TINJAUAN PUSTAKA
Gadget adalah istilah dalam bahasa Inggris yang mempunyai arti sebuah
elektronik kecil dengan dengan fungsi yang khusus. Gadget suatu piranti atau
instrumen yang tujuan dan fungsinya yang berguna yang umumnya dianggap
kelebihan seperti layar sentuh, kecil, mempunyai fungsi khusus dan juga
memudahkan dalam hal berkomunikasi, dan dapat dibawa kemanapun tanpa perlu
7
8
Adiksi suatu perilaku tidak sehat atau merugikan diri sendiri yang
berlangsung terus menerus yang sulit diakhiri oleh individu bersangkutan (Yee,
Adiksi gadget sendiri adalah suatu perilaku yang negatif yang merugikan
dan menghabiskan banyak waktu di depan gadget yang dimana menurut mereka
lebih banyak ditemukan nya kesenangan dari pada memainkan permainan yang
berhenti berfungsi
keluarga
Menurut Maulida yang dikutip oleh Hana (2017) tanda-tanda anak usia
mengakses gadget
9
berubah
6. Sering berbohong karena sudah tidak bisa lepas dengan gadgetnya, dengan
kata lain anak mencari cara apapun agar tetap bisa menggunakan
1. Pikiran yang selalu tertuju pada aktivitas berinternet dan sulit untuk
dialihkan
menghentikan penggunaanya
menghentikan penggunaan
(Febriano, 2017)
Suwarsi (2016) yang dikutip Asmaul (2017) “ ada beberapa perilaku anak
terkait dengan gadget ini yang harus diwaspadai guru maupun orang tua yaitu:
kegiatan lain
b. Anak tidak lagi suka bergaul atau bermain diluar rumah dengan teman
sebaya
10
c. Anak cenderung bersikap membela diri dan marah ketika ada upaya untuk
gadget dan bisa menyebabkan rasa sakit kepala, pergelangan tangan atau
di belakang leher .
gadget adalah obat untuk stress dan memberikan efek kesenangan bahkan
3. Withdrawal ( penarikan )
Perasaan yang tidak sabar, resah dan intorable saat tidak menggunakan
gadget bahkan individu ini akan terus memikirkan gadget nya saat dia
maya)
6. Tolerance ( toleransi )
menggunakan gadgetnya.
Menurut Asmaul (2017) gadget memiliki fungsi dan manfaat yang relatif
diantaranya:
1. Komunikasi
2. Sosial
Kita bisa menambah teman dan dapat berkomunikasi dengan kerabat yang
jauh tanpa mengeluarkan waktu yang banyak karena gadget memiliki fitur
dan aplilkasi yang tepat agar kita bisa berbagi cerita, kabar, dan berita .
3. Pendidikan
Dengan adanya gadget dahulu yang belajar hanya menggunakan buku dan
“gadget memiliki manfaat terhadap tumbuh kembang anak usia dini, yang
pertama menambah pengetahuan anak usia dini. Didalam gadget, terdapat banyak
aplikasi edukatif yang disediakan untuk anak-anak dan dapat melatih proses
perkembangan otak dan membantu proses pembelajaran anak usia dini. Dengan
dapat dengan mudah dan cepat bergabung ke sosial media yang telah disediakan.
Ketiga mempermudah anak komunikasi anak usia dini. Gadget merupakan salah
satu alat yang memiliki teknologi canggih. Semua orang dengan mudah dapat
gadget. Anak usia dini pun perlu diajarkan untuk berkomunikasi, tidak menutup
kemungkinan jika ada sesuatu hal yang penting maka anak usia dini dapat
mengasah kreatifitasnya dan membantu dalam hal kecerdasan anak. Contoh nya
seperti aplikasi digital mewarnai, belajar membaca, dan menulis huruf tentunya
membantu dalam segi perkembangan otak mereka. Mereka lebih tertarik karena
biasanya terdapat animasi yang menarik, warna yang cerah, dan disertai lagu-lagu
yang ceria. Dan juga dengan permainan yang bervariasi dan jalan cerita yang
Dampak positif lainnya dari gadget adalah membantu fungsi adaptif anak.
kemajuan zaman. Jika dizaman sekarang muncul gadget, maka anak juga harus
bisa dan tau cara menggunakannya. Karena fungsi adaptif manusia sekarang harus
bisa mengikuti perkembangan teknologi. Dan apabila anak tidak bisa mengikuti
kemajuan dari teknologi maka fungsi adaptifnya tidak berkembang secara normal
(Riyanti,2017).
sendiri mempunyai manfaat yang baik untuk perkembangan anak dan dapat
membantu anak cerdas, karena dengan aplikasi di gadget yang bervariasi mereka
diajarkan untuk cara membaca, mewarnai, dan menulis huruf. Anak juga bisa
huruf saja namun kadang ada animasi yang membuat mereka lebih tertarik karena
anak-anak lebih menyukai gambar dari pada harus membaca tulisan, dan yang
lebih menarik lagi aplikasi di gadget itu biasanya juga diiringi lagu dan itu
membuat anak lebih suka , dan dengan adanya gadget anak tidak perlu jauh-jauh
14
rumah yang diberikan guru, dengan adanya gadget anak bisa mengakses informasi
dan ilmu lainnya seperti agama, ilmu umum dan lain-lain dengan mudah. Dengan
begitu anak lebih hidup imajinasi mereka dan bisa merubah maindset mereka
penggunaanya namun dari pemakaian yang tidak diawasi dan tidak sehat bisa
menimbulkan dampak negatif yang bisa membuat anak malas belajar, kurangnya
bergerak karena bermain gadget tidak harus keluar rumah dan mengeluarkan
tenaga yang banyak cukup dengan bantuan jari saja kita bisa mendapatkan apapun
dari yang kita inginkan, dan bahkan bisa sampai terjadinya bullying, penipuan
atau bahkan pembunuhan karena pemakaian gadget yang tidak sehat tidak sesuai
penggunaanya. Terutama anak-anak harus diawasi oleh orang tua karena kadang
mereka masih belum tau kegunaan gadget dan bagaimana penggunaan gadget
gadget dan melihat temannya yang memiliki gadget niat awal dia ingin
bermain dan tidak ingin diganggu dan terjadilah pertengkaran antara mereka.
sendiri.
Warisyah (2015) seperti yang dikutip pada Ameliola & Nugraha ( 2013)“
bergerak dan beraktifitas. Mereka lebih memilih duduk di depan gadget dan
dengan dunia nyata. Hal ini tentu berdampak buruk bagi perkembangan dan
kesehatan anak, terutama disegi otak dan psikologis. Dampak negatif lain juga
dapat menyebabkan kurangnya interaksi sosial pada anak, mereka lebih memilih
Tidak jarang kita lihat anak mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi karena otak
sosial lain
yang buruk
7. Depresi
16
Asmaul (2017) seperti yang dikutip pada Kusuma & Ardy dalam buku
“Internet Untuk Anak Tercinta “ dampak negatif dari penggunaan gadget adalah:
1. Merusak mata
Jika anda pernah merasa mata lelah dan perih saat melihat ponsel. Tidak
pada benda kecil mata akan kering dan ditingkat paling ekstrim bisa
menderita infeksi.
ponsel dalam durasi lama. Hal ini akan membuat kulit menurun
kualitasnya”.
4. Mengganggu pendengaran
headphone untuk mendengarkan musik. Namun ini tidak baik jika teru-
akan turut membuat tidur jadi terganggu. Sebuah riset dari Mayo Clinic di
diponsel lebih rendah sehingga tidak begitu mengganggu kala malam hari.
Saat beristirahat ada baiknya ponsel dalam keadaan silent atau jauhkan
menjadi malas bergerak dan beraktifitas, mereka lebih memeilih menikmati dunia
yang ada dalam gadget tersebut. Lambat laun mereka akan melupakan kesenangan
nurul, 2016).
Nur & Diyah (2015) seperti yang dikutip dalam buku negative learning,
ditempat tidur. Kebiasaan ini jelas akan menjadikan tidur tidak berkualitas,
18
mengenal waktu.
ataupun menjelajahi dunia maya dimana saja dan kapan saja. Studi yang
individu.”
19
1. Mengganggu kesehatan
berbahaya dan juga di dalam gadget terdapat radiasi, apabila efek radiasi
internet mereka merasa gampang untuk puas dan mereka berfikir apapun
Anak menjadi malas dan tidak mau berusaha, mereka juga akan
Lupita (2016) seperti yang dikutip dari hasil peneletian Rahayu “ bahwa
prestasi anak yang terpapar gadget terlihat menurun dibandingkan satu siswa yang
tidak terpapar gadget. Sementara anak yang rajin membaca dan tidak terpapar
perilaku sosial anak. Pola kepribadian anak yang menjadi terganggu, utamanya
yang dilakukan para ahli dari University of Virgina, Amerika Serikat, siswa tk
yang bermain gadget selama 1-3 jam sehari cenderung mengalami peningkatan
resiko obesitas hingga 30%. Semakin panjang durasi interaksi anak dengan
20
diketahui bahwa obesitas pada anak meningkatkan resiko stroke dan penyakit
otak melepaskan dopamin. Zat ini dilepaskan ketika anda melihat sesuatu yang
sejak kecil membuat anak mencari penghargaan dari perangkat tersebut, akhirnya
ia lebih memilih duduk dengan gadget ketimbang bermain dengan anak lain. Anak
akan cenderung pasif atau malas, malas bergerak, malas bermain, malas
lainnya. Riset Abertawe Bro Morgan University (ABMU) Health Board, “ setelah
jumlah anak yang dirawat meningkat dua kali lipat hanya dalam waktu enam
bulan. Dalam risetnya, peneliti menemukan 64% dari 204 responden anak berusia
7-18 tahun, menderita sakit punggung. Sementara itu 72% anak usia sekolah dasar
(6-12 tahun) mengaku mengalami sakit punggung. Namun hampir 90% tidak
mengatakan kepada siapapun terkait sakit yang diderita” Anak sering kali bermain
gadget di kamar tidurnya dan dampaknya mengganggu waktu tidur mereka, itu
bisa terjadi karena tidak semua orang tua mengawasi anaknya ketika bermain
gadget. Karena asyik bermain gadget anak akan kehilangan rasa kantuknya. Tidak
hanya waktu tidur yang berkurang ketika anak membawa gadget di tempat
saat disekolah lamban dalam beraktivitas menggagu pola belajar, susah dalam
2017).
21
penyalahgunaan gadget dan tidak terawasi dengan baik oleh orang tua. Menurut
Aisyah & Hendrizal (2018) dampak negatif dari gadget dapat mengganggu
vidio untuk merekam dan mengabadikan momen, namun ketika saat jam pelajaran
duduk di depan gadget dan menikmati dunia di gadget. Hal ini tentu berdampak
pada kesehatan dan perkembangan tubuh anak , terutama otak dan psikologis
anak tidak tertarik bermain diluar dengan temannya dan memilih bermain
digitalnya, anak pun susah berkonstrasi dalam kehidupan nyata karena mereka
telah terbiasa hidup dalam dunia digital (Syifa & Hanggara, 2014).
1. Kemampuan Kognitif-Akademik
menjadi perantara ilmu dan informasi yang dibutuhkan. Namun bagi anak
yang sudah mengalami adiksi terhadap gadget akan muncul perilaku yang
terhadap konsentrasi anak yang akan memendek dan akan berdampak pula
analisis anak)
teknologi dengan cepat bahkan kadang orang tuanya pun belum bisa.
motorik halus anak tidak bekerja dengan baik. Tidak bisa mencengkram,
akhirnya mewarnai dan menulis tidak menarik, bahkan anak akan menjadi
malas menulis”. Dulu ketika anak laki-laki berkumpul untuk main petak
tradisional anak dahulu melatih otot motorik halus, motorik halus sendiri
3. Kerusakan Otak
gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial
dan emosional anak. Dampak buruk penggunaan gadget pada anak antara lain
kemalasan bergerak dan aktifitas anak. Lambat laun mereka akan lupa betapa
asyiknya bermain dengan teman sebaya dan anggota keluarga. Tentu dampak nya
akan dirasakan terhadap kesehatan dan perkembangan tubuh dan juga anak akan
Lupita (2016) seperti yang dikutip dari Univiono (2014) “ salah satu hal
prestasi sekolah.
24
menggunakan gadget. Bermain gadget dengan durasi yang cukup panjang dan
dilakukan setiap hari, bisa membuat anak berkembang ke arah pribadi yang
antisosial. Dampak yang ditimbulkan dari hal itu sebenarnya adalah dapat
Dampak negatif dari penggunaan gadget dalam perkembangan anak oleh Asmaul
Rasa kecanduan atau adiksi pada gadget akan membuat anak mudah
otak anak. PFC ata Pre Frontal Cortex adalah bagian didalam otak yang
3. Introvet
Mereka akan galau dan gelisah jika dipisahkan dengan gadget tersebut.
Akibatnya tidak hanya kurangnya kedekatan antara orang tua dan anak-
mempunyai waktu satu atau dua jam perhari dalam penggunaan gadget
(Nurmasari, 2016).
Paling umum 30 menit sampai 2 jam per hari. Anak usia 4-8 tahun menggunakan
beberapa kriteria:
internal, faktor eksternal, faktor situasional dan faktor sosial adalah beberapa
26
menyebakan adiksi .
dibagi menjadi 2 tahap. Pertama masa kanak-kanak awal yaitu ketika anak umur
2-6 tahun. Kedua yaitu masa kanak-kanak akhir dimana anak memasuki usia 6-12
tahun.
kognitif, sosio emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai
Fase laten. Selama periode laten, anak menggunakan energi fisik dan
pengalamannya melalui aktifitas fisik maupun sosialnya. Pada awal fase laten,
anak perempuan lebih menyukai teman dengan jenis kelamin perempuan, dan
anak laki-laki dengan anak laki-laki. Pertanyaan anak tentang seks semakin
banyak, mengarah pada sistem reproduksi. Dalam hal ini, orang tua harus
bijaksana dalam merespons, yaitu menjawabnya dengan jujur dan hangat. Luas
jawaban disesuaikan dengan maturitas anak. Sering kali karena begitu penasaran
27
sepermainan. Oleh karena itu, apabila anak tidak pernah bertanya tentang
seks, sebaiknya orangtua waspada. Peran ibu dan ayah sangat penting dalam
Industry versus Inferiority. Anak akan belajar untuk bekerja sama dan
bersaing dengan anak lainnya melalui kegiatan yang dilakukan baik dalam
perubahan fisik, emosi, dan sosial pada anak berpengaruh terhadap gambaran
terhadap tubuhnya (body image). Interaksi sosial lebih luas dengan teman, umpan
balik berupa kritik dan evaluasi dari teman atau lingkungannya, mencerminkan
penerimaan dari kelompok akan membantu anak semakin mempunyai konsep diri
yang positif. Perasaan sukses dicapai anak dengan dilandasi adanya motivasi
Perasaan tidak adekuat dan rasa inferior atau rendah diri akan berkembang
apabila anak terlalu mendapat tuntutan dari lingkungannya dan anak tidak berhasil
memenuhinya. Selain itu, harga diri yang kurang akan menjadi dasar yang kurang
untuk penguasaan tugas-tugas di fase remaja dan dewasa. Pujian atau penguatan
(reinforcement) dari orang tua atau orang dewasa lainnya terhadap prestasi yang
28
melakukan sesuatu.
3. Perkembangan Motorik
1) Motorik Kasar
a) Bersepeda
d) Berenang
2) Motorik Halus
a) Menulis tanpa merangkai huruf (misal hanya menulis salah satu huruf
saja) pada usia dini menulis dengan merangkai huruf pada tahun
berikutnya
4. Perkembangan Kognitif
1) Tinjauan ( Piaget )
1. Anak berusia antara 7-11 tahun berada dalam tahap konkret operasional ,
hipotesis
5. Perkembangan Moral
standar orang lain dan ingin di anggap baik oleh orang-orang yang
1. .`Faktor Lingkungan
1) Lingkungan pranatal
melindungi fetus dari lingkungan luar. Beberapa kondisi lingkungan dalam uterus
nutrisi karena ibu kurang mendapat gizi adekuat baik secara berkualitas maupun
kuantitas, gangguan endokrin pada ibu seperti menderita diabetes melitus, ibu
toksoplasmosis, sifilis, dan herpes. Intinya, apa yang dialami oleh ibu akan
perilaku ibu yang sedang hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya,
misalnya adanya beberapa larangan untuk makanan tertentu padahal zat gizi
tersebut diperlukan untuk pertumbuhan janin. Setelah anak lahir dia dibesarkan
dengan pola asuh keluarga yang juga dilandasi oleh nilai budaya yang ada di
mempunyai pola kebiasaan atau norma perilaku yang berbeda dengan mereka
3) Nutrisi
mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang, dengan jumlah
yang sesuai kebutuhan pada tahap usianya. Asupan nutrisi yang berlebihan juga
dapat menimbulkan dampak yang buruk pula bagi kesehatan anak, misalnya
terjadi penumpukan kadar lemak yang berlebihan dalam sel/jaringan, bahkan pada
juga terganggu.
Pada saat olahraga anak juga akan berinteraksi dengan teman sepermainan
dan mengenal aturan yang berlaku serta belajar menaatinya untuk tujuan bersama,
misalya sepak bola yang dilakukan yang dilakukan oleh kelompok anak sekolah.
Anak akan ditanamkan aturan permaianan yang harus diikuti bersama dan
2. .Faktor Internal
Pengaruh emosi
Orang tua terutama ibu adalah orang yang terdekat tempat anak belajar
untuk berkembang. Dengan demikian apabila orang tua memberi contoh perilaku
emosional, seperti melempar sandal dan sepatu bekas dipakai, membentak saat
anak rewel, marah saat jengkel, anak akan belajar untuk menirukan perilaku orang
meniru perilaku orang tuanya. Apabila pola seperti ini dibiarkan, anak akan
32
keluarga. Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati dalam bersikap karena
apabila orang tua senang membentak, anak akan belajar untuk berbicara kasar
pada orang lain. Apabila orang tua suka memukul saat marah dan jengkel, anak
akan belajar bersikap kasar pada orang lain. Orang tua adalah model peran bagi
anak.
Soekanto dalam Munawar & Amsal (2018) tidak mungkin ada kehidupan
bersama bila tanpa interkasi sosial. Proses sosial adalah suatu interaksi atau
hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung
kelompok.
1. Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan satu orang atau lebih, kontak sosial dibagi
menjadi kontak sosial secara langsung dan tidak langsung. Hubungan positif
terjadi karena kedua belah pihak satu pikiran, pengertian dan menguntungkan
sedangkan kontak negatif terjadi karena kedua belah pihak tidak pengertian dan
ragu.
2. Komunikasi Sosial
hubungan individu dalam kelompok serta jumlah waktu di luar rumah seperti
1. Aktifitas bersama yaitu waktu luang yang digunakan oleh individu untuk
Indrati, 2014).
Menurut Hurlock (1998) yang dikutip oleh Hana (2017) faktor yang
1. Faktor keluarga
a) Hubungan antar orang tua, antar saudara antar anak dengan orang tua,
interkasi akan terjadi karena adanya hubungan yang baik yang ditunjang oleh
c) Jumlah keluarga yang lebih kecil akan berbeda dengan jumlah keluarga
yang besar yang tidak akan terbagi banyak dalam hal kasih sayang.
35
d) Perlakuan keluarga terhadap anak, seperti anak yang sudah dari kecil
ditanamkan rasa saling perhatian, tidak kasar maka akan berdampak terhadap
e) Harapan orang tua terhadap anak, dengan anak disekolahkan maka orang
b) Hubungan dengan orang dewasa diluar rumah, jika anak bergaul dengan
siapa saja maka anak tidak akan malu-malu untuk berinteraksi dengan orang yang
lebih dewasa.
dipengaruhi oleh keluarga maka akan berpengaruh dalam kepopuleran dan melihat
4. Kepribadian anak yang rendah diri biasanya akan banyak dipengaruhi oleh
Gambar 2.1 Hubungan adiksi gadget dengan interaksi sosial pada anak umur 9-
12 tahun di Desa Kejagan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto
38
bahwasannya usia anak dibagi oleh para ahli salah satunya usia kanak-kanak akhir
yaitu anak yang berusia 6-12 tahun. Anak-anak memiliki tugas perkembangan
yang berbeda, tugas perkembangan itu di bagi kembali sesuai dengan usia mereka.
fisik untuk melakukan permainan, yang kedua belajar membentuk sikap positif,
yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis, yang ketiga belajar
bergaul dengan teman sebayanya atau berinteraksi sosial dengan teman, yang ke
empat belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya, dan yang
terahir anak harus belajar keterampilan dasar dalam membaca menulis dan
yaitu gadget yang mulai memasuki dunia anak, yang membuat anak ketagihan
untuk bermain dengan gadget yang dalam pemakaiannya tidak diawasi dan anak
disebutkan oleh Yuwanto (2010) yang dikutip oleh Agustan (2016) yaitu faktor
internal, faktor eksternal, faktor situasional, dan yang terakhir faktor sosial. Adiksi
perkembangan anak. Interkasi sosial akan terganggu karena anak terlalu fokus
dengan gadget. Interaksi sosial sendiri juga dipengaruhi oleh keluarga dan diluar
keluarga. Anak yang adiksi gadget akan menyebabkan interaksi sosial terganggu
dan menghambat tugas perkembangan dari anak usia tersebut, dampak dari
39
interaksi sosial yang kurang akan menciptakan anak menjadi pribadi yang
H1 :Ada hubungan antara adiksi gadget dengan interaksi sosial pada anak