Anda di halaman 1dari 5

Menentukan Impedansi Karakteristik dari Suatu Saluran Dua Kawat

1. Tujuan Percobaan
Percobaan – percobaan ini bertujuan untuk :
1.1. Mengukur impedansi karakteristik dari suatu saluran simestris.
1.2. Mengukur arus masukan dan tegangan masukan pada saluran, bila terminalnya
hubung singkat dan bila ujung salurannya terbuka.
1.3. Menghitung impedansi karakteristik dari nilai-nilai yang diperoleh dalam
pengukuran.
1.4. Menentukan magnitude impedansi karakteristik sebagai suatu fungsi frekuensi.
1.5. Menentukan terminal saluran terbaik untuk transmisi dalam rentang frekuensi
medium.
1.6. Mengetahui efek panjang saluran pada impedansi karakteristik.

2. Diagram Rangkaian
2.1.

Diagram Rangkaian 2.1 Rangkaian satu model saluran transmisi

2.2.

Diagram Rangkaian 2.2 Rangkaian dua model saluran transmisi


3. Pendahuluan
Agar dapat memperkirakan kemampuan penggunaan suatu saluran untuk suatu
rentang frekuensi transmisi, perlu diketahui impedansi karakteristik saluran. Dari
magnitude impedansi karakteristik, saluran dapat disesuaikan dengan suatu harga
optimum.

Impedansi karakteristik tergantung dari konstruksi geometrik saluran.


Sebagaimana digambarkan dalam rangkaian ekivalen dibawah ini, impedansi
karakteristik tersebut dapat direpresentasikan dengan sederetan resistor yang sangat kecil
dan koil-koil yang terhubung seri serta sambungan parallel dari sejumlah kapasitor-
kapasitor yang sangat kecil dan konduktansi.

Gambar 3.1 konstruksi geometrik saluran

Resistansi R’ dari suatu saluran tergantung pada diameter saluran dan bahan
yang digunakan dalam pembuatan kawat. Nilai resistansi R’ ditulis dalam Ohm/km.
Induktansi L’, kapasitansi C’, dan konduktansi G’, semua tergantung pada jarak antar
saluran, diameter saluran dan isolasi bahan yang digunakan.
Induktansi dituliskan dalam mH/km, kapasitansi dalam nF/km dan
konduktansi dalam µS/km. Sebagai contoh, nilai-nilai karakteristik saluran yang
mempunyai diameter 0,9 mm, dengan isolasi plastik adalah :
R’ = 57,8 ohm/km
L’ = 0,7 mH/km
C’ = 34 nF/km
G’ = 1 µS.km
Diagram berikut ini, menunjukkan metoda pengukuran impedansi karakteristik.

Gambar 3.2 saluran transmisi yang berujung terbuka

1. Dengan saluran yang berujung terbuka, pengukuran tegangan dan arus tak
langsung dibuat untuk menentukan seluruh nilai konduktansi (G) dan seluruh nilai
kapasitansi (Xc).
𝑈1
𝑅𝑜 = resistansi saluran berujung terbuka
𝐼1

Gambar 2.3 saluran transmisi yang keluarannya terhubung singkat

2. Dengan keluaran terhubung singkat (gb. 3) resistansi total dari seluruh resistor (R)
dan induktansi koil (XL) yang terhubung secara seri diukur.
𝑈1
𝑅𝑠ℎ = resistansi hubungan singkat.
𝐼1

Impedansi karakteristik dihitung dari nilai-nilai yang diperoleh untuk Ro dan


Rsh, untuk setiap frekuensi yakni :

𝑍 = √𝑅𝐿 . 𝑅𝐾
Dalam latihan ini, digunakan sebuah model saluran transmisi, yang
mempunyai rangkaian ekivalen sebagai berikut :
Gambar 3.3 Simulasi dari nilai-nilai konduktansi, telah dihilangkan.

4. Instrumen – instrumen / Komponen


No Alat dan Komponen Jumlah
1 Model saluran transmisi 0,9 µ ; 0,85 km 2 buah
2 Generator Fungsi 0,2 Hz – 200 kHz 1 buah
3 Osiloskop dual-trance dengan input diferensial 1 buah
4 Resistor terminating 300 ohm 2 buah
5 Catu daya 1 buah
6 Probe test, 10 : 1 2 buah
7 Adapter probe 2 buah
8 Universal Bridge 1 buah
9 Multimeter 1 buah
10 Set kabel penghubung dan plug 1 buah

5. Percobaan
5.1. Membuat sebuah rangkaian seperti ditunjukkan dalam diagram 2.1.
Mengatur osiloskop pada masukan diferensial.
Memasangkan probe tes 10:1 dengan hati-hati.
Catatan : Menggunakan defleksi yang sama untuk kedua kanal Y.

Ug = 4 Vpp ≅ 1,42 Vrms ≅ 5,25 dB, (mengusahakan agar nilai-nilai ini konstan
selama percobaan ; mengukur dengan sebuah mV meter atau dB meter).
Pada frekuensi yang telah ditentukan, melengkapi pengukuran yang diperlukan
untuk tabel 1.
Ue adalah tegangan masukan saluran yang harus diukur (pengukuran diferensial),
UR adalah tegangan jatuh pada resistor 300 ohm, yang digunakan untuk mengukur
arus masukan secara tidak langsung, Ie.
Dari nilai tegangan terukur, menghitung nilai-nilai Ro dan Rsh
𝑈𝑒 𝑈𝑅
𝑅𝑜/𝑠ℎ = ; dimana 𝐼𝑒 = , kemudian
𝐼𝑒 𝑅
𝑅𝑜 𝑈𝑒 𝑈𝑒 (𝑉)
= 𝑈𝑅 = . 300 ohm
𝑠ℎ 𝑈𝑅 (𝑉)
𝑅
- Dari nilai-nilai Ro dan Rsh, menghitung impedansi karakteristik :
𝑍 = √𝑅𝐿 . 𝑅𝐾
5.2. Mentransfer nilai-nilai impedansi karakteristik Z dalam grafik pada lembar kerja 2.
5.3. Membuat rangkaian seperti dalam diagram 2.2, Menentukan impedansi
karakteristik untuk frekuensi seperti tercantum dalam tabel 2, mengikuti metoda
yang digunakan dalam 5.1. Membandingkan nilai-nilai yang diperoleh dengan
nilai-nilai dalam grafik.
5.4. Memeriksa hasil yang diperoleh
5.5. Menghitung resistansi terminating optimum untuk frekuensi medium transmisi,
800 Hz.

Anda mungkin juga menyukai