Kegiatan Voc
Kegiatan Voc
OLEH:
KELOMPOK 4
Ataya Cantika
Bintara Harahap
Dhiva Zairika
Nurul Izzah
Shakira Zefanya
Kegiatan VOC di Nusantara (Indonesia)
Kegiatan VOC mulai diorganisasi dan monopoli perdagangan mulai diterapkan
setelah ditetapkannya gubernur jenderal yang pertama, yaitu Pieter Both. Dia
menentukan pusat kedudukan VOC di Ambon. Pilihan itu didasari
pertimbangan bahwa dari Ambon kegiatan untuk menerapkan monopoli
perdagangan rempah-rempah di Maluku akan lebih mudah dilakukan.
Dalam perkembangannya Pieter Both memindahkan pusat kedudukan VOC ke
Jayakarta dengan alasan strategis dan akan lebih mudah menyingkirkan
Portugis yang berkedudukan di Malaka waktu itu.
Untuk melaksanakan rencana tersebut, Pieter Both meminta izin kepada
Pangeran Jayakarta untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta, yang
termasuk wilayah kekuasaan Banten. Namun, beberapa tahun kemudian EIC
dari Inggris juga diizinkan mendirikan kantor dagang di Jayakarta.
Akibatnya muncul persaingan antara VOC dan EIC. Saat terjadi persaingan
VOC dan EIC Jan Pieter Zoon Coen diangkat menjadi gubernur jenderal. Untuk
memenangkan persaingan, ia mendirikan benteng VOC di Jayakarta, yang
diberi nama Batavia.
Kemudian ia menghasut penguasa Banten Ranamenggala, untuk memecat
Pangeran Jayakarta dan sekaligus menutup izin berdagang EIC. Sejak tanggal
31 Mei 1619, VOC memperoleh hak penuh atas Jayakarta. Dan sejak saat itu
pula nama Jayakarta berubah menjadi Batavia.
Melalui Batavia VOC memperluas pengaruhnya ke berbagai wilayah di
Indonesia. Perluasan pengaruh itu disertai penerapan monopoli perdagangan.
Dengan kekuatan militer dan keahlian memecah belah, sejumlah wilayah
tunduk pada pengaruh VOC.