RS ELIM RANTEPAO
PERIODE JULI-SEPTEMBER
2019
PENDAHULUAN
A. Sejarah Pendirian
Secara umum, perumahsakitan dipahami sebagai suatu usaha berbentuk organisasi jasa
kebijakan politik dari Pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tetapi seiring dengan terjadinya perubahan dalam dinamika lingkungan, maka pada saat
ini Rumah Sakit melaksanakan fungsinya di bidang kuratif, promotif, preventif dan
rehabilitatif sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit. Dengan demikian, perubahan yang terjadi di lingkungan industri Rumah
Karya pelayanan RS Elim Rantepao telah dimulai sejak tahun 1929, karya ini melewati
berbagai tahapan dan masa yang menorehkan berbagai momentum berharga atas sebuah
Rumah Sakit Elim adalah rumah sakit tertua di Tana Toraja/Toraja Utara dan telah
melayani sejak berdirinya pada tahun 1929 oleh pemerintah Belanda ( Zelf Bestuur Luwu’).
Pada tanggal 10 Oktober 1935, Asistent Resident Luwu’, atas nama De Gouverneur
dimiliki dengan membayar harga sebesar 8.182.25 golden kepada pemerintah. Demikian
Perang Dunia II, Jepang menyerah lalu Rumah Sakit Elim Rantepao kembali kepada
Tahun 1947, pada saat Gereja Toraja berdiri, GZB menyerahkan semua asetnya kepada
Gereja Toraja termasuk kepemilikan dan pengelolaan Rumah Sakit Elim Rantepao. Tetapi
oleh karena Kab. Tana Toraja sedang memproses berdirinya Kabupaten Tana Toraja, maka
Rumah sakit tersebut diambil alih oleh pemerintah, sebagai pemenuhan salah satu syarat
berdirinya sebuah Kabupaten. Sejak dikelolah oleh Pemerintah Daerah, telah dapat
dibangun: ruang laboratorium, perawatan Kebidanan, Radiologi, dan ruang operasi, tetapi
Setelah berjuang selama 27 tahun maka pada tanggal 25 Pebruari 1991 Rumah Sakit
Rumah Sakit Elim Rantepao berdiri di atas tanah yang luasnya 18.000 M2, dengan luas
banguan yang ada sekarang ini kurang lebih 9.000 m2 yang terdiri atas, ruang perkantoran,
Laboratorium, Radiology, Gizi, Ruang Operasi, Ruang Poliklinik, HCU, Unit Farmasi ,
Ruang dokter dan Ruang perawatan dengan kapasitas 83 tempat tidur, sehingga masih
cukup luas areal tanah yang tersedia di mana dapat dibangun bangunan baru (ruang
perawatan).
Rumah Sakit Elim Rantepao telah melayani masyarakat selama 77 tahun, belum
ada penambahan yang berarti terutama ruangan perwatan, sehingga ruangan yang ada,
selain tidak cukup juga sudah termakan oleh usia. Mengamati kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan semakin meningkat, maka membangun bangunan baru untuk ruang
melengkapi akan kebutuhan/fasilitas RS. Elim Rantepao, maka Pemda Kabupaten Tana
Toraja bersama dengan Pemerintah Pusat melalui DPR RI Komisis IX tahun 2007
mendapatkan bantuan fisik berupa gedung berlantai 2 (dua) Unit Krissan Dan Antorium
Rumah Sakit Elim Rantepao kini sedang membenahi beberapa aspek baik itu
pembangunan Fisik maupun aspek sumber daya manusia. Syukur pada saat sekarang ini
Rumah Sakit Elim mempunyai gedung baru yang berlantai 3 (tiga) dan telah digunakan
- Lantai 1 untuk pelayanan Poliklinik, Rekam Medis dan pelayanan administrasi rawat
- Lantai 3 untuk Kantor Yayasan Kesehatan Gereja Toraja, Ruang Direktur dan Kantor
Rumah Sakit “Elim Rantepao” telah terakreditasi untuk tingkat Utama (Bintang Empat)
Jenis pelayanan RS
1) Poliklinik Umum
2) Poliklinik Spesialis : Poli Interna, Poli Anak, Poli Bedah, THT, Obgyn, Syaraf, Gigi
& Mulut.
1) UGD Bedah
Pelayanan Rawat Inap RS. Elim Rantepao mencakup pelayanan kesehatan : Interna,
f. Unit Farmasi menyediakan pelayanan Obat Generik dan Obat Paten selama 24 Jam.
Khusus.
9. Telepon : 0423-21258,25572
- Kepegawaian : Oclivian, SE
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Fasilitas Utama
1) Poliklinik Umum
2) Poliklinik Spesialis : Poli Interna, Poli Anak, Poli Paru, Poli Bedah, THT,
1) UGD Bedah
3) UGD Ponex
Pelayanan Rawat Inap RS. Elim Rantepao mencakup pelayanan kesehatan : Interna,
f. Unit Farmasi menyediakan pelayanan Obat Generik dan Obat Paten selama 24 Jam.
– A/B, Khusus.
2. Fasilitas Penunjang :
- Unit Radiologi
- Unit Gizi
- Unit Laundry/Linen
- Unit CSSD
- Ambulance /Kendaraan
- IPAL
- TPS Limbah B3
- Parkir
PERIODE
N
NAMA BAHAN SATUAN JUMLAH PEMANFAATAN PEMANFAA
O.
TAN
Dimanfaatkan
sebagai alat
pelindung diri di
1. Handscoon steril Psg HCU, UGD, OK, Juli-September
BKIA, poliklinik,
dan kamar
perawatan
Dimanfaatkan
2. Handscoon non steril Pcs Juli-September
sebagai alat
Digunakan di
42 Jelly USG Botol Juli-September
radiologi
N PEMANFAAT
O. NAMA BAHAN SATUAN JUMLAH AN PERIODE
Digunakan di
1. Tabung LED Pcs Juli-September
Laboratorium
Digunakan di
2 T4 test Pcs Juli-September
laboratorium
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 15
Digunakan di
3 TSH Test Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
4 Hba1Ctest Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
5 Anti Dengue IgG IgM Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
6 Anti TB Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
7 HCG Test Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
8 HBsAG test Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
9 HIV test Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
10 Urine test Strip Juli-September
laboratorium
Digunakan di
11 Blood lancet Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
12 K3 EDTA Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan di
13 Tabung clot ACR Pcs Juli-September
laboratorium
Digunakan
untuk
pemeriksaan
14 Diluent Liter Juli-September
hematologic
mytic 18 di
laboratorium
Digunakan
untuk
pemeriksaan
15 Ensimatic cleaner Liter Juli-September
hematologic
mytic 18 di
laboratorium
Digunakan
untuk
pemeriksaan
16 Lytic solution Pcs Juli-September
hematologic
mytic 18 di
laboratorium
Digunakan
untuk
17 Glukosa Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
18 Cholesterol Kit Digunakan Juli-September
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 16
untuk
pemeriksaan
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
19 Trigliserida Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
20 Uric acid Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
21 Urea UV Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
22 Kreatinin Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
23 SGOT Kit pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
pemeriksaan
24 SGPT Kit Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
25 GDS Test Pcs pemeriksaan Juli-September
kimia klinik di
laboratorium
Digunakan
untuk
26 Salmonella Antigen O 5 ml pemeriksaan Juli-September
imunoserologi
di laboratorium
27 Salmonella Antigen H 5 ml Digunakan Juli-September
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 17
untuk
pemeriksaan
imunoserologi
di laboratorium
Digunakan
untuk
Salmonella Paratyphi
28 5 ml pemeriksaan Juli-September
AH
imunoserologi
di laboratorium
Digunakan
untuk
Salmonella Paratyphi
29 5 ml pemeriksaan Juli-September
BH
imunoserologi
di laboratorium
Dimanfaatkan
Alkohol 70% / sebagai
30 Lembar Juli-September
oneswabs desinfektan di
laboratorium
Digunakan
sebagai alat
31 Masker Pcs Juli-September
pelindung diri di
laboratorium
Digunakan di
32 Urenelisa strip Strip Juli-September
laboratorium
Digunakan di
33 Strip malaria Strip Juli-September
laboratorium
Digunakan
sebagai alat
34 Handscoon non steril Psg Juli-September
pelindung diri di
laboratorium
Digunakan di
35 Spoit 3 cc Pcs Juli-September
laboratorium
Dimanfaatkan
36 Deterjen Ton Juli-September
dalam pencucian
Dimanfaatkan
37 Khinez 9 L Liter dalam pencucian Juli-September
linen
Dimanfaatkan Juli-September
38 Khinez 11 L Liter dalam pencucian
linen
Dimanfaatkan Juli-September
39 Khinez 13 L Liter dalam pencucian
linen
Dimanfaatkan Juli-September
40 Khinez 14 L Liter dalam pencucian
linen
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 18
Digunakan
untuk mencuci
41 Portex Pcs Juli-September
WC di kawasan
RS
Digunakan di
instalasi gizi,
kantor,
42 Cairan cuci piring Pcs Juli-September
laboratorium,
laundry untuk
mencuci piring
Digunakan
Cairan pembersih untuk
43 Pcs Juli-September
kaca membersihkan
kaca
Digunakan di
44 Bayclin Pcs loundry untuk Juli-September
pencucian linen
Digunakan di
45 Molto Liter loundry untuk Juli-September
pencucian linen
Digunakan di
43 Anios/dermanios Liter unit Juli-September
laboratorium
Digunakan di
44 Hand soap Pcs Juli-September
semua unit
Digunakan di
45 Baterai Pcs Juli-September
semua unit
Digunakan
untuk
46 Wipol Liter membersihkan Juli-September
lantai di seluruh
area rumah sakit
PERIODE
N PEMANFAA
NAMA BAHAN SATUAN JUMLAH PEMANFAATA
O. TAN
N
1. Tabung gas 50 kg Pcs Int. Gizi
2. Tabung gas 12 kg Pcs Int. Gizi Juli-September
3. Minyak goreng Liter Int. Gizi
Digunakan di
unit perawatan
4. Lampu Pcs Juli-September
dan
administrasi
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 19
Digunakan di
Instalasi
5. Kaporit Tablet Juli-September
Pengolahan
Limbah Cair
Digunakan
6 Bensin Liter untuk BBM Juli-September
Digunakan
7 Thinner Liter Juli-September
IPRS
Digunakan
8 Air Accu Liter Juli-September
IPRS
Digunakan
9 Olie Liter Juli-September
IPRS
Digunakan
10 Gemuk Liter Juli-September
IPRS
C. Proses Produksi/Kegiatan
dihasilkan dari kegiatan pelayanan di rumah sakit. Limbah merupakan bahan sisa yang
dihasilkan dari proses produksi. Di antara berbagai jenis limbah yang dihasilkan dari
kegiatan Rumah Sakit salah satunya adalah limbah B3. Limbah B3 yang ditimbulkan dai
kegiatan rumah sakit berasal dari seluruh aktifitas yang dilakukan oleh rumah sakit dan
kegiatan laboratorium berupa sisa proses penyembuhan orang sakit seperti bahan tambahan
untuk pencucian luka, praktek bedah, produk farmasi dan kegiatan lainya. Berikut adalah
YANKES
Domestik LB3
L.Infeksius
TPS L. Laboratoriu
L. Farmasi
L. Kain Majun
TPA Lampu T.L
TPS LB3
Pihak ke III
PT. Putra Restu
Ibu Abadi Transporter (PT.
Mitra Hijau Asia)
Keterangan :
LB3 : Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
TPA : Tempat Pembuangan Akhir
TPS : Tempat Penyimpanan Sementara
Pengelolaan Masa
Status Perizinan No. SK / No. Surat Keterangan
Limbah B3 Berlaku
Penyimpanan Kep. Bupati Toraja
Sementara Ada Utara 5 tahun
(TPS) No. 269/VI/2016
Pengumpulan - - -
Pemanfaatan - - -
Pengolahan - - -
B. Neraca Limbah B3
Limbah Limbah
Limbah
Jenis Limbah Satuan dihasilkan belum Perlakuan
Dikelolah
/dimiliki dikelola
Infeksius Ton 0,766 0,766 0
Botol
Ton 0,139 0,139 0
kaca/flacon
Jarum suntik Ton 0,421 0,421 0
TOTAL TON 1,326 1,326 0
Limbah Limbah
Limbah
Jenis Limbah Satuan dihasilkan/dimi belum Perlakuan
Dikelola
liki dikelola
Infeksius Ton 0,710 0,710 0
Botol
Ton 0,075 0,075 0
ampul/flacon
Jarum suntik Ton 0,107 0,107 0
TOTAL TON 0,892 0,892 0
Limbah B3 yang dihasilkan oleh rumah sakit perlu dilakukan dengan baik agar tidak
Limbah diangkut
kemudian
dimusnahkan oleh
Limbah medis pihak ke tiga
yang berupa
Limbah Infeksius,
Kaca, & Jarum
Bekas disimpan di
Limbah Medis
TPS B3 Berizin
diangkut dari
ruang Perawatan,
Laboratorium dan
sumber lainnya
Limbah padat medis adalah barang atau bhaan buangan padat sebagai tindakan
medis termasuk sampah infeksius sehingga berbahaya bagi orang yang kontak langsung
maupun tidak kontak langsung. Jenis sampah ini dihasilkan dari ruangan poliklinik,
ruang perawatan, kamar bersalin, UGD, dan lain-lain. Sampah infeksius berupa spuit
injeksi, infus set, dressing gase, kemasan obat-obatan, jaster, tube, cup, HD set, dan
lain-lain.
yaitu limbah medis, B3, dan non medis. Limbah medis merupakan limbah yang berasal
Limbah medis masih dibagi menjadi 2 yaitu limbah medis tajam yang meliputi sisa
jarum suntik, pisau bedah, dan sebagainya. Setiap bangsal yang menghasilkan limbah
ini dibuang pada safety box. Safety box merupakan tempat yang terbuat dari bahan
kardus yang digunakan untuk menampung sementara limbah medis tajam. Untuk
menandai bahwa safety box membawa limbah medis maka diberi warna kuning.
Limbah medis selain limbah medis tajam yaitu limbah infeksius yang meliputi
masker, handscoen, limbah anatomi, dan sebagainya. Dari setiap ruangan yang
menghasilkan limbah ini harus ditampung dahulu pada plastic berwarna kuning untuk
menandai bahwa limbah tersebut termasuk limbah medis. Setelah penuh, plastic diikat
diberi plastic warna hitam untuk menandakan limbah tersebut bukan limbah medis.
Limbah nonmedis meliputi sampah plastic, kertas, makanan dan sebagainya, seperti
pada limbah medis, setelah penuh plastic diikat kuat untuk dibawah ke TPS RS Elim
Rantepao. Pada intinya, limbah medis termasuk ke dalam limbah B3, namun untuk
dengan limbah medis. Limbah B3 ini meliputi limbah oli, lampu bekas, baterai bekas,
limbah farmasi, dan sebagainya. Setiap instalasi yang menghasilkan limbah B3 ini juga
yang dihasilkan. Untuk limbah medis dan B3 dikelola oleh PT. Putra Restu Ibu Abadi
dan pengangkutan dilakukan oleh PT. Mitra Hijau Asia karena RS Elim Rantepao
belum memiliki ijin operasional incinerator. Untuk limbah medis dan B3 ini harganya
RS Elim Rantepao memiliki incinerator tapi sampai saat ini incinerator belum memiliki
izin operasional.Izin operasional tidak bisa diurus karena kondisi incinerator yang masih
harus direkonduksi supaya bisa memenuhi persyaratan teknis. Dimana persyaratan teknis
yang dimaksud yaitu cerobong yang harus 14 meter di atas permukaan tanah dan juga
tangga yang dilengkpai tempat pengambilan sampling. Karena incinerator yang belum
berizin itu maka RS Elim Rantepao mengadakan kerjasama dengan PT. Mitra Hijau Asia
sakit
Gambar :TPS LB3 RS Elim Rantepao Gambar :Kondisi Terkini TPS LB3
Bangunan ini adalah bangunan permanen dengan luas bangunan adalah 8 meter x 4 meter
dilengkapioleh alas palet kayu, kotak P3K, eyewasher, westafel, APAR dan juga dilengkapi
Pengolahan Limbah Cair (IPLC). Lokasi TPS B3 berada di dalam lokasi Rumah Sakit Elim
a. Periode Juli
b. Periode Agustus
Ruang
Perawatan,
1 01-08-2019 Ton 0,028
UGD, OK,
Obgyn,
Lab, KM
Ton Ruang
2 02-08-2019 Perawatan, 0,030
UGD, OK,
Obgyn
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 30
Ton Ruang
3 03-08-2019 Perawatan, 0,029
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
4 04-08-2019 Perawatan, 0,056
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
5 05-08-2019 Perawatan, 0,015
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
6 06-08-2019 0,027
UGD, OK,
Obgyn,
Lab, KM
Ton Ruang
7 07-08-2019 Perawatan, 0,027
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
8 08-08-2019 Perawatan, 0,028
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
9 09-08-2019 0,034
UGD, OK,
Obgyn,
Lab, KM
Ton Ruang
10 10-08-2019 Perawatan, 0,020
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
11 11-08-2019 Perawatan, 0,063
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
12 12-08-2019 Perawatan, 0,019
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
13 13-08-2019 Perawatan, 0,0215
UGD, OK,
Obgyn,
RS ELIM RANTEPAO – LAPORAN LB3 PERIODE III 2019 31
Lab, KM
Ton Ruang
14 14-08-2019 Perawatan, 0,029
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
15 15-08-2019 Perawatan, 0,0205
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
16 16-08-2019 0,0305
UGD, OK,
Obgyn,
Lab
Ton Ruang
17 17-08-2019 Perawatan, 0,0165
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
18 18-08-2019 Perawatan, 0,017
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
Perawatan,
19 19-08-2019 0,0145
UGD, OK,
Obgyn,
Km
Ton Ruang
Perawatan,
20 20-08-2019 0,0475
UGD, OK,
Obgyn,
Lab
Ton Ruang
21 21-08-2019 Perawatan, 0,056
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang
22 22-08-2019 Perawatan, 0,020
UGD, OK,
Obgyn
Ton Ruang 2,679
23 23-08-2019 Perawatan, 0,0165
UGD, OK,
Obgyn
c. Periode September
Perusaha Sisa
No satu Jumlah Tgl Jumlah
Tgl Masuk sumber an satuan di
. an limbah keluar limbah
pengolah TPS
Berdasarkan Kepmenkes No 1204 Tahun 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah
Pemenuhan kebutuhan logistik harus dilakukan dengan membeli produk dengan kemasan besar
dan mengurangi penggunaan produk sachet sehingga mengurangi kuantitas limbah yang di
Pembatasan penggunaan portex untuk pembersih kamar mandi / WC sebagai salah satu upaya
saat ini penggunaan cairan portex sangat diperlukan dimana RS Elim Rantepao sedang dalam
tahap pembenahan.
4. Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah seperti kegiatan perawatan dan
kebersihan.
kali dalam sehari yang bertujuan untuk menjaga kebersihan rumah sakit juga kegiatan
perawatan fasilitas/produk rumah sakit sehingga memperpanjang masa pakai dan dapat
limbah B3.
5. Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menjadi limbah bahan
Alur penggunaan bahan baku di RS Elim Rantepao dimulai dari Apotik dan/atau unit logistik
memilah sampah yang dihasilkan kemudian di buang ke tempat sampah yang tersedia.Sampah
yang diangkut ke TPS selanjutnya ditimbang dan hasilnya di catat, sehingga produksi sampah
kebutuhan ke unit logistik. Untuk penggunaan APD juga digunakan sesuai dengan indikasi
misalnya untuk pasien yang tidak menularkan penyakit lewat oir borne maka tidak perlu
menggunakan masker . Dengan cara seperti ini sampah medis yang dihasilkan bisa berkurang.
Penggunaan bahan baku (logistik) di RS Elim Rantepao menerapkan prinsip FIFO (first in first
out) artinya barang yang pertama masuk digunakan terlebih dahulu. Selain itu pengecekan
tanggal kadaluarsa barang-barang yang masuk di instalasi farmasi atau unit logistik .
8. Daur Ulang
tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna,
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi
polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses
pembuatan barang baru. Kegiatan daur ulang di RS Elim Rantepao misalnya memodifikasi
Berdasarkan pada peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 tahun 2015,
Bab IX Ketentuan Lain-Lain dipasal 38 dam 39 seperti yang tertera di bawah ini :
Pasal 38
berupa :
a. Kemasan bekas B3
b. Spuit bekas
c. Botol infus bekas selain infus darah dan/atau cairan tubuh; dan/atau
a. Pengosongan
b. Pembersihan
c. Disinfeksi;dan
3. Pengosongan dan pembersihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b
b. Melakukan pencucian dan pembilasan paling sedikit 3 (tiga) kali di fasilitasnya dengan
menggunakan :
1) Pelarut yang sesuai dengan sifat zat pencemar dan dapat menghilangkan zat
pencemar; atau
4. Terhadap sisa pencucian dan pembilasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wahib
dilakukan Pengolahan Limbah B3 dan memenuhi baku air limbah sesuai dengan peraturan
kesehatan
5. Hasil Pengolahan Limbah B3 menggunakan cara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
6. Terhadap Limbah non B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (5) pengelolaannya dilakukan
a. Petugas yang melakukan proses disinfeksi wajib menggunakan Alat Pelindung Diri
a) Sobek atau belah menjadi dua bagian plastic sisa kemasan limbah B3
d) Buang sisa bahan pencemar atau sisa cucian ke saluran pembuangan air limbah
Hasil olahan limbah B3 kemudian diangkut oleh pihak pemanfaat hasil olahan
KESIMPULAN
masyarakat. Dampak negatif dari setiap pembangunan adalah perubahan lingkungan yang
berpotensi untuk menimbulkan pencemaran lingkungan. Salah satu dampak negatif dari
pembangunan adalah produksi limbah B3. Setiap pemrakarsa usaha yang menghasilkan limbah B3
wajib melakukan pengelolaan limbah B3 sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Gubernur
Sulawesi Selatan Nomor 16 Tahun 2015 tentang tata cara pelaporan pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun.Oleh karena itu, RS Elim Rantepao sebagai pemrakarsa usaha di bidang
jasa kesehatan wajib melakukan pelaporan pengelolaan limbah B3 setiap 3 bulan sekali
Secara umum pengolahan limbah di RS Elim Rantepao sudah dilakukan. Berikut pengolahan
1. Pemilahan
Pemilahan limbah RS Elim Rantepao dimulai dari sumbernya, yaitu dari ruang perawatan dan
unit-unit yang menghasilkan limbah lainnya. Limbah infeksius dan non infeksius dipisahkan
dan khusus limbah benda tajam dimasukkan ke kotak pengaman (safety box).
2. Pengangkutan
Jika tempat sampah sudah ¾ penuh maka limbah dijemput oleh petugas dengan menggunakan
troley khusus limbah infeksius dan didorong menuju TPS Limbah B3.
limbah diletakkan di atas palet menungguh dijemput oleh PT. Mitra Hijau Asia.
5. (680 kg), bulan Mei (1.101 kg), dan bulan Juni (972 kg)
6. Dilakukan pengangkutan sebanyak 2 kali selama periode Juli-September yaitu pada tanggal 25