Dasar Teori Paralel Generator - 2 PDF
Dasar Teori Paralel Generator - 2 PDF
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Generator merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah energy mekanik berupa putaran
menjadi energy listrik. Energi listrik merupakan sebuah kebutuhan yang utama, hal ini
disebabkan karena hampir seluruh peralatan di darat maupun di lautan membutuhkan energi
listrik. Dengan kita belajar memparalelkan generator ita dapat merencanakan seberapa besar
kebutuhan energi listrik yang diperlukan oleh sebuah kapal dan gejala apa saja yang dapat
mempengaruhi kinerja dari generator itu sendiri. Selain paralel generator merupakan suatu cara
yang sangat diperlukan dan harus diaplikasikan di kapal karena cara ini dapat memanfaatkan
kerja dari generator itu sendiri.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan secara paralel dua generator 3 phase dengan metode gelap – terang.
2. Menghubungkan secara paralel dua generator 3 phase dengan metode gelap – gelap.
Gambar 2.3.1
Voltmeter, Frekuensi Meter, dan Synchroscope
Sumber : gustafparlindungan.blogspot.com
2) Voltmeter, Frekuensi meter, dan Syncronscope.
Pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik, untuk indikator paralel generator banyak
yang menggunakan alat Synchroscope, gambar 2.3.1 Penggunaan alat ini dilengkapi
dengan Voltmeter untuk memonitor kesamaan tegangan dan Frekuensi meter untuk
kesamaan frekuensi.Ketepatan sudut fasa dapat dilihat dari synchroscope. Bila jarum
penunjuk berputar berlawanan arah jarum jam, berarti frekuensi generator lebih
rendah dan bila searah jarum jam berarti frekuensi generator lebih tinggi. Pada saat
jarum telah diam dan menunjuk pada kedudukan vertikal, berarti beda fasa generator
dan jala-jala telah 0 (Nol) dan selisih frekuensi telah 0 (Nol), maka pada kondisi ini
saklar dimasukkan (ON). Alat synchroscope tidak bisa menunjukkan urutan fasa jala-
jala, sehingga untuk memparalelkan perlu dipakai indikator urutan fasa jala-jala.Paralel
generator secara otomatis biasanya menggunakan alat yang secara otomatis
memonitor perbedaan fasa, tegangan, frekuensi, dan urutan fasa.Apabila semua
kondisi telah tercapai alat memberi suatu sinyal bahwa saklar untuk paralel dapat
dimasukkan.
Gambar 2.3.2
Sumber : electricityguide.info
3) Otomatis
Paralel generator secara otomatis biasanya menggunakan alat yang secara otomatis
memonitor perbedaan fasa, tegangan, frekuensi, dan urutan fasa. Apabila semua
kondisi telah tercapai alat memberi suatu sinyal bahwa saklar untuk paralel dapat
dimasukkan.
Menurut buku Marine Electrical hal 57 pada gambar 2.1 diatas lampu
sinkronoskop dapat nyala-mati dikarenakan bahwa dikarenakan ada lampu yang tidak
dihubungkan dengan fase yang sama sehingga dua lampu akan terang dan yang lainnya
akan gelap.
Pada gambar tersebut tampak bahwa ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase
yang telah ditentukan. Lampu L1 dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2
dihubungkan pada phase S1 dan phase T2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase
T1 dan phase S2.
Jika rangkaian untuk paralel itu benar (urutan fasa sama ), lampu L1, L2 dan L3 akan
hidup mati secara bergantian dengan sangat lambat. Untuk mengetahui bahwa fasa
kedua tegangan sama, saklar ditutup. Apabila fasa kedua tegangan sama maka L1 akan
mati, sedangkan L2 dan L3 akan menyala.
2.4.2 Metode hubungan lampu gelap – gelap
Pada metode ini, rangkaian disusun sebagai berikut :
Gambar 2.4.2. Metode Gelap-Gelap
Pada gambar tersebut tampak bahwa ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase
yang sama. Lampu L1 dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan
pada phase S1 dan phase S2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase
T2.
Cara kerjanya sama dengan metode gelap-terang. Apabila rangkaian paralel itu benar (
urutan fasa sama ) ketiga lampu akan menyala-mati-menyala secara bersamaan dengan
tempo yang lambat. Untuk mengetahui fasa kedua tegangan sama, saklar ditutup.
Apabila fasake dua tegangan sama, maka ketiga lampu akan mati.
2.5 Sikronisasi
Metoda sederhana yang dipergunakan untuk mensikronkan dua generator atau
lebih adalah dengan mempergunakan sinkroskop lampu. Yang harus diperhatikan dalam
metoda sederhana ini adalah lampu – lampu indikator harus sanggup menahan dua kali
tegangan antar fasa.
a. Sinkronoskop Lampu Gelap
Jenis sinkronoskop lampu gelap pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga fasa,
yaitu U dengan U, V dengan V dan W dengan W.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.7.1 Skema Sinkronoskop Lampu Gelap
Sumber : eprints.undip.ac.id
Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah sama maka ketiga lampu akan
gelap yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah nol. Demikian juga
sebaliknya, jika lampu menyala maka diantara fasa terdapat beda tegangan.
3. Synchroscope
Alat yang digunakan untuk mengetahui sudut phase dari kedua sumber. Terdiri
dari jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar tersebut berada pada
posisi tepat di jam 12, maka sudut phase dari kedua sumber sama dengan nol dan
dapat dikatakan kedua sumber “sefase”, dalam sudut phase yang sama.
4.
dimana,
a. Frekuensi atau putaran bersama.
b. Beban pada genset 1.
c. Beban pada genset 2
d. Kapasitas genset 1.
e. Kapasitas genset 2
f. Total beban kedua genset.
g. Putaran atau frekwensi tanpa beban dari kedua genset.
3) Berbeban Lampu TL
1. Metode Gelap terang
Pada Generator 1
P = 3.V.I
= 3 . 220 . 0.66
= 435.6 Watt
Pada Generator 2
P = 3.V.I
= 3 . 220 . 0.38
=250.8 Watt
Daya Total Kedua Generator
Itot = Im1 +Im2
= 0.66 + 0.38
= 1.04 A
Maka Daya Total = 3. V. Itot
= 3 . 220 . 1.04
= 686.4 Watt
2. Metode Gelap gelap
Pada Generator 1
P = 3.V.I
=3 . 220 . 0.64
= 422.4 Watt
Pada Generator 2
P = 3.V.I
= 3 . 220 . 1.48
= 976.8 Watt
Daya Total Kedua Generator
Itot = Im1 +Im2
= 0.64 + 1.48
= 2.12 A
Maka Daya Total = 3. V. Itot
= 3. 220 . 2.12
= 1399.2 Watt
IV.II Tabel Pengamatan
a. Percobaan Parallel Generator tanpa beban
Generator G1 Generator G2
Itotal Ptotal
V1 F1 Im1 P1 V2 F2 Im2 P2
(ampere) (watt)
(volt) (Hz) (A) (watt) (volt) (Hz) (A) (watt)
Gelap-
220 53 0.62 409 220 53 0.4 264 1.04 686.4
Terang
Gelap-
220 53 0.64 422.4 220 53 0.38 250.8 1.44 950.4
Gelap
Generator G1 Generator G2
Itotal Ptotal
V1 F1 Im1 P1 V2 F2 Im2 P2
(ampere) (watt)
(volt) (Hz) (A) (watt) (volt) (Hz) (A) (watt)
Dengan
Lampu 220 51 0.67 442.2 220 51 0.39 257.4 1.06 699.6
Pijar
Dengan
Lampu 220 52 0.66 435.6 220 52 0.38 250.8 1.04 686.4
TL
c. Percobaan berbeban metode gelap - gelap
Generator G1 Generator G2
Itotal Ptotal
V1 F1 Im1 P1 V2 F2 Im2 P2
(ampere) (watt)
(volt) (Hz) (A) (watt) (volt) (Hz) (A) (watt)
Dengan
Lampu 220 49.5 0.65 429 220 49.5 1.6 1056 2.25 1485
Pijar
Dengan
Lampu 220 51 0.64 422.4 220 51 1.48 976.8 2.12 1399.2
TL
IV.III Pembahasan
1. Pada saat praktikum kedua generator memiliki tegangan, frekuensi yang sama yaitu sebesar
220 v dan 53 Hz. Hal ini sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan pada saat memparalelkan
kedua generator
2. Dilihat dari table hasil analisa, daya total generator yang dihasilkan bertambah besar. Hal ini
merupakan salah satu manfaat dari memparalelkan kedua generator yaitu apabila kedua
generator dihubingkan secara parallel maka daya akan menjadi lebih besar sehingga dapat
menghidupkan peralatan listrik yang memiliki daya yang besar
3. Dari metode memparalelkan generator yaitu metode gelap-gelap dan metode gelap terang
daya yang dihasilkan dengan menggunakan metode gelap-gelap lebih besar. Hal ini disebabkan
karena arus generator yang dihasilkan oleh metode gelap-gelap maksimal dari pada metode
gelap terang
4. Pada saat hubungan gelap-terang
Pada rangkaian ini, L1, L2, L3 akan menyala dan mati secara bergantian dengan frekuensi (Fg 1-
Fg2 cicle ). Apabila lampu L1 telah padam, sedangkan lampu L2 dan L3 menyala sama terang,
yang berarti Fg1 dan Fg2 sudah sangat dekat atau benar-benar sama. Dalam keadaan ini, posisi
semua fasa generator G1 berimpit dengan semua fasa generator G2.
Lampu L1 padam, karena suply tegangan oleh phase R1 dan R2 yang sama besarnya tapi saling
berlawanan arah.
Lampu L2 da L3 akan menyala sama terang, karena mendapat suply tegangan resultan
(tegangan antar phase)
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan data hasil praktikum :
1. Untuk memparalelkan dua buah generator atau lebih harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a) Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.
b) Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama
c) Tegangan antar generator harus sefasa.
2. Manfaat dalam melakukan parallel generator adalah sebagai berikut:
Memperbesar kapasitas daya yang dihasilkan oleh generator
Menjaga kontinuitas pelayanan untuk peralatan listrik tidak terganggu bila ingin
mengganti atau mengistirahatkan salah satu generator
Untuk efisiensi (Menghemat biaya operasional bahan bakar prime mover )
3. Metode yang digunakan untuk memparalelkan generator ada tiga yaitu, metode sinkronisasi
gelap terang, gelap gelap dan terang terang. Pada saat praktikum kali ini hanya menggunakan
dua buah metode saja yaitu metode sinkronisasi dengan hubungan gelap-terang dan metode
gelap gelap.
4. Arus yang dihasilan oleh metode gelap-gelap lebih besar dari pada metode gelap- terang. Hal
ini karena suply tegangan oleh phase salah satu tegangan yang sama besarnya tapi saling
berlawanan arah. Sedangkan lampu yang lain nya akan menyala sama terang, karena mendapat
suply tegangan resultan (tegangan antar phase)
.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/2327/1/Paralel_Generator.pdf
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/11/sinkronisasi.html
http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener35a.html