SUTARDI, S.Pd.
NIP. 19630817 201410 1 004
ii | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
KATA PENGANTAR
Tiada kata dan ungkapan yang patut penulis ucapan syukur kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmatnya dan hidayahnya sehingga Laporan Penelitian Tindakan Kelas
dengan judul : ” Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Menentukan
Bilangan Akar Pangkat Tiga Dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik
(Mr) Pada Siswa Kelas Vi Sd Negeri Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten
Subang” ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kehadirat Rasulullah SAW. Segenap
keluarga, sahabat dan lainnya. Beliaulah tauladan sejati pembawa risalah nan suci yang
berupa agama islam yang penuh dengan rahmat.
Kami sadar bahwa keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari segenap dewan guru, khususnya teman sejawat yang telah banya membantu
kami dalam penelitian ini. Kami telah berupaya untuk membuat laporan ini dengan sebaik-
baiknya untyuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan dalam kesempatan ini kami
ucapkan banyak terima kasih kepada segenap dewan guru yang telah banyak mambantu
kami.
Demikian yang dapat kami sampakan semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita
semua, amin ....
Penulis,
iii | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
DAFTAR ISI
Halaman
iv | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
III.PROSEDUR PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..................................................................... 10
B. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................... 10
C. Desain Penelitian………………………………………………………….10
D. Instrumen Penelitian………………………………………………………11
E. Langkah – langkah Penelitian……………………………………………..11
F. Teknik Analisa Data……………………………………………………….12
G. Indikator Keberhasilan…………………………………………………….13
H. Jadwal Penelitian…………………………………………………………..13
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Per- Siklus .............................................................................. 14
B. Pembahasan Per Siklus .................................................................................... 18
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..28
LAMPIRAN LAMPIRAN……………………………………………………..29
Halaman
Halaman
DAFTAR GRAFIK
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak,
artinya objek matematika berada dalam alam pikiran manusia, sedangkan realisasinya dengan
menggunakan benda-benda yang berada disekitar kita. Sifat abstrak ini menyebabkan siswa
mengalami kesulitan dalam matematika. Banyak siswa menganggap bahwa matematika itu
sulit. Selama ini guru seakan – akan menjadi pemegang kekuasaan secara penuh di kelas.
Guru sebagai objek dan siswa sebagai objek. Pembelajaran terjadi satu arah, siswa hanya
sebagai penerima materi saja.
Berdasarkan hasil fakta di kelas VI SD Negeri Cigugur dan hasil konsultasi dengan
dosen pembimbing, maka perlunya penerapan pendekatan pembelajaran yang tepat sebagai
proses pembelajaran matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran matematka yang
berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari (mathematize of everyday
experience) dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah pendekatan
Matematika Realistik (MR). Pembelajaran Matematika Realistik (MR) memberikan
kesempatan siswa untuk menemukan kembali dan mengkontruksi konsep-konsep matematika
pada masalah realistik yang diberikan oleh guru. Situasi realistik dalam masalah
memungkinkan siswa menggunakan cara-cara informal (cara mereka sendiri dengan
pengalaman) untuk menyelesaikan masalah.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
5. Guru hanya mengukur keberhasilan pembelajaran dari hasil tes ulangan siswa.
C. BATASAN MASALAH
3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Cigugur pada materi menentukan
bilangan akar pangkat tiga setelah menggunakan pendekatan Matematika Realistik?
E. TUJUAN PENELITIAN
2. Mengetahui peran dan minat siswa kelas VI SD Negeri Cigugur terhadap pendekatan
Matematika Realistik pada materi menentukan bilangan akar pangkat tiga.
3. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Cigugur pada materi menentukan
bilangan akar pangkat tiga.
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
b. Bagi sekolah
c. Bagi pembaca
BAB II
10 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
KAJIAN PUSTAKA
A. HAKIKAT BELAJAR
a. Pengertian Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu. Belajar dapat dMatematikandang sebagai proses yang diarahkan kepada
tujuan dan proses berbuat melui pengalaman.
Surya, Mohammad (1992 : 23), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali, baik sifat maupun
jenisnya, karena tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam
arti belajar. Menurut Slameto (2010 : 3-5), ciri-ciri perubahan tingkah laku yang termasuk
dalam pengertian belajar, yaitu : (1) perubahan yang terjadi secara sadar, artinya seseorang
yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu, atau paling tidak dia merasakan bahwa
dalam dirinya telah terjadi perubahan; (2) perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan
fungsional, artinya suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna lagi bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya;
(3) perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, artinya perubahan-perubahan itu
senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu lebih dari sebelumnya;
(4) perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, artinya bahwa tingkah laku yang
terjadi setelah belajar akan bersifat menetap; (5) perubahan dalam belajar bertujuan atau
terarah, artinya bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan
dicapai; dan (6) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, artinya bahwa perubahan
yang diperoleh seseorang melalui proses belajar.
Menurut Slameto (2010 : 54), ada beberapa factor yang mempengaruhi belajar, yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri individu (intern) dan faktor yang berasal dari luar individu
(ekstern).
Dalam faktor intern dikelompokkan menjadi 3 faktor antara lain factor jasmaniah
yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh, factor psikologis yang meliputi intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan sedangkan faktor terakhir adalah
faktor kelelahan.
11 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
metode belajar dan tugas rumah. Sedangkan di dalam faktor masyarakat hal yang
mmpengaruhi belajar siswa antara lain kegiatan siswa di masyarakat, mass media, teman
bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
Dari uraian mengenai faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dikatakan
bahwa antara faktor intern yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor ekstern yang berasal
luar diri siswa memiliki hubungan yang sangat erat dan keduanya saling mempengaruhi.
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal, yang terjadi di dalam diri
seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif atau pengetahuan
kemudian berpengaruh kepada perilaku. Perilaku belajar seseorang didasarkan pada tingkat
pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari kemudian dapat diketahui melalui tes.
Menurut Dimyanti dan Mudjiono (2006:3-4) hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil interaksi itu menyebabkan perubahan
perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan tingkah
laku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui
interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari
dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang dating dari luar diri siswa (faktor eksternal).
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi kemampuan yang dimilikinya , motivasi
belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor
fisik dan psikis. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi faktor
lingkungan, terutama kualitas pengajaran.
12 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
oleh prosedur-prosedur pemecahan informal, sedangkan proses penemuan kembali
menggunakan konsep matematisasi.
Dua jenis matematisasi diformulasikan oleh Traffers yaitu matematisasi horizontal
dan matematisasi vertical (Suharta, 1 : 2005). Dalam bermatematika secara horizontal, siswa
mengidentifikasi bahwa soal kontstektual harus ditransfer ke dalam soal bentuk matematika
untuk lebih dMatematikahami. Menurut Gravemeijer dan Traffers (Suharta,1: 2005) melalui
penskemaan, perumusan, dan pemvisualisasian, siswa mencoba menemukan dan hubungan
soal dan mentransfernya kedalam bentuk model matematika formal dan tidak formal. Peran
guru adalah membentuk siswa menemukan model-model formal dan nonformal dengan
memberikan gambaran model-model yang cocok untuk mempresentasikan soal tersebut.
Sedangkan dalam matematika secara vertical, siswa menyelesaikan bentuk
matematika formal atau tidak formal dari soal kontekstual dengan menggunakan konsep,
operasi dan prosedur matematika yang berlaku dan dMatematikahami siswa. Guru membantu
siswa menunjukkan hubungan dari rumus yang digunakan, membuktikan aturan matematika
yang berlaku, membandingkan model, menggunakan model yang berbeda,
mengkombinasikan dan menerapkan model, serta merumuskan konsep matematika dan
menggeneralisasikannya.
b. Langkah-Langkah Pembelajaran Matematika Realistik
Wahyudi dan Kriswandani (2007 : 52) mengemukakan bahwa langkah-langkah
pembelajaran dalam pendekatan matematika realistic adalah sebagai berikut :
1. Memahami masalah / soal konteks, guru memberikan masalah / persoalan kontekstual
dan meminta peserta didik untuk memahami masalah tersebut.
2. Menjelaskan masalah kontekstual, langkah ini dilakukan apabila ada peserta didik yang
belum paham dengan masalah yang diberikan.
3. Menyelesaikan masalah secara kelompok atau individu.
4. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban. Guru memfasilitasi diskusi dan
menyediakan waktu untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban dari soal secara
kelompok.
5. Menyimpulkan isi diskusi.
13 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
Contoh Soal
a. 3 √729 =….
b. 3 √1331 =….
c. 3 √2744 =….
d. 3 √5832 =….
e. 3 √32768 =….
Penyelesaian;
a. 3 √729 =9 , karena 9 x 9 x 9 = 729
b. 3 √1331 = 11, karena 11 x 11 x 11 = 1331
c. 3 √2744 = 14, karena 14 x 14 x 14 = 2744
d. 3 √5832 = 18, karena 18 x 18 x 18 = 5832
e. 3 √32768 = 32, karena 32 x 32 x 32 = 32768
E. PENELITIAN TERDAHULU
Pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik
merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belaja siswa dalam pembelajaran
materi pecahan. Usaha ini dilakukan sehubungan dengan adanya kesenjangan antara materi
yang dicita-citakan oleh kurikulum tertulis (intended curriculum), serta perbedaan materi
yang diajarkan dengan materi yang dipelajari siswa (relized curriculum).
Penelitian yang dilakukan oleh Soviawati, Evi tentang Pendekatan Matematika
Realistik (PMR) untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa di Tingkat Sekolah Dasar,
hasilnya antara lain siswa tidak hanya mudah mengusai konsep dan materi pelajaran namun
juga tidak cepat lupa dengan konsep dan materi yang telah diperolehnya. Pendekatan ini tepat
diterapkan dalam mengajarkan konsep-konsep dasar supaya siswa mampu meningkatkan
kemampuan berfikrnya yang akhirnya bermuara pada meningkatnya hasil belajar siswa.
Penelitian Romauli, Mika tentang Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik dan
Berpikir Logis terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD Bharlind School Medan,
hasilnya antara lain terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
Pendekatan Matematika Realistik dengan cara kelompok dan cara individu. Hasil belajar
yang diajarkan dengan PMR cara kelompok lebih tinggi dibandingkan dengan PMR yang
diajarkan secara individu.
Penelitian Zulkardi dan Ilma, Ratu, tentang Desain Bahan Ajar Penjumlahan
Pecahan Berbasis Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 23 Indralaya, hasilnya antara lain proses pembelajaran siswa dengan
menggunakan bahan ajar penjumlahan pecahan berbasis PMRI sangat menuntun siswa untuk
mengembangkan ide-ide dan menumbuhkan kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah,
dilihat dari proses yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah.
14 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
hari adalah pendekatan pembelajaran matematika realistik (MR). Dengan penerapan
pendekatan pembelajaran matematika realistic (MR) diharapkan siswa lebih mudah
menangkap dan memahami konsep matematika yang nantinya bermuara pada peningkatan
hasil belajar siswa.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
15 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
Penelitian Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Menentukan bilangan
akar pangkat tiga dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (MR) pada Siswa
Kelas VI SD Negeri Cigugur, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang ini merupakan jenis
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk
mengatasi suatu permasalahan atau memperbaiki suatu pembelajaran di dalam kelas.
C. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model visualisasi bagan yang disusun oleh
Kemmis dan Mc Taggart adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan atau planning
Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang terstruktur dan terencana namun
tidak menutup kemungkinan untuk mengalami perubahan sesuai situasi dan kondisi yang
tepat.
16 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
d. Refleksi atau reflecting
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali sutau tindakan yang telah
dilakukan sesuai dengan hasil observasi.
D. INSTRUMENT PENELITIAN
Instrument penilaian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini, untuk kepentingan
mengumpulkan data digunakan beberapa instrument, antara lain:
a. Lembar observasi
Lembar observasi berisi catatan yang menggambarkan aktivitas peneliti dan siswa
dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Format lembar observasi yang
digunakan adalah format observasi sistematis yang berbentuk isian untuk mengetahui
tindakan selama proses pembelajaran.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan tidak terstruktur kepada siswa, artinya wawancara hanya
dilakukan kepada siswa yang dipilih tentang aktivitas, tanggapan, dan sikap siswa terhadap
pembelajaran matematika realistik.
c. Jurnal harian
Jurnal harian berisi catatan kejadian yang belum terdapat dalam lembar observasi.
Jurnal harian ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran serta
untuk mendeskripsikan aktivitas siswa maupun pengajar selama proses pembelajaran.
d. Bahan ajar
Bahan ajar terdiri dari buku guru, buku siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
e. Lembar evaluasi
Lembar evaluasi ini berupa soal ulangan isian sebagai tolak ukur kompetensi siswa
terhadap materi yang telah dipelajari.
Lembar instrument tersebut sebenarnya tercakup dalam sebuah instrument pokok
yakni peneliti itu sendiri. Penelitian tindakan kelas sebagai peneliti bertradisi kualitatif
dengan latar atau setting yang wajar dan alami yang diteliti, memberikan peranan penting
kepada penelitnya yakni sebagai satu-satunya instrument karena manusialah yang dapat
menghadapi situasi yang berubah-ubah dan tidak menentu.
E. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Personel yang terlibat
Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru dalam satu tim. Guru sebagai
observer sedangkan peneliti dan siswa sebagai pelaksana pembelajaran. Semua tindakan
didiskusikan antara peneliti dan guru.
b. Penyusunan instrument pembelajaran
Instrument pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan ajar
terdiri dari buku guru, buku siswa, lembar kegiatan siswa (LKS), dan lembar evaluasi.
c. Skenario tindakan
1. Penyusunan perencanaan (planning)
17 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
Peneliti melakukan observasi awal, wawancara, dan diskusi dengan guru untuk
mengetahui permasalahan yang ada dalam pembelajaran matematika di kelas. Setelah peneliti
mengetahui permasalahan yang terjadi, peneliti bersama guru yang tergabung dalam tim
kolaborasi menyusun rencana tentang tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap siswa yang diinginkan sebagai solusi dari
permasalahan-permasalahan yang ada. Solusi yang diterapkan adalah pembelajaran
matematika dengan pendekatan matematika realistik.
2. Pelaksanaan tindakan (acting)
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan realistik berdasarkan pada
rencana tindakan yang tertuang dalam rencana pembelajaran sebagai upaya perbaikan,
peningkatan, dan perubahan yang dihaapkan. Dalam tahap ini sangat dipengaruhi situasi dan
kondisi pada waktu pembelajaran berlangsung sehingga perencanaan tindakan bersifat
fleksibel.
3. Observasi (observing) dan perekaman tindakan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati pelaksanaan dan hasil serta dampak dari
tindakan yang dilakukan. Tahap ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Tahap ini dilakukan oleh guru sebagai observer. Catatan dan dampak tindakan diperoleh dari
lembar observasi, wawancara, jurnal harian dan dokumentasi berupa foto kegiatan pada saat
pembelajaran. Observer hanya melakukan pencatatan atas apa yang dilihat dan didengar.
Observer harus bersifat deskriptif dan netral.
4. Refleksi (Reflecting)
Peneliti dan guru menganalisa, menginterprestasikan dan menyimpulkan hasil dan
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan data dari hasil observasi (monitoring) dan
perekaman tindakan. Data hasil monitoring dan perekaman tindakan disusun secara urut dan
teratur.
a. Reduksi data
Tahap ini dilakukan untuk merangkum data, memfokuskan pada hal-hal penting.
b. Triangulasi
Triangulasi adalah suatu cara untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi
kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu pengumpulan data tentang berbagai
kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Triangulasi pada penelitian ini dilakukan
dengan membandingkan data hasil observasi, data hasil wawancara dengan guru dan
diperkuat dengan data dari jurnal harian, wawancara tidak terstruktur dengan siswa dan data
dari dokumen kamera.
c. Display data
Data hasil reduksi data dan triangulasi kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif.
Selanjutnya data hasil analisis disajikan dalam bentuk terstruktur sehingga data mudah
dMatematikahami secara keseluruhan atau pada bagian tertentu. Selain itu data ditampilkan
pula dalam bentuk foto untuk memahami hal-hal yang bersifat subjektif. Data tes dihitung
presentase ketuntasannya dengan rumus :
18 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
x 100%
Presentase siswa yang meningkat hasil belajarnya dihitung dengan rumus :
x 100%
d. Kesimpulan
Data yang diperoleh setelah dianalisis kemudian diambil simpulannya apakah tujuan dari
pembelajaran sudah tercapai atau belum. Apabila belum tercapai dilakukan tindakan
selanjutnya dan apabilasudah tercapai penelitian dihentikan.
G. INDIKATOR KEBERHASILAN
Apabila penggunaan pendekatan matematika realisttik (MR) dalam kegiatan
pembelajaran matematika telah meningkat hasil blajar matematika siswa lebih dari 75% maka
penelitian akan dihentikan. Amgka 75% ini berdasarkan pada hasil pre test yang dilakukan
peneliti.
H. JADWAL PENELITIAN
Minggu Ke
Nama
No. Oktober November
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan X
Proses
2 X
Pembelajaran
3 Evaluasi X
Pengumpulan
4 X
Data
5 Analisis Data X
Penyusunan
6 X
Hasil
Pelaporan
7 X
Hasil
BAB IV
19 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penulis telah melaksanakan perbaikan pembelajaran sebanyak dua siklus, yaitu siklus I
pada tanggal 25 Oktober 2018 dan siklus II pada tanggal 1 November 2018 dengan fokus
akar pangkat tiga dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?. Maka diperoleh hasil data dari
20 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
Persentase siswa
44% 76% 96%
tuntas
Jumlah siswa tidak
14 6 1
tuntas
Persentase siswa
56% 24% 4%
tidak tuntas
Tabel 1
Rekapitulasi data prestasi belajar siswa mata pelajaran Matematika
Nilai
100
90
80
70
60
50
Nilai
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Grafik 1
NILAI YANG
Siklus 1 2
Pra KBM
a. Ketertiban siswa 80 100 100 280 93 93
saat berdoa
b. Presensi kehadiran 80 100 100 280 93 93
1
siswa
c. Kesiapan siswa 60 80 100 240 80 80
untuk mengikuti
pembelajaran
2 Kegiatan awal 60 80 100 240 80 80
21 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
a. Antusias siswa
terhadap apersepsi
guru
3 Kegiatan Inti
a. Perhatian siswa
terhadap 60 80 100 240 80 80
penjelasan guru
b. Kesiapan siswa 40 80 100 220 73 73
untuk menjawab
pertanyaan dari
guru dengan tepat
4 Kegiatan Perbaikan
a. Kesiapan siswa
untuk berdiskusi
sesuai 80 100 100 280 93 93
kelompoknya
b. Pemilihan formasi
tempat duduk
yang tepat untuk 80 100 100 280 93 93
berdiskusi
c. Ketertiban siswa
saat berdiskusi 60 80 100 240 80 80
d. Penunjukan ketua
kelompok oleh 60 100 100 260 86 86
siswa
e. Interaksi aktif
dalam masing – 40 100 100 240 80 80
masing kelompok
5 Kegiatan Akhir
a. Menyimpulkan isi
60 80 80 220 73 73
materi bersama
guru dengan siswa
b. Pencatatan
60 100 100 260 86 86
kesimpulan di
buku masing –
masing siswa
22 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
Jumlah 820 1180 1280
Tabel 2
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
Grafik 2
SEBELUM
JUMLAH SIKLUS 1 SIKLUS 2
NO PERBAIKAN
SISWA
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 Siswa sudah
11 44 19 76 24 96
memenuhi KKM
2 Siswa belum
14 56 6 24 1 4
memenuhi KKM
Tabel 3
Data Pencapaian KKM Mata Pelajaran Matematika
23 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
B. Pembahasan Per Siklus
Dari pengumpulan data hasil tes formatif siswa kelas VI dalam mata pelajaran
Matematika materi “ Akar Pangkat Tiga”, didapatkan nilai rata-rata pada pembelajaran pra
siklus hanya mencapai 58.00. Kemudian meningkat menjadi 80.00 setelah dilakukan
perbaiakan siklus I dan menjadi 90.80 setelah dilakukan perbaikan siklus II.
Untuk pencapaian KKM didapatkan hasil yang meningkat yaitu dari 44 % pada
Hasil prestasi siswa yang rendah pada saat pembelajaran pra siklus disebabkan
karena pada saat pembelajaran penulis hanya menggunakan media gambar, sehingga siswa
kurang memahami materi. Peningkatan hasil prestasi siswa terjadi setelah dilakukan
perbaikan siklus I dan siklus II disebabkan media yang digunakan penulis saat mengajar
lebih bervariasi yaitu menggunakan media konkrit yaitu menggunakan video pembelajaran
tentang bilangan akar pangkat tiga. Berupa video yang ditampilkan menggunakan
proyektor. Media tersebut disukai oleh siswa karena video dapat menampilkan audio
visual tentang bilangan akar pangkat tiga sehingga siswa menjadi tertarik, berkesan dan
ingat.
24 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
pembelajaran pra siklus, menjadi 90.07 % pada perbaikan siklus I dan 98.46 % pada
pembelajaran siklus II.
Rendahnya aktivitas belajar siswa pada pembelajaran pra siklus dikarenakan
penulis hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam pembelajaran.
Perbaikan pada siklus I dan II metode yang digunakan lebih bervariasi yaitu metode
demonstrasi melalui perwakilan kelompok diskusi. Dengan metode ini siswa akan lebih
aktif mencoba penelitian, memaparkan hasil diskusi dan mendemonstrasikan hasil diskusi
kelompoknya.
25 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan seperti tersebut diatas dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Pada proses perbaikan pembelajaran dari siklus I maupun siklus II pada mata
pelajaran Matematika dengan kompetensi dasar ”Menentukan bilangan akar
pangkattiga”.dalam materi
Bilangan akar pangkat tiga dengan fokus perbaikan “ Apakah dengan metode
matematika realistic(MR) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan apakah dengan metode
demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa?”. Setelah dilakukan perbaikan
pembelajaran dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Penggunaan metode matematika realistic (MR) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dengan bukti :
Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan bukti :
26 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
B. SARAN
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
Menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa
untuk pembelajaran semua mata pelajaran.
Menggunakan media yang tepat dan menarik dalam setiap proses pembelajaran dan
usahakan media pembelajaran yang digunakan mudah didapat di lingkungan sekolah dan
sekitarnya.
Memperbanyak intensitas latihan agar siswa terbiasa dengan metode yang diterapkan oleh
guru dan selalu terpantau hasil belajarnya.
Membiasakan saling berkolaborasi dengan teman sejawat untuk membantu menilai proses
pembelajaran yang guru lakukan.
Selalu menambah wawasan baru tentang berbagai metode, media dan alat pembelajaran
yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Bagi Lembaga
27 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta.
Mustaqim & Ary. 2008. Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Romauli, Mika. 2013. “Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik dan Berpikir Logis
terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD Bharlind School Medan”. Jurnal
Tematik, ISSN : 1979-0633 , Vol.003, No.12,pp.1-18
Wahyudi dan Kriswandi. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. 123. Salatiga:
ISBN.
Zukardi dan Ilma, Ratu. 2010. “Desain Bahan Ajar Penjumlahan Pecahan Berbasis
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 23 Indralaya”. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 4. N0. 2
Zulkardi. 2001. How to Design Mathematics Lessons on the Realistic Approach?. www.
Geocities.com/ratuilma/PMR.html. diaskes 28 Agustus 2007.
28 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Instrumen Penelitian
2. Curiculum Vitae Peneliti
29 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
JARINGAN TEMA
IPS
Menjelaskan tentang
kenampakan alam dan
keadaan sosial negara –
Negara tetangga
KEHIDUPAN
SOSIAL
IPA
Matematika
Memahami peta
konsep tentang Melakukan operasi
keseimbangan hitung bilangan
ekosistem dan
menyebutkan pengaruh berpangkat tiga
kegiatan manusia dan akar pangkat
terhadap keseimbangan tiga
ekosistem
30 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
I. STANDAR KOMPETENSI
IPS
- Memahami Kenampakan alam dan keadaan social Negara – Negara di Asia
Tenggara
Matematika
- Melakukan operasi bilangan bulat dalam pemecahan masalah
IPA
- Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
II. KOMPETENSI DASAR
Mata pelajaran IPS
Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan kenampakan alam dan keadaan social Negara –Negara tetangga
Mata pelajaran MTK
Kompetensi Dasar
1. Menyelesaikan masalah yang melibatkan operasi hitung termasuk penggunaan akar dan
pangkat tiga
Mata pelajaran IPA
Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem
III. INDIKATOR
IPS
- Menjelaskan tentang kenampakan alam Negara – Negara tetangga
- Menjelaskan keadaan social Negara – Negara tetangga
MATEMATIKA
- Melakukan operasi hitung bilangan berpangkat tiga
- Melakukan operasi hitung bilangan akar pangkat tiga
IPA
- Memahami peta konsep keseimbangan ekosistem
- Menyebutkan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem
31 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
IV. TUJUAN PEMEBALAJARAN
IPS
Dengan menyimak video kenampakan alam dan keadaan sosial Negara – Negara tetangga
Siswa dapat menjelaskan kenampakan alam dan keadaan social yang ada di Negara –
Negara tetangga
Matematika
Dengan menyimak video tentang cara operasi hitung bilangan akar pangkat tiga Siswa dapat
melakukan operasi hitung bilangan akar pangkat tiga
IPA
Dengan menyimak video keseimbangan ekosistem Siswa dapat menyebutkan kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem
V. MATERI PEMBELAJARAN
IPS
Kenampakan alam dan keadaan social Negara – Negara tetangga
MTK
Menentukan bilangan hasil akar pangkat tiga
IPA
Keseimbangan Ekosistem
32 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
diberikan.
33 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
VII. ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Alat
Proyektor
Media Pembelajaran
1. Video kenampakan alam dan keadaan sosial di Negara Negara tetangga
2. Video cara operasi hitung bilangan akar pangkat tiga
3. Video keseimbangan ekosistem
4. Buku BSE IPS kelas 6 Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
5. Buku BSE Gemar Matematika 6 Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
6. Buku BSE IPA kelas 6 Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
IX. Penilaian
1. Prosedur Test
Test Awal : Sikap siswa dalam menyimak penjelasan guru.
Test Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
memberi tanggapan.
2. Test Akhir : Post Test
Jenis Test : Tertulis
Bentuk Test : Isian
Instrumen :
35 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
PENGEMBANGAN MATERI AJAR
IPS
Kenampakan alam dan keadaan social Negara – Negara tetangga
Negara – Negara tetangga meliputi Negara – Negara di kawasan Asia Tenggara yang
terdiri atas Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Filipina, Thailand, Myanmar, Vietnam,
Kamboja, Laos, dan Timor Leste, serta Negara – Negara di sekitarnya seperti Australia dan
Papua Nugini
Kawasan Asia Tenggara terletak antara 28ºLU - 11ºLS dan 92ºBT - 141ºBT. Batas
wilayah kawasan Asia tenggara adalah sebagai berikut ini.
- Sebelah utara : Asia Timur dan Samudra Pasifik
- Sebelah Selatan : Samudra Hindia
- Sebelah Timur : Samudra Pasifik
- Sebelah Barat : Samudra Hindia dan Teluk Benggala
Negara – Negara di kawasan Asia Tenggara membentuk organisasi yang disebut
ASEAN.
Secara umum kenampakan alam di Asia Tenggara hamper sama yaitu memiliki bentang
alam yang bervariasi berupa pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, sungai dan danau,
serta kondisi iklim dan keadaan flora dan fauna yang hamper sama.
Masalah – masalah social yang dihadapi oleh Negara Indonesia dan Negara – Negara
tetangga meliputi masalah kemiskinan, kejahatan, kebodohan, kependudukan, dan lingkungan
hidup.
Masalah – masalah social yang terjadi harus diwaspadai dan dicarikan solusinya oleh
pemerintah dan peran serta masyarakat.
MATEMATIKA
Menentukan bilangan hasil pangkat tiga dan akar pangkat tiga
1. Suatu bilangan dipangkatkan tiga berarti bilangan tersebut dikalikan berturut – turut
sebanyak tiga kali.
2. Kebalikan dari pangkat tiga yaitu akar pangkat tiga dan dilambangkan ³√.
3. Akar pangkat tiga dapat dicari menggunakan faktorisasi prima.
4. Panjang rusuk kubus sama dengan akar pangkat tiga dari volumnya.
IPA
Keseimbangan Ekosistem
Beberapa kegiatan manusia dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, kegiatan
tersebut antara lain :
1. Perpindahan penduduk;
2. Penebangan dan pembakaran hutan secara liar;
3. Penggunaan bahan kimia secara berlebihan;
4. Penggunaan kendaraan bermotor;
5. Pengeboran minyak dilaut;
6. Perburuan liar, dan;
7. Peruskan terumbu karang
Kelangkaan hewan dan tumbuhan dapat terjadi antara lain karena :
1. Ketidak mampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan;
2. Perburuan liar yang dilakukan manusia
Hewan dan tumbuhan langka adalah hewan dan tumbuhan yang jumlahnya tinggal
sedikit.
Keanekaragaman makhluk hidup perlu dilestarikan. Pelestarian tersebut bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.
36 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
MEDIA PEMBELAJARAN
37 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
LEMBAR KERJA SISWA
MATA PELAJARAN TERPADU IPS, MTK, DAN IPA
Sebutkan 3 kegiatan
Jelaskan Keadaan ³√125 = .... manusia yang dapat
No social di Negara ³√216 = …. mengganggu
malaysia keseimbangan
ekosistem
Kelompok : ........................
Anggota :
1. ............................... 6. ...............................
2. ............................... 7. ...............................
3. ............................... 8. ...............................
4. ............................... 9. ...............................
5. ............................... 10. ...............................
Nilai :
.....................
38 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
LEMBAR PENGAMATAN
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Hasil Pengamatan
No. Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
1. Perhatian siswa terhadap pelajaran
Kebenaran dalam berkomunikasi dan
2.
bertindak
Aktifitas dalam mengemukakan
3.
pendapat
Kelengkapan informasi atau data yang
4.
dikemukakan siswa
5. Aktifitas dalam bertanya
Kemampuan berbahasa lisan dalam
6.
berkomunikasi
7. Kerjasama kelompok
Keterangan :
1 = Sangat Kurang Pusakajaya, 25 Oktober 2018
2 = Kurang Guru Kelas 6
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
WAWAN AGUSTINA
NIP. 19630215 198412 1 001
39 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
Instrumen Penilaian ( soal evaluasi )
I.Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang benar !
7. ³√216 : ³√27 = ….
a. 4 b. 3 c. 2
8. Kegiatan manusia yang dapat menggangu keseimbangan ekosistem adalah ....
a. tebang pilih
b. reboisasi
c. penebangan liar
d. pembuatan cagar alam
9. Hewan yang diburu untuk diambil culanya adalah ....
a. ular
b. badak
c. buaya
d. rusa
40 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
10. Minyak angin dapat dibuat dari daun ....
a. jambu monyet
b. kayu manis
c. kayu putih
d. ketumbar
II.Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
III. Esay
41 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
Rumusan Pensekoran
I.Pilihan Ganda
1 B 10
2 D 10
3 A 10
4 D 10
5 C 10
6 A 10
7 C 10
8 C 10
9 B 10
10 C 10
Jumlah 100
II.Isian
1 Indonesia 10
2 Los Banos 10
3 A 10
4 Singkong 10
5 9 10
Jumlah 50
42 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
III.Esay
Skor Akhir
3 3
3 3
43 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
DAFTAR NILAI KELAS VI SD NEGERI CIGUGUR
KECAMATAN PUSAKAJAYA KAB. SUBANG
TAHUN AJARAN 2018/2019
PEROLEHAN RATA
NO NAMA SISWA KKM PRA SIKLUS SIKLUS JUMLAH -
SIKLUS 1 II RATA
1 ADRILLA FEBRO 65 50 70 90 210 70.00
2 ANGGA SAPUTRA 65 40 60 80 180 60.00
3 ANGGUN S. 65 60 80 90 230 76.67
4 APRIYANI 65 70 100 100 270 90.00
5 BASRI NUR AID 65 20 40 60 120 40.00
6 CITRA LESTARI 65 70 90 100 260 86.67
7 DIMAS PUTRA S. 65 40 60 80 180 60.00
8 DIVANIA J. 65 50 70 90 210 70.00
9 ELSA DESIANTY 65 60 80 100 240 80.00
10 HARDIYANSYAH 65 80 90 100 270 90.00
11 HENI SUENI 65 80 100 100 280 93.33
HINDRA
12 65 100 100 100 300 100.00
HIDAYAH
13 IFANSYAH. 65 40 100 100 240 80.00
14 INTAN TANISAH 65 80 90 100 270 90.00
15 IRFANSYAH 65 80 90 100 270 90.00
16 KUSNEDI 65 70 100 100 270 90.00
17 LENA SINTYA 65 50 70 90 210 70.00
18 LISTYA MEILANI 65 20 50 70 140 46.67
19 M. DIMAS 65 30 60 80 170 56.67
20 MULYANA 65 80 90 100 270 90.00
21 MUTMAINAH 65 50 70 80 200 66.67
22 NADIA SEPTIANI 65 70 100 100 270 90.00
23 NAFHISA 65 60 80 90 230 76.67
24 NAGITA NURAENI 65 20 60 70 150 50.00
25 NAYLA N. 65 80 100 100 280 93.33
Jumlah Nilai 1450 2000 2270
Rata – rata kelas 58,00 80,00 90,80
WAWAN AGUSTINA
NIP. 19630215 198412 1 001
44 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
45 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
46 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
47 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s
48 | P e n e l i t i a n T i n d a k a n K e l a s