DISUSUN OLEH :
(18.1100.023)
FAKULTAS TARBIYAH
Laporan kuliah lapangan untuk memenuhi tugas mata kuliah dari Nilai-nilai
Pendidikan Dalam Kearifan Lokal Program Studi Pendidikan Agama Islam
Institut Agama Islam Negeri Parepare.
Nim: 18.1100.023
Dosen Pengajar
Halaman judul
Lembar pengesahan
Daftar isi
Halaman gambar
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
Namun, ada pula tarian adat yang tetap teguh tidak mengikuti perubahan.
Dewasa ini, hal-hal berbau adat menghadapi tantangan, mulai dari minat
masyarakat berkurang serta kurangnya orang yang mau berkontribusi terhadapnya.
Tarian baru juga berjamur di masyarakat, contohnya tari Sipakarennu dan tari
Massempe yang ditampilkan pada pagelaran Salo Karajae di Tonrangeng. Hal ini
membuat saya tertarik membuat paper atau tulisan mengenai tarian yang cukup
memiliki daya tarik ini.
1.2 TUJUAN
Mengapresiasi tarian Sipakarennu dan tarian Massempe yang digelar pada festival
Salo Karajae.
Pada festival Salo Karajae, panitia dalam hal ini pemerintah kota Parepare
turut memasukkan kedua tarian tersebut ke dalam susunan acara di festival
tersebut.Menurut penuturan masyarakat, tarian Massempe baru terdengar, sama hal
nya dengan tari Sipakarennu. Tari massempe biasanya dilakukan pada hari raya
panen sebagai bentuk rasa syukur. Tari sipakarennu dibawakan langsung oleh
Sanggar Seni Latenri Bali.
BAB III
PEMBAHASAN