Anda di halaman 1dari 13

03

M
TO ATER
P L ID
EV AN
EL LAT
- X IH
II S AN
MA SO
AL
SB
MP
TN

GEografi
SESI 3
REMOTE SENSING

A. Pengertian Pengindraan Jauh (Indraja)


Pengindraan jauh (remote sensing) adalah cara memperoleh data atau informasi tentang
objek/gejala/daerah dengan sensor buatan tanpa kontak langsung.

B. Asas Indraja Sistem Fotografik

5. Wahana
1. Sumber 4. Sensor
Tenaga

6. Keluaran
2. Atmosfer
(medium)

Pantulan

Pancaran

3. Objek

1
C. Unsur Indraja Fotografik
a. Sistem Tenaga (Energi)
1. Sinar matahari
2. Sinar bulan
3. Sinar buatan
Tenaga sinar matahari berupa gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik
terdiri dari 7 spektrum, yaitu:

SINAR ULTRA TAMPAK GELOMBANG GELOMBANG


SINAR X INFRAMERAH
GAMMA VIOLET MATA MIKRO RADIO

Dari ketujuh spektrum tersebut, spektrum yang digunakan untuk inderaja fotografik
hanya 3 spektrum, yaitu spektrum inframerah, tampak mata, dan ultraviolet.

b. Atmosfer (Zat Perantara)


Tenaga sinar matahari (gelombang elektromagnetik) masuk ke bumi melalui atmosfer
karena banyak hambatan dari partikel-partikel atmosfer seperti: awan, debu, uap air,
hujan, kabut, CO2, dan ozon. Sehingga hanya sebagian kecil spektrum elektromagnetik
yang mencapai bumi. Bagian atmosfer yang dapat melanjutkan spektrum elektromagnetik
sampai ke bumi dan dapat ditangkap oleh sensor disebut ‘jendela atmosfer’.

c. Objek
Objek yang di indraja berada di:
1. Daratan dan lautan: litosfer, biosfer, antroforper, dan hidrosfer.
2. Udara: atmosfer
3. Antariksa
Objek berinteraksi dengan elektromagnetik berupa serapan dan pantulan.
Contoh:
1. Objek kering, tidak menyerap sinar sehingga sinar yang dipantulkan objek sensor
banyak maka citranya cerah.
2. Objek basah, menyerap sinar sehingga sinar yang dipantulkan objek sedikit maka
citranya gelap.

d. Sensor (Alat Perekam Data)


1. Sensor fotografik berupa kamera
• Kamera kartografik (metrik) untuk pemetaan.
• Kamera tinjau untuk merekam kualitas objek.
• Kamera multispektral untuk memotret satu objek dengan beberapa kamera atau
satu kamera dengan beberapa lensa.

2
2. Detektornya berupa film
• Film pankromatik, menggunakan spektrum tampak dengan 7 saluran: me.ji.
ku.hi.bi.ni.u.
• Film ortokromatik, menggunakan saluran biru + ½ hijau.
• Film inframerah, menggunakan spektrum inframerah.
• Film inframerah modifikasi, menggunakan spektrum inframerah + saluran
jingga/hijau.
• Film ultraviolet, menggunakan spektrum ultraviolet.

Wujud terkecil yang dapat direkam oleh film disebut resolusi spasial. Semakin kecil wujud
objek yang dapat direkam, semakin baik mutu sensor dan semakin tinggi resolusinya.

e. Wahana (Kendaraan Pembawa Sensor)


1. Balon udara (balon stratosfer)
2. Burung merpati
3. Pesawat terbang
4. Satelit

f. Keluaran (Hasil)
Hasil pengindraan jauh berupa citra. Citra adalah gambaran objek yang tampak pada
sensor atau yang sudah dicetak. Sensor fotografik menghasilkan:
1. Foto udara
Hasil pemotretan kamera dari balon udara/merpati/pesawat terbang.
• Foto pankromatik hitam putih
• Foto pankromatik berwarna (true color)
• Foto ortokromatik
• Foto inframerah (false color)
• Foto inframerah modifikasi
• Foto ultraviolet
• Foto multispektral
2. Foto satelit
Hasil pemotretan kamera dari satelit.
• Foto gemini
• Foto mercury
• Foto apollo
• Foto skylab
Objek yang digambarkan pada foto udara dan foto satelit terbatas pada objek yang
tampak. Objek di bawah tanah/tertutup vegetasi, tidak dapat tergambarkan pada foto.
Namun, ada objek yang tidak tampak dapat ditafsirkan berdasarkan objek yang tampak.

3
Contohnya, jenis tanah pasir dapat ditafsirkan berdasarkan vegetasi penutupnya (kelapa)
dan lokasinya (di tepi laut).
Dibandingkan foto satelit, foto udara menyajikan informasi lebih rinci karena wahananya
lebih rendah. Semakin rendah terbang wahana, semakin besar citranya. Semakin besar
skalanya, semakin sempit cangkupan wilayahnya. Jadi, jarak pemotretan memengaruhi
besar atau kecilnya citra yang diperoleh. Contohnya, foto udara skala 1:5.000 dapat
membedakan jenis truk dan bis dengan jenis sedan dan jip.

D. Indraja NonFotografik Sistem Gelombang Mikro


a. Istilah nonfotografik berarti nonkamera (sensornya bukan kamera). Sistem gelombang
mikro artinya menggunakan spektrum gelombang mikro sebagai tenaga. Indraja
menggunakan spektrum gelombang mikro ada dua, yaitu:
1. Sistem pasif (sistem gelombang mikro)
2. Sistem aktif (sistem radar)
b. Asas sistem pasif (sistem gelombang mikro)

c. Unsur sistem gelombang mikro


1. Sumber tenaga
Menggunakan tenaga elektromagnetik yang berasal dari pancaran: objek bumi, awan,
gas-gas di atmosfer, atmosfer, sinar matahari, dan sinar dari angkasa (sinar alami).
Karena pancaran lemah, kualitas (resolusi spasial) citranya rendah dibandingkan
kualitas citra radar, citra inframerah termal, dan foto udara.
2. Objek
Seluruh permukaan bumi yang lembab, seperti: kelembaban tanah, tutupan salju,

4
konsentrasi es di laut, angin laut, suhu laut, kandungan uap air, dan kandungan
curah hujan, kecuali kutub utara dan kutub selatan.
3. Sensor
• Radiometer terdiri dari:
- Antena yang dipasang tetap (tidak bergerak).
- Amplifier untuk memperkuat sinyal gelombang mikro yang
lemah.
- Perekam dan penyaji data.
- Tenaga yang dipancarkan benda-benda di bumi diterima antena lalu
diperkuat sinyal oleh amplifier, kemudian direkam oleh sensor.
• Penyiam
Komponennya sama dengan radiometer. Perbedaannya antena bergerak-gerak
dengan arah tegak lurus terhadap jalur terbang.
4. Wahana
• Pesawat terbang (dari dirgantara)
• Satelit (dari antariksa)
5. Keluaran
Hasilnya citra gelombang mikro.
d. Interpretasi citra gelombang mikro
Interpretasi citra gelombang mikro berdasarkan tinggi atau rendahnya suhu objek dan
nilai pancarannya yang menghasilkan rona pada citra.
Contoh:
• Sungai dan sawah pancarannya lemah dan ronanya gelap.
• Topografi kasar dan vegetasi hutan pancarannya kuat dan ronanya cerah.
e. Keunggulan citra gelombang mikro
• Dapat beroperasi siang dan malam.
• Dapat menembus awan dan hujan.
Hal ini penting bagi daerah yang selalu tertutup awan, seperti beberapa daerah di
Sumatera, Kalimantan, dan Papua, serta daerah lintang tinggi di musim dingin dengan
malam hari yang lebih panjang.
f. Kelemahan citra gelombang mikro
Resolusi spasialnya rendah (kualitas citranya rendah).
g. Kegunaan citra gelombang mikro
1. Pemetaan penutupan lahan
2. Pemetaan penggunaan lahan
3. Pemetaan kelembaban tanah
4. Bidang pertanian
5. Bidang hidrologi, oseanografi, meteorologi

5
Karena resolusi spasialnya rendah, citra gelombang mikro lebih cocok untuk inderaja
secara global dari satelit.

E. Indraja NonFotografik Sistem Radar


Radar merupakan singkatan dari radio detection and ranging, mendeteksi jarak objek
berdasarkan gelombang radio.

a. Asas Sistem Aktif (Sistem Radar)

b. Unsur Sistem Radar


1. Sumber tenaga
Sistem radar disebut ‘sistem aktif’ karena menggunakan tenaga elektromagnetik
yang dibangkitkan pada sensor (sinar buatan). Tenaga ini berupa “pulsa” bertenaga
tinggi yang dipancarkan sensor ke arah tertentu. Jika pulsa radar mengenai objek,
maka pulsa tersebut akan dipantulkan kembali oleh objek ke sensor. Kemudian:
• Sensor akan mengukur dan mencatat ‘waktu’ (dari saat pulsa dipancarkan sensor,
sampai kembali ke sensor), sehingga dapat mengetahui jarak dan posisi objek.
• Sensor akan mengukur dan mencatat intensitas (kekuatan) tenaga balik pulsa,
sehingga dapat mengetahi ‘jenis’ objek.
2. Objek
Permukaan bumi sampai kutub, di bawah tanah dan lapisan udara.
3. Sensor
Menggunakan sensor SLAR (Side Looking Airbone Radar) yang dapat merekam daerah
lawan dari sampling. Sensor SLAR terdiri dari:
• RAR (Real Aperture Radar), antena panjang.
• SAR (Synthetic Aperture Radar), antena pendek tetapi berfungsi sebagai antena
panjang.

6
4. Wahana
• Pesawat terbang
• Satelit
• Permukaan tanah
5. Keluaran
• Data noncitra
- Sistem radar doppler
Perubahan frekuensi sinyal yang dipancarkan sensor dan kembali ke
sensor akan mengubah nada bunyi klakson (sirene) saat kendaraan
mendekati dan menjauhi radar. Efek doppler ini berguna untuk megukur
kecepatan kendaraan, seperti pesawat terbang, satelit, dan kapal.
- Radar PPI (Plan Position Indicator)
Gambaran pada layar lintas udara dan lingkaran akibat dari antena radar
yang terus berputar. PPI berguna untuk:
~ Pengawasan lalu lintas udara dan pelayaran.
~ Penerbangan dan pelayaran saat malam gelap, contohnya pesawat
pengebom.
~ Mendeteksi lintasan pesawat dan kapal.
~ Merekam daerah lawan dari samping.
~ Prakiraan cuaca.
• Citra radar

c. Interpretasi Radar Citra


Dengan mengamati rona:
1. Objek yang permukaan kasar (jalan terjal, hutan rimba), pantulan kasar, dan ronanya
cerah.
2. Objek yang lembab (delta sungai, hutan rawa), pantulannya besar, dan ronanya
cerah.
3. Logam (jembatan, rel K.A.), pantulannya besar, dan ronanya cerah.
4. Objek yang permukaannya halus (jalan aspal) dan objek kering (batuan), pantulannya
kecil, dan ronanya gelap. Jadi, cerah atau gelapnya objek tergantung dari kekasaran
dan kelembaban objek.

d. Keunggulan Citra Radar


1. Dapat mengatasi segala hambatan cuaca, khususnya di daerah tropis yang selalu
tertutup awan.
2. Dapat menembus tanah khususnya tanah kering, seperti menembus struktur geologi
dan situs perkampungan zaman batu pada kedalaman ;ebih dari 2 meter.
3. Dapat beroperasi siang maupun malam hari.
4. Dapat melakukan liputan yang lebar dan memanjang ke arah samping

7
5. Liputan ke arah samping menimbulkan bayangan yang memperjelas kondisi relief.
6. Sangat peka terhadap kekasaran dan kelembapan objek sehingga bermanfaat di
bidang vegetasi, geologi, dan geomorfologi.

e. Kelemahan Citra Radar


1. Harganya mahal sehingga jarang dipakai.
2. Resolusinya rendah sehingga tampilan objek tidak rinci.

f. Indraja Nonfotografik Sistem Termal


Indraja sistem termal bertujuan untuk mengukur suhu objek, tepatnya mengukur
perbedaan suhu objek yang menyebabkan perbedaan ke sensor sehingga objek dapat
dikenali.

a. Asas sistem termal


1. Sensor noncitra
Proses Digital (elektrik) Keluaran

Detektor: mengubah tenaga pancaran menjadi sinyal elektrik,


sehingga dapat diproses secara digital (secara elektrik).

Optik: pengumpul tenaga pancaran (tenaga elektromagnetik)


dari objek.

Objek (sumber pancaran inframerah)

• Sensor pembentukan citra


Keluaran
Perekam Inframerah

Detektor Inframerah

Optik Mekanik

Objek (sumber pancaran inframerah)

8
b. Unsur sistem termal
• Sumber tenaga
Berasal dari tenaga pancaran objek yang masuk ke sensor melalui ‘jendela atmosfer’.
Karena suhu objek berubah setiap saat sehingga jumlah tenaga termal yang
dipancarkan juga berubah-ubah. Perekaman dilakukan pada saat objek mengalami
perubahan suhu yang sangat besar. Misalkan, setelah matahari terbit dan menjelang
senja.
• Objek
Semua benda di permukaan bumi, baik yang tampak mata maupun tidak tampak
mata.
• Sensor
Sensor terdiri dari pembentuk citra dan noncitra
• Wahana
Wahana terdiri dari pesawat terbang dan satelit
• Keluaran
Keluaran terdiri dari:
~ Citra inframerah termahal
Berupa gambaran 2 dimensi (gambarn piktorial) seperti televisi.
~ Noncitra
Berupa garis (kurva spektral) satu angka atau serangkaian angka yang
mencerminkan suhu pancaran objek dari waktu ke waktu.
c. Interpretasi citra inframerah termal
Interpretasi citra inframerah termal selalu melihat karakteristik temporal (waktu
perekaman)
• Siang: tubuh air dan pohon lebih dingin daripada tanah dan batuan sehingga air dan
pohon ronanya gelap.
• Malam: tubuh air dan pohon lebih panas daripada tanah dan batuan sehingga air dan
pohon ronanya cerah.
• Siang: rumput dan vegetasi rendah lebih panas daripada pohon sehingga rumput
dan vegetasi rendah ronanya cerah.
• Malam: rumput dan vegetasi rendah lebih dingin daripada pohon sehingga rumput
dan vegetasi rendah ronanya gelap.
• Siang dan malam:
~ Tanah lembab lebih dingin (gelap) daripada tanah kering (cerah).
~ Permukaan logam lebih dingin (gelap) daripada sekitarnya.
~ Aspal dan batu kerikil lebih panas (cerah) daripada sekitarnya.
Jadi, objek yang panas maka nilai pancarannya tinggi. Oleh karena itu, ronanya cerah.
Objek yang dingin nilai pancarannya rendah sehingga ronanya gelap.

9
d. Keunggulan citra inframerah termal
1. Perekaman dapat dilakukan siang maupun malam
2. Dapat merekam wujud yang tidak tampak
Contoh:
• Merekam kebocoran pipa gas bawah tanah.
• Merekam kebakaran tampang batu bara bawah tanah.
• Merekam ttik panas pada bangunan industri.
• Merekam perbedaan air panas dengan air dingin.
Ini semua bermanfaat untuk pengelolaan lingkungan.

e. Kelemahan citra inframerah termal


Distorsinya (penyimpangan) lebih besar dibandingkan dengan penyimpangan foto
udara.

f. Kegunaan citra inframerah termal

Bidang Penggunaan Sasaran Penginderaan


Jenis tanah
Jenis tanaman
1. Pertanian
Penyakit tanaman
Sensus hewan
Mata air dingin dan mata air panas
Batas air tawar dan air asin
2. Hidrologi
Batas air dan es
Muara sungai bawah tanah
Profil suhu
3. Meteorologi Komponen atmosfer
Sebaran suhu horizontal
Jenis batuan
Patahan dan lipatan
4. Geologi Gunung api aktif
Deteksi gua di daerah karst
Kabakaran tambang batubara bawah tanah
Kebocoran pipa gas bawah tanah
Konsentrasi energi
5. Kekotaan Titik panas bangunan industri
Model penggunaan listrik
Konservasi energi

10
Evapotranspirasi
6. Vegetasi Kebakaran hutan
Gangguan hama pada hutan

G. Indraja NonFotografik Sistem Satelit


a. Unsur Satelit Landsat
1. Sumber tenaga
Berupa tenaga elektromagnetik dengan spektrum tampak, spektrum gelombang
mikro, dan spektrum inframerah termal. Jika menggunakan spektrum tampak,
hasilnya foto satelit. Jika menggunakan spektrum gelombang mikro atau spektrum
inframerah termal, hasilnya citra satelit dan data digital (non-citra).
2. Objek
• Bumi
• Antariksa
3. Sensor satelit landsat
• Kamera RBV (Return Beam Vidicon)
~ Bekerja secara elektronik (digital) dengan detektor foto konduktor,
sedangkan foto udara bekerja secara fotografik dengan detektor film.
~ Merekam secara serentak wilayah seluas 185 km x 185 km
~ Hasil rekamannya disebut ‘citra landsat RBV’, dalam bentuk gambar
(analog).
• Penyiam MSS (Multi Spectral Scanner)
~ Merekam bagian demi bagian wilayah seluas 56 m x 79 m (1 pixel).
~ Hasil rekamannya disebut ‘citra landsat MSS’, dalam bentuk citra hitam
putih dan citra komposit warna.
Keduanya dapat mengatasi hambatan atmosfer.

b. Asas
1. Asas RBV

Kamera RBV dikirim ke stasiun penerima data di bumi

Daerah liputan
185 km x 185km

11
2. Asas MSS

c. Jenis satelit
1. Jenis satelit berawak
Sensornya fotografik, hasilnya foto satelit.
• Gemini
• Merkurius
• Apollo
• Skylab: stasiun eksperimen antaraiksa
• Surveyor: memotret bulan
• Mariner: memotret Mekurius, Venus, Mars
• Pioneer: memotret Jupiter
• Vayoger: memotret Jupiter dan Saturnus
2. Jenis satelit tak berawak
Sensornya nonfotografik, hasilnya citra satelit.
• Satelit sumber daya bumi: landsat, spot, ERS, MOS, dan seasat.
• Satelit cuaca: NOAA, Nimbus, GOES, dan Meteosat.

d. Kegunaan
1. Identifikasi jenis tanah/tanah.
2. Identifikasi jenis tanaman.
3. Inventarisasi tanaman padi pada sawah irigasi.
4. Menaksir produk perhektar.

12
5. Menaksir luas tanaman, luas hutan.
6. Perhitungan luas permukaan air dan volume air.
7. Menilai kerusakan hutan.
8. Pemetaan: intruksi batuan beku, perubahan garis pantai, klasifikasi hutan.
9. Klasifikasi bentuk penggunaan lahan.
10. Mendeteksi bentang budaya: kota, jalan raya.
11. Mendeteksi: objek di bawah permukaan air, kualitas air, garis batas antara air, dan
daratan.
12. Pembedaan lahan kota dengan lahan desa.
13. Perencaan wilayah.
14. Pemetaan jaringan transportasi.
15. Mendeteksi akibat bencana alam.

13

Anda mungkin juga menyukai