Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENGELOLAAN

LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

RS ELIM RANTEPAO

JLN. AHMAD YANI NO 68 TORAJA UTARA

PERIODE JULI-SEPTEMBER

2019

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 1


DAFTAR ISI
Lembar Judul ……………………………………………….....................…………… 1
Kata Pengantar………………………………………………....................…………… 2
Daftar isi…………….…………………………………….........................…………… 3
Bab 1 Pendahuluan ………………………………………......................….………….. 4
A. Latar Belakang Berdirimya Rumah Sakit……………......................…...…… 4
B. Identitas Rumah Sakit………………………………………......….…………… 7
C. Susunan Organisasi……………………………………….........……………. 8
Bab 2 Pelaksanaan Kegiatan …………………………………........................………… 11
A. Fasilitas Yang Dimiliki………………………………………......................….… 11
B. Kebutuhan Operasional Rumah Sakit………………………………………..… 13
C. Proses Produksi/Kegiatan ……………………….…………………………..… 22
Bab 3 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun…………………………….. 25
A. Perizinan Pengolahan Limbah B3 ………………….…………………………..… 25
B. Neraca Limbah B3 …………………………….…………………………..… 25
C. Identifikasi Limbah B3 ……………………….…………………………..… 26
Bab 4 Kegiatan Pengurangan Limbah B3 ………………………………………..…………40
Bab 5 Kesimpulan ………………………………………………........................………… 45
Lampiran

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 2


BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Pendirian

Secara umum, perumahsakitan dipahami sebagai suatu usaha berbentuk organisasi jasa

yang memproses input dan menghasilkan jasa pelayanan kesehatan. Dalam

penyelenggaraannya, Rumah Sakit mengalami berbagai dinamika yang dipengaruhi oleh

kebijakan politik dari Pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tetapi seiring dengan terjadinya perubahan dalam dinamika lingkungan, maka pada saat

ini Rumah Sakit melaksanakan fungsinya di bidang kuratif, promotif, preventif dan

rehabilitatif sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit. Dengan demikian, perubahan yang terjadi di lingkungan industri Rumah

Sakit Indonesia berdampak pada kelembagaan Rumah Sakit itu sendiri.

Karya pelayanan RS Elim Rantepao telah dimulai sejak tahun 1929, karya ini melewati

berbagai tahapan dan masa yang menorehkan berbagai momentum berharga atas sebuah

perjuangan. Masa demi masa yang dilalui RS Elim Rantepao meliputi:

Rumah Sakit Elim adalah rumah sakit tertua di Tana Toraja/Toraja Utara dan telah

melayani sejak berdirinya pada tahun 1929 oleh pemerintah Belanda ( Zelf Bestuur Luwu’).

Sejak berdirinya, seluruh pelayanan dipercayakan kepada Gereformeerde Zendingsbon.

Pada tanggal 10 Oktober 1935, Asistent Resident Luwu’, atas nama De Gouverneur

menyerahkan Rumah Sakit Elim Rantepao kepada Gereformeerde Zendingsbon untuk

dimiliki dengan membayar harga sebesar 8.182.25 golden kepada pemerintah. Demikian

juga pada saat yang sama Pemerintah Belanda mengalihkan/menyerahkan kepemilikan

Rumah Sakit Lepra Batulelleng kepada Gereformeerde Zendingsbon. Pada zaman

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 3


pendudukan Jepang Rumah Sakit Elim Rantepao diambil alih oleh Jepang, tetepi setelah

Perang Dunia II, Jepang menyerah lalu Rumah Sakit Elim Rantepao kembali kepada

pemiliknya Gereformeerde Zendingsbon (GZB).

Tahun 1947, pada saat Gereja Toraja berdiri, GZB menyerahkan semua asetnya kepada

Gereja Toraja termasuk kepemilikan dan pengelolaan Rumah Sakit Elim Rantepao. Tetapi

oleh karena Kab. Tana Toraja sedang memproses berdirinya Kabupaten Tana Toraja, maka

Rumah sakit tersebut diambil alih oleh pemerintah, sebagai pemenuhan salah satu syarat

berdirinya sebuah Kabupaten. Sejak dikelolah oleh Pemerintah Daerah, telah dapat

dibangun: ruang laboratorium, perawatan Kebidanan, Radiologi, dan ruang operasi, tetapi

bangunan-bangunan tersebut telah termakan usia.

Setelah berjuang selama 27 tahun maka pada tanggal 25 Pebruari 1991 Rumah Sakit

Elim Rantepao dikembalikan kepada Gereja Toraja.

Rumah Sakit Elim Rantepao berdiri di atas tanah yang luasnya 18.000 M2, dengan luas

banguan yang ada sekarang ini kurang lebih 9.000 m2 yang terdiri atas, ruang perkantoran,

Laboratorium, Radiology, Gizi, Ruang Operasi, Ruang Poliklinik, HCU, Unit Farmasi ,

Ruang dokter dan Ruang perawatan dengan kapasitas 83 tempat tidur, sehingga masih

cukup luas areal tanah yang tersedia di mana dapat dibangun bangunan baru (ruang

perawatan).

Rumah Sakit Elim Rantepao telah melayani masyarakat selama 77 tahun, belum

ada penambahan yang berarti terutama ruangan perwatan, sehingga ruangan yang ada,

selain tidak cukup juga sudah termakan oleh usia. Mengamati kebutuhan masyarakat akan

pelayanan kesehatan semakin meningkat, maka membangun bangunan baru untuk ruang

perawatan pada lahan yang masih kosong mutlak diperlukan.

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 4


Dalam perjalanan untuk membenahi tuntutan masyarakat Tana Toraja dan

melengkapi akan kebutuhan/fasilitas RS. Elim Rantepao, maka Pemda Kabupaten Tana

Toraja bersama dengan Pemerintah Pusat melalui DPR RI Komisis IX tahun 2007

mendapatkan bantuan fisik berupa gedung berlantai 2 (dua) Unit Krissan Dan Antorium

Rumah Sakit Elim Rantepao kini sedang membenahi beberapa aspek baik itu

pembangunan Fisik maupun aspek sumber daya manusia. Syukur pada saat sekarang ini

Rumah Sakit Elim mempunyai gedung baru yang berlantai 3 (tiga) dan telah digunakan

sesuai dengan peruntukannya yang telah digunakan sejak Januari 2018 :

- Lantai 1 untuk pelayanan Poliklinik, Rekam Medis dan pelayanan administrasi rawat

jalan dan rawat inap lainnya.

- Lantai 2 untuk pelayanan Rawat Inap dan beberapa pelayanan poliklinik.

- Lantai 3 untuk Kantor Yayasan Kesehatan Gereja Toraja, Ruang Direktur dan Kantor

Manajemen Rumah Sakit Elim Rantepao.

Rumah Sakit “Elim Rantepao” telah terakreditasi untuk tingkat Utama (Bintang Empat)

Akreditasi SNARS edisi 1

Jenis pelayanan RS

a. Pelayanan Rawat Jalan

1) Poliklinik Umum

2) Poliklinik Spesialis : Poli Interna, Poli Anak, Poli Bedah, THT, Obgyn, Syaraf, Gigi

& Mulut.

b. Pelayanan Gawat Darurat :

1) UGD Bedah

2) UGD Non Bedah

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 5


3) UGD Ponex

c. Pelayanan Rawat Inap :

Pelayanan Rawat Inap RS. Elim Rantepao mencakup pelayanan kesehatan : Interna,

Kesehatan Anak, Bedah & Obgyn, Syaraf, THT Gilut.

d. Unit Laboratorium, melayani pemeriksaan diagnostik : Kimia Darah, Gula Darah,

Hematologi, Elektrolit ,Urine, Tinja.

e. Unit Radiologi, melayani pemeriksaan diagnostik : Computerized Radiography (Foto

dengan / tanpa bahan kontras, dan USG.

f. Unit Farmasi menyediakan pelayanan Obat Generik dan Obat Paten selama 24 Jam.

g. Pelayanan Penunjang Khusus, mencakup : Electro Kardiografi (EKG).

i. Pelayanan Medical Check-Up RS. Elim Rantepao diklasifikasikan ke dalam beberapa

paket pelayanan, diantaranya : Sederhana – A/B, Medium – A/B, Eksekutif – A/B,

Khusus.

B. Identitas Rumah Sakit

1. Nama Rumah Sakit : RS. Elim Rantepao

2. Pemilik : Yayasan Kesehatan Gereja Toraja

3. Badan Hukum Nomor : 11 tanggal 5 Mei 1962

4. Status Kepemilikan : Swasta Gereja Toraja

5. Kategori : Rumah Sakit Umum

6. Tipe / Kelas : C / Utama

7. Akreditasi RS : Proses Akreditasi Baru SNARS Edisi 1 2018

8. A l a m a t : Jl. Ahmad Yani No 68 Rantepao Kab. Toraja Utara

9. Telepon : 0423-21258,25572

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 6


10. Faksimile : (0423) 21258

11. E-mail : rsuelimrantepao@yahoo.com

12. Luas Tanah : 1,99537 ha

13. Luas Bangunan : 14.658 m2

14. Kapasitas Tempat Tidur : 214 Tempat Tidur

15. Direktur : Dr Hendrik Saranga, MARS

C. SUSUNAN ORGANISASI PERUSAHAAN

PEMILIK : Gereja Toraja

Pengelola : Yayasan Kesehatan Gereja Toraja

 Ketua : dr. J. Palimbong P, Sp. B

 Sekretaris : Kurniawan Rante Bombang, SH

 Bendahara : Elisabeth Mapandin

Manajemen Rumah Sakit Elim Rantepao :

 Direktur : dr. Hendrik Saranga’, MARS

a. Ka. Bidang Pelayanan Medik : dr. Yain Panggalo

- Ka. Instalasi Gawat Darurat : Feronica S.Kep Ns

- Ka. Instalasi Rawat Jalan : Hermin Manda S.Kep Ns

b. Ka. Bagian Keperawatan : Johny Andekan S.Kep Ns

- Ka. Ruang Keperawatan Interna : Selvianti R Sambara S.Kep Ns

- Ka. Ruang Keperawatan Crisan : Marthina Andaso S.Kep Ns

- Ka. Ruang Keperawatan Antorium: Ruth Tandiri S.Kep Ns

- Ka. Ruang Keperawatan Anak : Yulita TimangS.Kep Ns

- Ka. Ruang Keperawatan Asoka : Serlis Pakan S.Kep Ns

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 7


- Ka. BKIA : Agnesh Laurens Amd. Keb

- Ka. Ruang Keperawatan Lavender: Ratna Lumiling S.Kep Ns

- Ka. Ruang Keperawatan Bedah : Kristina Tudang, AMK

- Ka. Ruang Keperawatan IMT I : Rina Pongkiding S.Kep Ns

- Ka. Ruang Keperawatan IMT II : Anlidian Ledy, Amd.Kep

- Ka. HCU : Margaretha Rumambo S.Kep Ns

- Ka. Kamar Operasi : Anthonius Martinus Amd. Kep

c. Ka. Bidang Penunjang Medik : dr. Harry Salim Purnomo

- Ka. Instalasi Gizi : Donna Veronica, S.Gz

- Ka. Instalasi Farmasi : Dra. Junita Eunike Lebang, Apt

- Ka. Instalasi Laboratorium : Herny Katanni

- Ka. Instalasi Radiologi : Hardiana S.M Amd. Rad

- Ka. Rekam Medik : Sostenis, Amd.RMIK

d. Ka. Bagian Akuntansi/Keuangan : Ribka Lobo’

- Keuangan/Bendaraha : Yohana Bangalino

- Utang Piutang : Irwan Bandaso, SE

- Pembelian : Hamna Sangka

- Logistik : Aidayani D.L

e. Ka. Bagian SDM/Umum : Edward Junior Randakila’, SH

- Humas/Marketing : Aldian Sangka, SH

- Kepegawaian : Oclivian, SE

- Diklat : Rina Pongkiding, S.Kep, NS

- Ka. Umum : Debora Banne

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 8


 Ka. Sarana/Prasarana : Seprianto Gerson Sapan

 Ka. Keamanan : Luther Kala’

 Kesling/CS : Ita Maria, SKM

 Ka. Linen/Laundry : Yusuf S Tulak

 Ka. Kendaraan : Yeri Sambo

 Ka. Parkiran/Portal : Debora Banne

 Ka. Rumah Duka : Yohanis Paberu

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 9


BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. FASILITAS YANG DIMILIKI

1. Fasilitas Utama

a. Pelayanan Rawat Jalan

1) Poliklinik Umum

2) Poliklinik Spesialis : Poli Interna, Poli Anak, Poli Paru, Poli Bedah, THT,

Obgyn, Syaraf, Gigi & Mulut.

b. Pelayanan Gawat Darurat :

1) UGD Bedah

2) UGD Non Bedah

3) UGD Ponex

c. Pelayanan Rawat Inap :

Pelayanan Rawat Inap RS. Elim Rantepao mencakup pelayanan kesehatan : Interna,

Kesehatan Anak, Bedah & Obgyn, Syaraf, THT Gilut.

d. Unit Laboratorium, melayani pemeriksaan diagnostik : Kimia Darah, Gula Darah,

Hematologi, Elektrolit ,Urine, Tinja,

e.Unit Radiologi, melayani pemeriksaan diagnostik : Computerized Radiography

(Foto dengan / tanpa bahan kontras, dan USG.

f. Unit Farmasi menyediakan pelayanan Obat Generik dan Obat Paten selama 24 Jam.

g. Pelayanan Penunjang Khusus, mencakup : Electro Kardiografi (EKG).

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 10


i. Pelayanan Medical Check-Up RS. Elim Rantepao diklasifikasikan ke dalam

beberapa paket pelayanan, diantaranya : Sederhana – A/B, Medium – A/B, Eksekutif

– A/B, Khusus.

2. Fasilitas Penunjang :

- Unit Radiologi

- Unit Farmasi ( 24 jam )

- Unit Laboratorium ( 24 jam )

- Unit Gizi

- Unit Laundry/Linen

- Unit Pemulasaran Jenazah

- Unit CSSD

- Ambulance /Kendaraan

- IPAL

- TPS Limbah B3

- Parkir

B. KEBUTUHAN OPERASIONAL RUMAH SAKIT

1. Bahan baku utama

PERIODE
N
NAMA BAHAN SATUAN JUMLAH PEMANFAATAN PEMANFAA
O.
TAN
Dimanfaatkan
sebagai alat
pelindung diri di
1. Handscoon steril Psg HCU, UGD, OK, Juli-September
BKIA, poliklinik,
dan kamar
perawatan
Dimanfaatkan
2. Handscoon non steril Pcs Juli-September
sebagai alat

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 11


pelindung diri di
HCU, UGD, OK,
BKIA, poliklinik,
dan kamar
perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
3. Spoit 1 cc Pcs Kamar Bersalin, Juli-September
poliklinik, & kamar
perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
4. Spoit 3 cc Pcs Kamar Bersalin, Juli-September
poliklinik, & kamar
perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
5. Spoit 5 cc Pcs Kamar Bersalin, Juli-September
poliklinik, & kamar
perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
6. Spoit 10 cc Pcs Kamar Bersalin, Juli-September
poliklinik, & kamar
perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
7. Spoit 10 cc Pcs Kamar Bersalin,
poliklinik, & kamar
perawatan Juli-September
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
8. Kasa hidrofil Roll Kamar Bersalin, Juli-September
poliklinik, & kamar
perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
9. Kateter no 16 Pcs Kamar Bersalin, Juli-September
poliklinik, & kamar
perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
10. Kateter no 18 Pcs Kamar Bersalin, Juli-September
poliklinik, & kamar
perawatan
11. Kateter 3 way 24 Pcs Digunakan di
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 12
HCU,UGD, OK,
Kamar Bersalin, Juli-September
poliklinik, & kamar
perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
12. Abbocath 18 Pcs Kamar Bersalin, Juli-September
poliklinik, & kamar
perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
13. Abbocath 20 Pcs Juli-September
Kamar Bersalin,&
kamar perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
14. Abbocath 22 Pcs Juli-September
Kamar Bersalin,&
kamar perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
15. Abbocath 24 Pcs Juli-September
Kamar Bersalin,&
kamar perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
16. Abbocath 26 Pcs Juli-September
Kamar Bersalin,&
kamar perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
17. Infus set adut Pcs Juli-September
Kamar Bersalin, &
kamar perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
18. Infus set child Pcs Juli-September
Kamar Bersalin, &
kamar perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
19. Transfusion set Pcs Juli-September
kamar bersalin,&
kamar perawatan
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
20. 3 way Pcs Juli-September
kamar bersalin,&
kamar perawatan.
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
21. Urine bag Pcs
kamar bersalin,&
kamar perawatan Juli-September
22. Masker Pcs Digunakan di
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 13
HCU,UGD, OK,
kamar bersalin, &
kamar perawatan Juli-September
Digunakan di
HCU,UGD, OK,
23. Oxygen nasal Pcs Juli-September
kamar bersalin, &
kamar perawatan
Dimanfaatkan
sebagai antiseptic
di poliklinik,
24. Providone iodin Liter Juli-September
perawatan, OK,
UGD, dan kamar
bersalin
Dimanfaatkan
sebagai antiseptic
di poliklinik,
25. Kapas Roll Juli-September
perawatan, OK,
UGD, dan kamar
bersalin
Digunakan di
HCU, UGD, OK,
26 Ringer laktat Botol Juli-September
Kamar bersalin,
kamar perawatan
Digunakan di
HCU, UGD, OK,
27 NaCl Botol Juli-September
Kamar bersalin,
kamar perawatan
Digunakan di
HCU, UGD, OK,
28 Dextrose 5 Botol Juli-September
Kamar bersalin,
kamar perawatan
Digunakan di
HCU, UGD, OK,
29 KA-EN 3 B Botol Juli-September
Kamar bersalin,
kamar perawatan
Digunakan untuk
mencegah iritasi
kulit pada
pemasangan EKG
30 Jelly EKG Botol Juli-September
di poliklinik, UGD,
OK, HCU, kamar
bersalin, kamar
perawatan
Digunakan di WC
31 Kapur barus Kg di ruang perawatan, Juli-September
UGD, OK, Kamar
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 14
bersalin, HCU
Digunakan di WC
Pengharum ruang di ruang perawatan,
32 Pcs Juli-September
(bay fresh) UGD, OK, Kamar
bersalin, HCU
Digunakan untuk
membersihkan WC
33 Portex Pcs Juli-September
di setiap ruangan
perawatan
Digunakan untuk
mencuci piring di
34 Cairan cuci piring Ton Juli-September
instalasi gizi dan
di tiap ruangan
Digunakan di ruang
35 Cartrige Pcs perawatan, ruang Juli-September
administrasi
Digunakan di
36 Bisturi Pcs Juli-September
kamar operasi
Digunakan di ruang
37 NGT 18 Pcs perawatan, UGD, Juli-September
dan HCU
Digunakan di ruang
38 Plester coklat Roll perawatan, UGD, Juli-September
dan HCU
Digunakan di ruang
39 Hypafix 5 cm x 5 cm Roll perawatan, UGD, Juli-September
dan HCU
Digunakan di ruang
40 Elektroda Pcs perawatan, UGD, Juli-September
dan HCU
Digunakan di ruang
perawatan, UGD,
41 Jarum novorapid Pcs Juli-September
dan HCU

Digunakan di
42 Jelly USG Botol Juli-September
radiologi

2. Bahan baku Penolong / penunjang

N PEMANFAAT
O. NAMA BAHAN SATUAN JUMLAH AN PERIODE
Digunakan di
1. Tabung LED Pcs Juli-September
Laboratorium
Digunakan di
2 T4 test Pcs Juli-September
laboratorium
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 15
Digunakan di
3 TSH Test Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
4 Hba1Ctest Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
5 Anti Dengue IgG IgM Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
6 Anti TB Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
7 HCG Test Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
8 HBsAG test Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
9 HIV test Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
10 Urine test Strip Juli-September
laboratorium
Digunakan di
11 Blood lancet Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
12 K3 EDTA Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
13 Tabung clot ACR Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan
untuk
pemeriksaan
14 Diluent Liter Juli-September
hematologic
mytic 18 di
laboratorium
Digunakan
untuk
pemeriksaan
15 Ensimatic cleaner Liter Juli-September
hematologic
mytic 18 di
laboratorium
Digunakan
untuk
pemeriksaan
16 Lytic solution Pcs Juli-September
hematologic
mytic 18 di
laboratorium
Digunakan
untuk
17 Glukosa Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
18 Cholesterol Kit Digunakan Juli-September
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 16
untuk
pemeriksaan
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
19 Trigliserida Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
20 Uric acid Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
21 Urea UV Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
22 Kreatinin Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
23 SGOT Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
pemeriksaan
24 SGPT Kit Juli-September
kimia klinik di
laboratorium

Digunakan
untuk
25 GDS Test Pcs pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
26 Salmonella Antigen O 5 ml pemeriksaan Juli-September
imunoserologi
di laboratorium
27 Salmonella Antigen H 5 ml Digunakan Juli-September
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 17
untuk
pemeriksaan
imunoserologi
di laboratorium
Digunakan
untuk
Salmonella Paratyphi
28 5 ml pemeriksaan Juli-September
AH
imunoserologi
di laboratorium
Digunakan
untuk
Salmonella Paratyphi
29 5 ml pemeriksaan Juli-September
BH
imunoserologi
di laboratorium
Dimanfaatkan
Alkohol 70% / sebagai
30 Lembar Juli-September
oneswabs desinfektan di
laboratorium
Digunakan
sebagai alat
31 Masker Pcs Juli-September
pelindung diri di
laboratorium
Digunakan di
32 Urenelisa strip Strip Juli-September
laboratorium
Digunakan di
33 Strip malaria Strip Juli-September
laboratorium
Digunakan
sebagai alat
34 Handscoon non steril Psg Juli-September
pelindung diri di
laboratorium
Digunakan di
35 Spoit 3 cc Pcs Juli-September
laboratorium
Dimanfaatkan
36 Deterjen Ton Juli-September
dalam pencucian
Dimanfaatkan
37 Khinez 9 L Liter dalam pencucian Juli-September
linen
Dimanfaatkan Juli-September
38 Khinez 11 L Liter dalam pencucian
linen
Dimanfaatkan Juli-September
39 Khinez 13 L Liter dalam pencucian
linen
Dimanfaatkan Juli-September
40 Khinez 14 L Liter dalam pencucian
linen
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 18
Digunakan
untuk mencuci
41 Portex Pcs Juli-September
WC di kawasan
RS
Digunakan di
instalasi gizi,
kantor,
42 Cairan cuci piring Pcs Juli-September
laboratorium,
laundry untuk
mencuci piring
Digunakan
Cairan pembersih untuk
43 Pcs Juli-September
kaca membersihkan
kaca
Digunakan di
44 Bayclin Pcs loundry untuk Juli-September
pencucian linen
Digunakan di
45 Molto Liter loundry untuk Juli-September
pencucian linen
Digunakan di
43 Anios/dermanios Liter unit Juli-September
laboratorium
Digunakan di
44 Hand soap Pcs Juli-September
semua unit
Digunakan di
45 Baterai Pcs Juli-September
semua unit
Digunakan
untuk
46 Wipol Liter membersihkan Juli-September
lantai di seluruh
area rumah sakit

3. Bahan Fasilitas Sarana dan Prasarana

PERIODE
N PEMANFAA
NAMA BAHAN SATUAN JUMLAH PEMANFAATA
O. TAN
N
1. Tabung gas 50 kg Pcs Int. Gizi
2. Tabung gas 12 kg Pcs Int. Gizi Juli-September
3. Minyak goreng Liter Int. Gizi
Digunakan di
unit perawatan
4. Lampu Pcs Juli-September
dan
administrasi
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 19
Digunakan di
Instalasi
5. Kaporit Tablet Juli-September
Pengolahan
Limbah Cair
Digunakan
6 Bensin Liter untuk BBM Juli-September

Digunakan
7 Thinner Liter Juli-September
IPRS
Digunakan
8 Air Accu Liter Juli-September
IPRS
Digunakan
9 Olie Liter Juli-September
IPRS
Digunakan
10 Gemuk Liter Juli-September
IPRS

C. Proses Produksi/Kegiatan

Setiap kegiatan Rumah Sakit mempunyai potensi menghasilkan limbah yang

dihasilkan dari kegiatan pelayanan di rumah sakit. Limbah merupakan bahan sisa yang

dihasilkan dari proses produksi. Di antara berbagai jenis limbah yang dihasilkan dari

kegiatan Rumah Sakit salah satunya adalah limbah B3. Limbah B3 yang ditimbulkan dai

kegiatan rumah sakit berasal dari seluruh aktifitas yang dilakukan oleh rumah sakit dan

kegiatan laboratorium berupa sisa proses penyembuhan orang sakit seperti bahan tambahan

untuk pencucian luka, praktek bedah, produk farmasi dan kegiatan lainya. Berikut adalah

alur prosuksi limbah B3 di Rumah Sakit Elim Rantepao :

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 20


SKEMA PENANGANAN LIMBAH DI RUMAH SAKIT

YANKES

Domestik LB3

L.Infeksius
TPS L. Laboratoriu
L. Farmasi
L. Kain Majun
TPA Lampu T.L

TPS LB3

Pihak ke III
PT. Putra Restu
Ibu Abadi Transporter (PT.
Mitra Hijau Asia)
Keterangan :
LB3 : Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
TPA : Tempat Pembuangan Akhir
TPS : Tempat Penyimpanan Sementara

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 21


BAB III

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Pengelolaan Masa
Status Perizinan No. SK / No. Surat Keterangan
Limbah B3 Berlaku
Penyimpanan Kep. Bupati Toraja
Sementara Ada Utara 5 tahun
(TPS) No. 269/VI/2016
Pengumpulan - - -
Pemanfaatan - - -
Pengolahan - - -

B. Neraca Limbah B3

1. Neraca Limbah B3 Bulan Juli 2019

Limbah Limbah
Limbah
Jenis Limbah Satuan dihasilkan belum Perlakuan
Dikelolah
/dimiliki dikelola
Infeksius Ton 0,766 0,766 0
Botol
Ton 0,139 0,139 0
kaca/flacon
Jarum suntik Ton 0,421 0,421 0
TOTAL TON 1,326 1,326 0

2. Neraca Limbah B3 Bulan Agustus 2019

Limbah Limbah
Limbah
Jenis Limbah Satuan dihasilkan/dimi belum Perlakuan
Dikelola
liki dikelola
Infeksius Ton 0,710 0,710 0
Botol
Ton 0,075 0,075 0
ampul/flacon
Jarum suntik Ton 0,107 0,107 0
TOTAL TON 0,892 0,892 0

3. Neraca Limbah B3 Bulan September 2019

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 22


Limbah Limbah
Limbah
Jenis Limbah Satuan dihasilkan/dimi belum Perlakuan
Dikelola
liki dikelola
Infeksius Ton 0,7833 0,7833 0
Botol
Ton 0,070 0,070 0
ampul/flacon
Jarum suntik Ton 0,1072 0,1072 0
Obat
Ton 0,0115 0,0115 0
Kadarluarsa
TOTAL TON 0,972 0,972 0

C. Identifikasi, Penyimpanan dan Pengumpulan ( TPS )

1. Proses pengumpulan, perpindahan limbah B3 dan MOU kerjasama Pihak ke 3

Limbah B3 yang dihasilkan oleh rumah sakit perlu dilakukan dengan baik agar tidak

mencemari lingkungan. Berikut alur pengolahan limbah B3 RS Elim Rantepao:

Limbah diangkut
kemudian
dimusnahkan oleh
Limbah medis pihak ke tiga
yang berupa
Limbah Infeksius,
Kaca, & Jarum
Bekas disimpan di
Limbah Medis
TPS B3 Berizin
diangkut dari
ruang Perawatan,
Laboratorium dan
sumber lainnya

Limbah padat medis adalah barang atau bhaan buangan padat sebagai tindakan

medis termasuk sampah infeksius sehingga berbahaya bagi orang yang kontak langsung

maupun tidak kontak langsung. Jenis sampah ini dihasilkan dari ruangan poliklinik,

ruang perawatan, kamar bersalin, UGD, dan lain-lain. Sampah infeksius berupa spuit

injeksi, infus set, dressing gase, kemasan obat-obatan, jaster, tube, cup, HD set, dan

lain-lain.

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 23


Pengelolahan limbah padat di RS Elim Rantepao secara umum terbagi menjadi tiga,

yaitu limbah medis, B3, dan non medis. Limbah medis merupakan limbah yang berasal

dari sisa-sisa aktivitas medis yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit.

Limbah medis masih dibagi menjadi 2 yaitu limbah medis tajam yang meliputi sisa

jarum suntik, pisau bedah, dan sebagainya. Setiap bangsal yang menghasilkan limbah

ini dibuang pada safety box. Safety box merupakan tempat yang terbuat dari bahan

kardus yang digunakan untuk menampung sementara limbah medis tajam. Untuk

menandai bahwa safety box membawa limbah medis maka diberi warna kuning.

Limbah medis selain limbah medis tajam yaitu limbah infeksius yang meliputi

masker, handscoen, limbah anatomi, dan sebagainya. Dari setiap ruangan yang

menghasilkan limbah ini harus ditampung dahulu pada plastic berwarna kuning untuk

menandai bahwa limbah tersebut termasuk limbah medis. Setelah penuh, plastic diikat

dengan kuat yang selanjutnya dibawah ke TPS Limbah B3 RS Elim Rantepao.

Limbah-limbah rumah tangga/non medis ditampung pada tempat sampah yang

diberi plastic warna hitam untuk menandakan limbah tersebut bukan limbah medis.

Limbah nonmedis meliputi sampah plastic, kertas, makanan dan sebagainya, seperti

pada limbah medis, setelah penuh plastic diikat kuat untuk dibawah ke TPS RS Elim

Rantepao. Pada intinya, limbah medis termasuk ke dalam limbah B3, namun untuk

memudahkan dala pengelolaan maka dilakukan pemisahan antara limbah B3 nonmedis

dengan limbah medis. Limbah B3 ini meliputi limbah oli, lampu bekas, baterai bekas,

limbah farmasi, dan sebagainya. Setiap instalasi yang menghasilkan limbah B3 ini juga

langsung dibawah ke TPS.

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 24


Pada TPS LB3 RS Elim Rantepao ini dilakukan penimbangan berat limbah medis

yang dihasilkan. Untuk limbah medis dan B3 dikelola oleh PT. Putra Restu Ibu Abadi

dan pengangkutan dilakukan oleh PT. Mitra Hijau Asia karena RS Elim Rantepao

belum memiliki ijin operasional incinerator. Untuk limbah medis dan B3 ini harganya

Rp. 36.000,00 per kilo berat limbah

RS Elim Rantepao memiliki incinerator tapi sampai saat ini incinerator belum memiliki

izin operasional.Izin operasional tidak bisa diurus karena kondisi incinerator yang masih

harus direkonduksi supaya bisa memenuhi persyaratan teknis. Dimana persyaratan teknis

yang dimaksud yaitu cerobong yang harus 14 meter di atas permukaan tanah dan juga

tangga yang dilengkpai tempat pengambilan sampling. Karena incinerator yang belum

berizin itu maka RS Elim Rantepao mengadakan kerjasama dengan PT. Mitra Hijau Asia

untuk mengangkut dan memusnahkan limbah B3 RS Elim Rantepao.

Gambar : Incinerator RS Elim


Rantepao
Pengelolaan limbah B3 yang dilakukan di RS Elim Rantepao adalah penyimpanan

sementara.Pedoman yang digunakan dalam pengelolaan limbah B3 adalah :

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 25


a. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan

berbahaya dan beracun.

b. Permen LH No 56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis

Pengelolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Kesehatan

c. Kepmenkes Nomor 7 Tahun 2019 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah

sakit

2. Lokasi & konstruksi tempat penyimpanan sementara limbah B3

Gambar :TPS LB3 RS Elim Rantepao Gambar :Kondisi Terkini TPS LB3

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 26


TPS B3 RS Elim Rantepao sudah mendapat izin dari Bupati Toraja Utara. Lokasi

pembangunan TPS B3 terletak di titik koordinat S :020, 58,29,24” dan E : 1190.53”49,96”.

Bangunan ini adalah bangunan permanen dengan luas bangunan adalah 8 meter x 4 meter

dan memiliki 6 ruang untuk menyimpan limbah sesuai karakteristik. Bangunan

dilengkapioleh alas palet kayu, kotak P3K, eyewasher, westafel, APAR dan juga dilengkapi

saluran untuk mencegah rembesan dimana rembesan langsung mengalir ke Instalasi

Pengolahan Limbah Cair (IPLC). Lokasi TPS B3 berada di dalam lokasi Rumah Sakit Elim

Rantepao yang merupakan daerah bebas banjir.

3. Uraian Input dan output limbah B3 (Neraca LB3)

a. Periode Juli

Masuk Limbah B3 ke TPS Keluar Limbah B3 dari TPS


Perusaha
No Satua Jumlah Jumlah satu
Tgl Masuk Sumber Tgl keluar an Sisa di TPS
. n limbah limbah an
Pengolah
Ruang
Perawatan,
1 01-07-2019 Ton UGD, OK, 0,025 1,720
Obgyn,
HCU
Ton Ruang
Perawatan,
UGD, OK,
2 02-07-2019 0,038 1,758
Obgyn,
HCU, Lab,
Poli
Ton Ruang
Perawatan,
3 03-07-2019 0,142 1,900
UGD, OK,
Obgyn, Poli
Ton Ruang
Perawatan,
4 04-07-2019 UGD, OK, 0,025 1,925
Obgyn,
HCU
Ton Ruang
5 05-07-2019 0,0756 1,959
Perawatan,
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 27
UGD, OK,
Obgyn,
HCU
Ton Ruang
Perawatan,
6 06-07-2019 0,030 2,019
UGD, OK,
Obgyn, Lab
Ton Ruang
Perawatan,
7 07-07-2019 0,020 2,039
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
8 08-07-2019 0,048 2,087
UGD, OK,
Obgyn, Lab
Ton Ruang
Perawatan,
9 09-07-2019 UGD, OK, 0,023 2,110
Obgyn,
HCU
Ton Ruang
Perawatan,
10 10-07-2019 UGD, OK, 0,092 2,202
Obgyn,
HCU
Ton Ruang
Perawatan,
11 11-07-2019 UGD, OK, 0,031
Obgyn,
HCU, Lab
Ton Ruang
Perawatan,
12 12-07-2019 UGD, OK, 0,0806
Obgyn,
HCU
Ton Ruang
Perawatan,
13 13-07-2019 UGD, OK, 0,0475
Obgyn,
HCU
Ton Ruang
Perawatan,
14 14-07-2019 UGD, OK, 0,069
Obgyn,
HCU, Lab
15 15-07-2019 Ton Ruang 0,012
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 28
Perawatan,
UGD, OK,
Obgyn,
HCU
Ton Ruang
Perawatan,
16 16-07-2019 UGD, OK, 0,018
Obgyn,
HCU
Ton Ruang
Perawatan,
UGD, OK,
17 17-07-2019 0,028
Obgyn,
HCU, Lab,
KM
Ton Ruang
Perawatan,
UGD
18 18-07-2019 0,039
, OK,
Obgyn,
HCU
Ton Ruang
Perawatan,
19 19-07-2019 UGD, OK, 0,030
Obgyn,
HCU, KM
Ton Ruang
Perawatan,
UGD, OK,
20 20-07-2019 0,032
Obgyn,
HCU, Lab,
KM
Ton Ruang
Perawatan,
21 21-07-2019 0,023
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
22 22-07-2019 UG 0,017
D, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
23 23-07-2019 0,074
UGD, OK,
Obgyn
24 24-07-2019 Ton Ruang 0,074
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 29
Perawatan,
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
25 25-07-2019 0,022
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
26 26-07-2019 0,0415
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
27 27-07-2019 0,0325
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
28 28-07-2019 0,017
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
29 29-07-2019 0,015
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
30 30-07-2019 0,042
UGD, OK,
Obgyn

b. Periode Agustus

Masuk Limbah B3 ke TPS Keluar Limbah B3 dari TPS

Satua Jumlah Tgl Jumlah Perusahaan Sisa di


No. Tgl Masuk Sumber satuan
n limbah keluar limbah pengolah TPS

Ruang
Perawatan,
1 01-08-2019 Ton 0,028
UGD, OK,
Obgyn,
Lab, KM
Ton Ruang
2 02-08-2019 Perawatan, 0,030
UGD, OK,
Obgyn
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 30
Ton Ruang
3 03-08-2019 Perawatan, 0,029
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
4 04-08-2019 Perawatan, 0,056
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
5 05-08-2019 Perawatan, 0,015
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
6 06-08-2019 0,027
UGD, OK,
Obgyn,
Lab, KM
Ton Ruang
7 07-08-2019 Perawatan, 0,027
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
8 08-08-2019 Perawatan, 0,028
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
9 09-08-2019 0,034
UGD, OK,
Obgyn,
Lab, KM
Ton Ruang
10 10-08-2019 Perawatan, 0,020
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
11 11-08-2019 Perawatan, 0,063
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
12 12-08-2019 Perawatan, 0,019
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
13 13-08-2019 Perawatan, 0,0215
UGD, OK,
Obgyn,
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 31
Lab, KM

Ton Ruang
14 14-08-2019 Perawatan, 0,029
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
15 15-08-2019 Perawatan, 0,0205
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
16 16-08-2019 0,0305
UGD, OK,
Obgyn,
Lab
Ton Ruang
17 17-08-2019 Perawatan, 0,0165
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
18 18-08-2019 Perawatan, 0,017
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
19 19-08-2019 0,0145
UGD, OK,
Obgyn,
Km
Ton Ruang
Perawatan,
20 20-08-2019 0,0475
UGD, OK,
Obgyn,
Lab
Ton Ruang
21 21-08-2019 Perawatan, 0,056
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
22 22-08-2019 Perawatan, 0,020
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang 2,679
23 23-08-2019 Perawatan, 0,0165
UGD, OK,
Obgyn

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 32


Ton Ruang
24 24-08-2019 Perawatan, 0,0205
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
25 25-08-2019 0,026
UGD, OK,
Obgyn,
Lab
Ton Ruang
26 26-08-2019 Perawatan, 0,012
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
27 27-08-2019 Perawatan, 0,0485
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
28 28-08-2019 Perawatan, 0,0265
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
29 29-08-2019 0,037
UGD, OK,
Obgyn,
Lab
Ton Ruang
30 30-08-2019 Perawatan, 0,025
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
31 31-08-2019 Perawatan, 0,0204
UGD, OK,
Obgyn

c. Periode September

Masuk Limbah B3 ke TPS Keluar Limbah B3 dari TPS

Perusaha Sisa
No satu Jumlah Tgl Jumlah
Tgl Masuk sumber an satuan di
. an limbah keluar limbah
pengolah TPS

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 33


Ton Ruang
1 01-09-2019 Perawatan, 0,020
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
2 02-09-2019 Perawatan, 0,024
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
3 03-09-2019 Perawatan, 0,035
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
4 04-09-2019 Perawatan, 0,0305
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
5 05-09-2019 Perawatan, 0,0577
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
6 06-09-2019 Perawatan, 0,028
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
7 07-09-2019 Perawatan, 0,0325
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
8 08-09-2019 Perawatan, 0,0142
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
9 09-09-2019 Perawatan, 0,018
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
10 10-09-2019 Perawatan, 0,0475
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
11 11-09-2019 Perawatan, 0,032
UGD, OK,
Obgyn
12 12-09-2019 Ton Ruang 0,039
Perawatan,
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 34
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
13 13-09-2019 Perawatan, 0,0275
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
14 14-09-2019 Perawatan, 0,033
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
15 15-09-2019 Perawatan, 0,0605
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
16 16-09-2019 Perawatan, 0,0185
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
17 17-09-2019 Perawatan, 0,024
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
18 18-09-2019 Perawatan, 0,0265
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
19 19-09-2019 Perawatan, 0,0355
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
20 20-09-2019 Perawatan, 0,036
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
21 21-09-2019 Perawatan, 0,026
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
22 22-09-2019 Perawatan, 0,023
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
23 23-09-2019 Perawatan, 0,039
UGD, OK,
Obgyn
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 35
Ton Ruang
24 24-09-2019 Perawatan, 0,0165
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
25 25-09-2019 Perawatan, 0,030
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
26 26-09-2019 Perawatan, 0,0345
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
27 27-09-2019 Perawatan, 0,0255
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
28 28-09-2019 Perawatan, 0,040
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
29 29-09-2019 Perawatan, 0,077
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
30 30-09-2019 Perawatan, 0,0205
UGD, OK,
Obgyn

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 36


BAB IV

KEGIATAN PENGURANGAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Minimisasi kuantitas limbah B3 dilakukan untuk melakukan usaha pengelolaan lingkungan.

Berdasarkan Kepmenkes No 1204 Tahun 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah

sakit tentang upaya minimisasi limbah :

1. Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan limbah sebelum membeli.

Pemenuhan kebutuhan logistik harus dilakukan dengan membeli produk dengan kemasan besar

dan mengurangi penggunaan produk sachet sehingga mengurangi kuantitas limbah yang di

hasilkan rumah sakit

2. Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia

Pembatasan penggunaan portex untuk pembersih kamar mandi / WC sebagai salah satu upaya

yang dilakukan di RS Elim Rantepao dalam penggunaan bahan-bahan kimia.Kecuali untuk

saat ini penggunaan cairan portex sangat diperlukan dimana RS Elim Rantepao sedang dalam

tahap pembenahan.

3. Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada kimiawi

4. Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah seperti kegiatan perawatan dan

kebersihan.

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 37


Pemeliharaan kebersihan RS Elim Rantepao dilakukan oleh cleaning service yang dilakukan 2

kali dalam sehari yang bertujuan untuk menjaga kebersihan rumah sakit juga kegiatan

perawatan fasilitas/produk rumah sakit sehingga memperpanjang masa pakai dan dapat

mengurangi produksi limbah.Housekeeping yang baik berperan dalam upaya pengelolaan

limbah B3.

5. Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menjadi limbah bahan

berbahaya dan beracun

Alur penggunaan bahan baku di RS Elim Rantepao dimulai dari Apotik dan/atau unit logistik

yang di distribusi ke masing-masing unit sesuai kebutuhan. Selanjutnya masing-masing unit

memilah sampah yang dihasilkan kemudian di buang ke tempat sampah yang tersedia.Sampah

yang diangkut ke TPS selanjutnya ditimbang dan hasilnya di catat, sehingga produksi sampah

rumah sakit terdokumentasi dengan baik.

6. Memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan

Bahan-bahan yang diperlukan untuk operasional RS Elim Rantepao disesuaikan dengan

kebutuhan tiap ruangan.Masing-masing kepala ruangan mengajukan permintaan barang

kebutuhan ke unit logistik. Untuk penggunaan APD juga digunakan sesuai dengan indikasi

misalnya untuk pasien yang tidak menularkan penyakit lewat oir borne maka tidak perlu

menggunakan masker . Dengan cara seperti ini sampah medis yang dihasilkan bisa berkurang.

7. Menggunakan bahan-bahan yang diproduksi lebih awal untuk menghindari kadaluarsa

Penggunaan bahan baku (logistik) di RS Elim Rantepao menerapkan prinsip FIFO (first in first

out) artinya barang yang pertama masuk digunakan terlebih dahulu. Selain itu pengecekan

tanggal kadaluarsa barang-barang yang masuk di instalasi farmasi atau unit logistik .

8. Daur Ulang

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 38


Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan

tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna,

mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi

polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses

pembuatan barang baru. Kegiatan daur ulang di RS Elim Rantepao misalnya memodifikasi

kardus bekas menjadi safety box untuk sampah medis tajam.

Berdasarkan pada peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 tahun 2015,

Bab IX Ketentuan Lain-Lain dipasal 38 dam 39 seperti yang tertera di bawah ini :

Pasal 38

1. Kewajiban memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3

dikecualikan untuk Penghasil Limbah B3 yang melakukan sendiri Pengolahan Limbah B3

berupa :

a. Kemasan bekas B3

b. Spuit bekas

c. Botol infus bekas selain infus darah dan/atau cairan tubuh; dan/atau

d. Bekas kemasan cairan hemodialysis

2. Pengolahan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:

a. Pengosongan

b. Pembersihan

c. Disinfeksi;dan

d. Penghancuran atau pencacahan

3. Pengosongan dan pembersihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b

dilakukan dengan cara :

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 39


a. Mengeluarkan seluruh sisa B3 dan/atau zat pencemar

b. Melakukan pencucian dan pembilasan paling sedikit 3 (tiga) kali di fasilitasnya dengan

menggunakan :

1) Pelarut yang sesuai dengan sifat zat pencemar dan dapat menghilangkan zat

pencemar; atau

2) Teknologi lain yang setara yang dapat dibuktikan secara ilmiah

4. Terhadap sisa pencucian dan pembilasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wahib

dilakukan Pengolahan Limbah B3 dan memenuhi baku air limbah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan mengenai baku mutu air limbah kegiatan fasilitas pelayanan

kesehatan

5. Hasil Pengolahan Limbah B3 menggunakan cara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan

ayat (3) berupa Limbah nonB3

6. Terhadap Limbah non B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (5) pengelolaannya dilakukan

sesuai peraturan perundang-undangan mengenai Pengelolaan Limbah non B3

a. Petugas yang melakukan proses disinfeksi wajib menggunakan Alat Pelindung Diri

(APD) sebagai prosedur resmi perlakuan proses disinfeksi

b. Tata cara teknis perlakukan Pengolahan Limbah B3 dilakukan melalui:

1) Pengosongan dan pembersihan

a) Sobek atau belah menjadi dua bagian plastic sisa kemasan limbah B3

b) Keluarkan seluruh sisa B3 dan/atau zat pencemar dari dalam kemasan

c) Melakukan pencucian dan pembilasan paling sedikir 3 kali dengan

menggunakan pelarut yang sesuai sifat pencemar

d) Buang sisa bahan pencemar atau sisa cucian ke saluran pembuangan air limbah

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 40


2) Disinfeksi;

a) Siapkan larutan klorin 0,5% di dalam bak

b) Bilas sisa kemasan B3 yang sebelumnya telah dikosongkan isinya dengan

menggunakan larutan klorin yang telah disiapkan, bilas sedikitnya 3 kali

c) Tiriskan hasil sisa olahan dan masukkan ke plastic warna hitam

d) Simpan di dalam gudang penyimpanan

3) Penghancuran atau pencacahan

Hasil olahan limbah B3 kemudian diangkut oleh pihak pemanfaat hasil olahan

limbah B3 untuk dilakukan penghancuran dan pencacahan

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 41


BAB IV

KESIMPULAN

Hakekat pembangunan di bidang kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Dampak negatif dari setiap pembangunan adalah perubahan lingkungan yang

berpotensi untuk menimbulkan pencemaran lingkungan. Salah satu dampak negatif dari

pembangunan adalah produksi limbah B3. Setiap pemrakarsa usaha yang menghasilkan limbah B3

wajib melakukan pengelolaan limbah B3 sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Gubernur

Sulawesi Selatan Nomor 16 Tahun 2015 tentang tata cara pelaporan pengelolaan limbah bahan

berbahaya dan beracun.Oleh karena itu, RS Elim Rantepao sebagai pemrakarsa usaha di bidang

jasa kesehatan wajib melakukan pelaporan pengelolaan limbah B3 setiap 3 bulan sekali

sebagaimana yang tertera dalam peraturan tersebut.

Secara umum pengolahan limbah di RS Elim Rantepao sudah dilakukan. Berikut pengolahan

limbah di RS Elim Rantepao

1. Pemilahan

Pemilahan limbah RS Elim Rantepao dimulai dari sumbernya, yaitu dari ruang perawatan dan

unit-unit yang menghasilkan limbah lainnya. Limbah infeksius dan non infeksius dipisahkan

dan khusus limbah benda tajam dimasukkan ke kotak pengaman (safety box).

2. Pengangkutan

Jika tempat sampah sudah ¾ penuh maka limbah dijemput oleh petugas dengan menggunakan

troley khusus limbah infeksius dan didorong menuju TPS Limbah B3.

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 42


3. Penyimpanan

Limbah ditimbang kemudian dicatat di logbook pencatatan limbah keluar-masuk selanjutnya

limbah diletakkan di atas palet menungguh dijemput oleh PT. Mitra Hijau Asia.

4. Jumlah limbah yang dihasilkan oleh RS Elim Rantepao selama bulan

5. (680 kg), bulan Mei (1.101 kg), dan bulan Juni (972 kg)

6. Dilakukan pengangkutan sebanyak 2 kali selama periode Juli-September yaitu pada tanggal 25

April 2019 (1.844 kg) dan 14 Mei 2019 (1.588 kg)

RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 43

Anda mungkin juga menyukai