LAPORAN PELAKSANAAN
ON THE JOB TRAINING (OJT)
DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
No Test : 1712/S1D3K/60/S1-ELE/00112
Bidang : DISTRIBUSI
Mengetahui
Mentor I
PAULTJE MENGUNDAP
BAB I PROSES BISNIS
PT.PLN Area Gresik memiliki 4 Rayon, yaitu Rayon Giri, Rayon Benjeng , Rayon
Sidayu dan Rayon Pulau Bawean. Jumlah Pelanggan 303.552 pelanggan (56% reguler,
44% LPB), Daya Tersambung 932 MVA Pendapatan Rp 196 M/bln Penjualan rata-rata
178 Twh/bln. Luas wilayah Kab. Gresik 970 km2 (termasuk pulau Bawean)
Penyulang Buah 86 67 9 7 3
Sistem ketenagalistrikan di wilayah PLN area Gresik melalui jaringan 150 kV dan
70 kV . Subsitem Krian-Gresik 150kV dari GI PLTU ke Segoromadu - Petrokimia –
Altaprima menuju Surabaya Barat. Subsistem Krian 3-4 dari Surabayabarat ke Cerme –
Manyar , Subsistem Ngimbang melalui Babat – Lamongan – Paciran dan sistem 70kV dari
GI Segoromadu ke Barata dan Semen Gresik.
2.1 Pendahuluan
Aktifitas OJT selama 6 bulan banyak melakukan kegiatan sesuai dengan KUK
proyeksi jabatan pemeliharaan distribusi, inspeksi jaringan sesuai dengan ROW
maupun konstruksi fisik, melakukan pengawasan pekerjaan rabas oleh vendor,
melakukan pengawasan rabas oleh yantek. Dalam beberapa kesempatan pengecekan
material untuk persiapan antisipasi material gangguan di gudang area. Mengikuti
penanganan gangguan hingga penormalan. Uprating kabel dari A3C menjadi A3CS
dengan menyesuaikan lingkungan penyulang yang dilewati.
Diluar bidang Jaringan, siswa OJT ikut belajar di bidang Transaksi Energi (tranel)
dalam wiring meter pelanggan TM diatas 197kVa. Dalam kesempatan tersebut siswa
ikut membantu memastikan pemasangan panel dan kabel wiring meter terpasang baik.
Bidang perencanaan mengikuti Survey laporan pelanggan PFK maupun persiapan
tambah daya dari bawah 197kVA ke atas 197kVa sehingga membutuhkan persiapan
untuk Gardu Pelanggan , Trafo Pelanggan dan Kubikel. Dalam prosesnya beberapakali
bersamaan dengan pengoperasian pelanggan baru atau tambah daya yang bersama-
sama dengan bidang konstruksi sebagai pengawas konstruksi Gardu pelanggan dan
bidang Pelayanan Pelanggan dan Administrasi (PPADM) sebagai ujung tombak
pelayanan pelanggan.
2.1.2 Isue Strategis
2.2. Pembahasan
2.2.1 Permasalahan
Dibutuhkan data lebih daripada data temuan inspeksi yang dapat dicegah,
mengingat panjang penyulang dan jumlah penyulang yang tidak memungkinkan dapat
di inspeksi menyeluruh dalam kurun waktu kurang dari waktu tumbuh pohon. Data
jumlah pohon dan waktu tumbuh dan pekerjaan rabas terakhir menjadi dibutuhkan
sehingga inspeksi dapat lebih efektif menuju titik atau ada reminder ketika
pertumbuhan pohon mungkin sudah mendekati jaringan
2.2.2 Langkah Perbaikan
Dalam prosesnya PT.PLN (Persero) Area Gresik Bidang Jaringan melalui sub
bidang Pemeliharaan Distribusi mengembangkan sebuah tools untuk sistem
manajemen rabas yang baru dengan fokus memonitoring pohon dari tiap-tiap
penyulang. Dengan terkoneksi dengan Google Maps sebagai media untuk titik pohon
dan menggunakan Google Street View yang dapat diberi tanda titik pohon untuk dapat
memberikan tampilan titik pohon secara visual dengan tampilan 360 derajat. Data awal
yang diperlukan adalah indikator terhadap pohon yaitu hijau aman berarti pohon masih
diluar jarak aman, Kuning hati-hati berarti pohon dalam jarak mulai mendekati jarak
aman, merah bahaya berarti pohon dalam jangkauan dekat atau hamper menyentuh
jaringan sehingga harus segera dirabas.
Gambar 2.2 Peta Titik Pohon Gardu Induk Peta foto satelit
Setelah pekerjaan eksekusi terakhir titik pohon pada peta akan berubah berhwarna
hijau dan detail reminder berubah.
Melalui akun Area, pembuatan Work order atau Perintah kerja dengan disesuaikan
dengan kontrak vendor pelaksana, panjang Kms pekerjaan, waktu tanggal awal dan
akhir pekerjaan dari rencana pekerjaannya.
Gambar 2.7 Pembuatan Work Order melalui Akun Area
Tahapan berikutnya adalah pemilihan titik pohon untuk dieksekusi dalam Wordk
Order yang akan dibuat. Data disesuaikan dengan titik pohon yang sudah berwarna
merah atau reminder pohon yang bahaya mendekati jaringan.
Gambar 2.8 Data pohon yang wajib dieksekusi berdasarkan indikator warna
Step 6 – Daftar Work Order
Dari input data pembuatan Work Order perintah sebelumnya ditransformasi ke .PDF
dengan template Work Order terbaru. Sehingga dapat langsung diunduh dan siap
divalidasi.
Disubbab ini siswa OJT mencoba kerugian akibat gagal menjual daya listrik
dengan asumsi dari Penyulang Industri dari Gardu Induk Segoromadu. Dari data Peta
hebat dapat mengetahui jumlah pohon pada Penyulang Industri.
Dari data pohon penyulang industri diatas. Beberapa jenis pohon yang masa
tumbuhnya panjang dan tidak berpotensi mendekati jaringan diberi warna merah.
Pengamanannya disrahkan ke tim pengamanan rabas oleh yantek untuk menekan biaya
dan eksekusinya lebih cepat. Dengan biaya rupiah per pohon Rp 40.800,- dikalikan
dengan jumlah pohon penyulang 879 , maka dengan rata-rata waktu tumbuh pohon 90
hari atau 4 kali dalam setahun. Maka asumsi biaya Rabas-rabas Pohon atau R2P
mencapai Rp 143.452.800,- tahun.
Perhitungan efisiensi terhadap biaya penggunaan sistem ini. Dengan mengambil
sample penyulang industri dan menggunakan data Gangguan peyulang , Nilai beban ,
kWh jual, untuk dianalisa kerugian akibat gagal menyalurkan tenaga listrik.
Maka,
Untuk pengenalan sistem dan aplikasi ini, tidak dapat langsung diaplikasikan dan
efektif. Mengingat pertumbuhan pohon yang tidak terkontrol, tanaman baru dan
pengawasan data masih belum valid. Setidaknya pengaplikasian peta pohon HEBAT
bertahap dari tiap-tiap penyulang agar lebih efektif, mengingat jumlah penyulang yang
banyak dan kms penyulang yang berbeda-beda, setidaknya membutuhkan 3 bulan atau
satu kali masa tumbuh pohon untuk sejumlah penyulang .
Aapabila semua rayon dapat melaksanakan pengawalan aplikasi ini secara massif
dapat di targetkan dalam kurun 6 bulan sudah dapat berdampak pada keandalan akibat
pohon dan dapat menekan setidaknya 50% nilai kerugian akibat gagal menjual daya listrik.
2.3 Penutup
2.3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan OJT, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut
2. Realisasi Workplan OJT terkendala KUK yang tidak tersedia di Unit OJT
PT.PLN (Perseeo) Distribusi Jawa Timur Area Gresik.
3. Realisasi Workplan OJT tidak dapat ontime sesuai workplan karena rencana
pekerjaan di unit tidak sama dengan target waktu KUK.
6. Tim pengembang membutuhkan kordinasi lebih dengan tim DIJ (Data Induk
Jaringan) untuk data update perluasan jaringan.
2.3.2 Saran
Kriteria Unjuk Kerja (KUK) sesuai dengan proyeksi jabatn adlaah Pemeliharaan
Distribusi. Terbagi atas 3 elemen Gardu Distribusi, JTR dan JTM. Tiap-tiap elemen
terdapat poin Kuk mengenai pemeliharaan, pemasnagan dan pemeliharaan. Siswa OJT
diharapkan memahami pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP pelaksanaan dari perencanaan
pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan, mempersiapkan disesuaikan dengan kebutuhan
pekerjaan, pelaksanaan wajib sesuai dengan perencanaan dan merujuk pada hal yang
disiapkan hingga evaluasi berupa memeriksa hasil dan berita acara pekerjaan.
Dengan konsistensi untuk tetap sesuai dengan SOP yang telah dibuat maka proses
bisnis yang baik akan tercipta sehingga memudahkan dalam proses analisa dan evaluasi
setiap kegiatan pemeliharaan. Adapun jenis-jenis pekerjaan pemeliharaan dengan merujuk
pada elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja (KUK) Pemeliharan Distribusi adalah
sebagai berikut :
1. Pemeliharaan Gardu Distribusi
a. Pemasangan Kubikel Tegangan Menengah
b. Pemeliharaan Instalasi Gardu Tiang
c. Pemeliharaan Transformator Distribusi
d. Penggantian Minyak Trafo Distribusi
e. Penggantian Kubikel TM Gardu Induk
f. Pemeliharaan PHB TR
g. Pengukuran Beban dan Tegangan JTR
h. Pemeliharaan Relai Proteksi
i. Pemeliharaan Sistem Pembumian
1. Pemeliharaan Jaringan Tegangan Rendah
a. Pemeliharaan Tiang SUTR
b. Pemeliharaan SKTR
c. Manuver Beban
d. Pemeliharaan Terminasi dan Konektor
e. Pemeliharaan Sistem Pembumian
2. Pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah
a. Perbaikan tiang dan travers SUTM
b. Pemeliharaan Arrester
c. Penggantian SKTM
d. Penyambungan Kabel SKTM
e. Pemeliharaan Instalasi Penyulang Tegangan Menengah
f. Pemeliharaan SSO dan PBO
g. Pemeliharaan AVR dan CVR
h. Pemeliharaan Instalasi GFD
i. Pemeliharaan SACO dan ACO
j. Penggantian PMT dan PMS Gardu Induk
k. Pemeliharaan Sistem Pembumian
26.4%
Terlambat (2)
73.6%
Tidak tercapai (0)