan di
sekolahnya sebagai sismantik
- Memeriksa daftar piket anak disekolah sebagai sismantik
- Menanyakan kepada anak apakah ada melaksanakan PSN, dengan
memeriksa laporan anak setiap minggu atau bulanan.
- Apakah siswa/i ada memberikan informasi ke teman-teman
sekolah tentang pemberantasan jentik
- Apakah siswa/i ada buku saku dalam melaksanakan pSN
- Siswa bersama petugas memeriksa kamar mandi, dispenser, kolam
ikan, vas bunga dan lainnya yang ada disekolah yang bisa menjadi
sarang nyamuk
- Jika disekolah ditemukan jentik laporkan ke guru UKS dan di
lanjutkan ke petugas DBD yang ada di Puskesmas serta perlu
adanya pembinaan kembali ke sisw/i sismantik
- Jika sekolah bebas jentik maka pelaksana tugas menempelkan
stiker bebas jentik di sekolah
- Hasil pemeriksaan jentik setiap bulannya diambil oleh pj program
DBd
- Siswa/i harus mengiiskan daftar hadir saat pemantauan dan
evaluasi kegiatan sismantik

b. Pertanyaan dan Tanggapan


- Pertanyaan dari pelaksana tugas nova riyanti, anak anak sismantik
berada di kelas berapa dan siapa aja namanya
- Tanggapan pj program DBD nur azani, sismantik yang telah dibina
ada dikelas 4 dan 5 sekarang dan nama-nama siswa binaan
sismantik ada di guru UKS dan ada juga di pengelola , sebelum
tuun kegiatan akan di beri tau nama sismantiknya untuk
menghindai permasalah saat dilapangan jika guru-gurunya tidak
tau nama sismantiknya
Brifing selanjutnya oleh Pj program Promkes
a. Pj program PROMKES memberi salam hormat serta menjelaskan
tujuan dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di SD/Mi
dengan tujuan agar semua informasi kesehatan dapat diterima
oleh siswa/i yang ada serta dapat mengaplikasikan di kehidupan
sehari-hari, dengan tujuan khususnya agar semua siswa/i semua
memahami penting nya PHBS disekolah. Dengan Rincian
pelakasanaan kegiatannya adalah:
- Penyuluhan PHBS di laksanakan di kelas 5 Sd/Mi
- Sebelumnya petugas menjumpai guru UKS untuk mengumpulkan
anak-anak kelas 5 di aula atau musalla jika ada beberapa kelas jika
hanya 1 kelas pelaksanaan kegiatan langsung diruang kelas
- Pelaksana memperkenalkan diri kepada siswa/i kelas 5 dan
menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan
- Penyuluhan PHBS yang perlu di tingkatkan keanak-anak adalah
PHBS di sekolah yaitu ada 8 indikator ,mulai dari jajan dikantin,
cuci tangan dengan air yang mengalir, buang BAB/BAK di jamban
sekolah, mengikuti olah raga di sekolah, memberantas jentik
nyamuk, tidak merokok, menimbang BB serta membuang sampah
pada tempatnya
- saat indikator ke 2 ajari anak-anak cara cuci tangan yang baik dan
benar dengan 6 langkah, demo didepan anak-anak lakukan
dokumentasi semua kegiatan
b. Pertanyaan dan Tanggapan
- Pertanyaan dari pelaksanan kegiatan nona rita, berapa standar 1
kamar mandi untu berapa orang
- Tanggapan Pj promkes erni yusnita standarnya 1 makar mandi
untuk laki-laki: 25 anak kalau kamar mandi perempuan 1 kamar
mandi untuk : 45 anak perempuan
Brifing selanjutnya oleh Pj program IBU
a. Pj program IBU memberi salam hormat serta menjelaskan tujuan
dari pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu Hamil
- Pelaksanaan kegiatan kelas ibu di desa mempunyai hambatan
karena ibu-ibu hamil tidak datang bersamaan
- Pelaksana tugas di lapangan harus menunggu sampai ibu hamil
berkumpul walau pun tidak semua karena jika menunggu semua
ditakutkan ibu tidak hadir, ibu hamil dikumpulkan dengan tujuan
semua ibu hamil bisa syering dari pengalam-pengalaman yang ada
jadi tidak hanya materi yang diberikan ke ibu hamil.
- Penyuluhan dilakukan menggunakan lembar balik sebelumnya
petugas membagikan kuisioner pre tes dan diakhiri dengan
kuisione post tes
- Apakah sama pelayanan ibu hamil di polindes dengan di posyandu,
kenapa ada pertanyaan ini karena selama kegiatan kelas ibu di
posyandu pelayanan yang diberikan bidan desa ke ibu hamil
berbeda.
- Jika ibu hamil yang membawa buku pink belum dilakukan
pemeriksaan Lab spt: Hb, Hepatitis, IMS, HIV , Malaria maka
sampaikan ke bidan desa untuk di tindak lanjuti
b. Pertanyaan dan tanggapan
- Pertanyaan dari hasnah, apakah semua ibu hamil yang tidak
diperiksa hepatitis tidak diperiksa langsung di desa
- Tanggapan pj IBU nurkhalida, itulah yang menjadi pertanyaan
kami tadi apakah sama pelayanan ibu hamil di polindes dengan di
posyandu, kaena seharunsya sama dimana aja ada kelas ibu hamil
maka tetap diberikan pelayanan kepada ibu hamil temasuk periksa
lab baik itu hepatitis atau yang lainnya, kita sampaikan nanti ke
bidan desa jika ditemukan ada ibu hamil yang belum dilakukan
pemeriksaan lab.
Brifing selanjutnya oleh Pj program ANAK
a. Pj program ANAK memberi salam hormat serta menjelaskan
tujuan dari pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu Balita adalah
menurunkan angka kematian bayi dan balita dengan tujuan
khusunya adalah meningkatkan pengetahuan ibu tentang
kesehatan bayi dan balita
- Sasaran kita adalah ibu yang datang ke posyandu yang mempunyai
balita usia 2-5 tahun karena judul pada bulan ini tentang tumbuh
kembang anak
- Materi yang diberikan sesuai usia anak
- Jika ibu membawa anak usia 2-5 tahun dianjurkan untuk masuk
keruang kelas ibu balita untuk dapat mengetahui sejauh mana
tumbuh kembang balitanya
- Pelaksana gunakan lembar balik dan pembagian kuisioner pos tes
dan post tes
- Mintakan no BPJS sama ibu yang ada membawa balita atau nomor
NIK
b. Pertanyaan dan Tanggapan
- Pertanyaan dari intan puranama sari jika tidak dibawa BPJS
gimana
- Tanggapan dari pj program anak, mintakan sama kader posyandu
atau bidan desa, karena semua desa sudah dilakukan kunjungan
rumah sehat dan semua KK ada sama bidan desa.
5. Kesimpulan:
- Briving dilaksanakan dengan cara tatap muka sehingga apa yang mau
dicapai dapat di komunikasikan bersama antara pj program dengan
pelaksana program sehingga apa yang mau dicapai bisa tercapai.
- Pelaksana harus melaksanakan kegiatan diluar gedung sesuai dengan
apa yang sudah disampaikan saat di brifing oleh pj program
- Kegiatan pemeriksaan berkala, pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh
dokter atau petugas yang sudah ada delegasi wewenangnya
- Pembinaan dan evaluasi sismantik, iangatkan kembali siswa-siswi tentang
PSN dan membuat laporan pemantauan , jika terdapat jentik guru UKS segera
menghubungi petugas DBD di Puskesmas
- Penyuluhan kesehatan, agarkan anak-anak kembali cara cuci tangan 6
langkah dan tekankan pada anak tentang 8 pilar bPHBS di tatanan sekolah
- Kelas Ibu Balita, sebelum dan sesudah bagikan kuesioner untuk menilai
sejauh mana pemahaman ibu balita tentang pertukem anaknya, jangan lupa
setiap ibu balita yang ikut kelas balita mintakan nomor BPJs anaknya
- Kelas ibu hamil, sebelum dan sesudah bagikan kuesioner pre dan postes
untuk menilai pengetahuan ibu hamil tentang materi yang akan disampaikan,
kelas ibu hamil dimulai jika ibu sudah terkumpulkan bukan per individual
kegiatannya dilaksanakan.

6. Rekomendasi :
- Setiap Pj program yang mempunyai kegiatan baik di dalam gedung
maupun di dalam gedung harus dilakukan briving ke pelaksana
program jika pelaksanaan kegiatannya dibantu TIM
- Semua pelaksana kegiatan harus mengetahui tujuan dari pelaksanaan
kegiatan tersebut
- Semua pelaksana harus bekerja sesuai SOP
- Kegiatan penyuluhan harus melampirkan bahan penyuluhan dan
koordinasikan bahan penyuluhan dengan promkes
- Jika didapati ibu hamil tidak mendapatkan buku PINk anjurkan bidan
desa untuk memberikan pelayanan ANC terintegrasinya dan
mencatatnya dibuku PINk ibu hamil
- Semua pelaksana program harus mencatat nomor BPJS
- Pelaksana program harus menginformasikan nomor HP Pj program
DBD ke guru UKS sekolah-sekolah agar dapat dihubungi jika terdapat
jentik di lingkungan sekolah

7. Penutup.
Terima kasih kepada semua pj program dan pelaksana program yang
telah hadir diacara briving kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan
ini .

Mengetahui Langsa, 08 Maret 2019


Kepala UPTD Puskesmas Langsa Kota Koordinator UKM

dr.Muhammad Yusuf Akbar Nova Safrida, SST


Pembina/NIP: 19850310 201103 1 NIP: 19821130 201003 2 001
001
PEMERINTAH KOTA LANGSA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LANGSA KOTA
Jln. H. Agussalim No. 10 Telp./ Fax. 0641 – 21912
Langsa
e-mail : pkmlangkot2004@gmail.com

NOTULENSI
PRA LOKMIN

Tempat penyelenggaraan :Aula UPTD Puskesmas Langsa Kota


Waktu, hari, tanggal, jam :19 Maret 2019
Pimpinan rapat :Nova Safrida, SST
Peserta rapat : Pj program Promkes
: Pj program Ibu
: Pj program Anak
: Pj Program UKS
: Pj Program DBD / Rabies
: Pj Kestrad
: Pj.Jiwa
: Pj malaria
: Pj kecacingan/ Diare
: Pj Imunisasi
: Pj PKPR
: Pj Hepatitis
: Pj Filariasis
: Pj PTM
: Pj Usila
: Pj TB Paru/ Kusta

1. Agenda rapat:
A: Pra Lokmin capaian bulan Februari

2. Pembukaan:
Rapat dibuka oleh Koordinator UKM UPTD Puskesmas Langsa Kota
Koordinator UKM memberikan pengarahan sebagai berikut:
1. Sebelum kegiatan pra lokmin kita mulai, terlebih dahulu kita sama –
sama mereview kembali cara cuci tangan yang benar sesuai standar PI
(pencegahan Infeksi) agar seluruh staf UPTD Puskesmas langsa kota
bisa terus menerapkan baik di pelayanan maupun di kehidupan
sehari-hari.
2. Sebagaimana komitmen kita bersama dalam meningkatkan kinerja,
maka setiap bulan kita lakukan pra lokmin sesama sebelum
pelaksanaan lokmin bulanan
3. Semua pj program persiapkan bahan presentasi , masukkan hasil
capaian, permasalahan dalam bentuk format PDCA, kegiatan yang
akan dilakukan bulan depan serta munculkan inovasi-inovasi dari
masing-masing program baik dalam segi kegiatan atau pun ber inovasi
dari segi nama kegiatan.
4. Power poin dibuat seindah mungkin dan tidak membosankan,
pakaikan animasi yang menarik
5. Untuk capian perdesa gunakan grafik balok atau PAI

3. Pembahasan pertemuan yang lalu:


a. Lokmin pra lokmin bulan lalu tidak kita lakukan presentasi
perprogram namun kita bahas dalam rapat, diharapkan selalu ada
hal-hal yang kita perbaiki dalam segi manajemen karena kita mau
menuju re akreditasi
b. Gotong royong BAKSO BATIK sampai hari ini belum dilaksanakan dan
pj program belum buat jadwal kegiatan untuk setahun
c. Untuk program kestrad, Evaluasi Inovasi yang membuat olahan toga
sampai sekarang belum ada terbentuk TIM yang akan terlibat dalam
mengolah nahan /rempah-rempah dari TOGA, dan membuat usulan
untuk kebutuhan yang diperlukan.
4. Pembahasan rapat hari ini:
a. Untuk kegiatan setiap awal bulan pengelola program buatkan terus
bahan pra lokmin, jangan menunggu instruksi terus karena akan
memakan waktu lagi, karena respon pengelola belum buat, ada aja
alasan yang di komentari, jadi mulai sekarang jalankan apa yang
sudah menjadi komitmen kita bersama dalam peningkatan kinerja
program
b. Kita harus Berinovasi dinama-nama kegiatan , coba berinovasi
dengan nama lain misalnya kelas ibu ( KELONI)
c. Program Ibu
1) Masih perlu pemantauan dari program ibu di bulan april
2) K1 dan FE1 dengan target 16,7 %
3) K4 dan Fe3 dengan target
4) Deteksi resti dan kasus rujukan resti → Rujukan resti tinggi, terapi
deteksi resti kurang
5) Antenatalcare terintegrasi, adapun beberapa desa yang tidak sama
yaitu desa GP.Teungoh, Alue berawe, Gp. Daulat, Gp. Mutia, Gp.
Blang Seunibong, dan diberikan apresiasi kepadsa yang jujur.
6) Vit. A akan diberikan setelah lahir 2 caps
7) Tempat persalinan lebih banyak di BPS ( Bidan Praktek swasta)
dari pada di polindes.
8) PDCA
a. Bumil yang datang pada kelas ibu sampai dengan februari
hanya 49% dari pada sasaran.
b. Belum semua bumil diperiksa laboratorium HIV 93%,
Hepatitis 97 %, IMS 70%, Malaria 90%.
c. Laporan cakupan vitamin A nifas februari 100, Namun dalam
pelaksanaan hanya 10% yang diberikan tepat waktu.
d. Program diare & kecacingan
1) Kasus Diare sampai dengan Februari hanya 3 kasus (gp.Jawa,
Gp.Tengoh )
2) Kasus kecacingan sampai dengan februari 1 kasus (Gp.jawa)

e. Program DBD dan Rabies


1) Bakso batik (bakti sosial basmi jentik) di bulan februari
dilaksanakan di dusun Balee Krueng sebanyak 243 rumah yang di
pantau hanya 206 rumah yang bebas jentik (-) dan 37 rumah
belum bebas jentik (+)
2) Angka Bebas jenti (ABJ ) di gp. Tengoh sebesar 84,8% (belum
katagori bebas jentik untuk dusun Balee Krung
3) Pernmasalahan + didisponser 30, + bak mandi 7
4) Bakso batik di bulan maret tanggal 22 Maret 2019 di adakan di
Gp.Jawa dusun amalia
5) Bakso batik bulan april di Gp.blang seunibong
6) Rabies 5 kasus sampai dengan februari

f. Hepatitis
1) Belum semua K1 sudah diperiksakan hepatitis seperti desa
Gp.daulat dan Gp.Peukan Langsa
2) Permasalahan
a. Kurang nya pengetahuan ibu tentang penyakit hepatitis.
b. Ibu tidak mau datang ke posyandu karena morning sicness dan
kondisi fisiknya lemas.
c. Ibu hamil yang bekerja ( wanita karier ).

3) RTL :
a. kerja sama dengan bidan desa dalam sosialisasi pentingnya
pemeriksaan hepatitis di desa pada saat adanya acara
dasawisma, arisan gampong dan pengajian-pengajian
gampong.
b. Melakukan sweeping pada ibu hamil baru yang ada di desa dan
belum dilakukan pemeriksaan hepatitis
g. TOGA
1) Belum ada kegiatan diluar gedung dari bulan Januari-Februari
2) Setiap bulan hasil olahan dari tanaman toga di puskesmas akan
disajikan untuk para staf puskesmas dan para pasien rawat jalan
maupun rawat inap
3) permasalahannya : tanaman TOGA belum bisa diolah karena
baru dilakukan penanaman dilahan TOGA Puskesmas.
4) Perlengkapan alat yang harus disediakan : dispenser panas, gelas
plastik dan air bersih untuk memasak

h. Program UKS
1) Pemantauan sekolah sehat
2) Dari 6 sekolah yang dipantau (SDN 15, SDN 5, SDN 11, SDN 1 ,
SMN 1 dan SMKN 1 langsa) hanya 1 sekolah yang belum kriteria
kantin sehat (SMPN 1 Langsa), dimana banyak jajanan mie,
bakso, minuman serbuk .
3) Semua sekolah sudah ber PHBS
4) Starata sekolah standa 2 sekolah, optimal, 3 dan paripurna 1
5) permasalahan
a. Masih ada ruang UKS yang belom sesuai standar, SDN 1
Ruang UKS nya masih dilantai atas,
b. Dari 5 Sekolah yang di pantau sekolah sehat 1 sekolah yang
tidak memiliki pesyaratan Kantin Sehat.yaitu SMPN 1 Langsa
masih ada jajanan makanan yang tidak sehat yaitu minuman
saset yang berwarna yang tidak ada bpom nya
c. RTL Koordinasikan kepada kepala sekolah SDN 1 Untuk
menyediakan ruang UKS sesuai standar serta menjalankan
fungsi dan Tujuan UKS di sekolah sesuai standar
d. Koordinasikan kepada kepala sekolah untuk
mengistruksikan kepada penjaja kantin untuk menjual
makanan dan minuman yang sehat untuk di konsumsi oleh
anak didik.
e. Mengkoordiasikan kepada pihak kantin untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan berkala minimal setahun sekali, dan
miliki surat keterangan sehat dari pihak rumah sakit/
puskesmas.
f. Koordinasi kepada pj UKM Tentang membuat kerjasama
antara Dinkes dan badan POM untuk melakukan pengawasan
jajanan makanan yang dijajakan di sekolah.
g. TL Tim UKS sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah
tentang standar ruang UKS dan berkoordinasi masalah
jajanan yang dijual dikantin
h. TIM UKS sudah menyampaikan langsung ke penjaja kantin
untuk mengantongi surat keterangan kesehatan/ berbadan
sehat
i. Tim UKS sudah menyampaikan ke koodinator UKM untuk
diteruskan ke kepala sekolah dan dinas kesehatan untuk
tindak lanjutnya terhadap temuan minum yang tidak ada
BPOMnya
6) Kegiatan yang akan dilakukan bulan 4
a. Kegiatan Pemeriksaan Berkala Peserta didik
(SMP/MTSN , SMA/MA dan SMK)
b. Tim Kegiatan Pemeriksaan Berkala peserta Didik ( SMP dan
SMA) yaitu :
1. Dokter
2. Dokter gigi/ perawat gigi
3. UKS/UKGS
4. TPG
5. Petugas LAB
c. Kegiatan yang dilakukan yaitu :
1. pemeriksaan fisik dan kebersihan diri.
2. Tensi Tekanan darah
3. pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
4. Pemaeriksaan Hb darah
5. pemeriksaan mata dan tes buta warna
6. Pemeriksaan Telinga ( Infeksi, serumen dan Gangguan
Pendengaran).
7. Mengisi kuesioner untuk dominasi otak dan Modalitas
belajar ( Audio, Visual dan Kinestetik).
8. Mengukur Kebugaran Jasmani

i. Program TB paru
1) Pasien suspek TB paru 3 orang
2) Pasien yang aktif berobat 8 orang
3) BTA + 1 orang
4) Pasien sembuh 1 orang
5) Pasien meninggal 1 orang
j. Program survelent
1) INOVASI SURVELENT PERMEN (Penyelidikan Epidemiologi
Rencana MEncegah peNyakit)
2) Kasus suspek difteri ada 1 kasus
3) Kasus campak klinis 1 kasus
4) Gigitan hewan penurar penyakit 5 kasus
k. Program Kesgaor dan keselataman kerja
1) 16% petugas kesehatan belum menggunakan APD sesuai standar
2) Permasalahan
a. Ketersediaan APD yang terbatas
b. Kurangnya sosialisasi PI keseluruh staf
l. Program Anak
1) Capaian Kn1 13,7%
2) Capaian KNL 12,3%
3) Neon komplikasi 14%
4) Kunjungan bayi 19,8%
5) Kunjungan balita 14,9%
6) Kasus BBLR sampai febuari 2 orang
7) Kematian anak 1 orang
8) INOVASI PROGRAM ANAK
9) KEBAL API (KElas BALita Aktif Pinter dan Inovatif)
m. Program USILA
1) Kunjungan usila diatas 60 tahun sebesar 17,4%
2) Inovasi program Usila PENYU USIL ( PENYUluhan USILa)
n. Program promkes
1) Jumlah instansi kerja 10 Instansi (Kantor gheucik ) Dari 10 Desa
:
2) Instansi kerja yang sudah berPHBS : 20 %
3) Yaitu : kantor geucik Gp.Daulat dan Gp. Peukan
4) Yang tidak berPHBS : 80 %
5) Kegiatan bulan april
a. PHBS april – oktober 2019
b. Jumlah rumah yang di pantau 8958
6) Rincian kegiatan
a. Instrumen PHBS 8958 exsampel
b. Pita warna merah dan hijau
o. Program Gizi
1) Vit A untuk bayi dan balita sebesar 77%
2) Tablet Fe pada bumil 6, 3%
3) Garam beryodium dirumah tangga 50,3%
4) Asi eksklusif 32,8%
5) VitA bufas 5,2%
6) D/S 90,5%
p. Program Imunisasi
1) Inovasi program imunisasi PELITA HATI, dengan harapan semua
bayi yang sudah lengkap imunisasinya diberikan sertifikat dari
puskesmas
2) Desa yang belum mencapai imunisasi dasar lengkap ada 9 desa
dan hanya 1 desa yang sudah mencapai yaitu desa Gp. Jawa
3) Kurang sigapnya/ kurangnya tanggung jawab kader dalam
pelaksanaan.
4) Imunisasi MR masih banyak penolakan dari masyarakat.
5) Selama ini membawa logistik vaksin posyandu dan bias dengan
plastik kresek (krn tidak memiliki tas kit imunisasi)
6) Masih ada beberapa bidan desa jarang memberitahukan sasaran
imunisasi BCG pada petugas yang turun ke posyadu. Sehingga
petugas harus balik ke puskesmas mengambil vaksin

5. Pertanyaan dan tanggapan

1) Pertanyaan dari program ibu , Rapat koodinasi dengan BPS ? Apakah


boleh ? Biar Bisa menjemput data ke BPS.
2) Tanggapan dari koordinator UKM Nova Safrida → Diajukan dilokmin &
dengan alasan yang detail, diharapkan ditahun ini dapat disetujui
3) Pertanyaan dari program hepatitis jika masih ada juga ibu hamil yang
tidak diperiksa hepatitis maka perlu ada sosialisasi tentang pemeriksaan
hepatitia pada bumil
4) Tanggapan koodinator UKM Melakukan sosialisasi didesa, dijelaskan
dimananya? Apa didesa pada saat dasa wisma atau pada saat kelas ibu,
bidan desa atau petugas kelas ibu bisa mensosialisasikan kepada ibu-ibu
hamil pentingnya pemeriksaan hepatitis selama kehamilan
5) Pertanyaan dari progam UKS Sekolah minta MOU Terbaru.
6) Tanggapan dari koordinator UKM Usulkan dari sekolah ke puskesmas dan
perlu adanya MOU Dinkes ke DINJAR dan Kemenag, akan kita sampaikan
ke manajemen prosesnya karena selama ini pada saat lokmin lintas
sektor yang kita undang Dikjar dan Kemenag.
6. Kesimpulan:
a. Agar data sasaran kita tidak hilang maka perlu adanya kerja sama antara
Puskesmas dan BPS agar bidan desa bisa kerja sama dan dapat
mengambil data sasaran kita di BPS-BPS yang ada di wilayah kerja kita.
b. Setiap ada kegiatan kelas ibu hamil didesa diharapkan bidan desa bisa
menyapaikan pentingnya pemeriksaan hepatitis selama hamil, dan semua
ibu hamil baru harus mendapatkan pelayanan ANC terintegrasi termasuk
pemeriksaan LAB
c. Perlu adanya MUO dengan Dikjar dan Kemenag untuk kelancaran
kegiatan di sekolah

7. Rekomendasi :
- Menyurati Dinkes agar bisa membuat MOU antar dinas kesehatan dan
Dikjar serta kemenag
- MOU dengan BPS di siapkan agar bisa kerja sama dalam pengambilan
data

8. Penutup.
Terima kasih kepada semua pj program dan pelaksana program yang
telah hadir diacara pra lokmin kegiatan yang akan dilaksanakan pada
bulan ini .

Mengetahui Langsa, 19 Maret 2019


Kepala UPTD Puskesmas Langsa Kota Koordinator UKM

dr.Muhammad Yusuf Akbar Nova Safrida, SST


NIP: 19850310 201103 1 001 NIP: 19821130 201003 2 001
PEMERINTAH KOTA LANGSA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LANGSA KOTA
Jln. H. Agussalim No. 10 Telp./ Fax. 0641 – 21912 Langsa
e-mail : pkmlangkot2004@gmail.com

NOTULENSI
SOSIALISASI PDCA

Tempat penyelenggaraan :Ruang program


Waktu, hari, tanggal, jam :Jum’at, 08 Maret 2019
Pimpinan rapat :Nova Safrida, SST
Peserta rapat → :Pj program Promkes
:Pj program Ibu
: Pj program Anak
: Pj Program UKS / UKGS
: Pj Program DBD / Rabies
: Pj Kestrad
: Pj.Jiwa
: Pj malaria
: Pj kecacingan/ Diare
: Pj Imunisasi
: Pj PKPR
: Pj Hepatitis
: Pj Filariasis
: Pj PTM
: Pj Usila
: Pj TB Paru/ Kusta
: Pj Program Kesling
: Pj Program HIV
: Pj Program Kesgaor / Wabah Bencana

1. Agenda rapat:
A: Sosialisasi PDCA

2. Pembukaan:
Rapat dibuka oleh Koordinator UKM UPTD Puskesmas Langsa Kota
Koordinator UKM memberikan pengarahan sebagai berikut:
1. Semua kegiatan yang belum mencapai target atau mempunya kendala
dalam melaksanakan kegiatan baik diluar maupun didalam gedung
harus di pecahkan dengan mengunakan format PDCA.
2. Diharapkan semua Pj program memahami format pemecahan
masalah dengan PDCA
3. Selama ini pemecahan masalah yang kita alami hanya sampai di Do
(Tindak Lanjut) tanpa ada monitoring (Chek) dan evaluasi (Action)

3. Pembahasan hari ini:


a. PDCA dalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif
yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas.
b. P: Plan adalah Rencanakan, D: DO adalah Kerjakan, C: Check adalah
Cek atau analisis dan A: Action adalah Tindak lanjut
c. Semua masalah dan kendala di analisi untuk di pecahkan
masalahnya dengan mengunakan 4 langkah ini untuk memudahkan.
d. Plan : meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk
memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasinya
e. Do : pelaksanaan proses , bukti pelaksanaan kegiatan dari apa yang
di rencanakan, jika dalam bentuk pertemuan maka harus ada
dokumen undangan, notulensi dan daftar hadir, jika dilapangan
kegiatannya maka dokumennya buku harian petugas
f. Check : memantau proses terhadap sasaran dan spesifikasi dan
melaporkan hasilnya, analisi hasil kegiatan. Dengan langkah-
langkahnya adalah : identifikasi masalah, analisis masalah dan RTL
g. Act : melaksanakan / menikdak lanjuti hasil analis untuk membuat
perbaikan yang diperlukan.pelaksanaan kegiatan berdasarkan RTL
hasil analisis
Minsalnya :

Masalah 23% belum memiliki jamban sehat.


Analisis → Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang jamban. Apa
saja keluhan dimasukkan ke analisis, tidak perlu di rekayasa
Perencanaaan ( Misal Sweeping Bayi)
DO ( Tindak lanjut dari plan) melakukan sweeping kerumah-rumah.

Analisis → terdapat jentik dikamar mandi puskesmas


Plan : Koordinasi dengan lintas program DBD lakukan Pemantau sarang
nyamuk, Abaterisasi, Koordinasi dengan cs untuk menguras bak air
Do : Melakukan koordinasi dengan pengelola DBD untuk melakukan PE
PSN di lingkungan Puskesmas, Pemberian abaterisasi jika ada jentik,
melakukan koordinasi dengan CS untuk menguras bak penampungan air
yang terdapat jentik dan menutupi tempat-tempat penampungan air.
Check: setelah dilakukan PSN jentik nyamuk didapat didalam bak
penampungan air yang berada di belakang poli,
Act: bak terbuka, petugas , langsung dilakukan pengurasan bagi bak
yang terdapat jentik dan baterisasi bak penampungan yang lain, bak
penampungan semua sudah tertutup dengan seng dan diberi beban
ditasnya,

Misal CDR 4% buat PDCA


Apakah mendata sasaran ( menjaring pasien di poli)
RTL → Koordinasikan dengan dokter poli
RO → Semua yang batuk lebih dari 2 minggu di rujuk ke poli
Monitoring → Apakah ada yang dikirim dari poli ke poli TB
Evaluasi → Berapa jumlah yang positif Tb
Analisis → 96% CDR tidak tercapai

PRA LOKMIN
1. Apakah K12 mencapai target puskesmas belum dilaporkan semua dengan
bagus, harus melakukannpemantauan kebenaannya.
K1 tidak perlu di kebut karena di ditakutkan diakhir tahun mendadak
2. Ka, Fe3 belum mencapai target puskesmas
3. Deteksi rendah→ Rujukan tinggi
4. ANC terintegrasi = HIV hepatitis, IMS ( malaria : 132) apresiasi bagi bides
yang jujur buat laporan
5. Persalinan nakes Fe1 Vitamin A nifas ( belum berani melaporkan oleh
bidan desa laporan yang sewbenarnya) fungsi vit A- kolostrum,
kerusakan sel-sel mata makanya vitamin A nifas 2x setelah lahir.
6. Tempat bersalin paling banyak BPS jadi pertanyaan → polindes hanya 9
7. Non faskes → Gp. Daulat, Gp. Mutia, PB. Blang Pase
8. Jenis persalinan → 7 Normal
9. Pemeriksaan lab ditolak karena merasa dia orang baik- baik, tidak
demam, tidak mau diperiksa malaria.
Vitamin A nifas bukan diberikan di 24 jam karena melahirkan diluar
daerah
10. Perlu adanya MOU dengan RS dan BPS tentang vitamin A nifas atau ada
cara lain
11. Kegiatan
Kelas ibu hamil di perkecil dari 15-10 menginggat
12. Jika BPS yang dilakukan Kf3 maka bides koordinasi dengan BPS
13. Makanya perlu adanya pertemuan rapat dengan BPS

Kecacingan dan diare

1. Rabies yang digigit kucing dan kucingnya mati dosa → Gp.Jawa (17Maret
2019)
2. Hepatitis
Rujuk →
Jiwa →
Pasien baru→ 2 Orang
Anak→ Kunjungan bayi daulat 756
UKS → SMP 1 kantinnya tidak memiliki stanless, makanya tidak sehat dan
masih menjual minuman serbuk tanp[a BPOM + Penutupnya dengan tidak
ada
Strata UKS SMK 1 untuk langsa kota
SD 1 ruang UKS 1 dikoordinasikan bulan 3 sudah selesai
Koordinasi dengan sekolah paud ada MOU. Usulan MOU dengan Dikjar
dan Kemenag

Rapat Program
Hari : Jum’at, 15 Maret 2019

Membahas materi bulan lalu, apabila ada format penyuluhan. Koordinasikan


dengan promkes .
1. Singkronkan SMS mingguan dan program laporan antara lintas program
2. Gizi buruk, kurang di singkronkan laporan mingguan
3. Singkronkan SMS mingguan dengan Bikor, Bidan desa, dan Penanggung jawab
program sebelum dikirim ke dinkes.
4. Feedback kedesa, selesai turun langsung diselesaikan gizi bisa langsung bisa
diklinik kedesa
5. Membuat buku catatan kecil setiap ada apat, atau ada konsultasi.
6. Di sepakati laporan dan SPM dalam 1 rangkap
7. SPT dan SPPD maximal 3 hari langsung di kumpulkan
8. PDCA yang diposyandu belum dijalankan, perlu di sampaikan kapus atau di
paparkan ke lokmin lintas program dan lintas sektor.

Anda mungkin juga menyukai