Konseling : proses pemberian bantuan oleh seorang ahli
(konselor) kepada individu yang mengalami suatu masalah (konseli) dalam rangka penyelesaian masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons, kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh Carl Rogers melalui pendekatan terapi yang berpusat pada klien (client centered). Sasaran Konseling adalah individu yang punya masalah misalnya orang yang mengalami psikopatologi, skizofrenia maupun kelainan kepribadian. Dalam memberikan Konseling, Konselor melakukan pendekatan secara Humanistik dan Berpusat pada Konselor dapat membantu klien atau konseli klien (client centered) untuk mengatasi masalah yang dialaminya (Sosial, budaya dan emosional), namun masalah tersebut bukan karena kelainan fisik atau cacat mental maupun karena patologis. Konseling merupakan pertemuan antara konselor dengan kliennya, yang memungkinkan terjadinya Kegiatan Konseling DIALOG, bukan merupakan pemberian suatu upaya PENGOBATAN yang (treatment) bertujuan terjadinya penyelesaian masalah oleh diri klien sendiri, sedangkan konselor hanya sebatas memberikan arahan. C. TUJUAN KONSELING Tujuan Konseling adalah agar Konseli dapat :
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan
karir dan kehidupannya di masa mendatang.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki
secara optimal.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat dan lingkungan kerja.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yg dihadapi dalam studi,
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja. keuntungan Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya. Puas terhadap pilihannya dan mengurangi keluhan atau penyesalan. Cara dan lama penggunaan yang sesuai serta efektif. Membangun rasa saling percaya. Mengormati hak klien dan petugas. Menambah dukungan terhadap pelayanan KB. Menghilangkan rumor dan konsep yang Jenis konseling dan konselor 1. Konseling umum Konseling umum dapat dilakukan oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB ) serta kader yg sudah mendapatkan pelatihankkonseling yang standar. Konseling umum sering dilaukan dilapangan (nonklinik). Tugas utama dipusatkan pada pemerian informasi KB, baik dalam kelompok kecil maupun secara perseorangan 2. Konselling Spesifik . dilakukan oleh dokter / bidan / konselor. . Pelayanan konseling spesifik dilakukan di klinik dan diupayakan agar diberikan secara perorangan di ruangan khusus. . Konseling spesifik berisi penjelasan spesifik tentang metode yang diinginkan, alternatif, keuntungan- keterbatasan, akses, dan fasilitas layanan 3. Konseling pra dan pasca tindakan dilakukan oleh operator / konselor / dokter / bidan, di klinik secara perseorangan. Konseling ini meliputi penjelasan spesifik tentang prosedur yang akan dilaksanakan (pra, selama dan pasca) serta penjelasan lisan / instruksi tertulis asuhan mandiri. PERSETUJUAN KLIEN
INFORMED CONSENT
persetujuan pasien atau wewenang yang
diberikan oleh pasien atas tindakkan yang dilakukan oleh tenaga medis (dokter,bidan dan perawat) Ada 2 bentuk informed consent yaitu : 1. Tersirat atau dianggap telah diberikan (Implied consent) Yaitu persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa pernyataan tegas. Isyarat persetujuan ini ditangkap dokter dari sikap dan tindakan pasien,umumnya tindakan yang diberikan adalah tindakan yang dilakukan secara umum dan darurat. 2. Dinyatakan (expressed consent)
persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau
tulisan, bila yang dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa.
Tenaga medis harus melakukan pemberian informasi
yang jelas kepada pasien. Informed choice
Informed choice berarti membuat pilihan setelah
mendapatkan penjelasan tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya.
Tujuannya adalah untuk mendorong wanita
memilih asuhannya. YANG HARUS DIINGAT SAAT INFORMED CHOICE
Informed choice bukan sekedar mengetahui
berbagai pilihan yang ada, namun juga mengerti benar manfaat dan resiko dari setiap pilihan yang ditawarkan. Informed choice tidak sama dengan membujuk atau memaksa klien mengambil keputusan yang menurut orang lain baik (meskipun dilakukan dengan cara halus). Informed consent : 1. Bukti tertulis tentang Informed choice : persetujuan terhadap merupakan bentuk prosedur klinik persetujuan pilihan 2. Harus tentang: Metode ditandatangani kontrasepsi yang oleh klien sendiri dipilih oleh klien atau walinya. setelah memahami 3. Persetujuan kebutuhan diminta apabila reproduksi yang prosedur klinik paling sesuai mengandung dengan dirinya atau risiko terhadap keluarganya. keselamatan klien HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT KONSELING 1. Tahap awal . Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien (rapport) . Memperjelas dan mendefinisikan masalah . Membuat penaksiran. Konselor berusaha menaksir kemungkinan masalah dan merancang bantuan yang mungkin dilakukan. . Membangun perjanjian antara konselor dengan klien seperti pertemuan selanjutnya atau tindakan selanjutnya. 2. Inti Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih dalam Konselor melakukan reassessment (penilaian kembali), bersama-sama klien meninjau kembali permasalahan yang dihadapi klien. Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara. 3. Akhir Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang telah terbangun dari proses konseling sebelumnya. Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera). TERIMA KASIH
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu