Sistem One Way Text Messaging
Sistem One Way Text Messaging
LATAR BELAKANG
1
melahirkan, nifas dan perawatan bayi (Whitaker, et, al, 2012). Kesadaran
masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan baik pada ibu hamil
maupun janinnya, karena masyarakat khususnya ibu hamil akan terus mencari
tahu tentang hal-hal yang berkaitan tentang kesehatan selama kehamilannya.
Kehamilan merupakan suatu hal yang menantang terutama bagi para
ibu yang hamil pertama kalinya, sering kita ketahui dalam masyarakat banyak
ibu hamil mengandalkan informasi yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi selanjutnya, informasi tersebut mungkin tidak akurat karena
pengalaman setiap kehamilan berbeda-beda dan dapat dipengaruhi oleh
budaya yang tabu (Maniam, Ken, Chenapiah, 2013).
Kesadaran akan pentingnya kesehatan pada masa kehamilan di
Indonesia saat ini masih belum optimal karena kurangnya penyuluhan,
fasilitas kesehatan, tenaga medis serta infrastruktur yang kurang memadai dari
pemerintah daerah ataupun pusat. Keadaan seperti ini sangat tidak kita
harapkan karena masyarakat kita membutuhkan pelayanan dan edukasi
kesehatan yang akhirnya menjadikan sebuah gaya hidup sehat dan dapat
didukung dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang
berkembang saat ini..
Pendekatan dan sentuhan teknologi informasi menjadikan salah satu
solusi alternatif yang dilakukan untuk mengeliminir kesenjangan tersebut
diatas, tanpa mengganggu pola dan gaya hidup dari masyarakat tersebut
(Cormick, et, al, 2012). Era globalisasi dan informasi yang akhir-akhir ini
mulai masuk ke Indonesia telah membuat tuntutan baru di segala sektor dalam
negara kita. Tidak terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan. Era
globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus
dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia
kesehatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan
kualitas pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi informasi.
Berdasarkan pola dan gaya hidup masyarakat inilah maka teknologi
informasi yang paling sesuai pada saat ini ada beberapa solusi alternative yang
dapat diterapkan dalam teknologi informasi dibidang kesehatan yaitu dengan
cara penggunaan alat bantu atau aplikasi maupun metode konseling edukasi.
2
Informasi dan edukasi kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil tanpa
dibatasi ruang dan waktu dan tanpa harus bertatap muka langsung dengan
tenaga kesehatan.
Beberapa solusi alternative yang dapat diterapkan untuk menigkatkan
kualitas pelayanan antenatal atau pelayanan pada masa kehamilan adalah
dengan Sistem Metode One Way Text Massaging Program (SMS), Mobile
Obstetri Monitoring (MOM), Antenatal Class, dan Pregnancy Exercise.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.4 Manfaat
3
Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa terutama kelompok dalam
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai materi yang dibahas
dalam makalah ini yaitu teknologi tepat guna tentang sistem dalam kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Sistem ini hanya bersifat satu arah, artinya pengguna layanan
hanya dapat menerima informasi yang diberikan namun tidak dapat
mengirim sms balasan.
2.1.2 Manfaat/Kegunaan
Penggunaan pesan teks tidak membutuhkan biaya yang mahal
sehingga memudahkan pemberian informasi kesehatan kepada
pengguna ponsel. Selain itu penggunaan short message service (sms)
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lebih efektif dalam
meningkatkan kunjungan klien ke pelayanan kesehatan dibandingkan
dengan penggunaan phone reminder (Chen, Fang, Chen, & Dai,
2008). Penelitian lain yang dilakukan oleh Costa, Salomao, Martha,
Pisa, Sigulem, (2009) menunjukkan bahwa pengiriman pengingat janji
kunjungan dengan menggunakan text messenger mampu
meningkatkan kunjungan klien ke klinik.
5
Gamnbar 1 : Cara mendaftar layanan sms one way
6
dan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan
pelayanan kesehatan. Salah satu tekhnologi yang berkembang cepat
adalah telepon seluler atau ponsel, pengguna ponsel saat ini tidak
hanya kalangan menengah keatas namun kalangan menengah
kebawah saat ini juga memanfaatkan tehnologi ini. Sekitar 83% orang
dewasa menggunakan ponsel dan 72% diantaranya memanfaatkan
pesan teks untuk komunikasi dengan rata – rata penggunaan 10 teks
per hari.
7
2.2 Mobile Obstetri Monitoring
2.2.1 Definisi
8
Gambar 2 : peluncuran MOM di Indonesia
2.2.2 Manfaat/Kegunaan
9
Dengan menggunakan aplikasi ponsel (mobile phone), bidan
dapat dengan mudah mengumpulkan data dari pemeriksaan fisik dan
tes di klinik lokal atau bahkan di rumah ibu hamil tersebut. Dokter
kandungan di lokasi berbeda kemudian bisa menentukan apakah
kehamilan bisa berisiko tinggi, kapan pun di mana pun. Dengan
demikian, ibu dengan kehamilan berisiko bisa segera mendapatkan
pertolongan. Bagi kebanyakan ibu hamil yang tinggal di daerah
terpencil, pemeriksaan kandungan umumnya hanya dilakukan oleh
bidan. Masalahnya, bidan tak bisa menolong ibu dengan kehamilan
berisiko, sehingga dibutuhkan bantuan dokter kandungan. Dengan
adanya teknologi, pemeriksaan ke dokter kandungan pun bisa
dilakukan hanya dengan menggunakan ponsel.
Program ini menerapkan sebuah solusi telehealth baru untuk
memantau kondisi ibu hamil dari jarak jauh, sehingga dapat
mendeteksi dini kehamilan berisiko tinggi. "Dengan aplikasi ini,
seorang bidan bisa membuat profil kesehatan ibu hamil yang relevan
melalui pengumpulan data yang didapat dari pemeriksaan fisik, serta
tes yang dilakukan di Puskesmas setempat atau di rumah ibu hamil
tersebut.
Dengan memadukan panduan lokal angka risiko dalam solusi
ini, spesialis kebidanan atau dokter kandungan bisa menentukan
apakah sebuah kehamilan berisiko tinggi, sehingga bisa segera
memberikan pertolongan memadai. Dengan MOM maka para dokter
dan bidan dapat mengidentifikasi kehamilan berisiko jauh lebih cepat,
sehingga dapat memberikan saran terhadap penanganan yang tepat
dan pada waktunya. "Solusi MOM dapat mengatasi keterbatasan
sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi layanan
kesehatan jarak jauh."
Seorang bidan yang berpartisipasi dalam MOM, kini bisa
berinteraksi dengan lebih banyak pasien. Dia pun mendapatkan
supervisi dari ahli kandungan untuk mengidentifikasi kehamilan
10
berisiko secara cepat, sehingga dapat membantu para ibu mencapai
kehamilan sempurna dan melahirkan secara normal.
Tujuan proyek MoM adalah untuk pengumpulan dan
pemantauan data kebidanan secara menyeluruh guna mengidentifikasi
sejak dini kehamilan beresiko tinggi. Sebagai solusi Mobile
Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah terpencil , proyek ini
menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi ibu dengan
kehamilan resiko tinggi di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses
ke dokter ahli kebidanan.
Solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah
terpencil ini memungkinkan para tenaga kesehatan untuk
memasukkan data klinis dan rekam medis pasien. MoM juga
memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk memasukkan data
dari hasil diagnosa kebidanan dan alat pemantau lainnya seperti
ultrasound, Doppler, dan fetal monitor.
Di area pedesaan,dengan solusi Mobile Obstetrical Monitoring
(MoM) untuk wilayah terpencil ini para bidan dapat memasukkan data
melalui SMS kepada dokter spesialis yang bisa memberikan saran
medis kapan pun dan dari mana pun juga. Sistem ini akan membantu
tenaga kesehatan seperti bidan untuk membuat keputusan yang tepat
dengan stratifikasi resiko berdasarkan panduan standar klinis yang
berlaku. Solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah
terpencil ini diharapkan dapat mengidentifikasi kehamilan beresiko
tinggi sejakdini.
11
Gambar 3 : Kunci keberhasilan MOM
12
Gambar 4 : kunci intervensi MOM
13
Skema 1 : skema alur pelayanan MOM
14
2.2.4 Kemungkinan Pengembangan Tekhnologi
15
Gambar 6 : buku paduan kelas ibu hamil
16
g. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan
dengan kesehatan ibu dan anak.
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS,
pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil).
i. Akte kelahiran.
2. Terjadi interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan tenaga
kesehatan/bidan tentang kehamilan, keluhan selama hamil,
persalinan, perwatan nifas, KB pasca melahirkan, bayi baru lahir,
adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
17
Dalam perkembangan tekhnologinya Pertemuan kelas ibu
hamil menurut buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil KemenKes
RI tahun 2014 direvisi menjadi 4 kali pertemuan
18
Contoh jadwal pertemuan, materi, metode, waktu dan alat
bantu kelas ibu hamil
19
Tabel 2 : pertemuan kedua
20
Tabel 3 : pertemuan ketiga
21
Tabel 4 : pertemuan keempat
22
Gambar 7 : pelaksanaan kelas ibu hamil
23
Senam hamil adalah bagian dari olah raga yang gunanya untuk
menjaga kebugaran ibu hamil. Jenis gerakan senam hamil dan
seberapa lama durasinya tentu saja tergantung pada kondisi kesehatan
ibu, kondisi kehamilannya dan aktivitas sehari-hari ibu hamil.
24
Lama waktu yang baik untuk latihan senam hamil dilakukan
dalam waktu 30 menit hingga 60 menit. Latihan senam hamil muda ini
juga bisa dilakukan 3 hingga 5 kali dalam satu minggu. Latihan senam
hamil boleh dilakukan karena harus memperhatikan beberapa
persyaratan, seperti memperhatikan kondisi fisik ibu dan kehamilan.
Kehamilan sebaiknya dalam keadaan normal tanpa indikasi gangguan
penyakit seperti hipertensi dan kehamilan dengan plasenta privea.
Indikasi kehamilan kembar juga harus seijin dokter yang merawat.
Dan gerakan senam hamil juga harus disesuaikan dengan usia
kehamilan.
25
6. Miringkan tubuh dan tangan kanan ke arah kiri, gunakan siku
kiri sebagai tumpuan, lakukan berbarengan dengan mengambil
napas dari hidung. Tahan beberapa detik lalu tegakkan posisi
duduk kembali berbarengan dengan waktu membuang napas.
Lakukan untuk sisi yang lain.
26
Gambar 8 : senam hamil trimester 1
27
Trimester II dan Trimester III
28
Latihan Umum
29
Ibu telentang dengan lutut kanan ditekuk dan tungkai kiri lurus
serta tangan di samping badan. Dengan menjijitkan telapak kaki
kanan, gerakan lutut ke arah
kaki (sehingga paha seperti memanjang) kemudian tapakkan lagi
kaki kanan dan lutut tetap lurus. Dalam hitungan 1-2. Ulangi
sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 3 :
Ibu telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua lengan
membuka di samping badan (seperti sayap pesawat terbang)
kemudian gulingkan kedua lutut kekenan dengan menjaga badan
tetap pada posisinya, kemudian gulingkan kekiri dalam hitungan
1-2. Ulangi 8X8 hitungan.
Gerakan 4 :
Ibu duduk dengan tangan bertelekan di belakang badan, kedua
tungkai lurus terbuka selebar bahu. Gerakan pergelangan kaki ke
depan dank e belakang bergantian, dalam hitungan 1-2. Ulangi
sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 5 :
Pada posisi ibu seperti di atas tetapi hanya menggerakkan
pergelangan kaki ke samping luar dank e dalam. Dalam hitungan 1-
2. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
6) Latihan sendi bahu dan payudara
Ibu duduk bersila, kedua tangan memegang bahu sisi yang sama.
Gerakan bahu memutar kea rah dalam lengan dengan
mempertemukan kedua siku ke depan
dada dan dengan menekankan lengan atas ke payudara dan bahu
di putar dengan putaran penuh (sampai ketiak terbuka). Satu kali
putaran penuh dalam satu hitungan. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
Kemudian lakukan hal yang sama dengan memutar bahu ke luar.
7) Latihan koreksi sikap
Tujuan untuk mengurangi beban yang disangga pinggang selama
kehamilan. Ibu berdiri dengan kedua kaki lurus namun rileks.
Agar posisi ibu tidak terlalu tegak, maka aturlah agar dada dan
perut agak terdorong ke belakang dan pantat agak terdorong ke
depan. Pertahankanlah posisi ini semampi mungkin setiap saat.
30
8) Latihan relaksasi umum
Gerakan-gerakan ini dilakukan saat ibu beristirahat.
Gerakan 1 :
Tidur telentang dengan kepala disangga bantal dan kedua tungkai
disangga guling hamper kea rah pantat.
Gerakan 2 :
Tidur miring dengan kepala disangga bantal, tungkai yang sisi atas
disangga bantal (baik tertumpang diatas tungkai sebelah bawah
maupun yang bertumpu pada alas tidur). Bila perut sudah cukup
besar pada sisi antar perut dan alas tidur diganjal bantal tipis atau
selimut yang terrlipat.
Gerakan 3 :
Gerakan 1 :
Gerakan 2 :
31
Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus
dengan lantai. Angkat lengan kiri, kemudian belokkan tubuh ke
kanan dan kembali lagi ke posisi semula. Hitungan 1 dan 2.
Lakukan hal yang sama pada lengan kanan, dengan hitungan 3
dan 4.. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 3 :
32
5. Latihan rotasi tubuh.
6. Latihan pernapasan.
Gerakan 1 :
3. Mengatasi keluhan.
a. Infra merah
33
Bengkak kedua tungkai :
34
5. Masase payudara 1Xsehari.
35
36
Gambar 10 : gerakan senam hamil trimester 2 dan trimester 3
BAB III
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah mengenai tekhnologi tepat guna dalam
pelayanan antenatal, maka kelompok dapat mengambil kesimpulan bahwa
perkembangan tekhnologi dalam sistem penunjang pelayanan antenatal
saat ini sangat berguna untuk menurunkan AKI dan AKB, mempermudah
pengguna layanan (pasien) dan pemberi pelayanan (Bidan dan Dokter),
jangkauan pelayanan informasi menyeluruh bahkan hingga ke daerah
terpencil.
37
3.2 Saran
Penerapan tekhnologi tepat guna dalam pelayanan masih harus
tetap dikembangkan lagi guna untuk membenahi pelayanan maupun
fasilitas yang sudah ada saat ini karena hingga tahun 2015 target MDG’S
untuk indonesia masih belum tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Astutiyuni. 2013. Penggunaan short message service sms dalam prenatal care
pada kehamilan http://www.kompasiana.com diakses tanggal 15
september 2016.
38
___________. 2014. Zaman serba mobile periksa ke dokter kandungan cukup
dengan ponsel http://m.detik.com diakses tanggal 15 september 2016.
39